Anda di halaman 1dari 55

ANGGREK

DENDROBIUM

TERICYA IMANINGRUM, SP
Penulis :
TERICYA IMANINGRUM

0
0
PRAKATA PENULIS

Syukur Alhamdulilah atas berkah Ilahirobbi, sang pencipta segala dan


bertitah di atas segalanya, serta ridho-Nya telah mengantarkan penulis
menuntaskan buku ini dengan judul “ Dendrobium Tericya Imaningrum
“Sholawat Dan salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah
Muhammad Saw. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya kelak di hari
akhir.
Ucapan Terimakasih yang tak terhingga untuk Orang Tua penulis
yang selalu mendo;akan penulis, untuk keluarga penulis yang selalu
mendukung dari awal hingga akhir penyusunan buku ini , untuk Bapak Eko
Yudi Purwanto selaku ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia ( PAI ) Cabang
Lumajang yang telah banyak membantu di dalam proses registrasi ini, dan
juga teruntuk semua teman – teman Perhimpunan Anggrek Indonesia cabang
Lumajang yang selama dua tahun ini sudah memberikan banyak sekali
motivasi, masukan dan informasi –informasi seputaran dunia anggrek
sehingga hal ini menjadikan cambuk bagi penulis untuk lebih
mengembangkan dan memajukan peranggrekan yang ada di Indunesia ,
khususnya di Lumajang ini. Tak Lupa Ucapan terimakasih penulis haturkan
teruntuk lembaga sertifikasi International yaitu ‘ The Royal Horticultural
Sociiety “yang telah menerbitkan sertifikat “ Dendrobium Tericya Imaningrum”
sehingga menjadi jenis anggrek hibrida baru di tingkat international.
Dalam rangka menciptakan keragaman hibrida baru pada tanaman
anggrek dendrobium Tericya Imaningrumkhususnya Dendrobium, dan
dengan ditunjang banyaknya jenis hibrid – hibrid baru yang ada , maka
penulis sajikan dalam buku ini jenis baru Dendrobium Tericya Imaningrum
sebagai salah satu jenis hibrida baru yang sengaja dirakit untuk mendapatkan
keturunan hibrida baru dengan karaktek tanaman anggrek yang lebih
menarik.

1
Penulis menyadari bahwa penyusunan buku ini jauh dari kata
sempurna , hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang utama yaitu ini
merupakan buku pertama yang ditulis oleh penulis, untuk itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya diharapkan buku ini
dapat memberi manfaat bagi para pembaca dan bisa menjadi menyemangat
untuk pembaca dan pecinta anggrek dalam merakit jenis anggrek hibrid baru.

Lumajang, 22 April 2022

2
DAFTAR ISI

PRAKATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................4
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................5
I.PENDAHULUAN.......................................................................................................6
II. KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI DENDROBIUM TERICYA
IMANINGRUM.............................................................................................................9
2.1 KLASIFIKASI ANGGREK DENDROBIUM TERICYA IMANINGRUM.......9
2.2 MORFOLOGI ANGGREK DENDROBIUM TERICYA IMANINGRUM......10
IIII. SILSILAH ANGGREK DENDROBIUM TERICYA IMANINGRUM..............13
3.1DENDROBIUM CAESAR.................................................................................13
3.2DENDROBIUM KAKELA.................................................................................16
IV. AGROKLIMAT DENDROBIUM TERICYA IMANINGRUM..........................22
4.1. INTENSITAS CAHAYA................................................................................22.
4,2, KELEMBABAN UDARA...............................................................................22
4.3. SUHU/ TEMPERATUR ................................................................................22.
4.4. SIRKULASI UDARA.....................................................................................22
V. GREENHOUSE.....................................................................................................23
VI. MEDIA TANAM..................................................................................................24.
VII.PENYIRAMAN'...................................................................................................27
VIII. PEMUPUKAN...................................................................................................29.
8.1. PUPUK MAKRO............................................................................................29.
8.2. PUPUK MIKRO..............................................................................................32
IX. HAMA DAN PENYAKIT.....................................................................................38
9.1.PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT....................................................39
9.2. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT ..............................................41
9.3. MACAM - MACAM HAMA DAN PENYAKIT...........................................46
9.3.1. HAMA...................................................................................................46
9.3.2. PENYAKIT...........................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................50
LAMPIRAN.................................................................................................................51
PROFIL PENULIS.......................................................................................................53

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Daun ........................................................................................... 10


Gambar 2 Akar ............................................................................................ 10
Gambar 3 Batang......................................................................................... 11
Gambar 4 Bunga........................................................................................... 11
Gambar 5 Buah............................................................................................ 13
Gambar 6 Anggrek Den. Caesar.................................................................... 14.
Gambar 7 Anggrek Den. Straenopsis................................................................14
Gambar 8 Anggrek Den. Stratiotes................................................................. 15
Gambar 9 Silangan Den.Kakela....................................................................... 16
Gambar 10 Anggrek Den.Kakela...................................................................... 16
Gambar 11 Anggrek Den. Discolor....................................................................17
Gambar 12 Anggrek Den.Goldii........................................................................17

4
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Konfirmasi Registrasi ...........................................................................50


Lampiran 2. Sertifikat Registrasi ................................................................................51

5
I.PENDAHULUAN

Tanaman anggrek (Orchidaceae ) merupakan salah satu tanaman


Florikultura di Indonesia , anggrek termasuk dalam suku orchidaceae, suku ini
memiliki jumlah jenis terbesar di dunia.Jumlah keseluruan anggota keluarga
anggrek di dunia sekitar 25.000 Jenis.Indonesia sebagai salah satu negara
tropis dengan kekayaan keanekaragaman hayati yang tinggi, memiliki kurang
lebih 5.000 jenis anggrek yang tersebar di seluruh nusantara (Sulistyono,
2011)
Catatan pertama tentang anggrek di Indonesia ditulis oleh Engelibert
Kaempler yang melakukan perjalanan di Jawa dari tahun 1690 hingga
1692.Catatan dan ilustrasinya diterbitkan pada tahun 1712 ( Van Steenis,
1954 dalam Puspitaningtyaas , dkk 2003). Pada saat yang hampir
bertepatan , Georgius Everhardus Rumphius melakukan hal – hal yang sama
untuk jenis – jenis anggrek yang ada di Ambon, dan baru dipublikasikan
padatahun 1977 oleh de Wit. Georgius Everhardus Rumphius juga orang
pertama yang menemukan dan memberi nama Epidendrum album majus
yang sekarang lebih dikenal dengan nama Phalaenopsis Amabilis atau
Anggrek bulan. Sejak itu ribuan jenis anggrek Indonesia lainnya di
diskripsikan untuk pertama kalinya. Jonan Jacob Smith ( J.J Smith ) dan Carl
Ludwig Blume ( C.L.Blume) adalah orang yang berjasa dalam
mendiskripsikan anggrek Indonesia pada awal abad 19. Kekayaan jenis
anggrek Indonesia saat ini telah banyak dipublikasikan oleh penulis luar
negeri antara lain : Orchids of java ( Comber , 1990 ) , Orchids of Sumatra
( Comber, 2001) , Orchids of Borneo Vol.I ( Chan et.al, 1994) , Orchids of
Borneo Vol. II ( Vermeulen , 1991 ), Orchids of Borneo Vol.III ( Wood, 1997 ).

Anggrek Dendrobium adalah genus terbesar kedua dari keluarga


anggrek, dan berasal dari Asia Tenggara. Tanaman anggrek dendrobium ini
umumnya bersifat epifit, artinya tumbuh di tanaman lain. Anggrek Dendrobium
populer di semua kalangan penggemar anggrek mulai dari pemula hingga
minded hobbyist. Secara kasat mata anggrek Dendrobium dengan mudah
dikenali dari bentuk batangnya yang gendut. Dalam istilah taknosomi
6
tanaman anggrek dendrobium jenis batang yang menggelembung tersebut
dinamakan psedobulb. Dendrobium sendiri berasal dari bahasa Yunani yang
terdiri dari kata Dendron yang artinya pohon dan bios yang artinya hidup. Dari
istilah itu dapat secara literer Dendrobium dapat diartikan sebagai tanaman
anggrek dendrobium yang hidup di pohon.Meskipun istilah ini pada
kenyataanya juga bisa diperluas lagi karena anggrek Dendrobium di habitat
aslinya ternyata tidak hanya ditemukan pada pohon akan tetapi juga
ditemukan pada tebing-tebing berbatu dan padang pasir. Oleh karena itu
anggrek Dendrobium tidak hanya bersifat epifit (hidup di pohon) bahkan juga
terrestrial (hidup di tanah, pasir, humus) dan litofit (hidup di tebing dengan
bebatuan berlumut). Untuk jenis Dendrobium asli Indonesia memang
kebanyakan ditemukan bersifat epifit atau hidup menempel pada pohon
karena Indonesia memiliki iklim tropis dan kaya akan hutan hujan tropis.
Kondisi seperti bisa disebut juga sebagai agroklimat dimana potensi tanaman
anggrek dendrobium untuk tumbuh dan berkembang sangat besar sekali.Dari
ciri-ciri yang dijelaskan sangat masuk akal kalau Dendrobium banyak
digemari, karena mudah dirawat dan sangat adaptif terhadap lingkungan
baru. Oleh karena itu kita tidak heran kalau Dendrobium merupakan anggrek
yang disarankan untuk penggemar yang masih pemula. Hanya dengan
perawatan apa adanya sekalipun anggrek Dendrobium dapat tumbuh dan
berbunga dengan maksimal. Satu hal lagi yang menjadi keasyikan dalam
mengoleksi anggrek Dendrobium terdapat pada kesempatan untuk
memperbanyak tanaman anggrek dendrobium dengan mudah, yaitu cukup
dengan memecah rumpun dari gerombolan yang sudah besar ataupun dari
keiki. Pemecahan rumpun bisa dilakukan dengan teknik splitting dengan alat
yang tajam dan steril. Splitting idealnya mengikutkan 2 hingga 4 batang dalam
satu plant baru.
Dendrobium Tericya Imaningrum ini sendiri merupakan jenis hibrida
baru yang sengaja dirakit dalam rangka perbanyakan keragaman hibrida
baru, Dengan didukung oleh kekayaan anggrek spesies yang ada di
Indonesia ini diharapkan setelah membaca buku ini para pembudidaya dan
penghobi anggrek bisa termotivasi dalam penyilangan anggrek - anggrek
hibrida baru yang lebih baik lagi , seperti anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum ini sendiri juga merupakan turunan dari anggrek hibrida kakela
7
dan caesar dan kedua indukan ini turunan dari dendrobium spesies yaitu
stratiotes, striaenopsis, gouldii dan discolor seeto .Di dalam buku ini akan
dikupas tuntas terkait dengan jenis hibrida baru dendrobium Tericya
Imaningrum mulai dari asal usul , klasifikasi, morfologi, agroklimat dan
perawatan dendrobium Tericya Imaningrum.Diharapkan dengan tersusunnya
buku ini pembaca dan penghobi tanaman anggrek dendrobium pada
umumnya dapat membudidaya anggrek ini dengan baik dan benar.

8
II. KLASIFIKASI & MORFOLOGI DENDROBIUM TERICYA
IMANINGRUM

2.1. KLASIFIKASI DENDROBIUM TERICYA IMANINGRUM


 Kingdom : Plantae
 Divisi : Spermatophyta
 Sub Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Liliopsida
 Sub Kelas : Liliidae
 Ordo : Orchidales
 Famili : Orchidaceae
 Genus : Dendrobium
 Ephithet : Tericya Imaningrum

.Pola pertumbuhan Dendrobium Tericya Imaningrum ini termasuk simpodial,


yaitu mempunyai pertumbuhan pseudobulb terbatas. Keunggulan anggrek
Dendrobium Tericya Imaningrum ini adalah mudah berbunga tanpa memerlukan
perlakuan khusus. Anggrek Dendrobium Tericya Imaningrum sendiri merupakan
anggrek hibrida silangan dari dendrobium caesar ( hibrida ) dan dendrobium
kakela ( hibrida ), sedangkan dendrobium caesar silangan dari dendrobium sp
striaeopsis dan dendrobium sp stratiotes dan dendrobium kakela silangan dari
dendrobium sp discolor seeto dan dendrobium sp gouldii .

