Anda di halaman 1dari 4

EMESIS/HIPEREMESIS GRAVIDARUM

No. Dokumen : 126/SOP/PKM/KMG/2018


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 19 Januari 2018
Halaman : 1/3

Adrianus Kusmiran
UPTD PUSKESMAS
KEMANGAI NIP. 19770330 199602 1 001

1. Emesis gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan
hingga usia 16 minggu.
1. Pengertian 2. Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada
kehamilan hingga usia 16 minggu yang disertai dengan dehidrasi, gangguan
asam basa dan elektrolit dan ketosis.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam diagnosis dan tatalaksana
2. Tujuan
pasien emesis/hiperemesis gravidarum.
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kemangai No. 116 /SK/PKM/KMG/2018
3. Kebijakan
tentang Standar Layanan Klinis di UPTD Puskesmas Kemangai.
1. World Health Organization, Depkes RI. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta : Depkes RI. 2013.
4. Referensi
2. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta : PB IDI. 2017.
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesis terarah.
langkah a. Mual dan muntah hebat
b. Mual dan sakit kepala terutama pada pagi hari (morning sickness)
c. Nyeri epigastrium
d. Lemas
e. Penurunan nafsu makan
f. Penurunan berat badan
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik terarah.
a. Pemeriksaan tanda vital : takikardia, hipotensi dan penurunan
kesadaran (pada kondisi yang berat)
b. Pemeriksaan tanda dehidrasi : mata cekung, bibir kering, turgor kulit
berkurang
3. Petugas menegakkan diagnosis.
Kriteria diagnosis hiperemesis gravidarum :
a. Mual dan muntah berat
b. Berat badan turun > 5 % dari berat sebelum hamil
c. Dehidrasi
d. Ketidakseimbangan elektrolit
e. Ketonuria
4. Petugas melakukan tatalaksana.
Terapi non medikamentosa :
a. Makan porsi kecil, tetapi lebih sering
b. Menghindari makanan asam, pedas dan berlemak
c. Minum cairan dalam jumlah yang adekuat
Terapi medikamentosa :
a. Emesis gravidarum :
1) Metoklopramid, PO, 3 x 5 – 10 mg
2) Vitamin B6 (piridoksin), PO, 4 x 10 mg
b. Hiperemesis gravidarum :
1) Rawat inap
2) IVFD RL atau NaCl 0,9 % dengan jumlah cairan sesuai dengan
derajat hidrasi pasien
3) Berikan suplemen multivitamin IV
4) Injeksi ondansetron, IV bolus pelan (15 menit), 2 x 8 mg ATAU
5) Injeksi metilprednisolon, IV, 3 x 15 – 20 mg
5. Petugas memberikan edukasi
6. Petugas melakukan rujukan sesuai indikasi
Kriteria rujukan :
a. Terdapat penurunan kesadaran
b. Terdapat komplikasi gastroesophageal reflux disease (GERD),
perdarahan saluran cerna atas dan kemungkinan defisiensi vitamin
terutama thiamine
Petugas melakukan anamnesis terarah

a. Mual dan muntah hebat


b. Mual dan sakit kepala terutama pada pagi hari (morning sickness)
c. Nyeri epigastrium
d. Lemas
e. Penurunan nafsu makan
f. Penurunan berat badan

Petugas melakukan pemeriksaan fisik terarah

a. Pemeriksaan tanda vital : takikardia, hipotensi dan penurunan


kesadaran (pada kondisi yang berat)
b. Pemeriksaan tanda dehidrasi : mata cekung, bibir kering, turgor
kulit berkurang

Petugas menegakkan diagnosis

6. Bagan alir Kriteria diagnosis hiperemesis gravidarum :


a. Mual dan muntah berat
b. Berat badan turun > 5 % dari berat sebelum hamil
c. Dehidrasi
d. Ketidakseimbangan elektrolit
e. Ketonuria

Petugas melakukan tatalaksana

Terapi non medikamentosa :


a. Makan porsi kecil, tetapi lebih sering
b. Menghindari makanan asam, pedas dan berlemak
c. Minum cairan dalam jumlah yang adekuat
Terapi medikamentosa :
a. Emesis gravidarum :
1) Metoklopramid, PO, 3 x 5 – 10 mg
2) Vitamin B6 (piridoksin), PO, 4 x 10 mg
b. Hiperemesis gravidarum :
1) Rawat inap
2) IVFD RL atau NaCl 0,9 % dengan jumlah cairan sesuai dengan derajat
hidrasi pasien
3) Berikan suplemen multivitamin IV
4) Injeksi ondansetron, IV bolus pelan (15 menit), 2 x 8 mg ATAU
5) Injeksi metilprednisolon, IV, 3 x 15 – 20 mg

Petugas memberikan edukasi

7. Unit terkait 1. UGD


2. Poli KIA/KB
3. Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai