Anda di halaman 1dari 5

a.

Metode Fonetik (phonetic menthod)


Metode ini dikenal juga dengan metode oral. Metode memulai dengan
telinga, lalu ke ucapan yang berturut-turut dari bunyi bahasa (fonem), kata,
frase, dan kalimat. Langkah berikutnya, yakni menghubungkannya dengan
percakapan dan cerita.
Keunggulan metode ini adalah si terdidik terbiasa melafalkan bahasa
yang dipelajari secara tepat.
Misalnya : dalam melatih pengucapan alphabet dalam bahasa inggris

Metode Psikologi (psichologicial menthod)


b.
Menurut Mackey (1965 : 152) ciri utama metode ini adalah :
a)Benda, diagram, gambar digunakan untuk menimbulkan imaji
mental terhadap kata yang diajarkan.
b) Kosa kata disusun kedalam kelompok-kelompok berdasarkan jenis
kalimat idiomatik yang berkaitan dengan bahan yang sedang diajarkan.
c) Tiap kelompok merupakan satu pokok bahasan.
d) Pelajaran dibagi atas bab dan subbab.
e) Pelajaran bersifat oral pada mulanya, lalu ,menggunakan buku.
f) Bahasa sehari-hari dihindari meskipun tidak dilarang.
Keunggulan metode ini, adalah si terdidik langsung
menghubungkannya dengan aktivitas mental sehingga bahan yang
diajarkan sukar dilupakan, dan siswa terhindar dari pengaruh bahasa ibu.
Metode Tata Bahasa (grammar lenguage method)
Pada metode ini, kaidah yang menjadi pusat perhatian. Kaidah tata
bahasa dipelajari melalui kata-kata. Pengetahuan kaidah lebih daripada
pemakaian bahasa. Dalam metode ini tidak ada latihan lafal. Keunggulan
metode ini, yakni dengan pengetahuan kaidah si terdidik dapat
meramalkan bentuk yang muncul.
7. Metode Terjemahan (translation menthod)
Newmark (1985:5) mengatakan bahwa terjemahan adalah proses
memadankan konsep kata, frase,dan kalimat yang terdapat pada teks
bahasa yang lain.
Menurut Mackey (1965:153) metode ini dapat digunakan dari bahasa
sumber ke bahasa sasaran dan sebaliknya. Dasar yang digunakan dalam
metode terjemahan ini, yakni penguasaan bahasa yang sedang dipelajari
dapat dicapai melalui terjemahan dari bahasa ibu atau sebaliknya. Selain
itu, metode ini didasarkan pada persefsi bahasa melalui pemusatan
perhatian pada kata, yakni bahwa bahasa asing sama dengan bahasa ibu,
yang berbeda yang berbeda adalah kata-katanya.
Keunggulan metode ini adalah praktis, tidak banyak mengeluarkan biaya
dan tenaga, dan pengetahuan tentang kosa kata segera dicapai. Si terdidik
langsung bisa membedakannya dengan bahasa ibunya .

8. Metode Tata Bahasa - Terjemah (grammar translation method)


Metode ini adalah kombinasi antara tata bahasa dan terjemahan.
Metode ini biasa disebut metode tradisional (lihat Els,dkk,1977,;45).
Metode ini menekankan pengajaran tata bahasa sasara, dan teknik praktek
utamanya adalah terjemahan dari/dan dalam bahasa sasaran (lihat
Hamied, 1987:114).
Menurut Mackey (1965:153, ciri-ciri metode ini:
a) Tatabahasa yang diajarkan adalah tata bahasa formal.
b) Kosa kata yang digunakantergantung pada teks atau bacaan yang telah
dipilih
c) Pelajaran dimulai dengan kaidah-kaidah, lalu kosa kata tanpa konteks,
dan kemudian terjemahan
d) Kosa kata dibagi ke dalam daftar kata untuk diingat
Keunggulan metode ini adalah siswa mendapat bekal kaidah bahasa
yang dipelajari dan memahami sejumlah kosa kata. Dengan memahami
kaidah bahasa yang diikuti oleh pemahaman terhadap kosa kata, praktek
berbahasa dapat lebih mudah dilaksakan.
9. Metode Elektik (Electic Method))
Metode elektik disebut juga metode campuran, yakni metode campuran
dari unsur yang ada dalam metode langsung dan metode tata bahasa-
Terjemahan. Metode ini disebut juga metode sktif di Francis. Keterampilan
bahasa disuguhkan dengan urutan, berbicara, menulis, memahami, dan
membaca. Aktivitas berbahasa termasuk didalamnya praktek berbahasa,
membaca nyaring, bertanya dan menjawab. Latihan menerjemahkan,
pelajaran tata bahasa secara dedukti, dan alat peraga digunajkan pula
metode ini.
Metode elektik bisa menjadi metode yang ideal apabila didukung oleh
penguasaan guru secara memadai terhadap berbagai macam
metode, sehingga dapat mengambil secara tepat segi-segi kekuatan dari
setiap metode dan menyusaikannya dengan kebutuhan program
pengajaran yang ditanganinya, kemudian menerapkannya secara
proporsional.
10. Metode Unit (the unit Method)
Metode ini merupakan penerapan system mengajar , menurut
Herbart yang terdiri dari lima langkah yakni: persiapan siswa, penyuguhan
bahan, bimbingan melalui induks, penarikan kesimpulan generalisasi, dan
penerapan (lihat Mackey,1965:154; Djunaidi,1987:38). Langkah ini dapat
diterapkan pada semua tingkat.
Keunggulan metode ini adalah siterdidik menemukan sendiri kaidah-
kaidah itu dibawah bimbingan guru. Unsur demokrasi diperhatikan
pula karena bahan yang dipelajari dipilih secara suara bulat dikela.
Disamping itusi terdidik mendapat latihan yang banyak yang
memungkinkan mereka untuk kreatif. siswa tidak akan melupakan bahasa
ibunya karena bahan mereka dipersiapkan dalam bahasa ibu mereka.
11. Metode Kontrol bahasa (lenguage control method)
Metode kontrol bahasa atau metode pembatasan bahasa adalah
metode yang mengadakan pembatasan dan gradasi terhadap kosa kata
dan kalimat yang akan diajarkan.
Pembatasan ini dapat didasarkan pada studi tentang frekuwensi
kata atau butir-butir yang berguna. Makna dapat diajarkan melalui
pembatasan aktivitas dan gambar, atau melalui peragaan bendanya atau
visualisasi. Metode ini dapat disamakan dengan metode langsung, tetapi
semua harus dipolakan dan terkontrol/dibatasi.
Keunggullan metode ini, yakni siswa tidak akan mempelajari kata
dan kalimat yang tidak perlu, sebab hanya kata dan kalimat yang
berfrekuwensi tinggi dalam pemakaian sehari-hari yang akan dipelajari.
12. Metode Memorisasi - Mimikri
Metode ini bisa juga disebut metode drill informant. Pengajaran
dibagi atas demontrasi dan latihan atau drill. Bahan yang di demontrasikan
yakni tata bahasa, lafal dan kosa kata, baik yang dilaksakan oleh guru
sendiri maupun oleh informan.
Keunggulan metode ini, adalah siswa mengulang pelajaran dan
frekuensi latihan yang memadai yang memungkinkan si terdidik tidak
mudah nelupakan pelajaran.
13. Metode Praktik - Teori (practice-theory method)
Metode ini mendahulukan praktik daripada teori. kalimat yang
diajarkan dilaksakan dengan jalan mengulang-ulang, menirukan informan
atau melalui rekaman. Kalimat- kalimat tadi lalu dianalisis secara fonetis
dan structural kemudian terdidik diminta untuk memperluas atau membuat
kalimat baru berdasarkan pola kalimat yang diajarkan.
Keunggulan metode ini adalah si terdidik memulainya dengan
praktek. Teori akan ditemukan berdasarkan praktek. selain itu si
terdidik dapat kesempatan banyak untuk berlatih dan menciptakan kalimat
baru sehingga pola kalimat yang telah diajarkan tidak mudah dilupakan.
14. Metode Kognat (Cognate method)
Dasar metode ini yakni kognat atau kemiripan antara bahasa yang
sedang dipelajari dengan bahasa ibu. Itu sebabnya si tedidik yang
menerapkan metode ini memulainya dengan mempelajari kemiripan bentuk
dan makna kosa kata dalam bahasa yang dipelajari dengan bahasa
ibu.kata-kata itu digunakan dalam bahasa lisan dan latihan mengarang.
Metode ini mirip dengan pendekatan analisis konstruktif.
Keunggulan metode ini, yakni si terdidik dapat membandingkan secara
langsung kosa kata yang dipelajari dengan bahasa ibunya.
15. Metode dua bahasa (the dual language method)
Metode ini mirip dengan metode kognat, yakni metode yang
mendasarkan pada asumsi perbedaan dan persamaaan antara bahasa
yang sedang dipelajari dengan bahasa ibu. Yang diajarkan bukan saja
kemiripan dan perbedaan kosa kata, tetapi juga fonem, dan kalimat antara
kedua bahasa itu.
Keunggulan metode ini adalah siswa dapat mengasosiasikan dengan
bahasa ibunya sehingga kata atau pola kalimat yang diajarkan tidak mudah
dilupakan.
16. Metode Audiolingual
Metode Audiolingual sering di sebut pendekatan dengar-ucap (Aural-
Oral Approach) atau metode meniru menghapal (The Mimicry-
Memorization Methode) atau metode informant-Drill. Metode ini
mendasarkan teorinya pada aliran linguistik structural dan psikologi
behaviorisme yang terkenal dengan teori stimulus-respon yang konsepnya
berasal dari seorang linguis yang bernama Bloomfield dan seorang
psikolog bernama Skinner. Berdasarkan teori itu, teknik pelaksanaan
metode audiolingual yakni dengan cara memberikan latihan (drill) dan
latihan pola (pattem practice). Itu sebabnya latihan yang intensef dalam
keterampilan berbicara dan menyimak dengan cara bercakap-cakap,
menghafal, dan latihan pola menjadi ciri utama metode ini.
17. Metode Berlitz
Metode ini berasal dari penganjurnya yang bernama Maximilian
Berlizt. Metode ini sama dengan prinsip dasar metode langsung
(Mackey,1965;148).
Ciri umum metode, adalah :
a)Bahan didasarkan pada frase dan kosa kata yang digunakan dalam
percakapan sehri-sehari
b)Siswa selalu dibawa pada pikiran yang diungkapkan dalam bahasa yang
sedang diajarkan
c)Bahasa ibu tidak digunakan
d)Kata benda diajarkan melalui pengamatan bendanya, tiruan atau
gambarnya
e)Kata-kata yang bersifat abstrak dilaksakan dengan jalan demontrasi
Keunggulan metode ini, yakni si terdidik langsung menghayalti bahasa
yang digunakan dalm kehidupan sehari-hari.
18. Metode realis
Metode realis (Realis Method) berdasarkan prinsip bahwa mempelajari
bahasa harus sebagaimana tingkah laku berbahasa yang sesungguhnya.

Ciri metode ini, ialah :


a) Basa dipandang sebagai reaksi terhadap alam sekitar. Reaksi yang
dimunculkan manusia akan berupa bahasa verba, bahasa nonverbal,
bahasa nonverbaaldan bunyi-bunyj pernyataan yang lain.
b) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan tingkah laku berbahasa yang
sesungguhnya.
c) Penyusunan bahan di lakukan atas kerja sama antara ahli bahasa dengan
guru bahasa. Bahkan disajikan dalam bentuk percakapan.
Keunggulan metode ini adalah si terdidik langsung menghayati
penggunaan bahasa yang sesui dengan tinggkah laku berbahasa yang
sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai