Anda di halaman 1dari 20

RESUME KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. R DENGAN HIPERVOLEMIA


DI RUANG HEMODIALISA (CHRYSANT) RSUD SUMEDANG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Stase Keperawatan Medikal Bedah
Program Profesi Ners XLVI

Disusun Oleh:

Gilang Ramadhan

NPM. 220112230101

Preseptor:

Hasniatisari Harun, S.Kep., Ners., M.Kep

Clinical Instructor:

Yani Sutiani, S.Kep., Ners

PROGRAM PROFESI NERS XLVI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2023
HASIL SIMILARITY INDEX
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. R DENGAN HIPERVOLEMIA
DI RUANG HEMODIALISA (CHRYSANT) RSUD SUMEDANG

1. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA


a. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Usia : 62 Tahun
Jenis Kelamin :L
Alamat : Desa Pasigaran RT/06 RW/02 Sumedang Selatan
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan : SD
Suku : Sunda
Diagnosa Medis : CKD Stage 5 on HD
Tanggal Pengkajian : 13 September 2023
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. X
Jenis Kelamin :P
Hubungan dengan pasien : Istri
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pasigaran RT/06 RW/02 Sumedang Selatan

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak saat menjalani hemodialisa
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke unit pelayanan hemodialisa RSUD Sumedang untuk melakukan
cuci darah rutin 2x dalam satu minggu (Rabu & Sabtu). Saat intradialisis pasien
mengeluh sesak, sesak hilang timbul, sesak dirasakan saat pasien tidur di bed.
Pasien juga mengeluh mudah lelah ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Dari
hasil pemeriksaan didapatkan kondisi perut asites, pitting edema derajat 1, pola
pernapasan kussmaul, hiperpigmentasi kulit
c. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien sudah didiagnosa Chronic Kidney Disease (CKD) Stage 5 yang
mengharuskan pasien untuk melakukan hemodialisa rutin. Pasien sudah melakukan
hemodialisa selama 8 tahun. Pasien juga memiliki riwayat kardiomegali
d. Riwayat kesehatan keluarga
Istri pasien memiliki riwayat penyakit yang sama dengan klien. Istri pasien di
diagnosa CKD dan sama-sama menjalani hemodialisis dengan jadwal yang berbeda
dengan klien. Orang tua pasien juga memiliki riwayat penyakit hipertensi

e. Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan atau obat
f. Riwayat psikososial spiritual
- Psikologis​: Pasien kooperatif saat dilakukan pengkajian, gaya berkomunikasi
dua arah, pasien menjawab ketika diberi pertanyaan. Pasien mengatakan
karena ini bukanlah pertama kalinya melakukan hemodialisa, pasien tampak
tenang dan tidak merasa cemas. Pasien dalam kondisi psikologis yang baik
- Sosial : Pasien dulunya seorang buruh yang selalu pergi bekerja setiap hari.
Peran pasien di masyarakat aktif. Pasien tidak memiliki permasalahan
berhubungan sosial atau berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Pasien
memiliki hubungan yang baik dengan kerabat dan anggota keluarga lainnya.
Pasien mengatakan bahwa orang terdekat yang paling berharga bagi pasien
adalah keluarga.
- Spiritual : Pasien merupakan orang yang rajin beribadah. Pasien selama sakit
tetap menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan.

g. Pola Kehidupan sehari-hari

Pemeriksaan Sebelum Sakit Setelah Sakit

Nutrisi
● Frekuensi ● 2-3x/hari dengan ● 2-3x/hari dengan porsi
● Jenis porsi sedang dalam 1 sedang dalam 1 piring
● Pantangan piring makanan makanan
● Keluhan ● Nasi, lauk, sayur, ● Nasi, lauk, sayur,
● - ● Buah buahan tinggi
● - kalium
● -

Cairan dan Elektrolit


● Frekuensi ● ± 6 gelas/hari (± ● Pembatasan cairan
● Jenis 1500 cc) 60ml/hari
● Pantangan ● Air putih ● Air putih
● Keluhan ● - ● Minum berlebih
● - ● Sering merasa haus

