Anda di halaman 1dari 36

Draft HMEZadhil

1
Pembukaan
Bismillahirrahmanirrahim,

Rasa syukur terus Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT karena atas
berkat dan rahmatnya kita semua bisa berada di tempat masing-masing ketika membaca tulisan ini
dalam keadaan yang insyAllah sehat dan terus dilimpahkan keberuntungan dan dilindungi dari segala
bahaya. Terima Kasih juga Aku ucapkan untuk tentunya kedua orang tua yang selalu supportif dalam
penyusanan dokumen ini dan tetntunya tidak lupa juga Aku ucapkan Terima Kasih untuk teman-
temanku yang juga sangat memberikan dukungan kepadaku. Terutama teman-teman HME-ku Michelle,
Prabs, Gilbert, Hana, Kya, Munthe, Meha, Ariyo, Rara, Ocid, dan Thaya yang menjadi garda
terdepanku untuk Menyusun tulisan ini. Juga untuk teman-teman di luar HME-ku Wiyads, Jeka, Pasha,
Kipli, Daki, Lala, Tisha, Feb, Bila, Angel dan masih banyak lagi yang gabisa Aku sebut satu-persatu.
Dan tentunya untuk Horizon, Hyperion, dan Galvatron karena tanpa kalian, Dokumen ini tidak akan
bisa selesai jika tidak ada bantuan dari kalian.

Dokumen ini tidak lain hanyalah manifestasi dari isi pikiranku dan tim. Dibuat dengan seindah
dan sekomunikatif mungkin agar teman-teman semua bisa mengerti dengan mudah apa yang ingin Aku
dan tim sampaikan. Aku percaya pemikiran orang tidak ada yang salah, hanya mungkin tidak tepat
penempatannya. Begitu juga dengan seorang pemimpin, Aku yakin bahwa Aku dan Alifia mungkin
memiliki metode pendekatan dan ide-ide yang berbeda, namun Aku yakin semuanya tetap memiliki
tujuan yang sama yaitu untuk kebaikan HME ITB, ITB, dan Indonesia kedepannya.

Semoga dokumen ini menjadi awal yang baik untuk menyambut regenerasi HME ITB
selanjutnya. Aku yakin masih banyak kekurangan dalam dokumen ini, untuk itu kalau ada yang ingin
ditanyakan atau didiskusikan, silahkan langsung kontak Aku (Fadhil). Karena pada akhirnya, dokumen
ini hanyalah buatan seorang manusia yang penuh kekurangan, kalau manusia saja tidak sempurna,
apalagi ciptaannya, bukan?.

Semoga kita semua bisa terus berkembang dan menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.

Untuk HME ITB, yang semoga tetap menjadi dambaan bangsanya,

Yang bisa Berjaya di mata dunia.

Oke Champ? Elektro, Elektro, Elektro!

Bandung, 26 Januari 2022

Muhammad Zharif Fadhil

18319012, Anggota Biasa HME ITB

2
Daftar Isi

Pembukaan ............................................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................................................... 3
Kenalan Dulu Yuk! .................................................................................................................. 5
Alur Berpikir ............................................................................................................................ 6
Penjelasan Alur Berpikir ..................................................................................................... 8
II. Analisis Kondisi Ideal ................................................................................................. 10
I.I UU No.12 Tahun 2012 .................................................................................................. 10
I.II Konsepsi KM ITB ..................................................................................................... 11
I.III AD/ART KM ITB ..................................................................................................... 13
I.IV AD/ART HME ITB ................................................................................................... 13
I.V Analisis Ideal Tambahan ........................................................................................... 14
III. Analisis Kondisi Aktual .............................................................................................. 15
II.I Mimpi ........................................................................................................................ 15
II.II Latar Belakang .......................................................................................................... 16
II.III Analisis Kondisi Massa ............................................................................................. 17
II.IV Analisis Kondisi Tambahan ...................................................................................... 21
IV. Analisis Kebutuhan..................................................................................................... 22
V. Visi.................................................................................................................................... 24
Penjelasan Visi .................................................................................................................... 24
VI. Misi ............................................................................................................................... 26
VII. Strategi Implementasi................................................................................................. 28
VIII. Struktur Organogram............................................................................................. 31
Penjelasan Struktur Organogram .................................................................................... 32
IX. Program Kerja Unggulan........................................................................................... 36
Merakit Karsa .................................................................................................................... 36
Inkubasi Karya ................................................................................................................... 36
Champfinder ....................................................................................................................... 36

3
This page is left Intentionally Blank

4
Kenalan Dulu Yuk!

5
Alur Berpikir

6
7
Penjelasan Alur Berpikir
1. Mimpi
Kondisi Ideal dan Aktual yang berasal dari dalam diri dan perjalanan penulis
berisikan harapan mengenai HME ITB dan diri yang ingin dicari atau dicapai.
2. Gagasan
Hasil pemikiran yang telah melewati fase kondisi ideal diri dan telah dikoridori
oleh Batasan-batasan kondisi ideal.
3. Koridor
Segala bentuk dokumen atau literatur yang menjadi pertimbangan mengenai
HME ITB berdiri, tujuan suatu organisasi, peran, dan lain sebagainya untuk
dijadikan pedoman dan Batasan dalam menentukan gagasan untuk HME ITB
4. Analisis Kondisi Ideal
Hasil dari Analisis Kondisi Ideal didapatkan setelah menganalisis dokumen
literatur berupa UU. No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, AD-ART
HME ITB, Konsepsi dan AD-ART KM ITB, serta dokumen lain yang menjadi
penunjang suatu organisasi semacam HME ITB. Hasil Analisis Kondisi Ideal
juga mendapat inputan halus dari mimpi.
5. Analisis Kondisi Aktual
Hasil Analisis Kondisi Aktual didapat melalui pemberian kuesioner terhadap
massa, wawancara dan perbincangan serta mimpi penulis yang ditarik ke realita
setelah menjalani pengalaman perjalanan kehidupan kampus.
6. Analisis Kebutuhan
Hasil Analissi Kebutuhan didapatkan dengan metode gap analysis antara Hasil
Analisis Kondisi Ideal dan Hasil Analisis Kondisi Aktual untuk mebandingkan
kesenjangan kondisi yang ada dan didapatkan kebutuhan yang dapat dipakai
untuk memperkecil kesejangan antar dua kondisi tersebut.
7. Visi
Gambaran kondisi yang ingin dicapai dalam rentang satu tahun kepengurusan.
8. Misi
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai Visi yang telah dirumuskan.
9. Strategi Implementasi
Rencana strategis yang akan dilakukan dan diimplementasikan untuk menunjang
pencapaian Misi.

8
10. Organogram
Rancangan visualisasi dari Struktur Badan Pengurus (BP) HME ITB selama satu
tahun kepengurusan.
11. Program Kerja
Rencana akan kegiatan yang dilakukan untuk satu tahun kepengurusan (dibatasi
hanya untuk program kerja unggulan) yang akan diutamakan tercapai.