9
2.2. MORFOLOGI DENDROBIUM TERICYA IMANINGRUM
1. Daun

Gambar 1

Pada dasarnya bentuk daun yang dimiliki oleh anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum ini berbentuk oval, terbalik.Maksudnya bentuk telur yang terbalik
seperti daun diatas berukuran lebar sementara dibagian pangkal terdapat
ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran yang ada
diatas.Ketebalan daun dari anggrek dendrobium Tericya Imaningrum juga
tergolong tebal serta kaku dengan penampilan yang rata. daun anggrek
dendrobium Tericya Imaningrum tidak memiliki tangkai, daun anggrek
dendrobium Tericya Imaningrum langsung terletak pada batang tanaman
anggrek dendrobium Tericya Imaningrum anggrek.Susunan dari daun
anggrek dendrobium Tericya Imaningrum juga berhadapan dan juga
berselang-seling. warna dari daun anggrek dendrobium Tericya Imaningrum
ini hijau mudah hingga hijjau tua.Dibagian tepi daun anggrek dendrobium
Tericya Imaningrum tidak bergerigi dan ujung daunnya terlihat seperti
terbelah. Tepi daun ini berbentuk yang sejajar dengan tulang daun yang
berakhir pada ujung daun tanaman anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum( gambar 1)

2. Akar

Gambar 2

10
Akar anggrek dendrobium Tericya Imaningrum berbentuk silindris yang
berdaging lunak serta mudah untuk patah. Dibagian ujung akar ini cukup
meruncing, sedikit lengket dan licin.Jika anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum berkondisi yang kering, maka akarnya akan terlihat berwarna
putih yang keperakan. Akan tetapi dibagian ujung akarnya akan tetap terlihat
warna hijau yang agak keungu-unguan. Akar yang telah tua akan terlihat
kering dengan warna yang coklat.Akar anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum biasanya berfilamen, maksudnya lapisan luarnya terdiri atas
berbagai lapisan sel berongga serta transparan. Hal ini bertujuan untuk
melindungi akar, karena filamen berfungsi sebagai pelindung akar terhadap
kehilangan air pada saat proses evapotranspirasi. Dengan begitu hal ini akan
membuat akar tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrummenjadi
lebih menempel pada tempat yang ditumpanginya ( gambar 2 )

3. Batang

Gambar 3

Batang anggrek dendrobium Tericya Imaningrum berbentuk sedang dengan


panjang batang kurang lebih 20 cm dan bisa terus bertambah panjang
bersamaan dengan penambahan usia anggrek itu sendiri .Batang berdaging
serta gemuk dibagian seluruhnya.Berdasarkan pertumbuhannya batang
anggrek dendrobium Tericya Imaningrum ini yaitu bertipe sympodial , yaitu
memiliki sifat yang berumbi semu serta mempunyai berbagai ruas tahunan.
( gambar 3 )
4. Bunga

11
Gambar 4
Morfologi bunga dari anggrek dendrobium Tericya Imaningrum yaitu tersusun
pada karangan bunga. jumlah kuntum disetiap karangan bunga biasanya
mencapai lebih dari satu kuntum.Bunga anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum terdiri atas tiga daun kelopak ( sepal), satu diantaranya terletak di
punggung yang dinamakan daun kelopak punggung ( dorsal
sepal ) ,sedangkan dua lainnya dinamakan daun kelopak samping ( lateral
sepal ) .Daun mahkota ( petal ) berjumlah tiga helai ,tetapi salah satunya
bermodifikasi menjadi bibir bunga ( labelum) .Dua daun mahkota letaknya
berseling dengan daun kelopak , sedangkan bibir bunga terletak di pusat
perhiasan bunga.Warna bunga dendrobium Tericya Imaningrum ini
bergradasi antara ungu keputihan ( gambar 4).

5. Buah
Bentuk dari buah yang dimiliki oleh anggrek dendrobium Tericya Imaningrum
mempunyai enam rusuk dan tiga diantaranya adalah rusuk sejat serta tiga
lainnya terletak di bagian dua tepi daun bunga berlainan.Buah yang dimiliki
oleh tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrumdendrobium Tericya
Imaningrum ini memiliki warna yang hijau saat masih muda ,kuning hingga
kecoklatan mengijak tua dan tersedia biji dengan jumlah yang banyak
didalamnya yang lembut serta halus.

12
III SILSILAH DENDROBIUM TERICYA IMANINGRUM

Dendrobium Tericya Imaningrum ini merupakan jenis hibrida baru


silangan dari Dendrobium Caesar x Dendrobium Kakela. Anggrek hibrida
adalah anggrek hasil menyilangkan atau mengawinkan bunga anggrek
dengan sengaja untuk tujuan tertentu. Menyilangkan anggrek dapat dilakukan
antar jenis ataupun antar marga atau genus. Tujuan menyilangkan anggrek
pada umumnya untuk mendapatkan mutu bunga anggrek yang lebih bagus.
Pada hibridisasi anggrek yang diutamakan adalah sifat-sifat seperti warna,
ukuran, kemampuan, dan waktu berbunganya yang bermutu tinggi dan
menarik. Sejak anggrek mulai dikenal masyarakat eropa awal abad 19. Yaitu
pada masa pemerintahan Alexandra Victoria, Ratu inggis pada 1830-1901.
Banyak peneliti yang melakukan penelitian dan percobaan untuk
mengembangkan anggrek dengan cara persilangan untuk mendapatkan jenis
anggrek baru yang indah dan bermutu tinggi. Cara penyilangan anggrek pada
prinsipnya adalah memasukkan pollen anggrek yang satu (disebut sebagai
indukan anggrek jantan) ke lubang stigma bunga anggrek yang lain (sebagai
indukan anggrek betina). Kemudian indukan betina tersebut diberi label yang
berisi nama indukan jantan dan betina, kemudian dibungkus menggunakan
plastik bening agar tidak terjadi penyerbukan oleh hewan lain.

3.1.DENDROBIUM CAESAR

Gambar 5

13
Anggrek yang satu ini menjadi salah satu jenis anggrek yang begitu
menarik, nama yang disematkan adalah Dendrobium Caesar, Anggrek hibrid
hasil persilangan dari Nagrok Orchid Nursery pada tahun 1937. Anggrek
dendrobium Tericya Imaningrum memiliki karakter 50 % Dendrobium bunga
bulat dan 50% dendrobium spatulata. Wajar saja karena Dendrobium Caesar
ini merupakan silangan dari Dendrobium striaenopsis x D. stratiotes.
Kedua indukan anggrek Dendrobium Caesar ini adalah asli anggrek
spesies Indonesia.Karakter lain dari Anggrek Dendrobium Caesar ini adalah
batangnya yang bongsor menjulang tinggi. Bentuk bunga semi spatulata
dengan ukuran besar dengan kombinasi warna bunga putih semburat ungu.
Untuk masalah lama bunga mekar, dendrobium caesar ini cukup bisa
bertahan lama seperti dendrobium lainnya ( Gambar 6 )

Gambar 6

# DENDROBIUM STRIAENOPSIS #

Gambar 7

14
Dendrobium striaenopsis (M.A. Clem. & D.L. Jones) M.A. Clem. & D.L.
Jones Sinonim: Dendrobi um phalaenopsis var. schroederianum Rchb. f . ex
W. Watson Dendrobi um bi gi bbum subsp. laratensis Clemesha foto: DD
Orchid Mempunyai panjang tangkai bunga mencapai 40 cm dengan jumtah
kuntum mencapai 15 bunga dengan diameter bunga 6- 8 cm. Letak setiap
kuntum bunga sejajar terangkai rapi. Warna dominan magenta sampai putih.
Berbuga pada butan Agustus-November. Tumbuh baik pada kondisi
intensitas sinar matahari penuh dengan ketembaban udara antara 50-70 % .
( gambar 7 )

# DENDROBIUM STRATIOTES #

Gambar 8

Sinonim : Callista strotoi tes (Rchb. f . ) Kubtze Ceratobium stratoites


(Rchb.f .) lvl.A.Clem &, D.l.Jones Merupakan anggrek epifit. Tersebar di
daerah Maluku dan Sulawesi. Batang semu tumbuh mencapai panjang 1 m
dengan diameter 2-3 cm. Panjang tangkai bunga mencapai 40 cm dan jumtah
kuntum 10 bunga. Diameter bunga 10 cm tapi umumnya hanya 5 cm.
Ketahanan bunga 1,5 bulan. Tumbuh pada kondisi intensitas cahaya matahari
penuh ( gambar 8 )

15
3.2. DENDROBIUM KAKELA

Gambar 9

Dendrobium Kakela merupakan anggrek hibrid silangan dari


Dendrobium Discolor seeto x Dendrobium Gouldii ( gambar 9 ), Anggrek
dendrobium Tericya Imaningrum bisa berbunga dikarenakan indukannya
dendrobium discolor seeto memiliki kelebihan bunga lebat dan bertangkai
banyak Dendrobium Kakela memiliki bunga melintir berwarna coklat keabu-
abuan dan berbau wangi ( gambar 10 )

16
Gambar 10

# DENDROBIUM DISCOLOR #

Gambar 11

Dendrobium discolor Lindt Sinonim : Dendrobium undulatum R. Br.


Dendrobium elobatum Rupp Tipe epifit. Tersebar di daerah Papua, Papua
Nugini, Austratia. Tumbuh sampai 5 m dengan diameter batang 1 - 5 cm.
Panjang tangkai bunga mencapai 60 cm berisi 20 - 80 kuntum bunga.
Diameter bunga sampai 5 cm dengan ketahanan bunga sampai 2 butan.
Tumbuh baik hingga 550 m dpt, dengan intensitas cahaya matahari penuh.
( gambar 11 )
# Dendrobium gouldii Rchb.f. #

Gambar 12
Sinonim : Dendrobi um i mthurnii Roif e De n d r obi u m woodf o r di anum
QAaid) Schltr. Tipe tumbuh epifit. Batang semu tumbuh sampai 180 cm.
Panjang tangkai bunga 30 - 70 cm dan mencapai 40 kuntum per tangkai.
Ukuran dan warna bunga beragam. Sepa[ putih, kuning pucat, kuning, hijau,
coktat dan biru. Tumbuh pada ketinggian hingga 700 m dpt ( gambar 12 ).

17
SILSILAH ANGGREK DENDROBIUM TERICYA IMANINGRUM

17
Berikut ini beberapa tahapan dalam menyilangkan anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum
a.Penyerbukan
Penyerbukan anggrek dilakukan dengan cara mengambil tepung sari (polen), lalu dimasukkan ke
dalam stigma (kepala putik) anggrek jenis lain yang telah masak. Alat yang digunakan bisa
berupa jarum, tusuk gigi, atau pinset yang steril. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.Buka ujung colum bunga hingga terlihat polen yang berwarna kuning cerah.
2.Ambil polen secara hati-hati menggunakan pinset, jarum, atau tusuk gigi yang ujungnya
telah dibasahi air.
3.Masukkan polen ke dalam stigma ( kepala putik ).
4.Beberapa hari kemudian bunga yang telah diserbuki akan layu, pertanda penyerbukan
berhasil. Jikatidak terserang hama atau penyakit, akan terbentuk bakal buah yang terus
berkembang menjadibuah sempurna yang berisi biji.
Tahap kedua setelah proses penyilangan ,hasil dari silangan ini menghasilkan buah dan
biji ,dari penyilangan hari pertama sampai dengan buah yang berisi biji disemai dibutuhkan
waktu kurang lebih 4 bulan , Semai biji ini dilakukan melalui metode kultur jaringan.Adapun
langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

1.Persiapan Biji
Biji di ambil dari buah anggrek yang sudah matang tetapi belum pecah, kurang lebih umur 4
bulan dari penyerbukan .Selanjutnya buah yang sudah siap disemai dicuci dengan air mengalir
dan sunligh juga bayclin,setelah itu ditiriskan dan setelah kering disteril dg alkohol 70%
selanjutnnya dimasukkan enkas yang sudah steril.

