Makalah Master Plan Pengurus KPMBB
Makalah Master Plan Pengurus KPMBB
1
KATA PENGANTAR
Puja dan puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Maha Esa,
Tuhan Semesta Alam, Wujud Niscaya Ada (Wajib al-Wujud) atas begitu banyak karunia, nikmat,
rezeki, dan kemudahan yang diberikan-Nya kepada penulis.
Segenap salam rindu dan salawat kepada Rasulullah SAW, Sang Pembawa Risalah
Kebenaran Ilahi, seorang Qudwah (Suri Teladan) bagi seluruh umat manusia. Tak lupa salam
hormat dan kemuliaan bagi para keluarga Rasulullah SAW, sahabat Rasulullah SAW, serta bagi
seluruh pejuang pembebasan umat manusia dari jurang kebodohan dan penindasan.
Atas izin Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan masterplan KPMBB Periode 2020-
2021.Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak,
khususnya kepada teman-teman pengurus, serta pihak-pihak lain yang membantu dalam proses
pengerjaan masterplan ini.
Kami menyadari bahwa dalam masterplanini masih terdapat begitu banyak kekurangan dan
kesalahan, baik itu dari struktur penulisan maupun isinya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan berbagai saran dan kritik dari pembaca.
Demikian, semoga masterplan ini memberikan manfaat bagi pembaca maupun kepengurusan
kali ini.Aamiin
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
A. Pendahuluan......................................................................................................................3
B. Kerangka Pikir..................................................................................................................3
C. Kondis Ideal..........................................................................................................................3
D. Kondisi Kekinian..................................................................................................................3
E. Akar Masalah........................................................................................................................3
F. Analisis Kebutuhan...............................................................................................................3
G . Struktur organisasi
H. Fungsi Kerja
I. Program kerja
J. Evaluasi Kinerja
Daftar Pustaka
4
A. Pendahuluan
5
karena antara “penjara” dan “tawanan” tidak terpisahkan. Untuk membebaskan diri dari penjara
ego hanya ada satu cara, yaitu dengan cinta).
Peradaban manusia senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan, dimana
membuat hampir semua aspek kehidupan manusia berpengaruh dengan cepat pada pergerakan
peradaban manusia. Manusia sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial sudah menjadi
hal yang niscaya akan merasakan dampak dari situasi yang ada. Semakin berkembangnya
peradaban manusia, masalah dan tantangan yang dihadapi semakin kompleks. Nah, secara naluri
manusia akan senantiasa memenuhi kebutuhannya. Baik itu kebutuhan yang bersifat basyr, naas
maupun insan.Untuk memenuhi kebutuhan ini manusia membutuhkan suatu gerakan kolektif
untuk sampai kepada tujuannya, gerakan kolektif ini kemudian disebut sebagai organisasi.
Setiap organisasi memiliki tujuan yang berbeda beda sesuai dengan alasan
pembentukannya. Kerukunan Pelajar Mahasiswa Bajeng-Bajeng Barat (KPMBB) adalah
organisasi yang menjadi wadah bagi Pelajar dan Mahasiswa Bajeng dan Bajeng Barat dalam
mengaktualisasikan potensi kemanusiannya. Konsekuensi dari itu adalah suatu keharusan dalam
melakukan usaha-usaha untuk sampai ke tujuan tetujuan tersebut. Tujuan KPMBB ini tertuang
dalam Anggaran Dasar KPMBB Bab ... Tujuan dan Usaha Pasal 6 yakni : “Terbinanya Insan
Akademis yang Berbasis Keimanan, Keilmuan, Keprofesian, Kelembagaan dan Kepedulian
Sosial”
Tujuan KPMBB ini menjadi landasan gerak bagi lembaga. Dengan mempertimbangkan
hal di atas dan juga demi kelancaran jalannya roda organisasi, yang dalam hal ini KPMBB, maka
kami pengurus periode 2020-2021 menyusun sebuah masterplan kepengurusan yang akan
digunakan sebagai landasan dan kerangka kerja yang akan kami gunakan selama periode
kepengurusan ini dan hal ini tentu saja membutuhkan dukungan serta kerja sama dari semua
pihak yang berada di KPMBB.
6
B. Kerangka Pikir
Kerangka piker yang dihadirkan dalam master planning kepengurusanKPMBB
periode 2020 – 2021 adalah sebagai berikut :
Akar Masalah
Analisis Kebutuhan
Struktur Organisasi
Fungsi Kerja
Program Kerja
Evaluasi Kinerja
7
C. Kondisi Ideal
Kondsi ideal merupakan keadaan yang dicita-citakan atau diharapkan terjadi.