9
II. Analisis Kondisi Ideal
I.I UU No.12 Tahun 2012
Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menjelaskan maksud dan
tujuan serta elemen-elemen yang bergerak dalam ranah Perguruan Tinggi. Dijelaskan bahwa
Perguruan Tinggi memiliki sebuah kewajiban yaitu Tridharma Perguruan Tinggi yang mana
sebuah Perguruan Tinggi wajib menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian
kepada Masyarakat. Poin tersebut dijelaskan lebih lanjut pada Bab II tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi pada Pasal 8 ayat 1 bahwa

“Dalam penyelenggaraan Pendidikan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


berlaku kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan.”

Pasal tersebut dijelaskan lebih lanjut pada Pasal 9 ayat 1-3 tepatnya yang perlu kita cermati
ada pada Pasal 9 ayat 1 tentang Kebebasan Akademik yang berbunyi,

“Kebebasan akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) merupakan


kebebasan Sivitas Akademika dalam Pendidikan Tinggi untuk mendalami dan
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara bertanggung jawab melalui
pelaksanaan Tridharma.”

Sivitas Akademika dalam Pendidikan Tinggi juga meliputi Mahasiswa yang berperan
sebagai Peserta Didik di Perguruan Tinggi. Mahasiswa sendiri didefinisikan pada Pasal 13 yang
berisikan 6 ayat dengan inti pasal bahwa Mahasiswa merupakan anggota Sivitas Akademika
yang memiliki kesadaran untuk mengembangkan potensi diri di Perguruan Tinggi untuk
menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan/atau profesional melalui layanan Pendidikan yang
menjadi haknya sesuai dengan bakat, minat, potensi, dan kemampuannya untuk menjamin
terlaksananya Tridharma Perguruan Tinggi.

Fasilitas mahasiswa sendiri dilanjutkan pada pasal berikutnya, Pasal 14, yang memiliki 3
ayat yang mana ayat 1-2 menjelaskan bahwa Mahasiswa dapat mengembangkan minat, bakat,
dan potensi dirinya melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakulikuler yang merupakan bagian
dari proses Pendidikan. Kedua kegiatan tersebut diperjelas lebih lanjut pada ayat selanjutnya
bahwa kegiatan yang dimaksud dapat dilaksanakan melalui Organisasi Kemahasiswaan.

Dari sekian poin yang dijelaskan diatas, dapat dilakukan analisis dan kesimpulan bahwa
mahasiswa sebagai sivitas akademika Perguruan Tinggi berhak mendapatkan dan
melaksanakan Organisasi Mahasiswa yang sesuai dengan potensi, program studi, minat, dan

10
hal lainnya guna melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dan proses Mahasiswa tersebut
menjadi pribadi yang dewasa dan matang di lapisan masyarakat setelah melepaskan title
“Mahasiswa”-nya.

I.II Konsepsi KM ITB


Pada hakikatnya, Tujuan Perguruan Tinggi yang dirumuskan oleh salah satu pendahulu
pendiri bangs aini dirumuskan dalam beberapa poin yang berintikan bahwa tugas perguruan
tinggi adalah membentuk manusia susila dan demokrat yang :

1. Memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakatnya.


2. Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan.
3. Cakap memangku jabatan atau pekerjaan dalam masyarakat.

(Muhammad Hatta)

Dari ungkapan Muhammad Hatta tersebut, Dengan sederhana dapat dikatakan bahwa
tugas perguruan tinggi adalah untuk membentuk insan akademis. Insan akademis yang
dimaksud adalah pribadi yang senantiasa memiliki semangat untuk mengambangkan diri
sebagai bekal untuk menyongsong masa depan, serta pribadi yang selalu mencari dan membela
kebenaran ilmiah. Maka dari itu, seluruh proses pendidikan yang dilalui oleh seorang
mahasiswa di perguruan tinggi, sejatinya adalah untuk membentuk karakter sebagai seorang
insan akademis.

Proses pendidikan yang dimaksud idealnya dilakukan secara terus menerus, melalui kritik
dan introspeksi diri yang berkelanjutan. Serta didasari dengan kebenaran ilmiah. Maka akan
tertanam tanggung jawab sebagai insan akademis secara utuh pada pribadi tiap individu. Dari
proses pendidikan yang telah dilalui diharapkan dapat membantu mahasiswa membentuk visi
masa depan dan dapat menghadapi tantangan zaman kini dan nanti. Organisasi kemahasiswaan
dapat berperan penting dalam membantu proses pendidikan tersebut agar berjalan efektif dan
sistematis.

Organisasi kemahasiswaan harus mampu membentuk sosok utuh mahasiswa. Oleh karena
itu organisasi kemahasiswaan harus mampu mewadahi wujud identitas dan aktualisasi peran
mahasiswa. Untuk itu organisasi kemahasiswaan merumuskan orientasi dasar organisasinya
sebagai berikut :

1. Menjadi wadah pengembangan diri mahasiswa untuk membentuk lapisan masyarakat


masa depan yang professional, intelek, humanis, dan religious. Untuk itu dibutuhkan

11
pembukaan wahana yang seluas-luasnya bagi partisipasi-aktif anggota sehingga semua
aktivitas kemahasiswaan menjadi proses pembelajaran dan pemberdayaan seluruh
mahasiswa,
2. Mewujudkan karya nyata mahasiswa dalam perjuangan menata kehidupan bangsa.
Untuk itu maka akar aktivitas mahasiswa, yaitu intelektualitas, kemandirian, dan
kebenaran ilmiah harus dijaga dalam roda gerak organisasi kemahasiswaan, dan
3. Menjadi wadah bagi upaya pemenuhan kebutuhan dasar mahasiswa yang meliputi
Pendidikan, kesejahteraan, dan aktualisasi diri.

Organisasi kemahasiswaan ada dengan alasan untuk menjamin proses pendidikan tersebut
terus berlanjut, seminimalnya untuk anggota-anggotanya. Untuk menjawab tantangan zaman
yang terus menerus berubah, Organisasi kemahasiswaan seharusnya mampu menyesuaikan diri
dan terus berkembang sesuai dengan apa yang dibutuhkan saat itu dan masa depan.

Tahap selanjutnya dalam bagaimana membentuk mahasiswa dan organisasi mahasiswa


yang dapat menjawab tantangan zaman dan kebutuhan di masa depan yang selalu berubah-
ubah tersebut dibutuhkan suatu perumusan visi tatanan kehidupan masyarakat masa depan yang
ideal dan bersifat universal. Tatanan masyarakat ideal masa depan adalah tatanan masyarakat
yang memiliki nilai partisipatif, aspiratif, mandiri, nonhegemonic, dan beretika. Dalam
penjabarannya, aspek-aspek tersebut merupakan keadaan dimana setiap masyarakat :

• Bersama-sama aktif menentukan perjalanan budaya system masyarkatnya,


• Memiliki dan menjalankan kewajiban serta haknya secara proporsional dan mandiri
sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya dalam struktur masyarakat,
• Memiliki hubungan saling ketergantungan yang positif, tidak terdapat struktur
subjek-objek dalam tatanan masyarakat, dan
• Menjalankan roda aktivitas masyarakat yang dilandasi oleh nilai etik yang dipakai
bersama.