2. Sterilisasi Enkas
Enkas yang digunakan untuk tempat menyemai haruslah steril,adapun cara mensteril enkas aitu
dengan menyemprot larutan alkohol 70% dan formalin tablet 90% sebanyak 4 tablet dan
dibiarkan sampai 7 jam.

3. Steril botol dan tutup botol


Botol sebagai wadah media juga harus steril, adapun cara sterilkan botol dan tutup botol dengan
menggunakan alkohol 70 %.

4. Penyiapan Media
Adapun media yang dibutuhkan dalam menyemai biji antara lain :
- Agar agar 7 Gram

18
- Gula 150 gram
- Pisang 150 gram
- Kecambah 20 gram
- Air kelapa 150 ml
- Air kentang 150 ml
- Na OH 48 Gram
Hcl 80 ml + 920 ml H2O Semua Bahan dijadikan satu dan direbus sampai mendidih, setelah
mendidih diangkat.

5. Memasukan Media Ke Dalam Botol

Media yang sudah siap selagi panas dimasukkan ke dalam botol yang sudah steril, per botol iisi
+- 20 Ml. Setelah selesai, botol yang sudah terisi media disteril di dalam autoclave selama 30
menit dan dengan suhu 121⁰c, pendinginan 1,5 jam. Selanjutnnya botol yang sudah terisi media
ditaruh di suhu ruang +- 7 hari, setelah 7 hari media yang kemungkinan kontaminasi disisihkan
dan media yang baik dimasukkan enkas yang sudah steril.

6. Cara Menyemai Biji Ke Dalam Media

Buah yang sudah siap disemai di dalam enkas sebelum dibelah disteril lagi dg cara dipanasi tapi
sebentar saja di atas api spirtus. Alat yang dipakai baik pinset maupun pisau belah semua harus
disteril dg cara dikukus di autoclave sama seperti botol dan media baru dimasukkan di dalam
enkas.Setelah itu buah dibelah memakai pisau yg sudah steril dan ditaruh di cawan petri. 1 buah
anggrek dapat dibagi menjadi 10 dan ditebar di dalam media. Sebelum biji anggrek dimasukkan
ke media mulut botol dan tutup botol juga dipanasi terlebih dahulu di api spiritus, setelah itu baru
biji dimasukkan ke dalam media dan selanjutnnya ditutup rapat dg tutup botol yg sdh dipanasi di
api spiritus. Setelah semua biji ditebar di dalam botol, botol siap dikeluarkan dari enkas.

7.Waktu Dari Tebar Biji ke Trans Sub Benih

Biji yang sdh disebar disimpan disuhu ruang selama 1-2 bulan, setelah tumbuh merata benih
siap di trans sub, adapun untuk trans sub sama dg langkah awal menyebar biji, perbedaan annya
pada trans sub media yang dipakai ditambahkan dg arang aktif dosis 2,5 gram/ dosis awal.

Tahap ketiga adalah Aklimatisasi bibit ,tahap akhir dalam kegiatan budidaya tanaman anggrek
dendrobium Tericya Imaningrum secara kultur jaringan adalah aklimatisasi. Secara umum
aklimatisasi adalah suatu proses pemindahan bibit dari lingkungan steril (in vitro) ke lingkungan
semi steril sebelum dilakukan pemindahan ke lapangan. Aklimatisasi merupakan saat yang
riskan dalamperbanyakan secara in vitro karena dalam hal ini kondisi bibit dipaksakan dari sifat
19
heterotrof ke autotrof.Aklimatisasi dapat dilakukan jika planlet sudah memiliki organ lengkap
yangu mumnya berumur delapan hingga dua belas bulan. Aklimatisasi merupakan proses
penyesuaian terhadap iklim pada lingkungan baru yang merupakan masalah penting dalam
budidaya tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum menggunakan bibit dari teknik
kulturjaringan.Banyak kegagalan yang terjadi pada saat proses aklimatisasi berlangsung,untuk
itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Kondisi Aklimatisasi
Bibit dapat dikeluarkan dari dalam botol kultur dengan memperhatikan beberapa hal, terutama
mengingal kondisi iklim mikro di dalam botol betbeda dengan kondisi iklim mikro di luar botol.
1. Bibit hendaknya diletakkanpadatempat yang teduh agar kelembaban udara tinggi.
2. Usahakan bibit tidak kena sinar matahari langsung.
3. Sirkulasi udara di mana bibit ditempatkan harus baik untuk menghindari timbulnya jamur.
4. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi sirkulasi udara, penguapan dan pengaturan air
pada media.

2.Syarat Media Aklimatisasi

Media merupakan tempat tumbuh dan berdiri tegaknya tanaman anggrek dendrobium
Tericya Imaningrum. Persyaratan media tanam intuk aklimatisasi adalah : mempunyai
kemampuan menahan air yang tinggi, mempunyai aerasi yang baik sehingga memudahkan
pertumbuhan akar, tidak mudah ditumbuhi jamur serta mudah menyatu.

3. Macam Media Aklimatisasi

Tidak semua media dapat digunakan dalam tahap aklimatisasi, media yang digunakan harus
memenuhi persyaratan yang ada, adapun media aklimatisasi anggrek yang digunakan antara
lain : Moss, pakis, arang

4 Perawatan Setelah Aklimatisasi

Agar bibit tumbuh dengan baik diperlukan perwatan meliputi penyiraman,pemupupukan dan
pencegahan hama dan penyakit. Bibit yang telah ditanam dalam tempat atau pot disiram selama
3 hari sekali.
Penyiraman dilakukan dengan hati-hati diusahakan jangan terlalu basah dan jangan terlalu
kering, penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Penyiraman dilakukan dengan sprayer.

20
Dari aklimatisasi sampai dengan anggrek berbunga dendrobium Tericya Imaningrum ini
memerlukan waktu sekitar 24 bulan dan dengan beberapa tahapan antara lain :
1. Community pot ( Kompot ) yaitu kumpulan dari bibit yang sudah beraklimatisasi
yang ditanam bersama dalam satu wadah.
2. Seedling Tunggal yaitu merupakan hasil seleksi dari kompot yang tumbuh optimal,
berumur sekitar 6 - 8 bulan dari aklimatisasi
3. Remaja yaitu hasil pembesaran dari seedling , berumur sekitar 8 – 12 bulan .dari
aklimatisasi
4. Dewasa merupakan tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum hasil
pembesaran dari remaja dan telah berumur 18 – 24 bulan dari aklimatisasi
5. Dewasa Berbunga yaitu tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum sudah
berbunga dan berumur 24 bulan dan siyap diregistrasikan.
dan tepatnya pada tanggal 30 Maret 2022 silangan anggrek hibrid ini diregistrasikan pada
lembaga sertifikasi international yaitu The Horticultural Royal Society dan diregistrasi dengan
nama Dendrobium Tericya Imaningrum.

21
IV AGROKLIMAT DENDROBIUM TERICYA IMANINGRUM
4.1. Intensitas Cahaya
Cahaya memberikan peran utama terhadap pembentukan karbohidrat pada proses
fotosiintesis, dan pembongkaran karbohidrat pada proses respirasi yang akan menghasilkan
energi yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum.
Untuk memperoleh intensitas yang sesuai dengan yang diinginkan maka digunakan peneduh
atau shading paranet. Kelebihan atau kekurangan intensitaas cahaya akan mempengaruhi
pertumbuhan anggrekdendrobium Tericya Imaningrum, untuk anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum dibutuhkan intensitas cahaya 50 -95 %..
4.2. kelembapan udara
Kelembaban udara adalah jumlah uap air yang terkandung di udara. Umumnya semakin
tinggi temperatur mengakibatkan penguapan yang tinggi, sehingga kelembaban udara juga ikut
tinggi. Pada budidaya anggrek dendrobium Tericya Imaningrum ini menginginkan kelembaban
minimal 60%. jika berada dikelembaban yang terlalu rendah akan mengalami penguapan yang
berlebih, sehingga terjadi dehidrasi. Biasanya ditunjukkan dengan permukaan daun anggrek
atau Bulb yang mengerut kekuningan
4.3. Suhu /Temperatur
Suhu / Temperetur berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pembungaan anggrek
dendrobium Tericya Imaningrum ini, Jika suhu minimum maka tanaman anggrek dendrobium
Tericya Imaningrum tidak akan tumbuh, jika suhu optimum maka akan menyebabkan laju
pertumbuhan menjadi tinggi , sedangkan suhu di atas maksimum akan mengakibatkan tanaman
anggrek dendrobium Tericya Imaningrum tidak akan mengalami pertumbuhan dan akan
mengalami kematian jika tidak bisa beradaptasi ( Salisbury dan Ross 1995 )
Suhu / Temperatur memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum, terutama di dalam proses fisiologi yaitu :
membuka dan menutupnya stomata daun, kinerja enzim, transpirasi, penyerapan air dan nutrisi,
pembentukan primordia bunga, respirasi dan fotosintesis.
.Anggrek dendrobium Tericya Imaningrum mempunyai penyesuaian tertentu terhadap
temperatur sekitarnya. Dan akan mempengaruhi pertumbuhannya, baik pertumpuhan vegetatif
maupun pertumbuhan generatif. Dendrobium ini mampu tumbuh dengan temperatur 22 – 32 oC
4.4.Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara memegang peranan penting dalam pertukaran O 2 dan CO2 dilingkungan.
Selain itu sirkulasi udara juga berfungsi mengendalikan kondisi kelembaban udara. Anggrek
dendrobium Tericya Imaningrum bila dibudidayakan pada tempat dengan sirkulasi udara yang
kurang baik, akan mengalami kelambanan pertumbuhan dan pembungaan, dan lebih rentan
terhadap serangan penyakit.

22
V. GREENHOUSE

Pembuatan greenhouse ini merupakan salah satu cara yang di gunakan untuk melakukan
pemeliharaan terhadap tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum hias
anggrek,termasuk anggrek dendrobium Tericya Imaningrum
Pembuatan greenhouse ini di buat sesuai ketentuan, sehingga tidak sembarangan cara
untuk dapat membuat greenhouse ini.
Faktor utama yang harus di tentukan dalam hal pembuatan greenhouse ini ialah
kelembapan udara yang tinggi, suhu udara, intensitas cahaya, dan juga aliran udara yang baik.
Ukuran ketinggian greenhouse yang ideal antara 3M – 7M tergantung tinggi tempat
daerah yang dipakai untuk mendirikan greenhouse dan juga luas greenhouse yang dibangun,
semakin luas ukurannya maka idealnya ketinggian greenhouse harus ditambah (berdasarkan
pengamatan kebun anggrek di wilayah Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Candipuro ,
Kecamatan Pasirian dan Kecamatan Tempeh)

23
VI. MEDIA TANAM

Media tanam adalah media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan tanaman anggrek
dendrobium Tericya Imaningrum dan tempat berpegangnya akar untuk mengokohkan tanaman
anggrek dendrobium Tericya Imaningrum. Media tanam merupakan komponen utama ketika
akan menanam anggrek dendrobium ini. Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan
dengan jenis anggrek dendrobium Tericya Imaningrum.

Syarat Media Tanam


Media tanam yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Dapat dijadikan tempat berpijak tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum dan
mampu menopang tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum.
2. Mampu mengikat air dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman anggrek dendrobium
Tericya Imaningrum untuk pertumbuhan.
3. Mempunyai drainase dan aerasi yang baik.
4. Dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar tanaman anggrek dendrobium
Tericya Imaningrum.
5. Sudah disterilisasi dengan cara melakukan pengolahan.
6. Tidak mengandung bibit hama penyakit dan bebas gulma.
7. Derajat keasaman (pH) antara 6,0 sampai 6,5.

