KEMENTERIAN AGAMA
MAN 1 MUSI BANYUASIN
TAHUN PELAJARAN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah,
serta karunia-Nya kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah agama ini
dengan baik. Penulisan makalah yang bersifat sederhana ini, dibuat berdasarkan tugas
kelompok yang di berikan oleh guru pembimbing kami dalam materi yang berjudul “PERAN
DAN INTELEKTUAL ”
menyesuaikan, serta dapat menyelesaikan sebuah makalah ini. Di samping itu, kami
mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yan telah banyak membantu kami dalam
menyelesaikan pembuatan sebuah makalah ini, baik dalam bentuk moril maupun dalam bentuk
Kami, sangat menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini memang masih banyak
kekurangan serta amat jauh dari kata kesempurnaan. Namun, kami semua telah berusaha
semaksimal mungkin dalam membuat sebuah makalah ini. Di samping itu, kami sangatt
mengharapkan kritik serta saran nya dari semua teman-teman demi tercapainya kesempurnaan
Sekayu,
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................................................
a. Simpulan ...................................................................................................................
b. Saran .......................................................................................................................
A. Latar belakang
Islam tersebar keseluruh penjuru dunia dengan cepat. Dalam waktu ± 23 tahun, islam
sudah tersebar ke seluruh jazirah arabia berkat dakwah nabi Muhammad SAW. Cepatnya
penyebaran islam itu tidak berarti bahwa dakwah yang dilakukkan nabi berjalan mulus begitu
saja. Banyak halangan dan rintangan berat yang dihadapi beliau dari kaum kafir Quraisy.
Semenjak Rasulullah meninggal, banyak sahabat beliau yang melanjutkan dakwah dan
menyebarkan agama islamke seluruh penjuru dunia. Begitupun di Indonesia, agama Islam masuk
melalui perdagangan oleh pedagang asal India.
Pada abad 15 para saudagar muslim telah mencapai kemajuan pesat dalam usaha bisnis
dan dakwah hingga mereka memiliki jaringan di kota-kota bisnis di sepanjang pantai Utara.
Komunitas ini dipelopori oleh Walisongo yang membangun masjid pertama di tanah Jawa,
Masjid Demak yang menjadi pusat agama yang mempunyai peran besar dalam menuntaskan
Islamisasi di seluruh Jawa. Walisongo berasal dari keturunan syeikh ahmad bin isa muhajir dari
hadramaut. Beliau dikenal sebagai tempat pelarian bagi para keturunan nabi dari arab saudi dan
daerah arab lain yang tidak menganut syiah.
Penyebaran agama Islam di Jawa terjadi pada waktu kerajaan Majapahit runtuh disusul
dengan berdirinya kerajaan Demak. Era tersebut merupakan masa peralihan kehidupan agama,
politik, dan seni budaya. Di kalangan penganut agama Islam tingkat atas ada sekelompok tokoh
pemuka agama dengan sebutan Wali. Zaman itu pun dikenal sebagai zaman “kewalen”. Para wali
itu dalam tradisi Jawa dikenal sebagai “Walisanga”, yang merupakan lanjutan konsep pantheon
dewa Hindhu yang jumlahnya juga Sembilan orang. Adapun Sembilan orang wali yang
dikelompokkan sebagai pemangku kekuasaan pemerintah yaitu Maulana Malik Ibrahim, Sunan
Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga,
dan Sunan Gunung Jati.
B. Rumusan Masalah
a. Peranan Wali Songo dalam Peradaban Islam di Indonesia.
b. Bagaimana Model Penyebaran Islam Wali Songo?
c. Bagaimana Kemajuan Islam Periode wali Songo?
d. Teladan Spiritual dan Intelektual ?
C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui dengan jelas peranan Wali Songo dalam peradaban Islam di Indonesia.
b. Memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Sunan Ampel
Ia memulai dakwahnya dari sebuah pesantren yang didirikan di Ampal Denta (dekat Surabaya).
Oleh karena itu, ia dikenal sebagai pemimbina pondok pesantren pertama di jawa Timur. Suna
Ampel merupakan putera dari Sunan Gresik yang meneruskan perjuangan Sunan Gresik
menyiarkan Islam di tanah Jawa. Ia dikenal dengan Wali yang tidak setuju terhadap adat-istiadat
masyarakat Jawa pada masa itu. Misalnya, kebiasaan mengadakan sesaji dan selamatan. Namun
para wali lain berpendapat bahwa hal itu tidak dapat dihilangkan dengan segera. Mereka
mengusulkan agar adat-istiadat semacam itu lebih baik diberi warna islami. Akhirnya, Sunan
Ampel setuju walaupun ia tetap khawatir kalau hal itu akan berkembang menjadi Bid’ah. Ajaran
Sunan Ampel yang terkenal adalah “Falsafah Moh Limo” atau “tidak Mau Melakukan Lima
Hal”.
1. Moh Main atau Tidak mau berjudi.
2. Moh Ngombe atau Tidak minum-minuman keras (mabuk-mabukan)
3. Moh Maling atau Tidak mencuri.
4. Moh Madat atau tidak mau menghisap candu, ganja, dan lain-lain.
5. Moh Madon atau Tidak berzina.
A. Kesimpulan
Wali Songo adalah kelompok ulama yang brejumlah sembilan orang. Mereka menyiarkan
agama Islam di tanah Jawa. Selain itu, mereka juga berpengaruh besar dalam kehidupan politik
pemerintahan. Adapun nama-nama Wali Songo tersebut ialah sebagai berikut:
Sunan Gresik
Sunan Ampel
Sunan Giri
Sunan Bonang
Sunan Kalijag
Sunan Kudus
Sunan Drajad
Sunan Muria
Sunan Gunung Jati
Dalam menyiarkan Islam mereka menggunakan kesenian dan budaya masyarakat
setempat. Sehingga masyarakat merasa tidak asing dan lebih komunikatif. Usaha ini
membuahkan hasil, tidak hanya mengembangkan budaya Islam, tetapi juga memperkaya
kandungan budaya Jawa.
Walisanga adalah ulama penyabar Islam di pulau Jawa yang menyebarkan ajaran Islam
dengan cara damai melalui akulturasi budaya tanpa merusak ajaran Islam yang murni.
B. Saran
Asnan Wahyudi dan Abu Khalid, Kisah Wali Songo, Surabaya, Karya Ilmu,-
M. B. Rahimsyah. AR., Sejarah Wali 9, Tuban, Yayasan Amanah,-