Masyarakat yang dimaksud apabila memiliki keadaan sebagaimana disebutkan diatas, dapat
dianggap sebagai masyarakat yang cerdas, kokoh, sangat tanggap, dan adaptif terhadap setiap
perubahan sehingga mampu bertindak dan menyikap kondisi yang tidak stabil dan variatif.
Untuk tetap menjamin keberadaan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan masyarakat,
dibutuhkan pemberlakuan sistem demokrasi. Tatanan masyarakat yang seperti hal yang
dimaksud diatas dapat disebut sebagai Tatanan Masyarakat Madani (civil society).

12
I.III AD/ART KM ITB
Pada bagian Mukadimah AD-ART KM ITB dijelaskan bahwa mahasiswa, sebagai generasi
muda, berperan dalam pembangunan bangsa dan negara yang mencita-citakan kebenaran,
keadilan, dan kesejahteraan yang didasari atas wujud pengabdian kepada Tuhan YME.
Diharapkan terbentuknya mahasiswa yang sadar akan peran, fungsi, dan kewajibannya. Serta
terus menerus belajar dan berkarya atas dasar rasa tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa, dan
Almamater.

Pada BAB VI Anggaran Rumah Tangga (ART) KM ITB, dijelaskan hubungan Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ) di dalam KM ITB. Yang mana HMJ berkewajiban untuk
memberikan sumber daya kepada kabinet KM ITB untuk melaksanakan program terpusat yang
telah disetujui oleh Kongres KM ITB. Selain itu, HMJ juga berkewajiban untuk mengawasi
keberjalanan KM ITB, baik secara mandiri maupun sesuai mekanisme.

I.IV AD/ART HME ITB


Himpunan Mahasiswa Elektroteknik Institut Teknologi Bandung (HME ITB), sejatinya
merupakan himpunan yang berasaskan kekeluargaan. Hal tersebut dapat kita telusuri dari akar
pembentukan HME ITB yang lahir pada tanggal 5 Desember 1949. Berdasarkan sejarah HME
ITB, terbentuknya himpunan ini diawali atas dasar hobi mahasiswa rumpun keilmuan Elektro
yang memiliki hobi “mengoprek” alat-alat elektronika, atas hobi yang dirasakan bersama-sama
tersebut dibentuklah Himpunan Mahasiswa Elektroteknik ITB yang biasa disingkat HME ITB.

Seiring berjalannya waktu, HME ITB yang secara kodrat merupakan bagian dari organisasi
kemahasiswaan dalam ruang lingkup Institut Teknologi Bandung yang tergabung dalam
Keluarga Mahasiswa ITB, membutuhkan dasar berdiri organisasi sebagai substansi hukum dan
legitimasi sebagai organisasi kemahasiswaan yang diakui oleh pihak KM ITB dan ITB, untuk
itu dibuat dokumen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HME ITB.

Melalui dokumen resmi tersebut, HME ITB merumuskan tiga tujuan utama dan asas dari
HME ITB sebagai organisasi kemahasiswaan. Berdasarkan AD/ART HME ITB terbaru yang
disahkan oleh Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) HME ITB tahun 2016/2017, Bab II
tentang Asas, Sifat, dan Tujuan; Pasal 5 yang berbunyi :

“HME ITB bersifat mandiri dan professional.”

Dilanjutkan tujuannya pada Pasal 6 yang berbunyi :

“Tujuan HME ITB ialah :

13
1. Turut mempersiapkan terbentuknya sarjana-sarjana Elektroteknik yang sadar akan
tanggung jawabnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Almamater.
2. Ikut membantu memenuhi kebutuhan material dan spiritual mahasiswa
Elektroteknik khusunya dan mahasiswa ITB umumnya dalam menyalurkan cipta,
karya, tenaga dan pembangunan Negara Republik Indonesia
3. Memelihara dan mempererat rasa kekeluargaan di antara anggota HME ITB
maupun alumninya pada khusunya serta keluarga mahasiswa ITB umumnya.”

I.V Analisis Ideal Tambahan


Beberapa hal yang juga butuh pertimbangan adalah idealisme dari massa HME ITB itu
sendiri. HME ITB yang ideal menurut beberapa massa HME ITB adalah yang mampu
memberikan zona nyaman layanya sebuah “rumah” dalam kehidupan kampus mereka di
Institut Teknologi Bandung. Peran tersebut hanya dapat direalisasi apabila terdapat beberapa
sistem yang optimal dalam keberjalanan dan kepengurusan HME ITB. Sudah disinggung
dalam dokumen AD-ART HME bahwa HME ITB merupakan organisasi yang bersifat mandiri
dan professional, namun terdapat poin pentingnya memelihara dan memperat rasa
kekeluargaan di antara anggota HME ITB dalam bagian tujuan HME ITB. Hal tersebut
memberikan interpretasi bahwa HME memiliki sifat organisasi yang sangat professional,
namun juga ingin dipenuhi dengan rasa kekeluargaan, sehingga penting untuk memberikan
atmosfir kebersamaan layaknya sebuah “rumah” produksi sarjana Elektroteknik.

Massa HME ITB juga menilai kondisi ideal dari suatu himpunan adalah ketika himpunan
tersebut dipenuhi oleh semangat dan motivasi yang tinggi untuk berhimpun dan melakukan
kegiatan di himpunan tersebut dengan penuh keseriusan dan tidak untuk sekedar formalitas
saja bergabung dalam himpunan tersebut karena arahan dan keharusan peraturan dari Fakultas.
HME ITB yang ideal adalah ketika partisipasi massanya dalam berkegiatan di HME timbul
karena massanya yang sadar akan perannya sebagai mahasiswa dan langkah-langkahnya dalam
memanfaatkan organisasi kemahasiswaan yang ada di kampusnya.

14
III. Analisis Kondisi Aktual
II.I Mimpi
16 Agustus 2019, sore itu Angkatan STEI 2019 dikumpulkan dalam Lapangan Basket
Saraga bagian Tengah diminta membentuk 20 banjar kemudian diminta untuk duduk dan
dilanjutkan dengan arahan “Tutup Mata, Tundukkan Kepala”, klasik layaknya tipikal
kaderisasi di Institut ini. Arahan lain diberikan sesaat setelahnya, arahan untuk “Buka Mata,
Tegakkan Kepala” saat itu dihadapan STEI 2019 berdiri satu orang dan kami pun sadar kami
dikelilingi oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan yang ada di Fakultas STEI, di Barat kami berdiri
baliho dan massa dari HMIF, di Selatan ada massa dari IMT ”Signum” ITB, dan di sebelah
Timur dibentangkan baliho di belakang massa HME ITB, saat itu Aku yang sudah masuk di
jurusan Biomedis karena peminatan dalam hati berkata, “inilah Himpunanku nantinya”.
Agenda Interaksi Fakultas saat itu bertujuan memang untuk memperkenalkan HMJ fakultas
dengan mahasiswa baru Angkatan 2019, masing-masing HMJ memberikan pengalaman,
makna, kewajiban, serta cerita-cerita mengenai himpunannya dan perkuliahan kepada
mahasiswa yang masih hijau di kampus gajah tersebut, sesuai dengan fakultas masing-masing.

