PENDAHULUAN
dengan banyaknya pengetahuan tentang penyakit ginjal dan teknik yang canggih
untuk mempelajari proses ini, urinalisis sederhana tetap menjadi landasan untuk
diagnostik in vitro rutin urutan ketiga dalam praktek klinis setelah pemeriksaan
darah lengkap dan kimia serum. Urinalisis adalah uji laboratorium pertama dan
paling penting dalam mengevaluasi pasien yang dicurigai dengan penyakit ginjal.1
mikroskopik. Pada pemeriksaan makroskopik akan menilai warna, bau dan berat
kemungkinan adanya sel-sel cast (silinder), atau bentukan lain di dalam urin.
saluran kemih, infeksi saluran kemih (ISK), dan keganasan. Pemeriksaan ini juga
Meskipun urine tidak dianjurkan sebagai alat skrining rutin kecuali pada wanita
yang mungkin hamil, dokter harus tahu bagaimana menafsirkan hasil urinalisis
dengan benar.2
1
Pada referat ini akan dibahas tentang urinalisis yang perlu diketahui
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sejarah urinalisis
kembali ke zama mesir kuno. Hipokrates mengenali bahwa karakter urin (bau
urin di filtrasi dari 4 bagian (darah, phlegm, empedu kuning dan empedu
hitam), dimana berasal dari darah dan difiltrasi melalui ginjal dan menjadi
memperbarui ide hipokrates, bahwa urin tidak difiltrasi oleh 4 bagian tetapi
filtrat dari darah. Doktrin ini mendominasi pemikiran medis diatas abad 16.3
Diakhir abad ke 18 para dokter menjadi lebih tertarik pada ilmu kimia dan
dikembangkan oleh seorang ahli kimia asal Paris Jules Maumene (1819-1898)
pada 1850.3
diperoleh informasi mengenai pH, berat jenis, adanya eritrosit, lekosit, protein,
pasien urologi. Meskipun, dalam banyak kasus uji dipstick urin sederhana akan
3
memberikan informasi yang dibutuhkan, sebuah urinalisis lengkap termasuk
Pada pria
Pada wanita
Pada wanita, lebih sulit untuk mendapat spesimen urin yang bersih.
dengan collar adesif di area genital anak. Namun, perangkat ini mungkin
4
sulit untuk membedakan kontaminasi dari ISK. Bila mungkin, sampel
disiapkan untuk kultur dan uji sensitivitas jika di indikasikan. Jika urin
suhu 5oC. 5
3. Pemeriksaan makroskopik
Warna pada urin harus dinilai. Warna dari urin normal bervariasi
penting karena banyak pasien akan datang untuk konsultasi jika terjadi
membuat urin tampak merah. Warna urin erah gelap atau seperti cola
tipikal urin pada bilirubinuria. Urin yang keruh menandakan pyuria atau
5
-Urine pekat - Banyak makan wortel
3 Kuning -Keberadan urobilin - Obat fenacetin, kaskara,
dan bilirubin nitrofurantoin
- Keberadaan
biliverdin - Obat preparat vitamin
4 Hijau
- Keberadaan bakteri dan obat psikoaktif
pseudomonas
- Keberadaan hematin
- Obat – obat nitrofurantoin,
5 Coklat asam, mioglobin dan
levodopa
zat warna empedu
Keberadaan melanin,
Hitam/hampir Obat levodopa, kaskara,
6 urobilin dan
hitam senyawa besi dan fenol
methemoglobin
Tabel penyebab perubahan warna pada urin
sangat kuat pada spesimen yang pekat tetapi tidak menyatakan bahwa
aroma ammoniac setelah retensi urin yang panjang. Orang dengan infeksi
Pemeriksaan dengan dipstik urin memberikan metode yang cepat dan tidak
Dipstik berbentuk pendek, strip plastik dengan bantalan – bantalan kecil yang
telah dipenuhi oleh reagen kimia yang berbeda yang bereaksi terhadap
6
substansi abnormal pada urin yang nantinya menghasilkan perubahan warna
menggunakan dipstik termasuk (1) darah), (2) protein, (3) glukosa, (4) keton,
(5) urobilinogen dan bilirubin, (6) sel darah putih, (7) pH, (8) berat jenis, (9)
nitrit.5
urin menjadi jingga dan membuat evaluasi dipstik tidak dapat dipercaya. 5
Berat jenis
fungsi ginjal yang abnormal, jumlah zat terlarut dalam urin atau beberapa
penyebab lain. Berat jenis yang kurang dari 1,008 dikatakan sebagai urin
encer, dan berat jenis urin lebih dari 1,020 dianggap pekat. Berat jenis
(4) diabetes insipidus, (5) pada pasien dengan trauma intrakranial yang
7
signifikan oleh karena kekurangan hormon antidiuretik (vasipressin).
