Anda di halaman 1dari 2

PROBLEM BASED LEARNING

Nama : ERIS RISNANDAR, S.Pd.I


Kelompok Mapel : PAI
Judul Modul : Fiqih
Judul Masalah : Banyaknya Masyarakat yang Melakukan Praktik Riba

No Komponen Deskripsi
1. Identifikasi Masalah Dengan perkembangan dunia yang semakin maju dan
(berbasis masalah yang canggih sekarang ini, tidak dibarengi dengan kemampuan
ditemukan di lapangan)
atau keahlian masyarakat untuk memanfaatkan teknologi
tersebut secara tepat. Guna menambah kesejahteraan
perekonomian mereka. Sehingga banyak masyarakat yang
pekerjaannya tergantikan dengan teknologi tersebut.dan
berdampak kepada banyaknya pegawai yang di rumahkan,
apalagi ketika wabah COVID-19 melanda Indonesia semakin
banyak pegawai yang dirumahkan sementara kebutuhan
ekonomi terus meningkat.

Dari kondisi diatas banyak yang memanfaatkan keadaan atau


peluang untuk menambah penghasilan mereka sendiri yaitu
adanya pinjaman online yang iklannya banyak berseliweran
ketika kita masuk ke dunia maya, begitupun pinjaman offline
seperti bank keliling (bank emok) dan rentenir dimana mereka
memberi pinjaman kepada peminjam dengan adanya
tambahan ketika si peminjam akan mengembalikan atau
membayar pinjaman tersebut. Biasanya pinjaman-pinjaman
ini berupa uang yang harus dibayar sekian bulan beserta
tambahannya atau bunganya. Sehingga banyak masyarakat
terjerumus pada praktek riba, dengan beralasan untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi.

2. Penyebab Masalah 1. Ketidak tahuan masyarakat terhadap perilaku riba dan


(dianalisis apa yang ancaman bagi pelakunya.
menjadi akar masalah
yang menjadi pilihan 2. Perilaku konsumtif masyarakat yang sangat hedonisme.
masalah) 3. Kebutuhan ekonomi yang meningkat, sedangkan
penhasilan tidak mencukupi. Atau ada kebutuhan yang
mendesak.

3. Solusi 1. Riba merupakan hal yang sudah jelas diaramkan oleh


a. Dikaitkan dengan Allah swt pada Q.S. Al-Baqarah ayat 275 “Allah telah
teori/dalil yang
relevan menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-
b. Sesuaikan orang yang telah sampai kepadanya Iarangan dari
dengan Tuhannya, laIu terus berhenti (dari mengambil riba), maka
langkah/prosedur baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum
yang sesuai
dengan masalah datang Iarangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah.
yang akan Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu
dipecahkan adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekaI di
dalamnya”. Maka dengan alasan apapun praktek riba ini
haram.
Allah swt pun mengancam akan memerangi orang-orang
yang tidak menuruti perintah-Nya untuk meninggalkan
riba. Allah berfirman pada Q.S. Al-Baqarah : 279 yang
artinya “ maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah
dan Rasul-Nya akan memerangimu.”
Dari ayat-ayat diatas maka kita harus terus mentarbiyah
masyarakat untuk mendekatkan diri pada Allah swt
dengan meninggalkan semua larangannya. Begitupun
diajarkan pada peserta didik di sekolah akan bahaya dari
riba ini, yang dimungkinkan jika diajarkan sejak dini pada
peserta didik maka tertanam dalam jiwanya (pondasi kuat)
untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang Allah swt.

2. Masyrakat harus memiliki sifat Qanaah dalam diri, Memiliki


sifat qonaah menjadikan anda terhindar dari riba, karena
senantiasa merasa cukup serta rela menerima apa yang
diberikan Allah swt, menghindari kita dari sifat boros dan
merasa kurang. Dengan memiliki sifat qonaah maka akan
senantiasa dipenuhi rasa syukur didalam hati. Sifat
qanaah ini harus terus dipupuk dalam diri setiap orang
termasuk pada peserta didik di sekolah dengan
menceritakan kisah nabi Muhammad SAW dan kisah-
kisah para sahabat tentang sifat syukur dan sifat qanaah
mereka.
Untuk menumbuhkan sifat Qanaah dan rasa syukur bisa
dengan mengunjungi panti asuhan atau jompo, rumah
singgah atau tempat-tepat yang disana terdapat orang-
orang yang kekurangan. Maka sifat qanaah itu insyaAllah
akan tumbuh karena kita melihat bahwa masih ada orang
lain yang masih kurang dibandingkan dengan kita.

3. Untuk mencukupi kebutuhan bisa dengan melakukan


usaha sampingan, karena sekarang ini peluang untuk
mendapatkan pengasian halal tanpa modal besar itu
sangat banyak asal ada kemauan dari orang tersebut
untuk bangkit. Usaha sampingan yang bisa dijalankan
seperti jualan online. Pada jualan online atau menjadi
reseller suatu produk, menjadi reseller ini bisanya tidak
banyak modal yang harus dikeluarkan kita tinggal
memposting barang-barang yang akan kita jual.
Untuk menanamkan jiwa kewirausahaan Peserta didik
agar menjadi pengalaman dikehidupan bermasyarakat,
bisa dengan mengadakan acara market day disekolah.
Dimana anak-anak berjualan produk yang mereka buat
untuk dijual di hari market day itu

Anda mungkin juga menyukai