Kala itu, HME ITB yang masih diketuai oleh Dzaky Farhan atau Jekhan (EP’16) hadir
dengan jumlah yang cukup banyak, menjawab sapaan Jekhan dengan balasan “Sore, Champ!”,
Interaksi Fakultas HME berjalan sama dengan HMJ STEI lainnya, Jekhan bercerita mengenai
kemahasiswaan, himpunan, HME ITB, dan juga karya HME yang mendapatkan penghargaan
Ganesha Karya, karya yang sekarang dikenal sebagai hasil dari kegiatan HME Midamel.
Interaksi Fakultas itu diakhir dengan ketiga himpunan tersebut menggemakan salam terbaik
mereka, termasuk HME yang meneriakkan Mars kebanggaan mereka. Saat itu baris yang
kuingat hanyalah baris terakhir dari mars tersebut : “Oke Champ? Elektro, Elektro, Elektro!”
mengapa? Karena baris tersebut diulang tiga kali dan perkataan lain dari mulut massa HME
saat itu terdengar tidak jelas, sangat tidak jelas. Namun, sejak saat itu suatu perasaan ingin tahu
muncul dalam diriku, perasaan ingin tahu rasanya berhimpun, perasaan ingin tahu HME ITB
lebih dalam, dan perasaan ingin tahu pasti bahwa Himpunan ini adalah Himpunan yang sama
seperti apa yang diceritakan oleh kating-katingku yang dulu.

Selain ketertarikan akan HME itu sendiri, ada satu hal yang selalu Aku ingat dalam
kehidupan ku di ITB bahkan sebelum Aku menjadi mahasiswa ITB. Hal tersebut dimulai ketika
Aku berbincang dengan alumni SMA-ku yang sedang menjalani studinya di Teknik Industri
ITB tahun 2017, abangku itu Bernama Faisal Rahmat, ia juga merupakan senior yang

15
mengkaderku dulu di zaman SMA. Kala itu ia menceritakan mengenai ITB, hiruk-pikuknya
menjadi mahasiswa, organisasi yang ia ikuti, dan apa daya tarik dari kampus di Jalan Ganesha
itu. Sampai pada akhir sesi perbincangan itu ia menyebutkan bahwa ada satu tempat di ITB
yang dinamakan sebagai Plaza Widya Nusantara, tempat tersebut menyimpan sebuah tugu
mengenai alasan tempat tersebut diberi nama “Plaza Widya Nusantara”, berdasarkan yang
tertulis di tugu itu,

“Tempat ini diberi nama

PLAZA WIDYA NUSANTARA

supaya kampus ini menjadi tempat anak bangsa menimba ilmu, belajar tentang sains, seni, dan
teknologi;

supaya kampus ini menjadi tempat bertanya, dan harus ada jawabnya;

supaya kehidupan kampus ini membentuk watak dan kepribadian;

supaya lulusannya bukan saja menjadi pelopor pembangunan, tetapi juga pelopor persatuan
dan kesatuan bangsa.

Bandung, 28 Desember 1996

Rektor Institut Teknologi Bandung

–Prof. Wiranto Aris Munandar –“

Kalimat tersebut selalu terngiang dalam benakku tiap kali membayangkan aku merupakan
mahasiswa ITB yang menginjakkan kaki dan berkegiatan di kampus itu, terutama tujuan kedua
yang tertulis di tugu itu, “supaya kampus ini menjadi tempat bertanya, dan harus ada jawabnya”
menandakan bahwa setiap pertanyaan yang aku lontarkan harus kucari jawabnya. Demi
mewujudkan baris tersebut hal tersebut yang memberikan motivasi untuk terus maju mengejar
apa yang orang-orang kejar di kampus ini.

II.II Latar Belakang


Berangkat dari mimpi tersebut, rasa ingin tahu akan himpunan ini semakin tinggi dan
semakin menarik untuk dicari tahu lebih lanjut. Pertanyaan-pertanyaan pun muncul untuk lebih
mengenal HME ITB, namun pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan lambat laun semakin
mengarah ke pertanyaan mendasar untuk setiap organisasi yang ada, “Apakah dibutuhkan
organisasi ini untuk dilanjutkan?”.

16
HME ITB merupakan organisasi yang mewadahi mahasiswa ITB yang bergerak di bidang
elektroeknik untuk mengembangkan dirinya dan berkumpul, seperti yang dijelaskan di bagian-
bagian sebelumnya karena pada saat itu belum ada wadah pengembangan yang cocok untuk
menanugi mahasiswa-mahasiswa Elektroteknik ITB, sebuah kondisi yang bisa dikatakan
cukup berbeda dibandingkan keadaan yang ada di zaman ini di ruang lingkup mahasiswa
Elektroteknik ITB terkhususnya. Beberapa tahun kebelakang opsi kemahasiswaan secara
umum telah banyak diisi oleh berbagai organisasi lain yang “berada di luar kampus”, hal
tersebut tentu tidak melupakan sektor teknologi yang sangat dekat dengan jurusan-jurusan
Elektroteknik ITB. Lantas dengan tersedianya berbagai opsi organisasi dengan pengembangan
dan metodenya masing-masing, apakah HME ITB masih dibutuhkan sebagai organisasi yang
mewadahi minat mahasiswa Elektroteknik ITB?

Selain hal tersebut, mahasiswa ITB secara umum juga sudah memiliki paradigma yang
berbeda mengenai organisasi kemahasiswaan.zaman ini. Era digitalisasi dan globalisasi yang
merubah sudut pandang dan orientasi kemahasiswaan turut mempengaruhi perspektif
mahasiswa terutama mahasiswa Elektroteknik yang sangat erat kaitannya dengan dua aspek
tersebut. Secara umum, mahasiswa menilai organisasi kemahasiswaa “di dalam kampus” kalah
bersaing dengan organisasi “di luar kampus” yang menawarkan lebih banyak keuntungan untuk
dirinya, terlebih dengan kelebihan organisas-organisasi tersebut yang dinilai lebih eksis dalam
bidang karir professional di masa depan.

Lantas dengan keadaan yang ada, saatnya kembali ke pertanyaan fundamental sebelumnya,
“Apakah dibutuhkan organisasi ini untuk dilanjutkan?” atau lebih tepatnya “Apakah HME ITB
masih relevan untuk dilanjutkan? Apa yang bisa HME berikan? Apa yang membuat HME
mampu bertahan dengan kondisi ini?” Pertanyaan-pertanyaan tersebut sejatinya harus selalu
dilontarkan sebagai bentuk refleksi dan evaluasi organisasii yang berdiri saat itu, yang
membuat pertanyaan tersebut berada dalam konotasi yang seringkali menjadi ancaman dan
mengundang diskusi serta perdebatan adalah Ketika kondisi organisasi tersebut tidak berjalan
dengan baik dan mengalami lika-liku eksistensi dan krisis identitas dari organisasi tersebut.