Kondisi yang dapat meningkatkan berat jenis urin antara lain (1)
muntah dan diare, (3) diabetes mellitus (glucosuria).berat jenis urin juga
Berat jenis urin mungkin mempengaruhi hasil dari tes urin lainnya :
pada urin yang encer, tes kehamilan mungkin menghasilkan false negatif;
pada urin yang pekat, protein mungkin menjadi false positif pada dip-
strip sebelum dikonfirmasi pada tes kuantitatif. Berat jenis urin mungkin
dapat menjadi false elevasi oleh adanya glukosa, protein, artifisial plasma
Darah
sel darah merah per high-powered field (HPF) dalam 2 atau 3 sampel
mengandung sedikitnya tiga sel darah merah per HPF. Hasil tes positif
8
indikator chromogen, yang mana menyebabkan perubahan warna yang
spesimen urin.5
pH
bervariasi antara 5.5 dan 6,5. pH urin antara 4.5 dan 5.5 menunjukkan
9
bahwa sifatnya asam, sedangkan pH urin antara 6.5 dan 8 adalah
alkaline. 5
bersifat alkaline.
penanganan dari infeksi saluran kemih dan batu saluran kemih. Pada
pasien dengan dugaan infeksi saluran kemih, urin alkali dengan pH lebih
dari 7.5 memberi kesan infeksi dengan organisme pemecah urea, paling
urin biasanya bersifat asam pada pasien dengan asam urat dan batu
cystin. 5
Protein
10
tubulointerstisial renal, atau mungkin adanya luapan protein abnormal di
false positif, terhadap urin yang mengandung banyak sel darah putih
Glukosa
Tes urin untuk glukosa dan keton sangat berguna dalam skrining
dari glukosa normal diekskresi melalui urin, jumlah ini bukan tanda
terdeteksi pada dipstik. Ini disebut ambang ginjal sesuai dengan serum
11
glukosa sekitar 180mg/dL; diatas tingkat ini, glukosa akan terdeteksi
didalam urin. 5
Keton
lemak dalam tubuh. Hal ini terjadi biasanya pada pasien dengan
setelah periode kelaparan atau penurunan berat badan yang sangat cepat.
12
Nitrit
Adanya nitrit dalam urin adalah salah satu tanda adanya infeksi
dapat dengan mudah dideteksi dalam urin karena nitrit bereaksi dengan
positif palsu jika strip dipstik telah kadaluarsa atau terpapar udara yang
lama, penggunan obat yang dapat mebuat warna urin berubah (mis.
Leukosit
bakteruria. Dengan demikian kedua tes ini telah sering digunakan untuk
oleh neutrofil dan merupakan tanda dari piuria yang mengarah ke infeksi
13
Beberapa penyebab piuria steril termasuk balanitis, uretritis, tuberculosis,
penggunaan cyclophosphamide.2,5
inkubasi adekuat. 5
14
Alur pengiriman sampel pemeriksaan nitrit dan leukosit5
terkunjugasi bersifat tidak larut dalam air dan tidak dapat melewati
dan dapat menjadi evaluasi untuk disfungsi hati dan obstruksi bilier
dari bilirubin tak terkonjugasi setelah melewati duktus biliaris dan telah
porta dan sejumlah kecil dapat difiltrasi oleh glomerulus. Hemolisis dan
15
penyakit hepatoseluler dapat meningkatkan urobilinogen dan penggunaan
urobilinogen.2
16
Dipstik
5. Pemeriksaan mikroskopik
Persiapan spesimen
memungkinkan diambil spesimen urin pertama pada pagi hari dan harus
bagian bawah tabung. Meskipun sejumlah kecil sisa cairan dapat dituang
17
tepat di slide mikroskop. Cara ini biasanya menghasilkan volume ideal
antara 0,01 – 0,02ml cairan pada slide. Kemudian slide di tutup dengan
coverslip.5
Sel
18
Walaupun sedikit, adanya eritrosit di dalam urin (hematuria)
Eritrosit eumorfik
19
Leukosit umumnya dapat diidentifikasi di bawah daya rendah dan
dari spesimen midstream dari laki – laki yang diperoleh dari aspirasi
suprapubik atau kateterisasi pada wanita, temuan lebih dari 5 leukosit per
pasien dengan infeksi saluran kemih akibat organisme umum, dan juga
20
Umumnya sel epitel dapat diamati pada urin sedimen. Sel squamos
dapat dideteksi pada spesimen urin perempuan dan bersasal dari bagian
Cast/ silinder
ginjal dan menjerat setiap isi lumen tubular dalam matriks. Tamm-
21
Horsfall mucoprotein adalah matriks dasar dari semua silinder ginjal; itu
berasal dari sel-sel epitel tubular dan selalu hadir dalam urin. Ketika
dilihat dalam urin setelah latihan atau panas paparan tetapi juga dapat
sel tubulus. Mereka terbentuk dalam urin terkonsentrasi dan dapat dilihat
dalam jumlah kecil pada pasien yang sehat; jumlah besar menyarankan
aliran urin rendah (tingkat prerenal atau postrenal). Silinder sel epitel
tubular renal terlihat pada gagal ginjal akut dan kronis. Silinder lemak
22
Berbagai tampakan cast/ silinder
Kristal
kristal dalam sedimen urin sangat menarik bagi pemeriksa karena terlihat
dengan keberagaman bentuk dan warna. Kristal bentuk padat dari zat
23
fokus menunjukkan melalui sebagai garis hitam atau putih sehingga
karena pembiasan cahaya mereka yang kuat mereka lebih seperti berlian
berkilau. kristal kalsium oksalat biasanya lebih kecil atau sekitar ukuran
yang sama seperti sel-sel darah merah, tapi mereka juga bisa menjadi
ukuran raksasa (100 m). Kadang-kadang, bulat, oval, atau kristal kalsium
oksalat berbentuk jam pasir juga terlihat. Pada pembesaran rendah bentuk
berulang kali ditemukan dalam urin segar dalam jumlah besar, tes
Asam urat adalah metabolit larut metabolisme urine. Diet purin tinggi,
cacat enzim bawaan, dan degradasi sel yang cepat semua dapat
dan dieliminasi dalam urin. Kelarutan asam urat tergantung pada pH. Jika
24
pH urin dalan keadaan asam, konsentrasi asam urat fisiologis mengendap
Kristal asam urat terjadi dalam berbagai bentuk dan ukuran. Tampak
jelas dan transparan sampai berwarna coklat padat. Paling sering mereka
terlihat dalam kasus yang jarang. Asam urat adalah konstituen fisiologis
urat.3
Kristal cystine
25
Kristal sistin tidak berwarna, memiliki bentuk heksagonal, dan hadir
Kristal cystin
netral. Larut ketika asam asetat atau asam klorida ditambahkan. Karena
bentuk prismatik khas mereka juga disebut “coffin lid” atau kristal
26
Kristal magnesium ammonium fosfat
BAB III
KESIMPULAN
dikerjakan pada praktek dokter sehari – hari, apalagi kasus urologi. Pemeriksaan
27
DAFTAR PUSTAKA
p.240-244
http://www.austincc.edu/clin2/Clin2UAcomprehensiveReview.pdf, pada
28
4. Basuki B Purnomo, 2011, Dasar – dasar Urologi edisi ketiga, sagung seto :
Jakarta
http://www.hemltd.ru/publications/sections/bakteriozi/urina/medicine/
8. Emil A et al, 2008, Smith’s General Urology 7th ed, Mc-Graw Hill : USA
februari 2016
29