Adapun yang menjadi kondsisi ideal dari Ikatan Kerukunan Pelajar Mahasiswa Bajeng –
Bajeng Barat (KPMBB) diambil dari visi/misi calon ketua umum adalah terwujudnya
KPMBB sebagai Lembaga transformative yang menjunjung tinggi profesionalis
berlembaga, keilmuwan dan kepedulian sosial.Lembaga Transformatif disini adalah
Pendampingan,jadi dia sifatnya harus selalu melakukan pendampingan kemasyarakat
yang betul-betul turun kelapangan bukan hanya sekedar penyambung lidah saja,tapi kita
yang turun tangan,kita yang datang tanya masyarakat, kita yang datang damping
Adapun nilai yang mendukung agar terwujudnya Lembaga yang transformatif yaitu :
a). Profesionalis berlembaga : sebagai penopang pertama disini bagaimana kader dapat
menyelesaikan tugas atau tanggung jawab dengan baik serta tepat waktu
D. Kondisi Kekinian
Kondisi kekinian merupakan gambaran realitas saat ini di KPMBB, data-data
terkait kondisi kekinian diambil dari hasil Brainstorming bersama dengan teman-teman
pengurus KPMBB. Kondisi kekinian kemudian dibenturkan dengan kondisi ideal yang
ketika kondisi kekinian tidak sesuai dengan kondisi ideal maka akan menghasilkan
masalah-masalah seperti berikut :
1. Tidak adanya komunikasi yang intens di tataran pengurus
2. Kurangnya kordinasi antara presidium dengan departemen
3. Kurangnya kordinasi antar departemen
4. Kurangnya pemahaman terkait fungsi kerja
8
5. Kurangnya budaya ilmiah
6. Kurangnya kepedulian social
E. Akar Masalah
Metode yang digunakan dalam menentukan akar masalah adalah metode clustering.
Clustering adalah metode penganalisaan data, yang sering dimasukkan sebagai salah satu
metode data mining, yang tujuannya adalah untuk mengelompokkan data dengan
karakteristik yang sama ke suatu 'wilayah' yang sama dan data dengan karakteristik yang
berbeda ke 'wilayah' yang lain.
F. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan adalah usaha yang dilakukan untuk menjawab akar permasalahan
yang terjadi. Dalam menyelesaikan akar permasalahan maka dibutuhkan analisis
kebutuhan.
G. Struktur Organisasi
Berdasarkan klasifikasi diatas maka berikut bagan struktur yang digunakan pada
kepengrusan KPMBB 2020-2021 :
9
Ketua Umum
Sekretaris Bendahara
Adapun nama-nama yang menduduki setiap posisi pada struktur diatas adalah :
DEPARTEMEN KADERISASI
Ketua : Riswan Abdullah
Anggota : Muhammad Yusuf
: Muh Akbar
: Muh Fahri
: Khalil Murthadi
: Harbin
: Nur Qalbi
: Agung
: Hanafi
DEPARTEMEN KEILMUAN
Ketua : Muh Adnan
Anggota : Mufida Syam
: Sulaeman
: Yunira Mutmainnah
: Zarkawi
: Andi
: Ijma
: Azis
: Miftah Nur Maulana
10
Kordinator : Nur Fauzan Marji
Anggota : Haspar
: Wahyu
: Fauzan
: Ashabul khafi
: Isra’
: Prhy Wahab
: Nursyamsi, MT
: Sahlan
Departemen ADVOKASI
Ketua : Surya Agung
Anggota : Mustakim
: Reza
: Muhammad Rifai
: Yusniar
: Roby Pratama
: Rahmad Maskur
: Muhammad Firdaus
:Muh dzul hak wal ikram
H. Fungsi Kerja
11
Adapun fungsi kerja pengurus Kerukunan Pelajar Mahasiswa Bajeng-Bajeng Barat Periode
2020-2021 yang hadir berdasarkan kondisi terkini organisasi adalah sebagai berikut :
12
structural
2. Bertanggung jawab terhadap pengaderan
kultural
Kaderisasi 3. Bertanggung jawab terhadap kegiatan untuk
mempersiapkan kepengurusan selanjutnya
4. Berkordinasi dengan Presidium lain dilingkup
KPMBB
5. Berkordinasi dengan setiap bidang dilingkup
KPMBB
6. Bertanggung jawab terhadap peningkatan
budaya ilmiah
13
informasi
2. Bertanggung jawab dalam menjaga hubungan
baik dengan pihak eksternal
3. Bertanggung jawab terhadap kegiatan –kegiatan
social
Hubungan Masyarakat 4. Berkordinasi dengan Presidium lain dilingkup
KPMBB
5. Berkordinasi dengan setiap bidang dilingkup
KPMBB
6. Bertanggung jawab terhadap peningkatan
budaya ilmiah
I. Program Kerja
Program kerja merupakan seluruh perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan organisasi, dimana program kerja ini lahir dari pembagian fungsi kerja. Program
