Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Alfiyyah Dalilah Wahyudin
202002500557
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Bantuan, yang melimpahkan Rahmat dah kasihNya sehingga laporan Studi Kasus siswa
ini dapat selesai tepat pada waktunya. Studi kasus ini disusun sebagai salah satu
persyaratan yang harus dipenuhi dalam Observasi di SMP Negeri 95 Jakarta. Penulis
menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Akhirnya teriring ucapan terima kasih atas segala bantuan
1. Tuhan Yang Maha Esa, maka laporan studi kasus dapat terselesaikan dengan
2. Ibu Anggia Evitarini M.Pd, selaku Dosen di Mata Kuliah Studi Kasus.
3. Bapak dan Ibu guru serta staf karyawan SMP Negeri 95 Jakarta yang telah
Observasi.
5. Maboi saya Owen, yang sudah membantu dan menemani membuat laporan ini.
Kata Pengantar.....................................................................................................................1
Daftar isi...............................................................................................................................2
BAB 1: PENDAHULUAN
A. Latar belakang.............................................................................................................3
BAB 2: PEMBAHASAN
A. Identifikasi Masalah...........................................................................................5
B. Diagnosa............................................................................................................7
C. Prognosa.............................................................................................................8
BAB 3: PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
B. Saran................................................................................................................14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
upaya pemberian bantuan diberikan secara individu dan langsung tatap muka
pemberian bantuan yang dilakukan melalui hubungan yang bersifat face to face
diri peserta didik yang sedang dalam proses menuju kedewasaan, sejauh berbagai
perubahan itu dapat diusahakan melalui usaha belajar. Dengan belajar terarah dan
pendidikan sekolah, maupun yang khusus mengenai jenjang dan jenis pendidikan
sekolah tertentu.
interaksi dengan warga sekolah lainnya seperti guru, sesama peserta didik, petugas
sekolah, karyawan dan lainnya. Setiap sekolah pasti mempunyai peserta didik yang
keluarga dan lingkungan masyarakat ikut menimbulkan masalah bagi peserta didik
konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien.
Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan Konselor,
membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien. Pembahasan tersebut
bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang diri klien (bahkan sangat
penting yang boleh jadi penyangkut rahasia pribadi klien) bersifat meluas meliputi
berbagai sisi yang menyangkut permasalahan klien; namun juga bersifat spesifik
klien membuka diri setransparan mungkin. Dalam suasana seperti itu, ibaratnya klien
sedang berkaca. Melalui “kaca” itu klien memahami kondisi diri sendiri (dan
dimiliki, serta kemungkinan upaya untuk mengatasi masalahnya itu. Hasil “berkaca”
itu mengarahkan dan menggerakkan klien untuk segera dan secermat mungkin
melakukan tindakan pengentasan atas kekurangan dan kelemahan yang ada pada
dirinya.
adalah hubungan tatap muka antara konselor dan konseli, dimana konselor sebagai
seorang yang memiliki kompetensi khusus memberikan suatu situasi belajar kepada
konseli sebagai seorang yang normal, membantu konseli mengenali dirinya, situasi
yang akan dihadapi dimasa depan, sehingga konseli dapat menggunakan potensinya
untuk mencapai kebahagiaan pribadi maupun sosial, dan lebih lanjut dia dapat belajar
A. Tujuan Umum
1. Waktu
Pelaksanaan studi ini dilaksanakan selama 1 hari mulai dari pukul 12:30-
teman-teman dan staf guru di SMP Negeri 95 Jakarta, salah satunya guru BK.
2. Tempat
prosedur dalam pengumpulan data agar bukti-bukti dan fakta-fakta yang diperoleh
berfungsi sebagai data obyektif dan tidak terjadi penyimpangan dari keadaan yang
sebenarnya. Untuk menggali data dari sumber yang telah ditentukan, maka
diperlukan alat kerja untuk mengumpulkan data yang disebut dengan teknik atau
antaranya adalah :
guru dan juga pihak lain yang mengetahu tentang diri siswa.
3. Angket Daftar cek masalah adalah suatu jenis tes instrumentasi yang berupa
A. Identifikasi Masalah
mendapatkan siswa mana yang tergolong mengalami kesulitan belajar. Langkah ini
ukuran yang berupa kriteria atau norma tertentu, sehingga dengan demikian siswa
yang mengalami kesulitan belajar adalah benar-benar siswa yang tidak mencapai
data dengan baik yang berupa data pribadi maupun data tentang lingkungan
sekitarnya secara menyeluruh. Semua data yang telah diperoleh adalah dengan
menggunakan metode observasi angket melalui daftar cek masalah dan wawancara.
Identitas Pribadi
3. Kelas : 7E
5. Kewarganegaraan : Indonesia
8. Berat Badan : 48 kg
tersebut dari kecil memiliki orang tua yang kurang akur hingga baru-baru ini
orang tua Rizky bercerai. Sehingga Rizky tinggal bersama nenek, tante dan adik
perhatian dari keluarganya melainkan dengan neneknya yang sudah tua. Dan
tidak hanya itu permasalahannya, bahkan Rizky memiliki fisik yang lemah dan
sering sakit, salah satu hal ini dapat di mempengaruhi absen kehadirannya di
sekolah.
Catatan Observasi
Alternatif
No Tingkah laku yang diamati Kadang- Tidak Catatan
Sering
Kadang Pernah
Siswa merasa lesu dan tidak
- √ -
1 semangat sekolah
Pada saat dirumah siswa merasa
√ - -
2 kesepian
Siswa kurang mendapat
√ - -
3 perhatian dari orang tua
Siswa sulit dalam menghadapi
- √ -
4 belajar
Siswa merasa marah dan sedih
√ - -
5 keadaan yang ia rasakan
Siswa dapat menyelesaikan
- √ -
6 suatu masalah
Pada saat dirumah siswa
- - √
7 bertengkar dengan adik
8 Siswa mudah marah dan sedih - √ -
Siswa memiliki penyamangat
√ - -
9 hidup
Pada sat di kelas siswa suka
- √ -
10 bertengkar
Jawab : Saya tinggal dengan nenek dari ayah, tante, dan adik saya.
3. Bagaimana perasaan kamu mengetahui orang tua kamu sibuk bekerja, sering
Jawab : Saya sangat sedih, karena saya masih membutuhkan mereka bhakan
kabar ayah, ayah masih tinggal di jakarta tetapi sudah memiliki keluarga lain.
5. Apabila kamu sedang memiliki masalah, tindakan apa yang kamu lakukan untuk
Jawab : Saya kadang memilih untuk diam dan menahan semua masalah, dan
6. Apa yang kamu lakukan jika kamu sedang marah dan sedih?
Jawab : Saya mengunjungi teman saya dan bermain gitar. Hal itu dapat
Data Berdasarkan Daftar Cek Masalah (DCM) Dari daftar cek masalah,
didapatkan data siswa sebagai berikut :
A. KESEHATAN
Sering sakit ketika di SD
Sering sakit ketika di SMP
Jantung sering berdebar-bedar
Kesehatan saya sering terganggu
Merasa terlalu kurus
Sering merasa ngantuk
Pendengaran saya kurang baik
Sering merasa pusing
Sering merasa gugup
B. KEADAAN EKONOMI
Banyak adik/kakak yang masih menjadi tanggungan orang tua
Tidak tahu bagaimana cara memberoleh tambahan biaya untuk sekolah
Selalu jalan kaki kesekolah, padahal rumah jauh
Saya mengharapkan memperoleh bea siswa
Saya ikut saudara yang penghasilannya pas-pasan
C. KEHIDUPAN KELURGA
Dirumah hampir tidak ada waktu untuk diri sendiri, selalu sibuk dengan
tugas rumah
Pertengakaran ayah dan ibu idurmah menggangu pikiran saya
Mata percaharian orang tua menggangu pikiran saya
Saya merasa kurang mendapatkan perhatian orang tua
Orang tua saya terlalu banyak berpergian
Orang tua sering mencampuri urusan saya
Saya mengadakan perubahan dirumah
Ayah dan ibu berpisah
Keluarga kami berantakan (broken home, tidak harmonis)
F. HUBUNGAN PRIBADI
Tidak suka bergaul dengn orang yang kedudukannya lebih tinggi
Sering merasa iri hari atas prestasi orang lain
Sukar untuk mendapat kawan
Tidak suka bertamu
Sering merasa curiga terhadap orang lain
Bersifat dingin dalam pergaulan
Sering menyesali diri sendiri
Sayang ingin sekali dikagumi
Saya ingin tampak leih menarik
Saya merasa diri saya tidak sebaik orang lain
Saya ingin hidup lebih tenang
G. KEHIDUPAN SOSIAL
Sering gagal dalam usaha mencari kawan dekat
Merasa tidak disenangi kawan-kawan di luar sekolah
Saya terlalu aktif dalam organisasi
Saya sukar menyesuaikan diri
Takur bergaul dengan orang yang lebih tua
Tidak pernah mengemukakan pendapat
Sering bertentang pendapat dengan orang lain
Saya sering bingung bila berhadapan dengan orang banyak
Merasa malu jika berhadapan dengan orang banyak
Sering ditegur karenga kurang sopan
H. MUDA-MUDI/MASALAH REMAJA
Sering melamun memikirkan si dia
Saya ragu-ragu terhadap pacar saya
Pacarku selalu mengajakku keluar rumah
Saya mudah merasa cemburu terhadap temen putra/putri
Saya bersikap terbuka/jujur terhadap pacar saya
I. PENYESUAIAN TERHADAP SEKOLAH
Saya sering data terlambat
K. KEBIASAAN BELAJAR
Saya belajar kalau ada ulangan
Saya belajar tidak teratur waktunya
Saya belajar hanya waktu malam hari
Saya sukar mengingat pelajaran yang telat di hafal
Saya sulit memulai belajar
Kalau belajar saya sering mengantuk
Saya belajar dengan cara menghafal
Saya belajar dengan cara membayangkan
Saya belajar dengan cara meringkas
Saya sering menyalin PR teman
Sayang sering merasa kebisingan di sekitar rumah ketika belajar
L. MASA DEPAN DAN CITA-CITA PENDIDIKAN/JABATAN
NM X 100 %
N
Keterangan :
NM : Jumlah butir yang dipilih oleh siswa pada satu topik permasalahan.
N : Jumlah item dari aspek masalah. (20)
KRITERIA KONVERSI
Persen Predikat Keterangan
0% A Baik Sekali
1% - 10% B Baik
11% - 25% C Cukup baik
26 – 50% D Kurang baik
51%-100% E Kurang sekali
Adapun hasil yang diperoleh dari item yang dicek pada setiap aspek masalah dari
problem cheklist yakni :
No Topik Masalah NM (NM:N) Predikat
x100%
1 Aspek kesehatan 9 45% D
2 Aspek ekonomi 5 25% C
3 Aspek kehidupan keluarga 9 45% D
4 Aspek agama dan moral 0 0 A
5 Aspek rekreasi dan hobi 7 35% D
6 Aspek hubungan pribadi 11 55% E
7 Aspek kehidupan sosisal – keaktifan 10 50% C
berorganisasi
8 Aspek muda mudi / masalah remaja 5 25% C
9 Aspek penyesuaian terhadap sekolah 3 15% C
10 Aspek penyesuaian terhadap kurikulum 12 60% E
11 Aspek penyesuaian kebiasaan belajar 11 55% E
12 Aspek masa depan dan 13 65% E
cita – cita pendidikan / jabatan
Dari analisis daftar cek masalah di atas diperoleh bahwa Aspek masa depan dan cita – cita
pendidikan / jabatan memiliki persentase yang tinggi di banding dengan aspek yang lainnya,
yakni sebesar 65 %. Dan jika di masukkan ke dalam predikat nilai maka aspek masa depan
atau menyebabkan masalah peserta didik. Dua faktor yang menyebab kan kesulitan
Oleh karena itu, berikut akan dijabarkan mengenai hasil dari diagnosa yang
a) Merasa pusing
b) Lesu/lemas
kasus pertama, melibatkan pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang dihadapi
tangan. Kemungkinan yang akan terjadi jika klien segera mendapatkan bantuan :
a. Masalah Kesehatan
b. Masalah Keluarga
- Konseli akan menjadi anak yang rajin dan tidak merasa tertekan serta
- Jika berada di rumah waktu luang klien akan lebih banyak di gunakan
c. Masalah Belajar
pelajaran.
D. Treatmen
konselor untuk membantu individu mengatasi masalah atau kondisi psikologis yang
pribadi yang sehat, klien harus bisa menjalani hidup sehat dan lebih menyayangi
kesejahteraannya.
telah terbentuk. Memeberi motivasi agar klien merasa di perhatikan dan mendapat
E. Evaluasi
menjaga apa yang telah di capai dalam konseling atau menjaga perilaku konseli
yang telah berhasil dirubah setelah mengikuti proses konseling. Hasil dari evaluasi
yaitu konseli bisa berkembang secara positif, lebih giat sekolah dan belajar, lebih
bisa menyayangi keluarganya, dan memiliki fisik yang sehat. Sehingga tidak ada
lagi absen yang tertinggal dan meningkatnya nilai pelajaran dan cita-cita yang ia
inginkan segera tercapai.
F. Tindak lanjut
Untuk mencapai hasil yang maksimal terhadap usaha bantuan dalam bentuk
pelimpahan dan tindak lanjut ini diperlukan untuk mengetahui dan mengikuti
waktu maka penulis dalam melaksanakan tugas mata kuliah studi kasus ini.
Tindak lanjut dari usaha bantuan yang telah di laksanakan adalah langkah-
perubahan di sekolah.
2. Usaha lain yaitu dalam bentuk wawancara baik dengan konseli, teman
konseli, guru, wali kelas, maupun BKnya, yang di harapkan konseli tetap
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa keberadaan layanan konselin perorang bagi siswa adaalah sangat
layanan konseling perorang ini sangt membantu untuk mengatatai permasalahan yang
koseli alami. Dari layanan konseli perorang yang telah penulis lakukan dapat
disimpulkan bahwa:
Keadaan siswa yang sukar untuk berkonsentarsi karena fisik yang kurang
konseling perorang ini dapat amambntu siswa untuk menjalani pola hidup
sehat.
Pola kehidupan siswa yang selalu terpendam akan menciptakan pola pikir
maksimal.
melainkan dengan siswa yang tinggal bersama nenek dan tantenya. Siswa
Dari hasil layanan bimbigan siswa yang telah dilakukan disarankan untuk
klien dapat mengubah cara pergaulan terhadap teman dan keluarga, Klien selalu
terbuka dan membuka kepada teman dan guru, Klien hendaknya mampu
kepada siswa dikelas, terutama siswa yang mengalami masalah. Guru hendaknya
yang berkaitan dengan cara belajar yang baik dan efisien serta menekankan pada
orang tua, sehingga permasalahan siswa dapat segera diketahui dan diselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/nur-arifaizal-basri/studi-kasus-diagnosisprognosis-treatment-
follow-up
https://lp3l.unikama.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2015/10/Contoh-Studi-Kasus.pdf
LAMPIRAN-LAMPIRAN