Anda di halaman 1dari 6

Tipologi Kota Pekan Baru Provinsi Riau

Kota Pekanbaru adalah ibu kota dan kota terbesar di provinsi Riau, Indonesia.
Kota ini merupakan salah satu sentra ekonomi terbesar di bagian timur Pulau
Sumatera, dan termasuk sebagai kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi dan
urbanisasi yang tinggi. Kota ini berawal dari sebuah pasar (pekan) yang didirikan
oleh para pedagang Minangkabau di tepi Sungai Siakpada abad ke-18. Hari jadi kota
ini ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1784. Kota Pekanbaru tumbuh pesat dengan
berkembangnya industri terutama yang berkaitan dengan minyak bumi, serta
pelaksanaan otonomi daerah.

Pekanbaru mempunyai satu bandar udara internasional, yaitu Bandar Udara


Sultan Syarif Kasim II dan terminal bus antar kota dan antar provinsi Bandar Raya
Payung Sekaki, serta dua pelabuhan di Sungai Siak, yaitu Pelita Pantai dan Sungai
Duku. Saat ini Kota Pekanbaru sedang berkembang pesat menjadi kota dagang yang
multi-etnik, keberagaman ini telah menjadi modal sosial dalam mencapai kepentingan
bersama untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakatnya. Secara geografis
kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas Timur Sumatera,
terhubung dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi, dengan wilayah
administratif, diapit oleh Kabupaten Siak pada bagian utara dan timur, sementara
bagian barat dan selatan oleh Kabupaten Kampar.

Kota ini dibelah oleh Sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur dan
berada pada ketinggian berkisar antara 5 - 50 meter di atas permukaan laut. Kota ini
termasuk beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34.1 °C
hingga 35.6 °C, dan suhu minimum antara 20.2 °C hingga 23.0 °C

Berikut tipologi Kota Pekan Baru :

1. Berdasarkan Fungsi

Jika dilihat dari tipologi kota berdasarkan fungsi, Kota Pekan Baru
termasuk ke kota kombinasi, karena di Kota Pekan Baru dikembangkan oleh
Pusat Pemerintahan, perdagangan dan jasa, transportasi, dan lain sebagainya
maka dari itu Kota Pekan Baru termasuk kota kombinasi. Berikut
Penjelasannya :

a. Kota Perdagangan, Kota Pekan Baru termasuk kota perdagangan karena


terdapat banyak pasar. Baik pasar tradisonal maupun tempat-tempat
berbelanja yang modern. Kawasan Perdagangan dan Jasa dengan skala
pelayanan regional dan internasional dengan dominasi peruntukkan lahan
untuk kegiatan perdagangan dan jasa regional dan internasional,
perumahan perkotaan (town house dan apartemen), yang diintegasikan
dengan sistem jaringan transportasi massal dan sistem jaringan
transportasi regional melalui jalan tol, akses ke Bandara dan Pelabuhan di
Sungai Siak).
b. Kota Transportasi, Kota Pekan Baru juga mempunyai bandara
internasional yang memudahkan dalam pelayanan transportasi. Terminal
Badar Raya Payung Sekaki sebagai Pusat Pelayanan Transportasi Kota
yang menjadi orientasi dan perpindahan antar moda transportasi dengan
didukung oleh akses ke sistem jaringan transportasi regional, bandara, dan
pelabuhan.
c. Kota Pemerintahan, Kota Pekan Baru sebagai ibu kota provinsi Riau
menjadikan Kota Pekan Baru sebagai pusat pemerintahan daerah.

2. Berdasarkan Proses Perkembangan

Kota Pekan Baru pada awalnya merupakan kota polis yang


membentuk suatu sistem yang terpusat dan membesar, dan kini Kota Pekan
Baru sudah mulai berubah menjadi Kota Metropolis dengan adanya
persekutuan antar wilaya dan saling berhubungan satu sama lain dan saling
menguntungkan.

Perkembangan Kota Pekan Baru tampak jelas dengan semakin


banyaknya sentra-sentra ekonomi yang berkembang, seperti mal-mal besar,
restoran capat saji, hotel-hotel berbintang dan termpat-tempat yang mengikuti
urban. Selain itu adanya gedung-gedung tinggi yang bangunanny lebih dari
20 lantai sudh ada di Kota Pekan Baru yang menanndakan Kota Pekan Baru
menuju kota metropolitan.

3. Berdasarkan Lokasi atau Posisi

Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada


jalur Lintas Timur Sumatera, terhubung dengan beberapa kota
seperti Medan, Padang dan Jambi, dengan wilayah administratif, diapit
oleh Kabupaten Siak pada bagian utara dan timur, sementara
bagian barat dan selatan oleh Kabupaten Kampar.