kerja disusun dengan menggunakan metode Logical Framework Analisys (LFA) adalah
instrumenanalisis, presentasi dan manajemen yang dapat membantu perencana
untukmenganalisis situasi eksisting, membangun hierarki logika dari tujuan yang akandicapai,
14
mengidentifikasi resiko potensial yang dihadapi dalam pencapaian tujuandan hasil, membangun
cara untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadaptujuan (output) dan hasil (outcome),
menyajikan ringkasan aktivitas suatu kegiatanserta membantu upaya monitoring selama
pelaksanaan implementasi program kerja. Berikut Program kerja Kepengurusan KPMBB 2020-
2021 dengan metode LFA :
15
wadah Adanya pemahaman terkait Evaluasi menjelaskan
pembinaan dan Keilmuan Kegiatan materi
peningkatan 3. Cuaca
Keilmuan
mendukung
Memahami dan mampu
4. Peserta aktif
merumuskan solusi alternatif
berpartisipasi
Meningkatkan permasalahan sosial serta
kepedulian sosial Evaluasi
kontribusi langsung dalam
Kegiatan
kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
Output
Activities
16
3) Jika 70% peserta paham mengenai profesionalitas berlembaga, maka dikatakan terealisasi
40%.
b. Analisis Stakeholder :
17
melibatkannya.
Peserta Mengikuti seluruh rangkaian Melibatkan secara
kegiatan dalam pelaksanaan sesuai langsung di kegiatan
dengan nilai yang akan dihadirkan LK 1, sebagai
di LK 1. peserta yang
Pelajar &
mengikuti seluruh
Mahasiswa
rangkaian kegia
Bajeng &
tandan sebagai
Bajeng Barat
variabel indikator
penilaian telah
mengikuti salah satu
prosesi formal
pengkaderan.
Sebagai pengawas dalam agenda Pemberian
Pengawas LK 1 sehingga mendukung wewenangterhadap
kelancaran kegiatan dan mencegah kepentingan
hal-hal yang akan mengancam pengawasan.
keberlangsungan kegiatan serta
MPO
menindak lanjuti hal-hal yang tidak
diinginkan.
Evaluasi Sebagai tim evaluasi secara Pemberian
komprehensif kegiatan wewenang terhadap
pengkaderan yang dijalankan kepentinganevaluasi
Sebagai fasilitator dalam Mengundang pihak
menyampaikan materi yang ada di luar yang memiliki
Akademisi/
Pemateri LK 1 dan wacana yang kapasitas dalam
Alumni/
dikonsepkan. menyampaikan
Praktisi
materi yang ada di
LK 1.
c. Integrasi dengan Departemen lain
Keilmuan Hubungan Advokasi Minat dan Bakat
18
Masyarakat
Membantu dengan *Menginformasikan Membantu dengan Membantu dengan
menjadi moderator dan menjadi moderator menjadi moderator
dalam pelaksanaan mempublikasikan dalam pelaksanaan dalam pelaksanaan
kegiatan dan membantu kepada seluruh kegiatan dan kegiatan dan
dalam menyediakan stakeholder membantu dalam membantu dalam
materi atau pemateri mengenai agenda menyediakan materi menyediakan
yang berhubungan LK 1. atau pemateri yang materi atau
terkait materi LK 1 *Menyediakan berhubungan terkait pemateri yang
fasilitas demi materi LK 1. berhubungan
terlaksananya terkait materi LK 1
agenda LK 1.
2. Kelas Kaderisasi
Tujuan Sasaran Waktu Anggaran PJ
- Memberikan Kader yang 3x Sepanjang Total Seluruh
pemahaman telah melewati Kepengurusan. Anggaran anggota
terkait Tupoksi LK 1. (LK 1) = Rp. departemen
tugas Sebagai 1.500.000 pengkaderan
Pengurus di
lembaga
- Meningkatkan
pemahaman
mengenai
profesionalitas
dan itegritas
dalam
berlembaga
a. Indikator Ketercapaian :
1) Jika 70% peserta yang lulus di evaluasi di setiap materi yang di berikan di Kelas
Kaderisasi maka dikatakan terealisasi 30%,
19
2) Jika 70% peserta paham akan Tupoksi tugas sebagai npengurus di, maka dikatakan
terealisasi 40%,
3) Jika 70% peserta paham mengenai profesionalitas dan integritas dalam berlembaga, maka
dikatakan terealisasi 30%.
b. Analisis Stakeholder :
20
kelancaran kegiatan dan mencegah kepentingan
hal-hal yang akan mengancam pengawasan.
keberlangsungan kegiatan serta
menindak lanjuti hal-hal yang tidak
diinginkan.
Evaluasi Sebagai tim evaluasi secara Pemberian
komprehensif kegiatan kelas wewenang terhadap
kaderisasi yang dijalankan kepentingan evaluasi
Sebagai fasilitator dalam Mengundang pihak
Akademisi/ menyampaikan materi yang ada di luar yang memiliki
Alumni/ Pemateri kelas kaderisasi dan wacana yang kapasitas dalam
Praktisi dikonsepkan. menyampaikan
materi.
c. Integrasi dengan Departemen lain
Hubungan
Keilmuan Advokasi Minat dan Bakat
Masyarakat
Membantu dengan *Menginformasikan Membantu dengan Membantu dengan
menjadi fasilitator dan menjadi fasilitator menjadi fasilitator
dalam pelaksanaan mempublikasikan dalam pelaksanaan
kelas kederisasi dan kepada seluruh kelas kederisasi dan
membantu dalam stakeholder membantu dalam
menyediakan materi mengenai agenda menyediakan materi
atau pemateri yang LK 1. atau pemateri yang
terkait materi kelas terkait materi kelas
kaderisasi kaderisasi
21
Tujuan Sasaran Waktu Anggaran Pj
Untuk Pengurus dan 1 x sepanjang
mengembangkan anggota KPM kepengurusan
budaya literasi
dikalangan pelajar
dan mahasiswa
bajeng - bajeng barat
a. Indikator Penilaian
b. Analisis Stakeholder
22
PROGRAM KERJA DEPARTEMEN ADVOKASI
PERIODE 2020-2021
a. Indikator Penilaian
b. Analisis Stakeholder
23
Stakeholder Peran Yang Terkait Kepentingan, Strategi
Pengaruh Dan Pelibatan/Partisipasi
Kekuatan
KPMBB Fasilitator Sebagai fasilitator Memberikan
untuk menyampaikan undangan pemateri
materi terkait dan bahan materi
advokasi yang akan
disampaikan terkait
advokasi
Peserta Sebagai peserta dalam Berpertisipasi penuh
pelatihan dan seminar dan mengajak untuk
dan berperan aktif terlibat dalam
dalam kegiatan kegiatan yang
dilaksanakan
Pengurus Pelaksana Menyediakan fasilitas Mengajak untuk
dalam pelaksanaan terlibat dalam
pelatihan seminar dan pelatihan dan seminar
memanduh jalannya dan bertanggung
kegiatan jawab dalam
mengorganisir
kegiatan
PERIODE 2020-2021
24
Mmpublikasikan Anggota KPMBB 1 Tahun - Semua
informasi terkait Kepengurusan Anggota
KPMBB serta Bidang
kegiatan-kegiatan Humas
dan info penting
lainnya
a. IndikatorPenilaian
b. Analisis Stakeholder
25
struktural dan isu seputar keilmuan isu akademik,seni
kultural dan isu-isu dan olahraga.
kelembagaan
26
laporan terkait
progres kegiatan
Evaluasi Sebagai tim evaluasi secara Pemberian
komprehensif dalam program kerja wewenang terhadap
kepentingan evaluasi
Masyarakat Sebagai Partisipan Menginformasikan
Bajeng dan kepada masyarakat
Bajeng setempat agar
Barat mengetahui kegiatan
Eksternal pengadaan dan
pengelolaan serta
mengajak partisipasi
mereka dalam
kegiatan tersebut
J. Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja (performance evaluation), yang dikenal juga dengan istilah penilaian
kinerja (performance appraisal), pada dasarnya merupakan proses yang digunakan organisasi
untuk mengevaluasi kinerja tugas (job performance).Penilaian kinerja (performance appraisal)
adalah sistem formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu atau tim. Kinerja
merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau
pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu.(Rivai,
27
Veithzal:2011). Sedangkan, kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan seperti standar hasil kerja target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk memperbaiki kinerja selama kepengurusan.
Selain itu penilaian kinerja ini dapat digunakan untuk keputusan pemecatan, penilaian potensi
pengurus serta pengembangan pengurus.