Fungsi Media Tanam


Fungsi media tanam, meliputi :
 Tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum
 Penopang tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum dan bonggol agar tumbuh
secara baik
 Penyedia unsur hara bagi tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum
 Penyedia air bagi tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum

Jenis Media Tanam


MOS
Moss adalah media tanam yang berasal dari akar paku-pakuan. Karakteristik : moss memiliki
banyak rongga sehingga memungkinkan akar tanaman anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum tumbuh dan berkembang dengan leluasa, mampu mengikat air dengan baik serta
memiliki sistem drainase dan aerasi yang sangat bagus, sehingga jika menggunakan media
tanam Mos sebaiknya untuk penyiraman dikondisikan sehingga media tidak terlalu lembab

24
berlebihan yang menyebabkan pemicu pertumbahan penyakit tanaman anggrek dendrobium
Tericya Imaningrum, baik dipakai pada daerah dataran rendah.

PAKIS CACAH
Pakis cacah cocok dipakai sebagai media tanam , terutama pada daerah dataran tinggi,. Sebab,
pakis cacah bisa menyerap air dan bersifat porous, artinya air dari penyiraman bisa langsung
terbuang, tidak banyak tersimpan.
berdasarkan warnanya, pakis dibedakan menjadi 2, yaitu pakis hitam dan pakis coklat. Dari
kedua jenis tersebut, pakis hitam lebih umum digunakan sebagai media tanam. Pakis hitam
berasal dari tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum pakis yang sudah tua sehingga
lebih kering. Karakteristik : media pakis mudah mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang
baik, serta bertekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman anggrek dendrobium
Tericya Imaningrum.

SABUT KELAPA
Sabut kelapa bisa menjadi pilihan media tanam yang bagus untuk tanaman anggrek dendrobium
Tericya Imaningrum anggrek, khususnya anggrek dendrobium ini Namun, sebelum digunakan,
sabut kelapa harus direndam dulu selama seminggu agar zat tanin yang ada di sabut kelapa
hilang dan aman untuk tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum.

ARANG
Arang dapat berasal dari kayu atau batok kelapa. Cocok digunakan untuk tanaman anggrek
dendrobium Tericya Imaningrumdi daerah kelembaban tinggi, karena arang kurang mampu
menyerap air. Selain itu media arang ini tidak mudah lapuk sehingga sulit ditumbuhi jamur yang
dapat merugikan tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum. Kekurangan media tanam
ini adalah miskin unsur hara sehingga perlu tambahan melalui proses pemupukan.

25
VII. PENYIRAMAN

Air sangat di butuhkan oleh tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum karena
merupakan komponen utama dalam sel-sel untuk menyusun jaringan tanaman anggrek
dendrobium Tericya Imaningrum (70% sampai dengan 90%), pelarut dan medium reaksi
biokimia, medium tranpor senyawa, memberikan tugor bagi sel, bahan baku pembentukan klorofil
dan menjaga suhu tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum supaya konstan (Islami
dan Utomo, 1995). Jumlah pemakaian oleh tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum
akan berkorelasi positif dengan produksi biomase tanaman anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum, hanya sebagian kecil dari air yang diserap akan menguap melalui stomata atau
melalui proses transpirasi (Dwidjoseputro, 1984 dalam Harwati, 2007). Air akan melarutkan unsur
hara yang ada di dalam media tanam dengan mudah nya dan tanaman anggrek dendrobium
Tericya Imaningrum dapat menyerap unsur hara yang sudah terlarut dalam media tanam. Maka
dari proses tersebut lah terjadi nya proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini akan di gunakan
tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum untuk proses pertumbuhan nya ( Najiyati dan
Danarti, 1998).
Jumlah air terlalu banyak dapat memicu media tanam menimbulkan cekaman aerasi dan jika
jumlah air yang dikandung oleh media tanam anggrek dendrobium Tericya Imaningrum sedikit
makan media tanam anggrek dendrobium Tericya Imaningrum akan mengalami kekeringan.
Menurut Haryati (2003) kekurangan air pada tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum
terjadi karena ketersediaan air dalam media tanam kurang sehingga kecepatan absorsi tidak
dapat menyeimbangi kehilangan air melalui proses transpirasi sehingga menyebabkan
terlambatnya pertumbuhan tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum. Menurut
Goldsworthy dan Fisher ( 1992 ) cekaman air yang berat menunda aktivitas reproduksi tanaman
anggrek dendrobium Tericya Imaningrum. Upaya untuk meningkat kan produktivitas tanaman
anggrek dendrobium Tericya Imaningrum dapat di lakukan dengan cara memberikan volume
penyiraman dengan takaran yang tepat agar ketersedian air dalam media tanam menjadi
terpenuhi dan meningkatkan produksi tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum.
Peran Air Bagi Tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrumdendrobium
Air adalah salah satu komponen fisik yang sangat vital dan di butuhkan dalam jumlah besar untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum. Sebanyak
85% — 90% dari bobot segar sel-sel dan jaringan tanaman anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum adalah air. Fungsi air bagi tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum yaitu :
1. Sebagai senyawa utama pembentukan protoplasma,
2. Sebagai senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutan tanah ketanaman
anggrek dendrobium Tericya Imaningrum dan sebagai pelarut mineral nutrisi yang akan diangkut
dari satu bagian sel ke bagian sel lain,

26
3. Sebagai media terjadinya reaksi-reaksi metabolik
4. Sebagai rektan pada sejumlah reaksi metabolisme seperti siklus asam trikarboksilat
5. Sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis
6. Menjaga Turgiditas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel,
7. Mengatur mekanisme gerakan tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum seperti
membuka dan menutup stomata, membuka dan mutup bunga serta menutupnya daun-daun
tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum tertentu,
8. Berperan dalam perpanjangan sel,
9. Sebagai bahan metabolisme dan prosuk akhir respirasi
10. Digunakan dalam proses respirasi
Sangat penting peran air mengakibatkan konsekuensi, langsung maupun tidak langsung tanaman
anggrek dendrobium Tericya Imaningrumjika kekurangan air dapat mempengaruhi proses
metaboliknya sehingga dapat memicu penurunan kaulitas pertumbuhan tanaman anggrek
dendrobium Tericya Imaningrum. Pertumbuhan pada tanaman anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum dapat di artikan semakin bertambah besar nya tanaman anggrek dendrobium
Tericya Imaningrumtersebut. Tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum yang
kehilangan kadar air oleh transpirasi ialah suatu kejadian yang tidak dapat dilakukan dari proses
membuka dan menutupnya stomata untuk masuknya CO2 dikarenakan kehilangan air melalui
transpirasi yang lebih besar melalui stomata daripada melalui kutikula. Tumbuhan dan hasil
tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum terhadap ceakaman air hal itu tergantung fase
tumbuhan pada saat cekaman air itu timbul. Apabila cekaman air terjadi pada fase vegetatif yang
cepat maka pengaruh nya dapat lebih merugikan daripada jika cekaman air pada fase generatif.

Karena budidaya tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrumdendrobium lalicya


imaningrum ini menggunakan naungan agar terhindar dari sinar matahari langsung. namun
demikian agar kelembaban anggrek ini tetap terjaga maka penyiraman sangat penting
diperhatikan. Frekwensi dan banyaknya air siraman yang diberikan pada tanaman anggrek
dendrobium Tericya Imaningrum berbeda tergantung pada besar kecilnya tanaman anggrek
dendrobium Tericya Imaningrum serta keadaan lingkungan dan perubahan iklim. Biasanya pada
tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum ini dilakukan penyiramanan dua kali sehari
yaitu pada pagi dan sore hari, akan tetapi penyiraman bisa dikurangi saat kondisi hujan dan
kelembaban masih tinggi.
Pemberian air dengan cara pengkabutan, penggunaan media yang sesuai, dan pemupukan yang
tepat dapat meningkatkan pertumbuhan dan pembungaan anggrek Dendrobium.

27
VIII. PEMUPUKAN

Pemupukan adalah penambahan unsur hara pada tanaman anggrek yang sudah ada tetapi
masih kurang..
Sebelum mengenal pupuk perlu diketahui kebutuhan zat hara atau nutrisi pada tanaman anggrek
ini.Zat hara yang dibutuhkan ada sekitar 16 zat, 3 diantaranya diambil tanaman anggrek dari
udara yairu Karbondioksida ( co2) , Hydrogen dari air yang terkandung dalam udara ( H2O) dan
oksigen ( o2), sisanya 13 zat hara diambil dari media tanam dan dibedakan menjadi 2 yaitu :
8.1. Unsur Hara Makro
Yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak , Unsur makro ini terdiri
dari unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), kalium (K), sulphur (S), kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg),
berikut ini pembahasan terkait unsur makro ;
1.Nitrogen ( N )
Nitrogen diperlukan tanaman anggrek untuk merangsang pertumbuhan tanaman anggrek ,
terutama batang, cabang dan daun. Selain itu unsur ini juga berguna dalam pertumbuhan hijau
daun (klorofil) protein, lemak dan senyawa organik lainnya
Nitrogen adalah elemen pertumbuhan . Nitrogen dianggap sebagai komponen terpenting untuk
mendukung pertumbuhan tanaman anggrek ini. Nitrogen sangat penting karena merupakan
komponen utama penyusun klorofil, senyawa yang digunakan tanaman anggrek untuk
menggunakan energi sinar matahari untuk menghasilkan gula dari air dan karbondioksida yaitu
melalui proses fotosintesa.
2.Fosfor ( P)
Fosfor adalah elemen energi .Tanaman anggrek ini harus memiliki pasokan fosfor yang stabil
dari biji hingga panen.Fosfor sangat bermanfaat selama tahap perakaran awal tetapi juga
memberi energi selama produksi bunga dan buah.Fosfor penting untuk semua organisme
hidup.Tanaman anggrek ini harus memiliki fosfor untuk pertumbuhan dan kematangan yang
normal. Fosfor berperan dalam fotosintesa, respirasi, penyimpanan dan transfer energi ,
pembelahan sel , pembesaran sel dan beberapa proses lainnya pada tanaman anggrek ini
Peranan fosfor untuk tanaman anggrek ini antara lain :
1. Merangsang perkembangan akar
2. Meningkatkan kekuatan tangkai dan batang
3 .Meningkatkan pembentukan bunga dan buah
4. Meningkatkan kapasitas pengikat N
5 . Meningkatkan kualitas tanaman anggrek
6. Meningkatkan ketahanan terhadap penyakit
7. Mendukung pengembangan di seluruh siklus hidup

28
3.Kalium ( K)
Kalium adalah elemen Kesehatan , ini berkontribusi pada kualitas bunga dan buah lebih dari
elemen lainnya.Kalium adalah salah satu nutrisi penting dan diambil dalam jumlah yang
signifikan oleh tanaman anggrek ini .Kalium sangat penting untuk fotosintesa , sintesis protein
dan banyak fungsi lain .Kalium diperlukan untuk proses fotosintesis, pembuatan karbohidrat dan
protein.Ini membantu tanaman anggrek melawan penyakit dan digunakan pergerakan cairan di
dalam tanaman anggrek , batang dan akar.Banyak reaksi enzimatik membutuhkan kalium , dan
ini membantu dalam penyerapan silika dan membantu kualitas nuah.Nutrisi yang mekar dan
berbunga seringkali mengandung tingkat kalium yang tinggi.Kalium meningkatkan hasil panen
karena :
1. Meningkatkan pertumbuhan akar dan meningkatkan toleransi kekeringan
2. Membantu selulosa dan mengurangi penguapan
3. Mengaktifkan setidaknya 60 enzim yang terlibat dalam pertumbuhan
4. Membantu fotosintesa dan pembentukan makanan
5. Membantu mentraslokasi gula dan pati
6. Menghasilkan biji bijian yang kaya pati
7. Meningkatkan kandungan protein tanaman
8. Mempertahankan turgor, mengurangi kehilangan air dan layu
9. Membantu menghambat penyebaran penyakit tanaman
4. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam
tanaman anggrek . Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk
ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses
fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di
berbagai proses sintesis protein.
Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi yang
tersedia sedikit. Yang terbawa hanyalah unsur berbobot ‘ringan’ seperti nitrogen. Akibatnya
terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah dan jarak antar ruas
panjang. Ciri-ciri ini persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman anggrek .
Kekurangan Magnesium
Muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg diangkut ke daun
muda. Daun tua menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang penyakit terutama embun tepung
(powdery mildew).
Kelebihan Magnesium
Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.