Eliminasi
BAB BAB BAB
● Frekuensi ● 1-2x / hari, dengan ● 1x/hari konsistensi
● Keluhan konsisten lunak padat kecoklatan
BAK berwarna kuning ● -
● Frekuensi kecoklatan
● Keluhan ● -
BAK BAK
● 2-3x / hari berwarna ● 2-3x/hari kekuningan
kuning ● Pipis sedikit
● -
Istirahat dan Tidur
● Kebiasaan ● Klien tidur ± 8 ● Pasien lebih banyak
● Frekuensi jam/hari istirahat di rumah
● Keluhan ● Tidur 1x/hari ● Tidur siang dan malam
● - ● -

Personal Hygiene
● Mandi dan ● 2x sehari ● 2x sehari
gosok gigi ● Pasien berpakaian ● Pasien berpakaian
● Berpakaian sopan, bersih, rapi sopan, bersih, rapi
● Berhias ● - ● -
● Keluhan ● - ● -

3. PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan Umum : Klien sadar penuh (Tempat, waktu dan orang)
2) Kesadaran : Composmentis (E:4, V:5, M:6)
3) Tanda-Tanda Vital
a. TD : 150/90 mmHg
b. Denyut Nadi : 104 x/menit
c. Pernafasan : 22 x/menit
d. Suhu : 36,2 C
e. SpO2 : 82 %

4) Antropometri
a. Berat Badan
- BB pre HD : 71 Kg
- BB post HD : 61 Kg
- BB Kering : 63 Kg
b. Tinggi Badan : 160 Cm
c. IMT/BMI : 24.6 (Normal)

d. LLA :-

e. IDWG

IDWG = BB PRE HD II - BB POST HD I x 100%


BB POST HD II
IDWG = 71 - 61 x 100 %
61
IDWG = 0,163 %
5) Pemeriksaan menyeluruh
a. Kepala dan Leher :
- Bentuk : Kepala simetris, tidak ada benjolan, rambut bersih
- Ekspresi wajah : Pasien tenang, tidak cemas
- Mata : Sklera kuning, konjungtiva anemis, pupil isokor, tidak
terdapat strabismus
- Telinga : Simetris, bersih, tidak terdapat serumen berlebih,
fungsi pendengaran baik
- Hidung : Hidung simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada
benjolan, tidak ada secret, tidak ada polip hidung
- Mulut : Mukosa kering, lidah berwarna pucat, bibir kering
- Rongga mulut : Uvula di tengah, tidak ada tonsilitis
Keluhan : Pasien mengeluh penglihatan kabur

b. Dada
- Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan/lesi, pernapasan
kussmaul, napas tersengal sengal, penggunaan otot
bantu napas
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, PMI bergeser ke kiri bawah
- Perkusi : Tidak terkaji
- Auskultasi : Suara nafas crackles pada lobus inferior dextra, Irama
jantung aritmia , terdapat suara S3
Keluhan : Tidak ada keluhan

c. Perut
- Inspeksi : Asites, tidak terdapat luka bekas operasi,
- Auskultasi : Bising usus 20x/menit
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba pembesaran
masa hati dan limpa, perut kaku, pekak.
- Perkusi : Suara hipertimpani
Keluhan : Perut kaku dan pekak, perut bengkak

d. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
- Pergerakan : Normal, terpasang AV shunt di tangan sebelah kiri
- Kekuatan otot : 5/5
- Kulit : Hiperpigmentasi , pitting edema (-), akral hangat, kulit
kering, kulit menghitam
Ekstremitas Bawah
- Pergerakan : Normal
- Kekuatan otot : 5/5
- Kulit : Turgor melambat, CRT >3 detik, edema derajat 1
Keluhan : Kaki kanan bengkak
4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1) Hematologi 4 Parameter
Tanggal pemeriksaan 30 Agustus 2023