2. Kriteria PenilaianKinerja
a. Pelaksanaan fungsi kerja
b. Kedisiplinan
c. Kolektivitas
d. Kepemimpinan
3. Periode Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilakukan sebanyak tiga kali selama periode kepengurusan:
a. Kuartal I
b. Kuartal II
c. Kuartal III
4. Metode Penilaian Kinerja
Metode yang digunakan adalah metode 360 derajat dan Skala penilaian (Rating Scale
method). Metode 360 derajat atau biasa juga disebut metode feedback adalah metode dengan
cara mengumpulkan informasi, memberikan umpan balik, dan mengevaluasi kinerja yang
berasal dari beberapa sumber sedangkan Metode skala penilaian adalah “metode penilaian
kinerja yang menilai para karyawan berdasarkan faktor-faktor yang telah ditetapkan. Kedua
metode ini merupakan metode yang sering disandingkan karena pada dasarnya semua teknik
formal evaluasi 360 derajat menggunakan formulir penilaian (Rating Form).(Robert Bacal,
2005:182-183).
Menggunakan pendekatan ini, para evaluator mencatat penilaian mereka mengenai
kinerja pada pada sebuah skala. Skala tersebut meliputi beberapa kategori, biasanya dalam
28
angka 1 (satu) sampai 5 (lima), yang didefinisikan dalam kata sifat seperti luar biasa,
memenuhi harapan, atau butuh perbaikan.”(Mondy, 2008: 267)
Skala yang telah di tentukan pada Rating Scale Method kemudian memberikan
kemudahan pada penggunaan metode 360 derajat. Secara sederhana Metode 360 derajat
digunakan untuk pengumpulan data sedangkan Rating Scale Method digunakan sebagai dasar
atau tolak-ukur dari data yang ingin dicari dan memberikan kemudahan dalam interpretasi
data. Pengumpulan data dilakukan dengan 5 tahap dalam setiap pengambilan data yakni:
a) Tahap Iyakni self performance appraisal untuk menghindari gap appraisal. Penilaian
akan diri sendiri ini dilakukan oleh presidium ,koordinator, dan anggota departemen .
b) Tahap IIyakni performance appraisal setiap anggota pada masing-masing
koordinator.Kemudian performance appraisal setiap koordinator kepada masing-masing
anggota departemen.
c) Tahap ke III yakni performance appraisal kordinator dan anggota ke presidium.
d) Tahap IV yakniperformance appraisal antar presidium.
e) Tahap V yakni performance appraisal dari seluruh presidium kepada seluruh koordinator
dan anggota departemen.
Penilaian menggunakan 20% penilaian diri sendiri (self appraisal) dan 80% penilaian atasan
dan bawahan.
29
- Pengembilan keputusan (10%)
- Pemberian motivasi (5%)
- Pengarahan (10%)
30
Adapun range perhitungan yang digunakan dalam menilai dari hasil evaluasi kinerja adalah
sebagai berikut:
7. Mekanisme Evaluasi
Adapun langkah yang dilakukan presidium untuk memberikan tindakan kepada pengurus
yang kurang aktif dan tidak aktif :
a. Untuk pengurus yang kurang aktif pada akhir kuartal diberikan teguran kedua.
b. Untuk pengurus yang kurang aktif dalam dua kuartal secara berturut-turut dan untuk
pengurus yang tidak aktif dalamsatu kuartal maka kedua pelanggaran tersebut langsung
diberikan teguran ketiga.
Adapun bentuk-bentuk teguran, yaitu :
1. Teguran pertama (dalam bentuk lisan, teguran ini dilakukan dalam kuartal berjalan
dengan menggunakan subjektifitas dari presidium. Tujuan dari teguran lisan ini untuk
meningkatkan kinerja pengurus),
2. Teguan kedua dalam bentuk tulisan,
3. Teguran ketiga dalam bentuk pemecatan.
K. Penutup
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Al-‘Abidi, syaikh Falah. 2018. Buku Saku Logika. Jakarta. Sadra Press
Astawa, ida Bagus Made. 2017. Pengantar Ilmu Sosial: Rajawali Pers
Griffin, Ricky W & Ebert, Ronald J. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: Erlangga
Marwing, Arman. 2016. Kritik Kepedulian Sosial Adler dan Ikhlas terhadap
perilaku Pro-Sosial Manusia Modern. Kontemplasi. Vol. 04 No. 02
Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisa
Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: RemajaRosdakarya.
Syariati, Ali.1995.Tugas Cendekiawan Muslim.Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada.
33
Sztompka, Piotr. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial: Kencana
34