II.III Analisis Kondisi Massa


Kuesioner berjudul “HME Menurutmu…?” digunakan untuk memetakan massa HME
ITB dalam bentuk survey agar dapat diketahui kondisi eksisting dari HME ITB saat ini.
Kuesioner ditujukan untuk massa HME ITB 2021/2022 yang berjumlah 406 orang dari ketiga
jurusan Teknik Biomedis, Teknik Tenaga Listrik, dan Teknik Elektro dan dari tiga Angkatan

17
termuda HME yaitu Angaktan 2018, 2019, dan 2020. Kuesioner berhasil mendapatkan
responden sebesar 91 orang.

Menggunakan Teknik pengolahan survey untuk menguji validitas dari jumlah responden
yang dicapai digunakan Teorema Formula Slovin, dimana :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

Dengan keterangan :

- n = Jumlah minimal Responden


- N = Jumlah populasi survey
- e = Margin of Error (MoE)

Sebuah survey yang dinyatakan valid memiliki rentang Margin of Error sebesar 5-10%.
Melalui perhitungan yang dilakukan, dengan N = 406 dan hasil survey dilakukan oleh 91
orang, kita mendapatkan Margin of Error sebesar 9.23% yang menandakan hasil survey
dapat dinyatakan valid.

Hasil Survey yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Penyebaran responden Survey terlihat bahwa responden yang berasal dari Jurusan
Teknik Elektro mencakup 40.7% dari total responden, untuk Jurusan Teknik Tenaga
Listrik mencakup 26.4% dari total responden, dan untuk Jurusan Teknik Biomedis
mencakup 33% dari total responden.

18
Untuk penyebaran angkatan dari responden Survey dapat dilihat bahwa sebanyak
25.3% responden berasal dari angkatan Galvatron (2018), sebanyak 41.8% berasal dari
angkatan Hyperion (2019), dan sebanyak 33% responden berasal dari angkatan Horizon
(2020).

Pada bidang internal didapatkan sebaran data sesuai diagram di atas. Diperoleh bahwa
58.5% dari responden memberikan nilai 3 untuk pemenuhan kebutuhan internal
(kesejahteraan mahasiswa, pengembangan anggota, dan hubungan internal anggota) oleh
HME ITB. Massa yang memberikan nilai tersebut berpendapat bahwa kegiatan internal
HME seperti sekolah pengembangan (pengembangan anggota), pengadaan bundel soal
(kesejahteraan mahasiswa), dan internalisasi melalui dies natalis / kegiatan bonding
(kekeluargaan dan apresiasi) mendapatkan sentimen yang positif. Kemudian, diperoleh
juga bahwa terdapat 26.4% massa yang memberikan nilai 2 pada kategori ini. Massa yang

19
memberikan nilai tersebut berpendapat bahwa perlu adanya perubahan metode dan
pengkajian ulang usaha-usaha yang telah dilakukan agar selaras dengan tujuan internalisasi
HME ITB.

Pada bidang karya, didapatkan sebaran data sesuai diagram di atas. Diperoleh bahwa
54.1% dari responden memberikan nilai 3 untuk pemenuhan aspek karya (lomba, kreasi,
penelitian dan keprofesian) oleh HME ITB. Massa yang memberikan nilai tersebut
berpendapat bahwa telah terdapat penyebaran informasi terkait karya (lomba, kreasi,
penelitian, dan keprofesian) yang memadai. Namun, belum terdapat wadah yang bisa
memfasilitasi lebih lanjut untuk pembimbingan pembuatan karya. 35.3% massa yang
memberikan nilai 2 berpendapat bahwa kegiatan yang telah disusun tidak memberikan
dampak yang maksimal karena terkendala pandemi.

20
Pada bidang eksternal, didapatkan sebaran data pada diagram di atas. Diperoleh
51.8% dari responden memberikan nilai 3 untuk pemenuhan bidang eksternal
(intrakampus dan sosial masyarakat). Massa yang memberikan nilai 3 berpendapat bahwa
hubungan intrakampus telah terjalin dengan baik. Namun, kegiatan tersebut tidak
disebarkan lebih lanjut dampaknya kepada massa HME ITB. Selain itu, kegiatan sosial
masyarakat juga belum terfasilitasi dengan baik.

II.IV Analisis Kondisi Tambahan


Salah satu hal yang juga harus diperhatikan dalam kondisi zaman saat ini adalah
kemampuan softskill yang semakin berpengaruh dalam berinteraksi di dunia professional.
Menurut Newman University, 5 kemampuan yang menjadi skillset krusial dalam dunia saat
ini dan yang paling dicari oleh orang-orang adalah :

- Critical Thinking and Problem Solving


- Teamwork and Collaboration
- Professionalism and Work Ethics
- Oral and Written Communication Skills
- Leadership

5 Skillset tersebut dapat dilatih seseorang melalui Pendidikan formal, namun seringkal
kemampuan tersebut lebih mudah dicapai melali Pendidikan informal dan pengalaman akan
suatu kegiatan yang membutuhkan kemampuan-kemampuan tersebut. Berbeda dengan
Pendidikan formal Elektroteknik yang seringkali berbasis teori dan praktik hardskill,
kemampuan-kemapuan tersebut seringkali didapat Ketika seseorang mengasah dirinya di
bidang nonakademik seperti Organisasi Kemahsiswaan melalui berbagai cara, bisa menjadi
seorang Project Manager, pemimpin sebuah proker, atau sebatas moderator dalam suatu
acara. Kemampuan tersebut juga mengasah tingkat kreatvitas dan totalitas seseorang terhadap
suatu kegiatan, karena dibutuhkan pemikiran yang terbuka dan tanggung jawab yang utuh
agar bisa mendapatkan kemampuan-kemampuan tersebut.

21
IV. Analisis Kebutuhan
Berdasarkan kedua analisis kondisi yang telah dijabarkan di bagian Analisis Kondisi Ideal dan
Analisis Kondisi Aktual, didapatkan Analisis Kebutuhan menggunakan gap analysis sebagai berikut :

AKTUAL IDEAL KEBUTUHAN


Beberapa massa merasa bahwa Menjadi wadah Metode pengembangan diri
wadah pengembangan diri di pengembangan diri massa HME ITB yang
HME ITB masih kurang dan mahasiswa untuk sekaligus memberikan mereka
belum sesuai kesadaran akan aktualisasi diri
membentuk lapisan
masyarakat masa depan
yang professional, intelek,
humanis, dan religious.
Untuk itu dibutuhkan
pembukaan wahana yang
seluas-luasnya bagi
partisipasi-aktif anggota
sehingga semua aktivitas
kemahasiswaan menjadi
proses pembelajaran dan
pemberdayaan seluruh
mahasiswa,
(Konsepsi KM ITB)
Beberapa massa tidak Seharusnya massa HME ITB Dibutuhkan aliran informasi
mengetahui apa yang terjadi sadar akan yang dikerjakan dan dan kanal informasi yang
atau apa yang sedang keberjalanan himpunannya efektif dan optimal dalam
dilakukan oeh HME ITB sendiri, setidaknya diberikan memberikan informasi agar
informasi dan exposure yang bisa diserap oleh massa HME
bisa dirasakan oleh massa ITB dengan mudah
HME ITB.
(Idealisme massa HME ITB)
Kurangnya wadah massa HME Mewujudkan karya nyata Memberikan wadah yang
ITB dalam memberikan mahasiswa dalam sesuai untuk massa HME ITB
manfaat untuk masyarakat di perjuangan menata memeberikan dampak sosial
sekitarnya (social impact) terhadap
kehidupan bangsa. Untuk itu
maka akar aktivitas

22
mahasiswa, yaitu masyarakat sekitar dan bangsa
intelektualitas, kemandirian, Indonesia.

dan kebenaran ilmiah harus


dijaga dalam roda gerak
organisasi kemahasiswaan,
(Konsepsi KM ITB)

Beberapa massa merasa Memelihara dan mempererat HME ITB seharusnya


kedekatan antar Angkatan rasa kekeluargaan di antara mengusahakan metode
bahkan dalam Angkatan anggota HME ITB maupun pendekatan anggota yang lebih
sendiri di HME ITB masih alumninya pada khusunya serta baik dan meningkatkan
terasa kurang keluarga mahasiswa ITB semangat berhimpun dalam
umumnya. HME
(AD-ART HME ITB)

23
V. Visi
“HME ITB sebagai Rumah Peluang dalam berkarya untuk membentuk Karsa
anggotanya mencapai HME ITB yang Meraki”

Penjelasan Visi
I. Rumah
ru·mah n 1 bangunan untuk tempat tinggal; 2 bangunan pd umumnya (spt
gedung);
Secara umum diksi rumah berdasarkan KBBI mengarah pada sebuah bangunan,
namun dapat diartikan bahwa rumah adalah tempat yang ditempati dengan tujuan
untuk menetap. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa sebuah rumah merupakan
tempat yang nyaman untuk anggota yang menempati rumah tersebut. Diksi tersebut
dipakai dengan harapan HME ITB bisa menjadi “Rumah” bagi anggotanya
sehingga muncul rasa nyaman selayaknya tempat kembali sekaligus menjadi tempat
yang aman bagi anggotanya untuk beraktivitas.

II. Peluang
peluang /pe·lu·ang / 1 n kesempatan: -- yang baik jangan disia-
siakan; 2 a terhenti atau senggang (tentang angin, pekerjaan, dan
sebagainya): musim -- , musim tidak ada angin;
Peluang dalam KBBI diartikan sebagai kesempatan, dengan penghubung dan
penjelasana bahwa kesempatan yang baik jangan disia-siakan. Diksi tersebut
dihubungkan dengan kata Rumah menjadikan sebuah harapan untuk HME ITB bisa
menjadi rumah yang berisikan banyak kesempatan untuk anggotanya untuk
mengembangkan dirinya dan membentuk karakter yang diinginkan melalui
berbagai kesempatan yang diberikan. Peluang ini juga sebagai bentuk peningkatan
inklusivitas yang ada di HME.

III. Karsa
karsa/kar·sa/ n 1 daya (kekuatan) jiwa yang mendorong makhluk hidup untuk
berkehendak; 2 kehendak; niat;
Karsa memiliki definisi dalam KBBI sebagai kehendak atau niat. Melalui sudut
pandang lain, karsa juga dapat diartikan sebagai dorongan atau kekuatan jiwa yang
mendorong seseorang untuk melakukan niat/berkehendak, seperti kata yang dipakai

24
dalam semboyan pendidikan ing madya mangun karsa. Dalam konteks ini, karsa
yang diharapkan adalah kehendak untuk ber-HME, memberikan masing-masing
anggotanya niat dan dorongan untuk memanfaatkan segala hal (peluang) yang
diberikan oleh HME ITB agar bisa timbul lagi atmosfir berhimpun dalam HME
terutama terhadap situasi yang mulai kembali normal.

IV. Meraki
Meraki merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani,
meraki (μεράκι) (v.) to do something with soul, creativity, or love; to put something
of yourself into your work.
Kata meraki dapat didefinisikan sebagai bertindak dengan penuh kreativitas, jiwa,
atau cinta. Meraki juga dapat diartikan sebagai melakukan sesuatu dengan penuh
keseriusan dan sepenuh hati melakukan hal tersebut. Meraki dijadikan sebagai akhir
dari harapan dan tujaun akhir dari visi ini demi mewujudkan massa HME yang
Kembali bersemangat dan sepenuh hati melakukan kegiatan-kegiatan yang ada di
HME dan bukan sekedar formalitas menjadi anggota dan mengikuti kegiatan HME
ITB. Harapannya pribadi yang meraki dapat menyalurkan jiwanya, kreativitas ke
dalam setiap hal yang ia pilih dan dilakukan juga dengan dasar kehendak cintanya
terhadap hal tersebut.

25
VI. Misi
Untuk mencapai Visi tersebut, dirumuskan 4 misi berikut :

1. Mengusahakan pemenuhan kebutuhan dasar massa HME ITB sebagai


pelaku akademik
Kebutuhan dasar yang dimaksud dalam poin pertama adalah kebutuhan massa
HME ITB sebagai mahasiswa pada umumnya yang meliputi kebutuhan yang
mengakomodasi Pendidikan, kesejahteraan mahasiswa, dan aktualisasi diri.
Pemenuhan kebutuhan dasar tersebut dilakukan sesuai dengan kapabilitas
organisasi kemahasiswaan

2. Mengusahakan tercapainya lingkungan yang nyaman dan mendukung


massa HME ITB untuk belajar dan berkarya
Lingkungan menjadi salah satu faktor penting untuk seseorang dalam melakukan
kegiatan dan bahkan beraktivitas sehari-hari. Lingkungan yang dimaksud juga
mencakup fasilitas dan kesiapan HME ITB dalam memberikan akomodasi dan
bantuan massanya untuk belajar dan berkarya

3. Menyediakan sarana pengembangan anggota HME ITB berbasis “people


oriented”
Wadah penegmebangan anggota berbasis “People Oriented” ditujukan untuk
membangun karsa anggotanya (semangat, motivasi) dalam mengembangkan diri
dan mengaktualisasi diri. Konteks orientasi orang yang dimaksud adalah yang
“dibutuhkan” oleh anggotanya dalam memenuhi dirinya sebagai peran dan
konsekuensi sebagai seorang mahasiswa baik dengan memberikan peluang atau
menyadarkan massanya. Definisi “People Oriented” juga dapat mencakup
masyarakat sekitar yang berhubungan dengan peran mahasiswa memberikan
dampak sosial bagi bangsa.

4. Menjalin hubungan baik dengan pihak Internal maupun Eksternal yang


berkaitan dengan HME ITB
HME ITB sebagai suatu entitas organisasi kemahasiswaan memiliki banyak
peluang dan juga keterbatasan dalam pergerakannya yang disebabakan berbagai
hal. Untuk itu sebagai organisasi kemahasiswaan, HME ITB harus memiliki

26
hubungan yang baik dengan elemen-elemen yang bersangkutan dengan entitas
HME ITB baik secara Internal organisasi maupun pihak Eksternal sebagai
peluang kolaborasi.

27
VII. Strategi Implementasi
Misi 1 : Mengusahakan pemenuhan Menyalurkan informasi akademik
kebutuhan dasar massa HME ITB secara transparan
sebagai pelaku akademik Menyediakan wadah komunikasi
mengenai kesejahteraan mahasiswa
HME ITB
Memberikan bimbingan dan bantuan
akademik terhadap kelompok
keilmuan massa HME ITB
Memberikan fasilitas informasi
bantuan dan penyaluran terkait
kesejahteraan finasial dan kesehatan
anggota
Misi 2 : Mengusahakan tercapainya Memperbaiki kanal informasi dan
lingkungan yang nyaman dan alur informasi yang ada di HME ITB
mendukung massa HME ITB untuk Memberikan massa HME ITB wadah
belajar dan berkarya untuk berkumpul baik secara daring
maupun luring
Memberikan apresiasi terhadap massa
HME ITB atas karyanya
Memberikan bimbingan dan
dukungan untuk massa HME ITB
yang ingin berkarya
Memberikan kesempatan yang sama
untuk anggotanya sebagai bentuk
inklusivitas HME ITB
Membuka peluang untuk massa HME
ITB menuangkan ide dan aspirasinya

28
Misi 3 : Menyediakan sarana dalam bentuk saran, kritik, ataupun
pengembangan anggota HME ITB kegiatan
berbasis “people oriented” Melakukan kegiatan pengembangan
Sarjana Elektroteknik mencakup
softskill dan hardskill sebagai
penunjang calon Sarjana
Elektroteknik di masa depan
Menyadarkan massa HME ITB akan
pentingnya aktualisasi diri dan
pengembangan diri sebagai seorang
mahasiswa
Memberikan wadah dan informasi
sebagai bentuk penyadaran peran
mahasiswa HME ITB di kehidupan
masyarakat sosial
Memberikan wadah diskusi seputar
dunia Elektroteknik dan Indonesia
sebagai bentuk peningkatan pola pikir
kritis dan kemampuan Problem
Solving yang kreatif, serta
meningkatkan motivasi memberikan
pendapat dari anggotanya
Memberikan wadah pengembangan
minat dan bakat anggotanya
Misi 4 : Menjalin hubungan baik Menjaga hubungan baik dengan
dengan pihak Internal maupun Ikatan Alumni Teknik Elektro Institut
Teknologi Bandung (IAE ITB)

29
Eksternal yang berkaitan dengan Menjaga hubungan baik dengan
HME ITB organisasi di luar ITB sebagai wujud
pengusahaan kolaborasi
Menjaga hubungan baik dengan
organisasi di dalam ITB sebagai
wujud pengusahaan kolaborasi

30
VIII. Struktur Organogram

31
Penjelasan Struktur Organogram
Anggota Badan Pengurus Pusat HME ITB setidaknya berjumlah 26 orang yang mencakup 1
orang Ketua Umum, 7 orang Kepala Bidang, 15 orang Ketua Divisi, dan 3 orang Deputi.
Penjabaran dari masing-masing Bidang dan Divisi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kesekjenan
Dibutuhkan untuk menjawab misi pertama dan misi kedua yaitu Mengusahkan
pemenuhan kebutuhan dasar massa HME ITB sebagai pelaku akademik dan
Mengusahakan terccapainya lingkungan yang nyaman dan mendukung massa
HME ITB untuk belajar dan berkarya. Bidang Kesekjenan berperan sebagai
sistem pendukung untuk memastikan keberjalanan organisasi. Terdapat 4 Divisi
dalam Bidang Kesekjenan yaitu :
A. Sekretaris
Bertanggung jawab dalam mengurus administrasi dan pengarsipan baik surat
maupun dokumen lainnya.
B. Bendahara
Bertanggung jawab dalam mengelola, mengawasi, dan merencanakan
keuangan dari HME ITB.
C. Fundraising
Bertanggung jawab dalam mengusahakan terpenuhinya kebutuhan finansial
HME ITB.
D. BRT (Badan Rumah Tangga)
Bertanggung jawab dalam pengadaan dan pengelolaan inventaris, menjaga
dan mengawasi kebersihan serta keindahan sekretariat HME ITB.

2. Komenfo
Dibutuhkan untuk menjawab misi pertama dan misi kedua yaitu Mengusahkan
pemenuhan kebutuhan dasar massa HME ITB sebagai pelaku akademik dan
Mengusahakan terccapainya lingkungan yang nyaman dan mendukung massa
HME ITB untuk belajar dan berkarya. Bidang Komenfo berperan sebagai
penyedia media informasi dan pengawas yang menjamin informasi di HME ITB
tersalurkarkan dengan baik kepada pihak massa secara umum. Terdapat 2 Divisi
dalam Bidang Komenfo yaitu :
A. Media & Informasi

32
Bertanggung jawab dalam pengaturan kanal informasi HME ITB di berbagai
media, dan alur informasi yang disampaikan.
B. Grafis
Bertanggung jawab dalam pengadaan konten dan visualisasi informasi yang
menarik dari Bidang/Divisi Badang Pengurus untuk massa.

3. Eksternal
Dibutuhkan untuk menjawab misi keempat yaitu Menjalin hubungan baik
dengan pihak Internal maupun Eksternal yang berkaitan dengan HME ITB.
Bidang Eksternal berperan dalam menjaga dan menjalin hubungan antar lembaga
lain dengan HME ITB. Terdapat 2 Divisi dalam Bidang Eksternal yaitu :
A. Intrakampus
Bertanggung jawab dalam menjaga hubungan baik dengan elemen di dalam
ITB
B. Ekstrakampus
Bertanggung jawab dalam menjaga hubungan baik dengan elemen dii luar
ITB
4. Internal
Dibutuhkan untuk menjawab misi pertama, misi kedua, dan misi ketiga yaitu
Mengusahkan pemenuhan kebutuhan dasar massa HME ITB sebagai pelaku
akademik, Mengusahakan terccapainya lingkungan yang nyaman dan
mendukung massa HME ITB untuk belajar dan berkarya, dan Menyediakan
sarana pengembangan anggota HME ITB berbasis “people oriented”. Bidang
Internal berperan sebagai pihak yang mengusahakan kesejehteraan anggota
berupa finansial maupun bimbingan akademik melalui informasi atau produk,
serta menjaga hubungan baik antar anggotanya. Terdapat 2 Divisi dalam Bidang
Internal :
A. Relasi & PMB (Penyaluran Minat Bakat)
Bertanggung jawab dalam menjalin hubungan bai kantar anggota dan
pemenuhan minat bakat anggota.
B. Kesejahteraan Anggota
Bertanggung jawab dalam memberikan informasi beasiswa dan mendukung
kebutuhan akademik lainnya (bundel soal, tutor, dan lainnya).

33
5. Karya & Inovasi
Dibutuhkan untuk menjawab misi kedua, dan misi ketiga yaitu Mengusahakan
tercapainya lingkungan yang nyaman dan mendukung massa HME ITB untuk
belajar dan berkarya, dan Menyediakan sarana pengembangan anggota HME
ITB berbasis “people oriented”. Bidang Karya & Inovasi berperan sebagai
penyaluran karya dan inovasi Anggota HME ITB untuk menjadi sebuah hal yang
bisa mereka manfaatkan berupa penghargaan, karya nyata, atau hal lainnya.
Bidang Karya & Inovasi bertugas membimbing dan mendukung massa terkait
hal tersebut.

6. Pengembangan Profesi
Dibutuhkan untuk menjawab misi pertama yaitu Mengusahkan pemenuhan
kebutuhan dasar massa HME ITB sebagai pelaku akademik. Bidang
Pengembangan Profesi berperan dalam mengeskalasi anggota HME ITB ke
dunia karir profesi dalam bentuk pemberian informasi sesuai dengan kelompok
keilmuan yang ada di HME ITB. Terdapat 3 Divisi dalam Bidang
Pengembangan Profesi yaitu :
A. Keprofesian Teknik Elektro
Bertanggung jawab dalam persiapan karir dalam bidang Teknik Elektro.
B. Keprofesian Teknik Tenaga Listrik
Bertanggung jawab dalam persiapan karir dalam bidang Teknik Tenaga
Listrik.
C. Keprofesian Teknik Biomedis
Bertanggung jawab dalam persiapan karir dalam bidang Teknik Biomedi.

7. PMD (People Management & Development)


Dibutuhkan untuk menjawab ketiga yaitu Menyediakan sarana pengembangan
anggota HME ITB berbasis “people oriented”. Bidang PMD berperan dalam
memenuhi kebutuhan pengembangan dan aktualisasi diri Anggota HME ITB
serta melakukan manajemen atas Anggota HME ITB. Terdapat 2 Divisi dalam
Bidang PMD yaitu :
A. MSDA (Manajemen Sumber Daya Anggota)
Bertanggung jawab dalam pendataan aktivitas anggota dan pembuatan
database anggota.
34
B. PSDA (Pengembangan Sumber Daya Anggota)
Bertanggung jawab dalam penyadaran dan kegiatan aktualisasi diri anggota
HME ITB.

8. Deputi Kaderisasi
Deputi Kaderisasi merupakan pecahan dari Bidang PMD sebagai bentuk
pengembangan dan penerimaan awal mahasiswa Elektroteknik yang akan
menjadi anggota HME ITB. Deputi Kaderisasi berperan dalam memastikan
ketercapaian profil anggota baru HME ITB serta merancang dan melaksanakan
kegiatan kaderisasi penunjang regenerasi HME ITB.

9. Deputi Apresiasi
Deputi Apresiasi merupakan pecahan dari Bidang Internal sebagai bentuk
pemenuhan kegiatan-kegiatan apresiasi massa dan HME ITB secara organisasi.
Deputi Apresiasi berperan dalam pengadaan kegiatan apresiasi massa dan HME
ITB pada umumnya seperti wisuda dan ulang tahun himpunan, serta kegiatan
penunjang lainnya untuk mengapresiasi massa HME ITB.

10. Deputi Sosial Masyarakat


Deputi Sosial Masyarakat merupakan pecahan dari Bidang Eksternal sebagai
bentuk pemenuhan profil mahasiswa yang merupakan bagian dari tatanan
masyarakat dan organisasi kemahasiswaan yang memberikan dampak sosiala
terhadap bangsa. Deputi Sosial Masyarakat berperan dalam penyedia wadah
anggota HME ITB memberikan kontribusinya terhadap masyarakat secara
langsung maupun tidak langsung serta menyadarkan anggota HME ITB akan
perannya dalam bidang sosial. Deputi Sosial Masyarakat juga menjadi garda
terdepan kegiatan sosial HME ITB.

35
IX. Program Kerja Unggulan
Merakit Karsa
Program Kerja ini merupakan Program yang bertujuan untuk membuka peluang
sekaligus wadah pengembangan Anggota HME ITB dalam berinovasi dan memimpin sebuah
proyek. Merakit Karsa merupakan sebuah Program Kerja dimana Anggota HME ITB dapat
menawarkan proposal Kegiatan atau Program Kerja diluar Program Kerja yang dirumuskan
setelah Musyawarah Kerja nantinya dan bersifat fleksibel. Apabila setelah Musyawarah Kerja
terdapat Anggota HME ITB yang ingin memberikan aspirasi dan mengajukan Program Kerja
kepada Badan Pengurus HME ITB, massa dapat membuat proposal sekaligus bisa menjadi
Ketua dari Program Kerja atau kegiatan tersebut. Dengan adanya Program Merakit Karsa ini
diharapkan massa yang memiliki motivasi berdasarkan kuasa dapat mengambil alih suatu
Program Kerja yang ingin ia berikan di HME ITB melalui Program ini.

Inkubasi Karya
Program Kerja ini merupakan Program yang bertujuan untuk membantu dan
mengawal Anggota HME ITB yang ingin mengembangkan dirinya di bidang Karya terutama
di bidang Lomba. Namun, tidak terbatas hanya pada lomba saja melainkan karya-karya
pribadi dari Anggota HME berupa prototipe, kajian ilmiah, atau karya dalam bentuk lainnya.
Melalui Inkubasi Karya, HME ITB akan mengusahakan tereskalasinya karya dari Anggota
HME ITB, apabila dalam bentuk lomba, HME ITB akan memberikan bantuan dan bimbingan
agar mendapatkan hasil yang terbaik di perlombaan tersebut. Apabila berupa karya pribadi,
HME ITB akan mengusahakan karya tersebut kepada pihak yang lebih memiliki kapabilitas
untuk merealisasikan dan mengembangkan karya tersebut.

Champfinder
Program Kerja ini merupakan Program yang bertujuan untuk mendekatkan Anggota
HME ITB satu sama lain sebagai bentuk motivasi relasi Anggota HME ITB yang ingin
merasakan atmosfir kedekatan anggotanya satu sama lain di HME ITB. Program ini
berbentuk blind date antar angkatan dan angkatan sendiri sebagai bentuk pengenalan masing-
masing anggota satu sama lain. Program ini dilaksanakan secara daring, peserta akan dibagi-
bagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diberikan sebuah daftar pertanyaan yang dijawab
bergantian oleh masing-masing anggota kelompok tersebut. Harapannya melalui program ini,
anggota HME ITB dapat memperluas lagi hubungan antar anggota dan mengenal anggota-
anggota himpunannya sendiri.

36

Anda mungkin juga menyukai