Anda di halaman 1dari 2

DOKUMEN STUDI KELAYAKAN PROYEK (DSKP) –SBSN PBS

1. Unit Kerja K/L : DITJEN BINA MARGA KEMENTERIAN PUPR


2. Judul Proyek : Pembangunan Jalan Karuan - Ambuni
3. Nilai Usulan Proyek : Rp. 80.000.000.000,-
4. Lokasi Pelaksanaan : Provinsi Papua Barat

A. Kajian Teknis
Proyek Pembangunan Jalan Karuan - Ambuni dinyatakan layak dari segi teknis sesuai dengan rekomendasi
dokumen DED, dengan penanganan yang terdiri dari :
Lokasi : KM 334+079 s.d. KM 342+079
Target Penanganan : 8,00 KM
Tipe Konstruksi Akhir : HRS-WC tebal 5 cm
Lebar Badan Jalan : 6.00 m
Lebar Lajur : 3.00 m

B. Kajian Ekonomi
1. Meningkatan aksesibilitas dan mobilitas wilayah khususnya daerah Manokwari Selatan dan Teluk
Wondama Provinsi Papua Barat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi khususnya dalam
meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan penyediaan jaringan jalan yang handal, terpadu dan berkelanjutan.
2. Dukungan dan pengembangan jalan daerah.
3. Potensi pemanfaatan pada daerah tersebut dapat dikembangkan Kawasan Pertanian, Perkebunan,
Perikanan, Peternakan Sapi dan Kawasan Budidaya Non Pertanian (Kawasan Pariwisata, dan Kawasan
Pemukiman).

C. Kajian Potensi Pemanfaatan


Potensi pemanfaatan pada daerah tersebut dapat dikembangkan Kawasan Pertanian, Perkebunan,
Perikanan, Peternakan Sapi dan Kawasan Budidaya Non Pertanian (Kawasan Pariwisata, dan Kawasan
Pemukiman). Dengan berkembangnya potensi tersebut maka mempunyai dampak peningkatan
perekonomian pada daerah wilayah Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Teluk Wondama indicator
persentase pertumbuhan ekonomi. Outcome yang didapatkan yaitu meningkatkan aksebilitas pelayanan,
meningkatkan stabilitas keamanan dan mobilitas antar wilayah dan antar daerah, dengan waktu tempuh
menjadi lebih singkat.

D. Kajian Dampak Lingkungan


Telah dilaksanakan dokumen AMDAL pada proyek tersebut, sehingga sudah memiliki izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Adapun dari dampak lingkungan yang telah dilakukan pada tahap periode konstruksi maka akan
adanya penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, perubahan bentang alam, gangguan stabilitas
lereng. Sehingga pada masa konstruksi perlu dilakukan pengendalian dari dampak lingkungan sesuai RKL
dan RPL pada dokumen Amdal.

DSKP-SBSN | 1
E. Kajian Resiko
1. Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a. Mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3.
b. Penyusunan identifikasi bahaya, sasaran K3 proyek, pengendalian resiko K3, dan Program K3.
2. Dengan adanya pembangunan tesebut maka kemungkinan resiko yang timbul yang sering terjadi
adalah lokasi pekerjaan yang terkena pemalangan oleh masyarakat setempat dan harus diselesaikan
dengan mediasi dan sosialisasi dengan tokoh adat setempat.

F. Kesesuaian dengan Prinsip Syariah


Proyek Pembangunan Jalan Karuan - Ambuni telah memenuhi kriteria prinsip Syariah dengan telah
memiliki kejelasan perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Adapun pemanfaatan proyek bukan untuk
tujuan yang berkaitan dengan:
- Penyelenggaraan dan atau adanya kontribusi terhadap jasa keuangan konvensional (ribawi);
- Penyelenggaraan dan atau adanya kontribusi terhadap kegiatan yang mengandung unsur perjudian
(maysir);
- Penyelenggaraan dan atau adanya kontribusi terhadap produksi, distribusi, perdagangan dan/atau
penyediaan barang/jasa yang dilarang (haram);
- Penyelenggaraan dan atau adanya kontribusi terhadap kegiatan yang bersifat merusak/berbahaya
(mudharat) terhadap akhlak/moral maupun lingkungan.

Penanggung Jawab Usulan


Kepala Satker PJN
Wilayah IV Provinsi Papua Barat (Bintuni)

LEDRYK AMTO LATUPUTTY, ST., MT.


NIP. 19800229 200605 1 001

DSKP-SBSN | 2

Anda mungkin juga menyukai