29
5. Kalsium (Ca)

Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang menguatkan , dan
mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada titik tumbuh
akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca , pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu , dan
berakibat penyerapan hara terhambat. Ca berperan dalam proses pembelahan dan
perpanjangan sel , dan mengatur distribusi hasil fotosintesis.
Kekurangan Kalsium
Gejala kekurangan kalsium yaitu titik tumbuh lemah , terjadi perubahan bentuk daun ,
mengeriting , kecil , dan akhirnya rontok. Kalsium menyebabkan tanaman anggrek ini tinggi
tetapi tidak kekar. Karena berefek langsung pada titik tumbuh maka kekurangan unsur ini
menyebabkan produksi bunga terhambat. Bunga gugur juga efek kekurangan kalsium.
Kelebihan Kalsium
Kelebihan kalsium tidak berefek banyak , hanya mempengaruhi pH media tanam
6. Belerang atau Sulfur (S)
Kelebihan Sulfur
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman anggrek dalam pembentukan asam amino sistin,
sistein dan metionin. Disamping itu Sulfur juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A
dan glutationin. Diperkirakan 90% Sulfur dalam tanaman anggrek ditemukan dalam bentuk
asam amino, yang salah satu fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam
pembentukan ikatan disulfida antara rantai-rantai peptida. Belerang (Sulfur) merupakan bagian
(constituent) dari hasil metabolisme senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi
sebagai aktivator, kofaktor atau regulator enzim dan berperan dalam proses fisiologi tanaman
anggrek
Kekurangan Sulfur
Kekahatan/kekurangan Sulfur menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat
menyebabkan terjadinya klorosis seperti tanaman anggrek kekurangan nitrogen. Kahat Sulfur
lebih menekan pertumbuhan tunas dari pada pertumbuhan akar. Gejala kahat Sulfur lebih
nampak pada daun muda dengan warna daun yang menguning sebagai mobilitasnya sangat
rendah di dalam tanaman anggrek (Haneklaus dan Penurunan kandungan klorofil secara drastis
pada daun merupakan gejala khas pada tanaman anggrek yang mengalami kahat Sulfur . Kahat
Sulfur menyebabkan terhambatnya sintesis protein yang berkorelasi dengan akumulasi Nitrogen
dan nitrat organik terlarut

30
8.2.Unsur Hara Mikro
Unsur mikro Yaitu unsur yang diperlukan tanaman anggrek dalam jumlah sedikit .
Walaupun hanya diserap dalam jumlah kecil , tetapi amat penting untuk menunjang keberhasilan
proses-proses dalam tumbuhan.. Unsur mikro itu , adalah: boron , besi , tembaga , mangan ,
seng , dan molibdenum.
1. Boron (B)
Boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan , pembelahan dan diferensiasi , dan
pembagian tugas sel. Hal ini terkait dengan perannya dalam sintetis RNA , bahan dasar
pembentukan sel. Boron diangkut dari akar ke tajuk tanaman anggrek melalui pembuluh xylem..
Kekurangan boron paling sering dijumpai pada adenium. Cirinya mirip daun variegeta.
Kekurangan Boron
Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal , tebal , dan mengkerut.
Kelebihan Boron
Ujung daun kuning dan mengalami nekrosis
2. Tembaga (Cu)
Fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa beberapa enzim. Dia juga berperan
membantu kelancaran proses fotosintesis. Pembentuk klorofil , dan berperan dalam fungsi
reproduksi.
Kekurangan Tembaga (Cu)
Daun berwarna hijau kebiruan , tunas daun menguncup dan tumbuh kecil , pertumbuhan bunga
terhambat.
Kelebihan Tembaga (Cu)
Tanaman anggrek tumbuh kerdil , percabangan terbatas , pembentukan akar terhambat , akar
menebal dan berwarna gelap.
3. Seng atau Zinc (Zn)
Hampir mirip dengan Mn dan Mg , sengat berperan dalam aktivator enzim , pembentukan klorofil
dan membantu proses fotosintesis. Kekurangan biasanya terjadi pada media yang sudah lama
digunakan.
Kekurangan Seng (Zn)
Pertumbuhan lambat , jarak antar buku pendek , daun kerdil , mengkerut , atau menggulung di
satu sisi lalu disusul dengan kerontokan. Bakal buah menguning, terbuka, dan akhirnya gugur.
Buah pun akan lebih lemas sehingga buah yang seharusnya lurus membengkok.
Kelebihan Seng (Zn)
Kelebihan seng tidak menunjukkan dampak nyata.
4. Besi atau Ferro (Fe)
Besi berperan dalam proses pembentukan protein , sebagai katalisator pembentukan klorofil.
Besi berperan sebagai pembawa elektron pada proses fotosintetis dan respirasi , sekaligus

31
menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur ini tidak mudah bergerak sehigga bila terjadi
kekurangan sulit diperbaiki. Fe paling sering bertentangan atau antagonis dengan unsur mikro
lain. Untuk mengurangi efek itu , maka Fe sering dibungkus dengan Kelat (chelate) seperti EDTA
(Ethylene Diamine Tetra-acetic Acid). EDTA adalah suatu komponen organik yang bersifat
menstabilkan ion metal. Adanya EDTA maka sifat antagonis Fe pada pH tinggi berkurang jauh.
Di pasaran dijumpai dengan merek Fe-EDTA.
Kekurangan Besi
Kekurangan besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun menguning atau nekrosa. Daun
muda tampak putih karena kurang klorofil. Selain itu terjadi karena kerusakan akar. Jika adenium
dikeluarkan dari potnya akan terlihat potongan-potongan akar yang mati.
Kelebihan Besi
Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan
munculnya bintik-bintik hitam pada daun.
5. Molibdenum (Mo)
Mo bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim. Unsur ini juga
berperan dalam fiksasi nitrogen.
Kekurangan Molibdenum
Ditunjukkan dengan munculnya klorosis di daun tua , kemudian menjalar ke daun muda
Kelebihan Molibdenum
Kelebihan tidak menunjukkan gejala yang nyata pada adenium.
6. Mangan (Mn)
Kelebihan Mangan
Mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman anggrek dalam jumlah yang tidak
terlalu banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil selain itu berperan sebagai
koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam reaksi metabolisme nitrogen dan
fotosintesis. Mangan juga diperlukan untuk mengaktifkan nitrat reduktase sehingga tumbuhan
yang mengalami kekurangan mangan memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan
mangan dalam fotosintesis berkaitan dengan pelepasan elektron dari air dalam pemecahannya
menjadihidrogendanoksigen.
Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman anggrek ialah:
a. Diperlukan oleh tanaman anggrek untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua
c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
Mn diperlukan dalam kultur kotiledon selada untuk memacu pertumbuhan jumlah pucuk yang
dihasilkan. Mn dalam level yang tinggi dapat mensubstitusikan Mo dalam kultur akar tomat. Mn

32
dapat menggantikan fungsi Mg dalam beberapa sistem enzym tertentu seperti yang dibuktikan
oleh Hewith pada tahun 1948.
Kekurangan Mangan
Defisiensi unsur hara, atau kata lain kekurangan unsur hara, bisa menyebabkan pertumbuhan
tanaman anggrek yg tidak normal dapat disebabkan oleh adanya defisiensi satu atau lebih unsur
hara, gangguan dapat berupa gejala visual yang spesifik.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein,
karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs,
dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas, ada indikasi dibutuhkan dalam
sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn antara lain : pada tanaman anggrek berdaun lebar,
interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke
daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan
garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman anggrek .
Identifikasi Gejala defisiensi mangan bersifat relatif, seringkali defisiensi satu unsur hara
bersamaan dengan kelebihan unsur hara lainnya. Di lapangan tidak mudah membedakan gejala-
gejala defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan penyakit menyerupai gejala defisiensi unsur
hara mikro. Gejala dapat terjadi karena berbagai macam sebab.
Gejala dari defisiensi mangan memperlihatkan bintik nekrotik pada daun. Mobilitas dari mangan
adalah kompleks dan tergantung pada spesies dan umur tumbuhan sehingga awal gejalanya
dapat terlihat pada daun muda atau daun yang lebih tua.. Kekurangan mangan ditandai dengan
menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiri tetap
berwarna hijau.
7. Khlor (Cl)
Kelebihan Khlor
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air atau zat terlarut dalam sel), keseimbangan ion yang
diperlukan bagi tanaman anggrek untuk mengambil elemen mineral dan dalam fotosintesis.
Kekurangan Khlor
Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal k , daun tampak kurang sehat
dan berwarna tembaga.
8. Natrium (Na)
Kelebihan Natrium
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion pada tumbuhan. Salah satu
kelebihan efek negatif Na adalah bahwa dapat mengurangi ketersediaan K.
Kekurangan Natrium
Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman anggrek cepat menjadi layu.

33
9. Cobalt (Co)
Kelebihan Cobalt
Cobalt jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen daripada amonium gizi. Tingkat kekurangan
nitrogen dapat mengakibatkan gejala defisiensi.
Kekurangan Cobalt
Mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen
10. Silicone (Si)
Kelebihan Silicone
Si dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi fotosintesis dan menginduksi
ketahanan terhadap hama dan penyakit Ditemukan sebagai komponen dari dinding sel.
Tanaman anggrek dengan pasokan silikon larut menghasilkan tanaman anggrek yang lebih
kuat, meningkatkan panas dan kekeringan tanaman anggrek , toleransi silikon dapat disimpan
oleh tanaman anggrek di tempat infeksi oleh jamur untuk memerangi penetrasi dinding sel oleh
jamur menyerang.
Kekurangan Silicon
Dapat mengakibatkan tanaman anggrek mudah terserang penyakit.
11. Nikel (Ni)
Kelebihan Nikel
Diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea dalam membebaskan nitrogen ke dalam
bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman anggrek . Nikel diperlukan untuk penyerapan zat
besi. Benih perlu nikel untuk berkecambah. Tanaman anggrek tumbuh tanpa tambahan nikel
akan berangsur-angsur mencapai tingkat kekurangan saat mereka dewasa dan mulai
pertumbuhan reproduksi
Kekurangan Nikel
Kekurangan dari unsur Nikel pada tanaman anggrek akan menimbulkan kegagalan dalam
menghasilkan benih yang layak.