4. Berdasarkan Status Kewenangan

Kota Pekan Baru berdasarkan status kewenangannya adalah kota


sebagai daerah otonom karena Kota Pekan Baru yang merupakan ibu kota
provinsi Riau.

5. Berdasarkan Fungsi Kota Secara Hirarki

Dalam arahan penetapan peran dan fungsi pusat-pusat kota dalam


RTRW Kota Pekan Baru termasuk kedalam Kawasan Pusat Kota sebagai
Pusat Pengembangan Utama Kota dan Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Dan
pusat kegiatan lokal (PKL) yaitu Kecamatan Tampan, Kecamatan Marpoyan
Damai, Kecamatan Bukit Raya, Kecamatan Tenayan Raya, dan Kecamatan
Payung Sekaki.

6. Berdasarkan Periode Perkembangan

Kota Pekan Baru merupakan kota tradisonal, kota yang berdiri


sebelum indonesia merdeka dan didirikan oleh seorang penguasa atau raja.
Kota Pekanbaru diperkirakan sudah ada sejak abad ke-15 Masehi. Kota yang
berjuluk Kota Bertuah ini bermula dari sebuah kampung yang berada di aliran
Sungai Siak yang bernama Payung Sekaki. Pada awalnya, Payung Sekaki ini
hanyalah sebuah ladang. Namun, akhirnya berkembang menjadi sebuah
kampung. Adapun suku yang bermukim di sana adalah Suku Sinapelan yang
mempunyai seorang kepala suku dengan sebutan Batin.

Pada satu tahun berikutnya, berdirilah sebuah kerajaan yang bernama


Siak Sri Indrapura. Pada kala itu, Senapelan/Pekanbaru dipilih untuk menjadi
Ibukota Kerajaan Siak. Hal itu menyebabkan Senapelan menjadi pintu
gerbang perdagangan dan pelabuhannya terletak di Teratak Buluh. Sultan Siak
Alamuddinsyah kemudian merintis berdirinya pekan di Senapelan. Sejak saat
itu tepatnya Selasa 21 Rajab 1204 H atau 23 Juni 1784 M nama Senapelan
berganti menjadi Pekan Baharu.

Pekanbaru ditetapkan menjadi daerah otonomi disebut Haminte atau


Kota B melalui kpts tgl. 17 Mei 1946 No. 103. Selanjutnya berdasarkan
Penetapan Komisaris Negara Urusan Dalam Negeri tgl.28 Nopember 1947,
No.13/DP yang menetapkan batas-batas Kota B : sebelah Utara adalah sungai
Siak, sebelah Selatan adalah Sungai Nyamuk, sebelah timur adalah Sungai
Sail dan sebelah barat adalah sungai Air Hitam.
Pekanbaru menjadi Ibu Kota Provinsi Riau, dalam status Kotamadya,
Kota Besar/Bandaraya (Metropolitan Perjuangan rakyat Riau untuk
menjadikan Riau sebagai provinsi daerah otonomi swatantra tingkat I sejak
tahun 1954). Puncaknya, diselenggarakanlah Kongres Riau di Pekanbaru pada
31 Januari s/d 2 Februari 1956 yang memutuskan supaya Riau dijadikan
provinsi Otonom.

7. Berdasarkan Jumlah Penduduk

Kota Pekan Baru sudah termasuk kedalam kota metropolitan karena


jumlah penduduk di Kota Pekan Baru sudah mencapai angka 1,1 juta jiwa.
Perkembangan Kota Pekanbaru semakin pesat. Akibatnya, pertumbuhan
penduduk per tahunnya pun ikut meningkat. Tercatat saat ini jumlah
penduduk Pekanbaru sudah mencapai 1,1 juta jiwa atau pertumbuhannya
mencapai 4,47 persen.
Meski begitu, dari angka tersebut hanya 2 persen akibat kelahiran,
sementara 2,47 persen pertumbuhan penduduk akibat masyarakat pendatang.
Pekanbaru sudah menjadi sentra perekonomian saat ini. Tahun ini
pertumbuhan penduduk mencapai 4,47 persen. Untuk pertumbuhan ini tidak
didominasi oleh kelahiran, tapi justru pendatang yang paling banyak
mempengaruhi jumlah penduduk Pekanbaru
TUGAS PERENCANAAN KOTA
Menentukan Tipologi Suatu Kota Bedasarkan
Beberapa Variabel

Dosen : Tomi Eriawan S.T M.T

Disusun oleh :
SISNA DELVITA
1610015311030

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2018

Anda mungkin juga menyukai