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi

Hemoglobin 7.7 13,2-17.3 g/Dl Low

Hematokrit 22.5 41.5-50.4% Low

Leukosit 5.000 4.400-11.300/mm3 Normal

Trombosit 324.000 150.000-400.000/μL Normal

5. TERAPI

Jenis Obat Dosis Obat Golongan Obat Manfaat Obat Efek Samping

Furosemide 40 mg 2x1 Diuretik Loop Diuretik Efek samping


merupakan yang mungkin
kelompok obat terjadi dalam
yang akan penggunaan obat
meningkatkan adalah: Haus,
jumlah urin yang hiperurisemia,
keluar dari ginjal. hipokalemia,
Obat ini bekerja hiponatremia,
pada glomerulus sakit kepala,
ginjal dengan mengantuk, kram
menghambat otot, hipotensi,
penyerapan mulut kering,
kembali zat haus, lemah, lesu,
natrium oleh sel gelisah, oliguria,
tubulus ginjal, hipovolemia,
sehingga terjadi gangguan saluran
peningkatan cerna, dehidrasi,
pengeluaran air, sindrom
natrium, klorida, Stevens-Johnson,
dan kalium tanpa nekrolisis
mempengaruhi epidermal toksik,
tekanan darah peningkatan
normal. Selain itu kadar enzim hati,
diuretik juga kolesterol dan
digunakan untuk trigliserida
mengatasi serum.
pembengkakan Berpotensi fatal:
atau edema aritmia jantung
yang serius.
Candesartan 16 mg 1x1 Angiotensin Bermanfaat untuk Pemakaian obat
Receptor menurunkan umumnya
Blockers (ARB) tekanan darah. memiliki efek
Obat ini bekerja samping tertentu
dengan cara dan sesuai
menghambat dengan
pengikatan masing-masing
angiotensin II ke individu. Efek
reseptor AT1 samping yang
pada jaringan mungkin terjadi
tubuh. Hal ini dalam
mengakibatkan penggunaan obat
pelebaran adalah: Infeksi
pembuluh darah saluran
sehingga aliran pernafasan
darah menjadi bagian atas, nyeri
lancar dan punggung, dan
tekanan darah pusing.
akan menurun.

Bicnat 3x1 Agen Alkalinisasi Meningkatkan Efek samping


pH darah dan yang mungkin
urin. Obat ini terjadi dalam
digunakan untuk penggunaan obat
memperbaiki adalah : Rasa
kondisi asidosis ingin berkemih
metabolik. yang sering,
Natrium pusing.
bikarbonat
meningkatkan pH
dengan cara
menaikan kadar
ion bikarbonat
yang kemudian
akan menetralisir
konsentrasi ion
hidrogen.

Folic Acid 5 mg 3x1 Multivitamin B Berfungsi untuk Efek samping


Kompleks membantu yang mungkin
produksi DNA, terjadi dalam
membantu zat penggunaan obat
besi untuk adalah : Ruam
berfungsi dengan kulit. gatal-gatal.
baik di dalam perasaan sesak
tubuh, serta pada dada.
memproduksi sel kesulitan
darah merah bernapas. mengi.
dengan cepat dan
efektif, mencegah
terjadinya
anemia, penyakit
jantung & stroke
6. ANALISIS DATA

Data Etiologi Diagnosa

DO: CKD Hipervolemia


- Pitting edema ↓
derajat 1 di kaki Tidak dapat berfungsi sebagai
sebelah kanan pengatur hemodinamik
- Pernapasan ↓
kussmaul Aliran darah ke ginjal menurun
- Peningkatan berat ↓
badan GFR menurun
- Ascites ↓
DS: Ketidakmampuan ginjal
- Pasien mensekresikan urin
mengatakan sesak ↓
dan badanya Retensi Na dan cairan
bengkak ↓
Peningkatan tekanan hidrostatik
kapiler

Mendorong cairan keluar dari
intravaskuler ke interstisial

Edema

Hipervolemia

DO:
- Penggunaan otot CKD Pola nafas tidak efektif
bantu napas ↓
- Pernapasan Ketidakmampuan ginjal
kussmaul mensekresikan urin
- Suara nafas ↓
crackles Retensi Na dan cairan
- Nadi 104x /menit ↓
- RR 22x /meni Peningkatan tekanan hidrostatik
DS: kapiler
- Pasien ↓
mengatakan sesak Mendorong cairan keluar dari
dan badanya intravaskuler ke interstisial
bengkak ↓
Cairan masuk ke paru

Edema paru

Perubahan pola napas

Sesak napas

Pola nafas tidak efektif
DO: CKD Intoleransi aktivitas
- TD 150/90 mmHg ↓
- Nadi 104x /menit Penurunan produksi eritropoetin
- RR 22x /menit ↓
DS: Produksi Hb menurun
- Pasien mengeluh ↓
lelah Oksihemoglobin menurun