Pemupukan pada anggrek dendrobium Tericya Imaningrum ini mengacu pada, tepat jenis,
tepat dosis ,tepat waktu dan tepat cara berdasarkan pengalaman pribadi :
Seperti yang sudah ditulis di atas bahwasannya ada beberapa tahapan dalam budidaya
tanaman anggrek ini , begitupun dosis dalam aplikasi pupuk juga disesuaikan dengan tahapan
fase dari anggrek dendrobium Tericya Imaningrum sendiri :
1.Fase Community pot ( Kompot ) yaitu kumpulan dari bibit yang sudah beraklimatisasi
yang ditanam bersama dalam satu wadah.
Jenis pupuk yang diberikan pada fase ini adalah pupuk yang mengandung unsur hara makro
dan mikro .khususnya yang mengandung unsur Nitrogen yang tinggi karena pada fase ini

34
sangat banyak dibutuhkan unsur N untuk pertumbuhan akar, daun dan batang . Adapun pupuk
yang biasa digunakan antara lain, Gandasil D, Growmore, Kristalon, Gaviota .
Dosis yang digunakan pada fase kompot ini yaitu separuh dosis atau kurang lebih 1 gram / liter
air karena tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum pada fase ini masih sangat kecil
dan rentan.
Waktu aplikasi pupuk ini yaitu pagi atau sore hari dan interval pemupukan 2x seminggu.
Cara pemupukan yaitu dengan menggunakan sprayer dan sasaran pemupukan adalah bagian
daun / stomata daun.
2.Fase Seedling Tunggal yaitu merupakan hasil seleksi dari kompot tumbuh optimal
Jenis pupuk yang diberikan pada fase ini adalah pupuk yang mengandung unsur hara makro
dan mikro .khususnya yang mengandung unsur Nitrogen yang tinggi karena pada fase ini
sangat banyak dibutuhkan unsur N untuk pertumbuhan akar, daun dan batang . Adapun pupuk
yang biasa digunakan antara lain, Gandasil D, Growmore, Kristalon, Gaviota .
Dosis yang digunakan pada fase seedling tunggal ini juga sama dengan fase kompot yaitu
separuh dosis atau kurang lebih 1 gram / liter air karena tanaman anggrek dendrobium Tericya
Imaningrum pada fase ini masih kecil.
Waktu aplikasi pupuk ini yaitu pagi atau sore hari dan interval pemupukan 2x seminggu.
Cara pemupukan yaitu dengan menggunakan sprayer dan sasaran pemupukan adalah bagian
daun / stomata daun.
3.Fase Remaja yaitu hasil pembesaran dari seedling
Jenis pupuk yang diberikan pada fase ini adalah pupuk yang mengandung unsur hara makro
dan mikro .khususnya yang mengandung unsur N, P dan K yang seimbang karena pada fase
ini sangat banyak dibutuhkan unsur yang berimbang . Adapun pupuk yang biasa digunakan
antara lain, Gandasil D, Growmore, Kristalon, Gaviota .
Dosis yang digunakan pada fase remajal yaitu 2 gram / liter air karena tanaman anggrek
dendrobium Tericya Imaningrum pada fase ini sudah mulai berkembang besar dan
membutuhkan banyak makanan.
Waktu aplikasi pupuk ini yaitu pagi atau sore hari dan interval pemupukan 2x seminggu.
Cara pemupukan yaitu dengan menggunakan sprayer dan sasaran pemupukan adalah bagian
daun / stomata daun.
4. Fase Dewasa dan Berbunga yaitu merupakan tanaman anggrek hasil pembesaran
dari remaja
Jenis pupuk yang diberikan pada fase ini adalah pupuk yang mengandung unsur hara makro
dan mikro .khususnya yang mengandung unsur Pospor yang tinggi karena pada fase ini sangat
banyak dibutuhkan unsur Pospat untuk merangsang pembungaan . Adapun pupuk yang biasa
digunakan antara lain, Gandasil D, Growmore, Kristalon, Gaviota .

35
Dosis yang digunakan pada fase dewasa dan bunga ini juga sama dengan fase remaja yaitu
dosis kurang lebih 2 gram / liter air .
Waktu aplikasi pupuk ini yaitu pagi atau sore hari dan interval pemupukan 2x seminggu.
Cara pemupukan yaitu dengan menggunakan sprayer dan sasaran pemupukan adalah bagian
daun / stomata daun.

36
IX. HAMA DAN PENYAKIT

Pembudidayaan tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum ini harus


memperhatikan permasalahan- permasalahan yang sering ada. Permasalahan yang sering
muncul dan tidak mungkin dihindari yaitu tentang hama dan penyakit yang ada pada tanaman
anggrek ini, mulai dari penaburan biji ke botol sampai penanaman langsung dalam pot. Untuk itu
dibutuhkan cara yang efektif untuk pengendalian hama dan penyakit, sehingga tanaman
anggrek yang terserang dapat segera ditangani dan tidak menyebar kemana-mana. Tanaman
anggrek dapat terselamatkan dan nilai jual tetap tinggi.
Kerusakan tanaman anggrek yang disebabkan oleh serangan hama dapat menimbulkan
kerugian yang besar karena hama dapat berkembang biak dengan cepat, apabila
pengendaliannya tidak optimal, maka kerusakan akar, batang, daun dan bunga tidak dapat
dihindari lagi. Tindakan pencegahan terhadap serangan hama dan penyakit dapat ditempuh
dengan menjaga kebersihan area tanamannya, serta memeriksa tanaman anggrek setiap hari
untuk mengetahui secara dini adanya tanda-tanda serangan hama atau penyakit. Misalnya,
adanya telur hama diketiak daun atau gejala serangan jamur pada akarnya, dengan cara
demikian kerugian yang bakal diderita dapat dihindari.
Tanaman anggrek yang lemah atau tumbuh tidak subur akan mudah terserang berbagai
macam penyakit, apabila jaringan tanaman anggrek telah terluka akibat gigitan hama, maka
penyakit akan lebih mudah menyerang. Upaya yang dapat diterapkan antara lain membersihkan
tanaman anggrek , pot, media, dan lingkungannya dari segala kotoran.
Penyebab penyakit pada tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu jamur, bakteri dan virus, sedangkan sarana yang membuka
jalan terjangkitnya penyakit antara lain serangan hama, perawatan yang tidak benar, lingkungan
yang tidak memenuhi persyaratan dan kurangnya pengetahuan dalam budidaya tanaman
anggrek ini.
Serangan hama dan penyakit akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan maupun
pembungaan pada tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum, bahkan dalam kondisi
parah bisa menyebabkan kematian. Waspadai dan kendalikan sedini mungkin. Tanaman
anggrek ini ditanam untuk diambil keindahannya, baik tanamannya maupun bunganya.
Serangan hama dan penyaki dapat memusnahkan keindahan yang kita impikan jadi selalu
jagalah kebersihan tanaman anggrek .
Tanaman anggrek termasuk tanaman yang disenangi oleh hama. Hama yang menyerang
anggrek dapat menyebabkan rusaknya tanaman anggrek ini, jika jumlah tanaman anggrek yang
diserang hanya sedikit, dapat diatasi secara mekanik dengan cara diambil dan dimatikan, tetapi
bila hama menyerang pertanaman anggrek yang luas maka harus digunakan pestisida.
Kerusakan tanaman anggrek yang disebabkan oleh serangan hama dapat menimbulkan

37
kerugian yang besar karena hama dapat berkembang baik dengan cepat. apabila
pengendaliannya tidak optimal, maka kerusakan akar, batang, daun dan bunga tidak dapat
dihindari lagi. Tindakan pencegahan terhadap serangan hama dan penyakit dapat
ditempuh dengan menjaga kebersihan area dan tanaman anggrek , serta memeriksa tanaman
anggrek setiap hari untuk mengetahui secara dini adanya tanda – tanda serangan hama dan
penyakit pada tanaman anggrek ini. Misalnya, adanya telur hama di ketiak daun atau gejala
serangan jamur pada akarnya. Dengan demikian, kerugian yang bakal diderita dapat dihindari.
(Daisy, 1998)

9.1. PENCEGAHAN SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN ANGGREK


DENDROBIUM TERICYA IMANINGRUM
Ibarat pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati, begitupun pada budidaya
tanaman anggrek ini, sebelum masuknya serangan hama penyakit pada tanaman anggrek
alangkah bijaksananya jika pembudidaya tanaman anggrek mengupayakan pencegahan hama
dan penyakit lebih dini.
Adapun Beberapa teknik yang dapat diterapkan dalam pencegahan terhadap serangan hama
dan penyakit pada anggrek Dendrobium Tericya Imaningrum ini antara lain :

I.1. Menjaga kebersihan lingkungan.


Faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah menjaga
kebersihan pot, kebersihan media tanam dan kebersihan sarana pelengkap lainnya, seperti
rak, balai atau bak. Dinding pot atau gulu dan tanaman anggrek harus tetap bersih, agar tidak
terlalu lembab atau berlumut. Akar, daun dan tangkai bunga yang sudah kering sebaiknya
segera dipotong dan dibuang agar tidak mengotori pot. Begitu pula media tanamnya,
sebaiknya tidak disusun terlalu rapat agar sirkulasi udaranya lancar.
Tanaman anggrek harus selalu bersih, selain itu pot dan media tanam juga harus tetap
terjaga kebersihannya. Daun yang rapat sering digunakan oleh laba-laba untuk berlindung
dan membuat sarang. Semut sangat gemar membangun koloni ditempat terlindung seperti itu.
Semut tersebut tidak merugikan, namun jika dibiarkan dapat mengundang spora cendawan
dan serangga lain yang membahayakan tanaman anggrek ini. Lingkungan kebun harus
diperhatikan agar tetap bersih karena serangga senang berlindung dibalik semak yang tidak
terawat.
I.2. Perawatan kesehatan.
Perawatan kesehatan diperlukan agar anggrek tetap terjaga kesegaran dan
kesehatannya. Langkah perawatan yang sering dilakukan antara lain penyiraman secara
teratur dan tepat, penyusunan media tanam, dan pemangkasan bagian tanaman anggrek
yang sakit.

38
2.a. Penyiraman Secara Teratur dan Tepat
Penyiraman pada anggrek hanya cukup lembab tetapi tidak terlalu basah. Penyiraman
yang berlebihan justru membuat daun dan akarnya menjadi busuk. Frekuensi penyiraman
sangat tergantung dari kondisi lingkungan. Ketika musim hujan, anggrek tidak perlu disiram.
Ketika musim kemarau, penyiraman bisa berlangsung berkali kali tetapi tidak berlebihan.
Penyiraman sebaiknya dilakukan setelah media pot kering. Gejala kelebihan air pada anggrek
sama dengan gejala tanaman anggrek kekurangan air, yakni daun layu menguning, jika
diperhatikan dengan seksama, daun dan akar yang layu itu sebenarnya telah membusuk.
Tandanya, ketika dipijat akan mengeluarkan air. Derajat keasaman (pH) air siraman sebaiknya
sekitar 5-6.

2.b. Penyusunan Media Tanam


Anggrek membutuhkan media tanam yang cukup longgar agar tanaman anggrek dapat
tumbuh sehat. Media tanam yang sudah terlalu lama digunakan biasanya menjadi padat dan
ditumbuhi lumut. Media tanam yang sudah terlalu lama sebaiknya diganti dengan yang baru
agar aliran udaranya tetap lancar sehingga akar anggrek tetap mudah bernapas

2.c. Pemangkasan Bagian Tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum Yang


Sakit.
Pengontrolan tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum sebaiknya dilakukan
setiap hari. Perlu diwaspadai jika bagian tanaman anggrek tertentu menunjukan gejala layu,
bercak cokelat atau hitam, dan terjadi perubahan warna pada daun, jika gejala- gejala itu
ditemukan, segera pangkas bagian tanaman anggrek yang sakit. Supaya tidak menular
ketanaman anggrek yang lain, buang atau bakar potongan tanaman anggrek yang sakit.
Pisau atau gunting yang digunakan untuk memotong harus tajam, bersih dan steril. Sebelum
digunakan lagi, sterilkan terlebih dulu dengan cara mencelupkan kedalam alkohol
95%kemudiandibakar(Sarwono,2002)

39
9.2. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN ANGGREK
DENDROBIUM TERICYA IMANINGRUM

Sistem pengendalian hama dan penyakit adalah upaya pengendalian populasi atau
tingkat serangan organisme pengganggu tanaman anggrek dengan menggunakan satu atau
lebih berbagai teknik pengendalian yang dikembangkan dalam satu aspek kesatuan untuk
mencegah timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan. Teknik
Pengendalian yang diterapkan antara lain:
1. Teknik Pengendalian Hama
Pestisida adalah racun kimia yang sering digunakan untuk memberantas hama dan
penyakit tanaman. Berbagai macam pestisida yang biasanya digunakan sesuai dengan jenis
hama dan penyakitnya. Pestisida itu antara lain bakterisida (bakteri), fungisida (jamur),
akarisida (tungau/kutu), dan insektisida ( serangga ) karena seranggalah yang paling banyak
menyerang tanaman anggrek . Pestisida terdiri dari 105 macam unsur kimia, yang setiap unsur
mencerminkan merek dagang tertentu. Misalnya, fungisida Zi-neb mengandung Zn, insektisida
organofosfat mengandung P, Metomil mengandung N. Unsur-unsur hara penyusun pestisida
adalah C, H, O, N, P, Na, S, Sn, Zn, As, B, Br, F, Fe, Hg, Mn, Cl, Cu, Cd, Pb.
Pestisida yang dijual di toko pertanian tidak dapat langsung dipergunakan karena harus
diformulasikan terlebih dahulu. Formulasi pestisida ada beberapa macam, misalnya berbentuk
cairan emulasi, butiran (granula), debu (dust), tepung (powder), minyak (oil) dan fumigan
(fumigant). Mengetahui berbagai macam formulasi pestisida sangat diperlukan, selain itu kita
perlu,mengerti,tentang,dosis,konsentrasi,peralatan semprot, penyimpanannya dan
penggunaannya. Pengertian tentang dosis dan konsentraasi tidak jauh berbeda dengan
pemupukan. Dosis dalam lingkup penggunaan pestisida secara umum, dapat diartikan
sebagai jumlah pestisida dalam satuan tertentu yang dipergunakan untuk mengendalikan hama
atau penyakit pada satuan tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum yang disemprot.
Selain itu ada pula istilah dosis bahan aktif, yaitu banyaknya bahan aktif pestisida yang
diperlukan untuk pencampuran pada setiap satuan volume zat pelarut (dapat pula diartikan
sebagai kadar bahan aktifnya), sedangkan pengertian konsentrasi pestisida mencakup bahan
aktif, formulasi, dan larutan pestisida.

40
2. Teknik Pengendalian Penyakit Tanaman anggrek dendrobium Tericya Imaningrum
2.a. Pengendalian Secara Fisik
1) Mencegah datangnya bibit penyakit pada tanaman anggrek
2) Mencegah patogen agar tidak mencapai stadia penyebab penyakit dengan cara berikut :
- Menyesuaikan suhu dan kelembapan udara agar patogen tidak
berkembang, karena pertumbuhan jamur serta bakteri didukung oleh
kelembaban yang tinggi, dan sebaliknya suhu yang rendah.
- Mengusahakan agar pH 5-6 untuk menekan pertumbuhan jamur.

3) Mencegah patogen agar tidak memasuki atau menginfeksi tanaman anggrek


dendrobium Tericya Imaningrum dengan cara-cara berikut :
- Mengendalikan vektor penular, khususnya virus.
- Membuat perlindungan terhadap angin yang dapat menerbangkan spora jamur ke
tanaman anggrek .
- Memilih area tanaman anggrek yang tepat agar patogen yang terbang bersama
dengan angin tidak mengenai tanaman anggrek .
- Membuat perlindungan agar serangga atau vektor penular tidak menginvasi tanaman
anggrek .
- Mengatur jarak tanaman anggrek agar antara satu tanaman anggrek dan anggrek
yang lainnya tidak saling bergesekan dan memudahkan masuknya penyakit dan virus.
- Mengatur cara penyiraman agar bibit penyakit yang ikut terpecik bersama air siraman
tidak mengenai tanaman anggrek .
- Mencegah aliran air dari tempat yang mengandung patogen ke area tanaman
anggrek sehat
- Mencegah luka-luka pada tanaman anggrek agar patogen tidak mempunyai
kesempatan memasuki tanaman anggrek
- Mencegah terjadinya pemupukan nitrogen yang berlebihan karena dapat menyebabkan
rentannya tanaman anggrek
.

41
2.b. Pengendalian Secara Imunisasi
Pengendalian secara imunisasi adalah usaha pengendalian dengan membuat tanaman
anggrek mempunyai kekuatan dalam menghadapi segala macam tekanan yang
menyerangnya. Usaha pengendalian tersebut sebagai berikut.
- Mengadakan pemupukan berimbang agar tanaman anggrek menjadi sehat, kuat dan
kokoh.
- Memilih bibit yang bebas hama dan penyakit.
- Memahami konsep budidaya tanaman sehat

2.c. Pengendalian Secara Kimiawi


Pengendalian secara kimiawi lebih intensif daripada cara lainnya. Bahan kimiawi pestisida
tentunya mengandung racun yang dapat berakibat fatal bagi kehidupan manusia. (Daisy, 1998)
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau
membasmi organisme pengganggu tanaman anggrek .
Nama ini berasal sasarannya yang bermacam-macam, contohnya seperti serangga, tikus,
gulma, atau mikrobia yang dianggap mengganggu.
Pestisida biasanya beracun, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari,
pestisida seringkali disebut sebagai racun. Jenis-jenis pestisida berdasarkan sasarannya dapat
berupa:
1. Insektisida (Serangga)
2. Fungisida (Fungi/Jamur)
3. Rodentisida (Hewan Pengerat/Rodentia)
4. Akarisida (Tungau)
5. Bakterisida (Bakteri)
Dari beberapa jenis pestisida di atas cara pengendalian secara kimia hama dan
penyakit tanaman anggrek bisa dilihat berdasarkan serangannya, semisal jika anggrek terserang
penyakit karena bakteri maka bisa dikendalikan dengan bakterisida. Untuk merk dagang
pestisida bermacam macam .
Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungan, serta dapat juga merusak ekosistem. Adanya pestisida ini,
produksi pertanian meningkat dan kesejahteraan petani juga semakin baik, karena pestisida
tersebut racun yang dapat membunuh organisme berguna bahkan nyawa pengguna juga bisa
42
terancam bila penggunaannya tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Menurut Depkes
Riau, kejadian keracunan tidak bisa di tanggulangi lagi sebab para petani sebagian besar
menggunakan pestisida kimia yang sangat buruk bagi kesehatan mereka lebih memilih pestisida
kimia dari pada pestisida botani (buatan) kejadian keracunan pun sangat meningkat di provinsi
tersebut. Menurut data kesehatan Pekanbaru tahun 2007, terdapat 446 orang meninggal akibat
keracunan pestisida setiap tahunnya dan sekitar 30% mengalami gejala keracunan saat
menggunakan pestisida, karena petani kurang mengetahui tata cara menggunakan pestisida
secara efektif dan penggunaan pestisida secara berlebihan. Berdasarkan hasil penilitian Ir.La
Ode Arief M.Rur.SC dari Sumatera Barat tahun 2005, mengatakan penyebab keracunan
pestisida di Riau akibat kurang pengetahuan petani dalam penggunaan pestisida secara efektif
dan tidak menggunakan alat pelindung diri saat pemajanan pestisida, hasilnya dari 2300
responden yang peda dasarnya para petani hanya 20% petani yang menggunakan APD (alat
pelindung diri), 60% petani tidak tahu cara menggunakan pestisida secara efektif dan mereka
mengatakan setelah manggunakan pestisida timbul gejala pada tubuh ( mual, sakit tenggorokan,
gatal – gatal dan pandangan kabur). Sekitar 20% petani tersebut tidak mengetahui tentang
bahaya pestisida terhadap kesehatan, begitu tutur Ir.La Ode Arief M. Rur.SC
Oleh karena itu, hal yang bijak jika kita melakukan usaha pencegahan sebelum pencemaran
dan keracunan pestisida mengenai diri kita atau makhluk yang berguna lainnya. Usaha atau
tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah:
1.Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan sampai salah
berantas. Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya,
serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanaman anggrek telah terlanjur
tercemar
2. Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik
3. Jangan terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida. Tanyakan terlebih dahulu pada
penyuluh.
4. Jangan telat memberantas hama, bila penyuluh telah menganjurkan menggunakannya.
5. Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor lainnya seperti jenis hama dan kadang-kadang
usia tanaman anggrek juga diperhatikan.
6. Gunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan sampai tercecer.
7. Pahami dengan baik cara pemakaian pestisida.

43
Penggunaan pestisida sintetis membutuhkan kecermatan, baik mengenai pilihan
pestisida yang aman maupun petunjuk pemakaiannya. Hasil pemantauan rutin dapat
digunakan untuk mengetahui Jenis hama dan penyakit yang menyerang, dan
menentukan jenis pestisida yang sesuai sasaran. Pemantauan juga bermanfaat agar
penyemprotan tidak terlambat dengan menggunakan dosis dan waktu yang tepat sehingga
pengendalian hama dan penyakit dapat berhasil. Pengendalian hama dan penyakit dengan
pestisida harus memperhatikan jenis hama dan penyakit yang ada, populasi, serta tahap
pengembangan hama tersebut. Penggunaan pestisida dapat dilakukan berdasarkan
pertimbangan hal-hal berikut:
1. Pestisida biologi disesuaikan dengan jenis hama yang menyerang.
2. Pestisida harus selektif, yaitu untuk hama atau penyakit yang menyerang jenis tanaman
anggrek tertentu.
3. Formulasi pertisida harus sesuai. Misalnya untuk hama yang masuk ke dalam bunga
kurang cocok jika digunakan penyemprotan, namun lebih efektif jika berbentuk kabut
sehingga lebih mudah untuk masuk ke dalam bunga.
4. Pestisida sistemik (masuk ke jaringan tumbuhan) atau kontak bersentuhan dengan
hama, disesuaikan dengan tahap perkembangan hama. Pada fase dewasa, kutu putih
mungkin sulit dikendalikan dengan perstisida kontak karena tubuhnya memiliki lapisan luar
yang dapat melindunginya dari semprotan langsung. Pestisida sistemik akan lebih efektif
karena larva yang baru menetas dan makan daun akan meti karena bahan aktif yanga ada
dalam tumbuhan akan meracuni hama tersebut.

44
9.3. HAMA DAN PENYAKIT YANG BIASA MENYERANG ANGGREK DENDROBIUM
TERICYA IMANINGRUM

Sejak adanya tumbuh-tumbuhan di dunia ini, maka pengganggu- pengganggu seperti


hama dan penyakit mulai menyerang tanaman anggrek . Hal ini sudah sewajarnya, dimana
ada makhluk di situ tentu ada musuhnya, demikiuan pula halnya dengan anggrek.
Gangguan untuk anggrek bisa berupa hama atau penyakit. Hama yang mengganggu
tanaman anggrek antara lain serangga, bekecot, hewan-hewan yang besar lainnya.
Penyakit yang menyerang yaitu kerusakan yang disebabkan oleh bakteri, jamur atau virus
9.3.1.HAMA
Hama anggrek adalah hewan yang hidup berdampingan (berasosiasi) dengan tanaman anggrek
k yang bersifat merugikan. Hama tanaman anggrek biasanya adalah beberapa serangga kecil
yang memakan jaringan pada bagian tubuh tanaman anggrek atau membuat sarang pada
tanaman anggrek yang membuat tanaman anggrek inang menjadi merana dan merusak
penampilannya.,antara lain :
a. Tungau, rode mijten, red spider, akarina, adalah sebangsa binatang berkaki delapan yang
sangat kecil, warna merah, hidup bersembunyi diketiak-ketiak daun. Hama ini yang paling
jahat. Tempat persembunyian tungau ini biasanya dibawah pelepah daun yang biasanya
menjadi berwarna hitam.
b. Lipas dan cengkerik adalah binatang yang suka berkeliaran pada malam hari. Lipas atau
cengkerik memakan ujung-ujung akar, tunas tanaman anggrek atau bulbnya.
c. Bekicot, sompil (Achatina fulika), yang masih kecil makan daun-daun muda, dan yang sudah
tua memakan apa saja baik daun muda maupun daun tua.
d. Semut, ini sering kita lihat berkeliaran pada tanaman anggrek terutama jika anggrek
sedangbertunas. Semut biasanya menggigit tunas-tunas muda. Tunas yang tergigit akan
dilukai sel-selnya, sehingga sel-sel yang tadi akan mengeluarkan cairan sel berupa tetesan-
tetesan yang akan dimakan oleh semut tadi, dengan demikian cairan sel akan berkurang.
Juga adanya luka tadi akan memberikan kesempatan pada bakteri dan njamur untuk masuk.
Ini yang biasanya menyebabkan top-rop (busuk tunas). Selain itu semut juga sering
bertempat tinggal didalam pot,menggerombol dan bertelur didalam tersebut dan akan
merusak sistem perakaran dari tanaman anggrek tersebut.
e. Belalang, suka memakan pucuk-pucuk daun.
45
f. Kepik anggrek Mertila malayensis, merugikan karena merusak daun yang mengakibatkan
daun berbintik-bintik kuning sebesar uang logam.
g. Kutu daun, menyebabkan daun menjadi kuning, lama-kelamaan coklat, lalu daun mati.
h. Kutu perisai Mytilapsis, telurnya berwarna putih. Kutu ini menempel pada tepi daun.
i. Kutu perisai putih Chianopsis gromini, ia bercokol pada atas dan bawah daun,
menyebabkan menjadi kuning lama-kelamaan coklat lalu mati.
j. Kutu-kutu perisai, Schildluizen, kutu daun yang mempunyai perisai ini kalau sedikit, tidak
begitu berbahaya, tapi kalau jumlahnya banyak sangat berbahaya sekali. Binatang ini
bertelur dibawah perisai,kalau telur menetas kemudian kutu-kutu kecil itu merayap pada
daun-daun yang muda, menghisap cairan celnya,selanjutnya tumbuh perisai dan kakinya
direduksi. Anaknya dinamakan perayap atau crawlers.
k. Kutu jeruk wol atau Pseudococcus, kutunya kecil berwarna putih terdapat pada titik tumbuh,
diketiak daun dan pada akar gantung.
l. Kumbang moncong, terutama mematikan titik tumbuh anggrek yang tidak berumbi. Tanaman
anggrek berumbi, binatang ini membuat lubang yang banyak sekali.
m.Kumbang anggrek yang berwarna kuning, membuat sarang diatas daun.
n. Ulat kilan anggrek memakan pucuk-pucuk daun, bekas gigitannya berwarna putih. Bunga
yang belum mekar juga sering dimakan.
o. Ulat sikat dinamakan demikian karena mempunyai semacam bulu sikat diatas punggungnya.
Merusak tangkai dan kuncup bunga.
p. Kupu-kupu anggrek (si biru), ulat yang sudah dewasa merusak daun dan kuncup bunga
serta tangkai bunga.
q. Penggerek akar, lundi kumbang ini merusak akar anggrek bulan atau Phalaenopsis dan
jenis Vanada. Waktu malam memakan daun tanaman anggrek.
r. Bubuk larat merusak batang, umbi semu atau pseudo-bulb dan akar anggrek, yang sering
diserang yaitu anggrek jenis Dendrobium.
s. Kumbang daging daun Hispidae, merusak kuncup daun.
t. Kepik, dan kutu babi merupakan gangguan juga.

46
9.3.2. PENYAKIT
Istilah penyakit dapat diartikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus, penyakit
yang disebabkan oleh bakteri, penyakit yang disebabkan oleh jamur dan penyakit yang
disebabkan oleh keadaan physiologi yaitu antara lain penyakit akibat kurang atau kelebihan
unsur makanan, kurang siraman atau kebanyakan, kurang atau kelebihan cahaya matahari

A. Penyakit yang disebabkan oleh virus.


Virus adalah makhluk yang sangat kecil, lebih kecil dari bakteri sehingga sukar sekali untuk
dilihat dengan mata biasa. Penyakit ini pada tanaman anggrek biasa akan menyebabkan
daun tanaman anggrek mempunyai gambaran seperti pamor atau permukaannya berkerut-
kerut.

B. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri.


Penyakit bakteri kerap kali terlihat dalam bentuk top-rot (busuk-tunas) atau root-rot (busuk
akar), bercak-bercak daun yang basah, daun-daun muda mendadak kehitam-hitaman basah,
busuk daun atau leaf-rot.
. Penyakit busuk lunak atau soft rot, biasanya menyerang Cattleya Phalaenopsis,
Paphiopedilum, Cymbidium. Daerah yang diserang kelihatan lebih lunak, lebih basah berwarna
lebih hijau daripada daun yang normal, kemudian menjadi kehitam-hitaman. Ada cairan yang
mengumpul, daun seluruhnya dapat diserang dalam 7 hari, penyebabnya adalah bakteri
Erwinia caratovora, juga kadang-kadang disebut Bacillus cypripedii atau Erwinia cypripedii.
. Penyakit bercak daun atau leafspot. Penyakit ini juga disebut Phytomonas cattleya atau
Bacterium cattleya, penyakit ini sangat berbahaya bagi Cattleya atau Palaenopsis, kadang-
kadang Dendrobium dan Paphiopedilum. Penyakit ini gejalanya terlihat sebagai bintik agak tua,
berisi cairan yang cepat menjadi besar lalu berubah menjadi coklat tua agak hitam. Kondisi
temperatur dan kelembaban memungkinkan penyakit ini. Bakteri ini biasanya menyerang tunas
yang baru juga biasanya menghancurkan mata.
. Penyakit busuk daun. Penyakit ini yang didalam bahasa latin disebut Phytomonas oneidii,
banyak terdapat di Jawa dan Filipina. Infeksi ini dimulai dari ujung daun atau pangk
al daun. Jaringan-jaringan akan menjadi kuning keabu-abuan dan akhirnya cerah atau
bening. Tangkai daun menjadi kisut. Penyakit tidak menjalar keseluruh tubuh.

47
C. Penyakit yang disebabkan oleh jamur.
Penyakit yang disebabkan oleh jamur , antara lain :
 Penyakit busuk hitam (bercak hitam). Disebabkan oleh jamur Phytophtora omnivora.
Cirinya timbul warna hitam pada pangkal daun tanaman anggrek . Daun yang terserang
terkulai lemas, karena pangkal daun yang menghitam akan melunak dan akhirnya
membusuk.
 Penyakit busuk akar. Disebabkan oleh jamur Rhizoctania sp. Gejala tanaman anggrek
yang terserang penyakit ini batangnya menipis dan membengkok serta daunnya rontok.
Pada awalnya jamur ini menyerang leher akar anggrek yang kemudian menjalar ke
batang tanaman anggrek .
 penyakit layu fusarium. Disebabkan oleh jamur Fusarium sp. Layu fusarium menyerang
pada akar yang terluka, yaitu saat pindah tanam atau saat perbanyakan tanaman anggrek
dendrob dengan membelah rimpang. Gejalanya tanaman anggrek yang terserang layu
seperti kekurangan air, daunya menguning dan mengeriput.

D. Penyakit yang disebabkan oleh keadaan physiologi.


Penyakit physiologi bisa disebabkan antara lain: kekurangan atau kebanyakan pupuk, ini
menyebabkan pertumbuhan tanaman anggrek tidak baik. Media tanaman anggrek sudah
lama tidak diganti atau media tanam yang dipakai jelek. Selain hal diatas, penyakit physiologi
ini bisa disebabkan oleh cahaya matahari, jika tanaman anggrek kekurangan cahaya matahari
tanaman anggrek akan kelihatan panjang-panjang dan daun warna hijau tua, pertumbuhan ini
tidak bagus, jika tanaman anggrek ditempatkan ditempat yang terlalu panas, disembuhkan
dengan jalan tanaman anggrek dipindahkan pada media tanam yang baru, pemupukan
diperhatikan, begitu juga penyiramannya padahal tanaman anggrek itu tidak senang panas
maka daun-daun akan terbakar. Tanaman anggrek yang terserang penyakit physiologi seperti
diatas bisa dan penempatan harus di tempat yang sesuai. Maka setalah beberapa bulan
kemudian tanaman anggrek akan tumbuh dengan baik (Sutarni, 1974)

48
DAFTAR PUSTAKA :

- Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan , Direktorat Jenderal


Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem, Balai Besar Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru 2013 , Anggrek Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru
- Sulistyono, 2011).Buku Panduan identifikasi anggrek melati, Yayasan kaopi
Indonesia, Yogyakarta
- ( Van Steenis, 1954 dalam Puspitaningtyaas , dkk 2003).Anggrek Alam di
kawasan Pulau Jawa, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor -
LIPI Bogor
- Orchids of java ( Comber , 1990 ) ,
- Orchids of Sumatra ( Comber, 2001) ,
- Orchids of Borneo Vol.I ( Chan et. al, 1994) ,
- Orchids of Borneo Vol. II ( Vermeulen , 1991 ),
- Orchids of Borneo Vol.III ( Wood, 1997 ).
- (Bechtel et al., 1992).
- (Puchooa, 2004 )
- Direktorat Perbenihan Hortikultura , Direktorat Jendral Hortikultura,
Kementrian Pertanian Republik Indonesia 2012 “ Anggrek Spesies Indonesia’
Dinas pertanian Kabupaten Luwu Utara “ Unsur hara Makro dan Mikro yang
dibutuhkan oleh Tanaman anggrek . Tahun 2017.
-. Damastuti Wahyu Wijayanti 2011 , ‘Teknik Pengendalian Hama dan
Penyakit Pada Tanaman anggrek Dendrobium sp Di Pembudidayaan Anggrek
Wirokandang Yogyakarta
- Direktorat Pupuk dan Pestisida , Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian Kementerian Pertanian , Pestisida Pertanian Dan Kehutanan Tahun
2013

49
Lampiran 1. Konfirmasi Registrassi dari The Royal Horticultura Sosiety ( RHS)

50
lampian 2. Sertifikar Registrasi Anggrek Dendrobium Tericya Imaningrum

51
Profil Penulis

Tericya Imaningrum , akrab disapa Teri atau Ningrum, Lahir di Kabupaten


Lumajang Jawa Timur pada tanggal 22 Pebruari 1981.Profesi utama sebagai petani
tanaman anggrek selama 9 tahun , selain itu juga mengabdi pada Dinas Pertanian
Kabupaten Lumajang sebagai Penyuluh Pertanian Lapang ( PPL ) dan melayani
petani selama 14 tahun terakhir. Aktif di organisasi PAI ( Perhimpunan Anggrek
Indonesia ) Cabang Lumajang sejak tahun 2020 dan dipercaya sebagai sekretaris
PAI Cabang Lumajang periode 2022 – 2027.
Bertani merupakan satu diantara profesi yang mulia sepanjang masa,Pertanian
memainkan peran penting dalam pembangunan sosial ekonomi negara,
pendampingan terhadap petani yang merupakan pahlawan pangan adalah suatu
kewajiban, disamping kewajiban pertanian merupakan dunia yang mengasikkan ,
pertanian itu dinamis yang selalu berubah ubah mengikuti kondisi alam. Pertanian itu
penuh inovati,dengan bertani kita akan memahami bagaiman cara menjaga bumi
titipan Ilahi ini , dengan bertani kita bisa berkontribusi untuk kehidupan semua umat
manusia di bumi ini, dengan bertani kita ikut menyumbang dalam proses penyediaan
oksigen yang menjadi sumber utama kehidupan kita.
Bunga adalah lambang cinta dan keindahan , termasuk salah satunya adalah
bunga anggrek. Bunga Anggrek menjadi jenis bunga yang terkenal karena
keindahaannya, dengan bertani anggrek kita bisa menjaga dan mengembangkan
keindahan yang Allah ciptakan di Bumi ini, dengan mencintai tanaman anggrek
merupakan salah satu wujud syukur kita terhadap Sang Maha Pencipta. Penulis
merasa bersyukur dengan profesi sebagai petani anggrek mempunyai motto “
Bertani adalah suatu pilihan, maka menjadi petani yang sukse harus penuh
perjuangan’.
Akhirnya ,penulis mempersembahkan sebuah karya sederhana ini dengan
harapan bisa memberi manfaat bagi pembaca khususnya dan bagi teman – teman
petani tanaman anggrek umumnya .Mengingat karya ini merupakan karya pertama
bagi penulis untuk itu kritik dan saran penulis harapkan untuk menjadi masukan bagi
penulis sebagai bagian dari motivasi berkarya.

52

Anda mungkin juga menyukai