Anda di halaman 1dari 6

Laporan Utama

FUNGSI MANAJEMEN
(Soedharto Martopoespito)

Istilah manajemen berasal dari bahasa Inggris, management, yang beberapa


dasawarsa terakhir menjadi sangat populer digunakan dalam pembicaraan keseharian
dari kalangan paling atas sampai kalangan bawah. Meski demikian terkadang mereka
kurang bahkan tidak mengerti apa arti manajemen yang sesungguhnya. Berbagai padanan
kata yang dipakai sebagai pengganti kata manajemen adalah ketatalaksanaan,
pengelolaan dan tata kelola. Kiranya perlu adanya pembakuan kata yang tepat sebagai
padanan kata manajemen dalam bahasa Indonesia.

Istilah manajemen mengandung 3 (tiga) pengertian yaitu :


1. Sebagai proses, fungsi dan pencapaian tujuan. Hal ini dapat dijelaskan
dalam:
a. Encyclopedia of Social Science yang menyatakan bahwa manajemen adalah
suatu proses, yang dalam proses tersebut pelaksanaan suatu tujuan tertentu
diselenggarakan dan diawasi.
b. Hainan menyatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai
sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu
untuk mencapai tujuan bersama.
c. George R Terry berpendapat bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang
lain.
2. Sebagai kolektifitas orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen, yaitu:
a. Apabila yang melakukan aktifitas manajemen hanya seorang saja maka
disebut manajer.
b. Apabila yang melakukan aktifitas manajemen itu lebih dari seorang maka
disebut manajemen.
Aktifitas manajemen itu sendiri sering pula disebut sebagai proses
manajemen, unsur-unsur manajemen dan fungsi-fungsi manajemen.
3. Sebagai art (seni) dan science (ilmu pengetahuan).

Fungsi-fungsi manajemen.
Dari berbagai pendapat sejumlah pakar ilmu pengetahuan manajemen seperti
Louis A Allen, John Robert Bieshline, Henry Fayol, Luther Gullich, Koontz dan
O’Donnel, William Spriegel, George R Terry dan Lyndak F Urwick serta Prajudi
Atmosudirdjo, Sondang P Siagian, Winardi dan The Liang Gie bila dikombinasikan maka
akan terdapat sebelas fungsi manajemen.
Adapun ke-11 fungsi manajemen tersebut adalah :
1. Forecasting yaitu membuat ramalan mengenai situasi dan kondisi masa depan
dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dengan segala
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang diperkirakan berpeluang
atau terjadi. Ramalan ini dapat dibuat berdasarkan hasil riset, survei, jajak
pendapat dan ramalan dari para pakar terkait.
2. Planning yaitu membuat perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang yang didasarkan atas hasil analisis dari hasil forecasting
tersebut.
Sebagai contoh, pada masa Orde Baru pemerintah membuat rencana
pembangunan nasional jangka panjang tahap I selama 25 tahun yang terbagi
dalam 5 (lima) Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Setiap
tahapan Repelita dibagi lagi dalam rencana pembangunan jangka pendek (satu
tahun) yang dijabarkan dalam Rencana Anggaran Belanja Negara (RAPBN)
tahunan.
3. Organizing yaitu menyusun suatu organisasi sebagai pelaksana untuk
mewujudkan pelaksanaan dari hasil penyusunan planning tersebut.
Sebagai contoh, dalam organisasi pemerintahan kita dasar tugas pokok dan
fungsi presiden harus dibagi kepada para menteri. Namun, bila masih tersisa
maka pemerintah akan membentuk lembaga pemerintah nonkementerian
seperti Lembaga Administrasi Negara (LAN), LIPI, LAPAN, BATAN,
BIN, BKN, BKKBN, dsb.
4. Staffing atau assembling of resources yaitu menyusun staf untuk mengisi
struktur organisasi bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari organizing
tersebut.
Sebagai contoh dalam setiap organisasi kementerian diangkat seorang menteri
yang dibantu oleh beberapa pejabat eselon I, antara lain:
a. Sekretaris jenderal yang membawahi organisasi sekretariat jenderal
sebagai pelaksana tugas pokok dan fungsi pelayanan (services) dari
seluruh pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan kementerian
yang terkait.
b. Inspektur jenderal yang membawahi organisasi inspektorat jenderal
sebagai pelaksana tugas pokok dan fungsi pengawasan dari seluruh
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan Kementerian yang
terkait.
c. Beberapa direktur jenderal yang membawahi organisasi direktorat jenderal
sebagai pelaksana tugas pokok dan fungsi pelaksanaan sesuai dengan
bidang operasionalnya, seperti Direktur Jenderal Pajak.
Adapun di setiap lembaga pemerintah nonkementerian dipimpin oleh seorang
kepala atau ketua yang kedudukannya—biasanya—tidak setingkat menteri.
Namun, ada juga yang diatur secara khusus sesuai hak prerogatif presiden dan
semuanya berada langsung di bawah presiden.
5. Directing atau Commanding yaitu menyusun Standard Operating Procedure
(SOP) atau Prosedur Tetap (Protap) yang dirinci dalam Petunjuk Pelaksanaan
(Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis).
Di dalam tata pemerintahan, SOP tersebut dapat berupa Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Instruksi Presiden, Keputusan
Presiden, Keputusan Menteri, Surat Keputusan bersama Menteri dan
Peraturan Daerah.
6. Leading yaitu menyusun aturan mengenai tata cara memimpin bawahan
(leadership).
7. Coordinating yaitu menyusun aturan mengenai tata cara mengadakan
koordinasi antar sesama pejabat yang setingkat.
Sebagai contoh, ada 3 (tiga) menteri koordinator dalam kabinet yaitu :
a. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) yang bertugas
mengadakan koordinasi antarmenteri yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi terkait kesejahteraan rakyat.
b. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) yang
bertugas mengadakan koordinasi antarmenteri yang mempunyai tugas
pokok dan fungsi terkait politik, hukum dan keamanan.
c. Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri (Ekuin) yang
bertugas mengadakan koordinasi antarmenteri yang mempunyai tugas
pokok dan fungsi di bidang ekonomi, keuangan dan industri.
Pelaksanaan tugas koordinasi antarmenteri dilaksanakan melalui rapat
koordinasi tingkat menteri yang dipimpin oleh Menteri Koordinator dan rapat
koordinasi tingkat staf setingkat Eselon I dari kementerian terkait dipimpin
oleh Sekretaris Menteri Koordinator.
8. Motivating yaitu menyusun ketentuan atau aturan tatacara dalam memberi
motivasi kepada seluruh karyawan sehingga dapat menggerakkan dan
mengarahkan kehendak serta perilaku seluruh karyawan dengan kekuatannya
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Memberikan motivasi biasanya melalui penentuan pencapaian target terlebih
dahulu yang disertai dengan sistem rewards dan punishment. Bagi karyawan
yang dapat mencapai target sesuai yang telah ditetapkan akan menerima
penghargaan sebagai imbalan. Imbalan tersebut bisa berupa bintang jasa,
kenaikan pangkat, kenaikan gaji, bonus, dsb. Sedangkan untuk karyawan
yang tidak mencapai target sesuai yang telah ditetapkan, akan dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9. Controlling yaitu membuat aturan mengenai tata laksana pengawasan kinerja
seluruh karyawan dari tingkat atas sampai bawah dengan aturan yang baku
dan ditegakkan secara konsisten serta konsekuen tanpa pandang bulu.
Di dalam tata pemerintahan RI, lembaga yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi untuk melakukan pengawasan antara lain BPK, DPR, BPKP, Bank
Indonesia dan Inspektur Jenderal di setiap kementerian.
10. Reporting yaitu menyusun laporan kinerja yang dapat berbentuk laporan
harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan sesuai dengan
kebutuhan.
11. Budgetting yaitu menyusun dan mengatur tata kelola sumber dana
pendapatan dan belanja organisasi secara baik dan benar serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Sumber daya keuangan merupakan urat nadi utama bagi kelancaran jalannya
roda suatu organisasi apa pun karena dalam membuat suatu rencana kerja
selalu dikaitkan dan dijabarkan dalam bentuk anggaran biayanya.
Sebagai contoh, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara merupakan
penjabaran dari rencana kerja selama 1 (satu) tahun.

Fungsi manajemen hanya akan berhasil bila ditunjang oleh beberapa sarana yang terdiri
dari 6 (enam) M yaitu :
1. Man
Sumber daya manusia yang berupa tenaga kerja dengan berbagai sebutan
seperti karyawan, pegawai, staf dan buruh.
2. Money
Sumber dana yang merupakan salah satu fakor penting, berupa modal atau
uang.
3. Materials
Merupakan modal yang berupa barang bergerak maupun tidak bergerak.
4. Machines
Merupakan modal yang berupa peralatan mesin kerja.
5. Methods
Metoda atau sistem kerja untuk mengatur dan menggerakkan roda organisasi
guna mencapai visi, misi dan tujuan.
6. Markets
Pasar sebagai sarana untuk menawarkan atau menjual hasil karya.

Dalam manajemen Kristiani, fungsi-fungsi yang didukung sarana-sarana tersebut harus


dilandasi 3 (tiga) prinsip yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan Tuhan Yesus-lah yang
memberikan kepastian keberhasilannya. Kiranya hal itu dapat terlaksana dengan baik di
GKJ Nehemia.
Permata Hijau, April’11

Anda mungkin juga menyukai