Suplai O2 ke jaringan menurun

Metabolisme anaerob

Penumpukan asam laktat di otot

Nyeri pada sendi

kelemahan

Intoleransi aktivitas

DO: CKD Gangguan integritas kulit


- Hiperpigmentasi ↓
- Kulit menghitam Sekresi sisa metabolisme protein
- Kulit kering dan terganggu
bersisik ↓
DS: Uremia
- ↓
Pruritus

Kulit kering

Hiperpigmentasi

Kulit bersisik

Gangguan integritas kulit

7. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Hipervolemia b.d Gangguan mekanisme regulasi d.d Edema perifer, perut asites
2) Pola nafas tidak efektif b.d Hambatan upaya nafas d.d Pasien mengeluh sesak,
pola nafas kussmaul, suara nafas crackles, penggunaan otot bantu nafas
3) Intoleransi aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
d.d Pasien mengeluh lelah, TD 150/90, N 104x /menit, RR 22x /menit
4) Gangguan integritas kulit b.d Perubahan pigmentasi d.d Kulit pasien kering,
bersisik, menghitam, hiperpigmentasi
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. R Ruangan : Hemodialisa


Tanggal : 13 September 2023 Nama mahasiswa : Gilang Ramadhan

Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan Implementasi
Tujuan Intervensi Rasional

1. Hipervolemia b.d Setelah dilakukan Manajemen Hipervolemia Manajemen Hipervolemia 1. Memeriksa tanda dan
Gangguan mekanisme tindakan keperawatan (I.03114) (I.03114) gejala hipervolemia
regulasi d.d Edema selama 3x24 jam, Observasi Observasi 2. Memonitor intake dan
perifer, perut asites diharapkankeseimbangan - Periksa tanda dan gejala - Untuk mengetahui output cairan
cairan meningkat dengan hipervolemia (mis: kondisi pasien saat ini 3. Menimbang berat badan
kriteria hasil: ortopnea, dispnea, edema, sehingga dapat setiap hari pada waktu
1. Edema menurun meningkat, suara nafas direncanakan intervensi yang sama
2. Turgor kulit tambahan) yang tepat 4. Membatasi asupan
membaik - Monitor intake dan output - Untuk mengetahui cairan dan garam
3. Tekanan darah cairan jumlah cairan yang 5. Menganjurkan melapor
membaik Terapeutik masuk dan keluar jika BB bertambah > 1
4. Frekuensi nadi - Timbang berat badan Terapeutik kg dalam sehari
membaik setiap hari pada waktu - Peningkatan cairan sama 6. Mengajarkan cara
yang sama dengan peningkatan berat membatasi cairan
- Batasi asupan cairan dan badan 7. Kolaborasi diuretik
garam - Asupan garam di atas
Edukasi batas normal akan
- Anjurkan melapor jika BB menarik cairan berlebih
bertambah > 1 kg dalam Edukasi
sehari - Peningkatan berat badan
- Ajarkan cara membatasi berhubungan dengan
cairan peningkatan cairan
Kolaborasi - Mengurangi cairan yang
- Kolaborasi diuretik masuk dengan cara
mengatasi haus dengan
berkumur atau mengulum
es batu
Kolaborasi
- Penggunaan diuretik
membantu mencegah
terjadinya penumpukan
cairan dengan
meningkatkan haluaran
urin

2. Pola nafas tidak efektif b.d Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas Manajemen Jalan Napas 1. Memonitor pola nafas
Hambatan upaya nafas d.d tindakan keperawatan (I.01011) (I.01011) (frekuensi, kedalaman,
Pasien mengeluh sesak, selama 3x24 jam, maka Observasi Observasi usaha napas)
pola nafas kussmaul, suara pola nafas membaik - Monitor pola nafas - Untuk mengetahui 2. Memonitor bunyi nafas
nafas crackles, penggunaan dengan kriteria hasil: (frekuensi, kedalaman, kondisi pasien saat ini tambahan (misalnya:
otot bantu nafas 1. Dispnea menurun usaha napas) sehingga dapat gurgling, mengi,
2. Penggunaan otot - Monitor bunyi nafas direncanakan intervensi wheezing, ronchi kering)
bantu napas tambahan (misalnya: yang tepat 3. Memposisikan
menurun gurgling, mengi, - Bunyi nafas tambahan semi-fowler atau fowler
3. Pemanjangan fase wheezing, ronchi kering) mengindikasikan adanya 4. Memberikan terapi
ekspirasi menurun Terapeutik masalah pada pernafasan oksigen 4l/menit
4. Frekuensi nafas - Posisikan semi-fowler Terapeutik 5. Menganjurkan
membaik atau fowler - Posisi semi fowler/fowler mengurangi asupan
- Berikan oksigen bila perlu dapat mengoptimalkan cairan
Edukasi compliance paru
- Anjurkan mengurangi sehingga upaya nafas
asupan cairan dapat lebih efektif
- Terapi oksigen dapat
membantu suplai O2 ke
seluruh tubuh
Edukasi
- Cairan berlebih dapat
memperburuk edema
paru
3. Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan Manajemen Energi (I.05178) Manajemen Energi (I.05178) 1. Memonitor pola dan
Ketidakseimbangan antara intervensi keperawatan Observasi Observasi jam tidur
suplai dan kebutuhan selama 1 x 24 jam, maka - Monitor pola dan jam - Pola waktu tidur dan 2. Menyediakan
oksigen d.d Pasien toleransi aktivitas tidur istirahat dapat menjadi lingkungan nyaman dan
mengeluh lelah, TD meningkat, dengan kriteria Terapeutik indikator restorasi energi rendah stimulus (mis:
150/90, N 104x /menit, RR hasil: - Sediakan lingkungan Terapeutik cahaya, suara,
22x /menit 1. Keluhan Lelah nyaman dan rendah - Lingkungan yang bersih, kunjungan)
menurun stimulus (mis: cahaya, aman dan tenang dapat 3. Melakukan latihan
2. Dispnea saat suara, kunjungan) memberikan rasa nyaman rentang gerak pasif
aktivitas menurun - Lakukan latihan rentang sehingga dapat lebih dan/atau aktif
3. Dispnea setelah gerak pasif dan/atau aktif optimal untuk istirahat 4. Menganjurkan tirah
aktivitas menurun Edukasi - Latihan ROM dapat baring
4. Frekuensi nadi - Anjurkan tirah baring membantu melatih 5. Menganjurkan
membai - Anjurkan melakukan kekuatan sendi dan otot melakukan aktivitas
aktivitas secara bertahap serta dapat mencegah secara bertahap
Kolaborasi kekakuan 6. Kolaborasi dengan ahli
- Kolaborasi dengan ahli Edukasi gizi tentang cara
gizi tentang cara - Tirah baring dapat meningkatkan asupan
meningkatkan asupan meminimalkan makanan
makanan penggunaan energi harian
- Pengelolaan energi dapat
dilakukan dengan
melakukan aktivitas
secara bertahap
Kolaborasi
- Pemberian diet yang tepat
dapat membantu
memenuhi jumlah kalori
harian yang dibutuhkan
4. Gangguan integritas kulit Setelah dilakukan Perawatan Integritas Kulit Perawatan Integritas Kulit 1. Mengidentifikasi
b.d Perubahan pigmentasi tindakan keperawatan (I.11353) (I.11353) penyebab gangguan
d.d Kulit pasien kering, selama 3x24 jam, maka Observasi Observasi integritas kulit
bersisik, menghitam, integritas kulit meningkat - Identifikasi penyebab - Untuk mengetahui 2. Mengubah posisi setiap
hiperpigmentasi dengan kriteria hasil: gangguan integritas kulit penyebab kondisi pasien 2 jam jika tirah baring
1. Kerusakan lapisan Terapeutik saat ini sehingga dapat 3. Menggunakan produk
kulit menurun - Ubah posisi setiap 2 jam direncanakan intervensi berbahan petroleum atau
jika tirah baring yang tepat minyak pada kulit kering
- Gunakan produk berbahan Terapeutik 4. Menghindari produk
petroleum atau minyak - Mengubah posisi setiap 2 berbahan dasar alkohol
pada kulit kering jam sekali dapat pada kulit kering
- Hindari produk berbahan mengurangi resiko 5. Menganjurkan
dasar alkohol pada kulit dekubitus menggunakan pelembab
kering - Penggunaan (mis: lotion, serum)
Edukasi minyak/lotion dapat 6. Menganjurkan
- Anjurkan menggunakan mengurangi kulit kering meningkatkan asupan
pelembab (mis: lotion, - Penggunaan produk nutrisi
serum) berbahan alkohol dapat 7. Menganjurkan
- Anjurkan meningkatkan menyebabkan kulit meningkatkan asupan
asupan nutrisi kering buah dan sayur
- Anjurkan meningkatkan Edukasi 8. Menganjurkan
asupan buah dan sayur - Untuk melembabkan menggunakan tabir
- Anjurkan menggunakan kulit surya SPF minimal 30
tabir surya SPF minimal - Asupan nutrisi yang saat berada diluar rumah
30 saat berada diluar cukup membantu proses 9. Menganjurkan mandi
rumah penyembuhan luka dan menggunakan sabun
- Anjurkan mandi dan - Buah dan sayur bagus secukupnya
menggunakan sabun untuk kesehatan kulit,
secukupnya pilih buah rendah kalium
- Untuk melindungi kulit
dari paparan sinar UV
- Untuk mencegah kulit
menjadi kering

Keterangan : Tujuan berdasarkan P, Kriteria Berdasarkan S (Symptom), Intervensi Berdasar E, (PSE).


CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. D Ruangan : IBS
No medrek : 000020751 Nama mahasiswa : Gilang Ramadhan

No Tanggal/ Jam No. Implementasi Evaluasi Paraf


DX

1. Memeriksa tanda dan S: - Pasien


1. 13 September 2023 1 gejala hipervolemia mengatakan kakinya
07.00 Hasil: Pasien bengkak, pasien
mengatakan kakinya hanya diperbolehkan
bengkak, pitting edema minum 60ml sehari
derajat 1, turgor kulit
melambat
2. Memonitor intake dan O: pitting edema
output cairan derajat 1, turgor kulit
Hasil: Pasien dibatasi melambat, BB 63 Kg
minumnya, pasien
mengatakan sehari A: Masalah gangguan
hanya boleh minum hipervolemia belum
60ml. Pasien pipis 2-3x teratasi
sehari +- 750cc
3. Menimbang berat
P: Lanjutkan
badan setiap hari pada
intervensi
waktu yang sama Gilang
Hasil: BB Pre HD 71 Ramadhan
Kg, BB kering Pasien
63 Kg, BB post HD 61
Kg
4. Membatasi asupan
cairan dan garam
Hasil: Pasien dibatasi
jumlah cairan sebanyak
60cc / hari
5. Menganjurkan
melapor jika BB
bertambah > 1 kg
dalam sehari
Hasil: BB pre HD 71
Kg, BB post HD 61 Kg
6. Mengajarkan cara
membatasi cairan
Hasil: Menganjurkan
pasien untuk berkumur
atau mengulum es batu
untuk mengatasi
keluhan haus setiap hari
7. Kolaborasi diuretik
Hasil: Pasien diberikan
Furosemide 40 mg 2x1
2. 13 September 2023 2 Manajemen Nyeri (I.08238) S : Klien mengeluh
07.10 1. Memonitor pola nafas sesak, nafas tersengal
(frekuensi, kedalaman, sengal
usaha napas)
Hasil: Pasien mengeluh O: Frekuensi nafas 22x
sesak, frekuensi nafas /menit, pola nafas
22x /menit, Pola nafas kussmaul, fase
kussmaul, fase ekspirasi ekspirasi memanjang,
memanjang, terdapat terdapat penggunaan
penggunaan otot bantu otot bantu nafas, SpO2
nafas. = 84%, suara nafas
2. Memonitor bunyi crackles
nafas tambahan
(misalnya: gurgling, A: Masalah pola nafas
mengi, wheezing, tidak efektif belum Gilang
ronchi kering) teratasi Ramadhan
Hasil: Suara nafas
crackles di lobus P: Lanjutkan intervensi
inferior dextra
3. Memposisikan
semi-fowler atau
fowler
Hasil: Pasien
diposisikan semi fowler
4. Memberikan terapi
oksigen 4l/menit
Hasil: Pasien diberikan
terapi oksigen 4l /menit
5. Menganjurkan
mengurangi asupan
cairan.
Hasil: Pasien dibatasi
cairan, batas toleransi
60cc /hari

13 September 2023 3 1. Memonitor pola dan S: Pasien mengatakan


3. 07.20 jam tidur tidur 1-2x /hari,
Hasil: Pasien di rumah pasien tidur +- 8 jam,
tidur 1-2x sehari, tidur namun terkadang
+- 8 jam, namun pasien sulit untuk
terkadang pasien sulit
memulai tidur
memulai tidur
2. Menyediakan Gilang
lingkungan nyaman O: Pasien tampak Ramadhan
dan rendah stimulus mudah lelah, nafas
(mis: cahaya, suara, tersengal sengal
kunjungan)
Hasil: Ruangan tenang, A: Masalah
bed trail terpasang, intoleransi aktivitas
linen bersih, belum teratasi
pencahayaan cukup
3. Melakukan latihan
P: Lanjutkan
rentang gerak pasif
intervensi
dan/atau aktif
Hasil: Pasien diajarkan
cara melakukan latihan
ROM aktif
4. Menganjurkan tirah
baring
Hasil: Pasien
dianjurkan untuk tirah
baring dengan miring
kanan miring kiri setiap
2 jam sekali
5. Menganjurkan
melakukan aktivitas
secara bertahap
Hasil: Pasien
dianjurkan untuk
melakukan aktivitas
secara bertahap
6. Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
Hasil: Pasien
dianjurkan untuk makan
tinggi kalori, tinggi
protein rendah lemak

13 September 2023 4 1. Mengidentifikasi S: -


4. 07.30 penyebab gangguan
integritas kulit O: Pasien kulit kering,
Hasil: Pasien kulit bersisik, menghitam,
kering, menghitam, hiperpigmentasi
bersisik karena racun
sisa sisa metabolisme
protein atau kadar A: Masalah gangguan
ureum yang tinggi integritas kulit belum
dalam darah teratasi
2. Mengubah posisi
setiap 2 jam jika tirah P: Lanjutkan
baring intervensi
Hasil: Pasien
dianjurkan untuk miring
kanan miring kiri setiap
2 jam sekali untuk
menghindari luka
dekubitus
3. Menggunakan produk
berbahan petroleum
atau minyak pada
kulit kering
Hasil: Pasien
dianjurkan
menggunakan lotion
untuk melembabkan
kulit
4. Menghindari produk
berbahan dasar
alkohol pada kulit
kering
Hasil: Alkohol
menyebabkan kulit
kering
5. Menganjurkan
menggunakan
pelembab (mis: lotion,
serum)
Hasil: Pasien
dianjurkan
menggunakan lotion
untuk mencegah kulit
kering dan bersisik
6. Menganjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
Hasil: Asupan nutrisi
yang cukup dapat
mempercepat proses
penyembuhan
7. Menganjurkan
meningkatkan asupan
buah dan sayur
Hasil: Pilih buah dan
sayur rendah kalium
8. Menganjurkan
menggunakan tabir
surya SPF minimal 30
saat berada diluar
rumah
Hasil: Untuk
melindungi kulit dari
sinar UV
9. Menganjurkan mandi
dan menggunakan
sabun secukupnya
Hasil: Pasien
dianjurkan mandi
menggunakan sabun
secukupnya untuk
mencegah kulit kering
Daftar Pustaka

Aji, et al. (2015). Efektifitas Antara Relaksasi Autogenik Dan Slow Deep Breathing
Relaxation Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Orif Di Rsud
Ambarawa.
Husodo et al. (2016). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Penggunaan
Antiseptic Hand Rub Penunggu Pasien Rawat Inap di Bangsal Dahlia Kelas III
RSUD Kabupaten Brebes. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5.
Smeltzer et al. (2018). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.
Wati, D. K., Pudjiadi, A., & Latief, A. (2012). Validitas Skala Nyeri Non Verbal Pain
Scale Revised Sebagai Penilai Nyeri di Ruang Perawatan Intensif Anak. Sari
Pediatri, 14(1), 8-13. https://doi.org/10.14238/sp14.1.2012.8-13

Anda mungkin juga menyukai