NAMA : FARIDAH HASNA MARENDRA

NIM : L100220218
KELAS :C
DISINFORMASI

Disinformasi adalah informasi salah yang disebarkan oleh orang yang tahu bahwa informasi
itu salah. Disinformasi adalah kebohongan yang disengaja dan berkenaan dengan orang-
orang yang disesatkan secara aktif oleh aktor jahat . Misinformasi adalah informasi salah yang
disebarkan oleh orang yang mempercayainya sebagai hal yang benar, namun pihak yang
menyebarkan ini tidak ada niat untuk menipu atau pihak tersebut menganggap informasi
tersebut benar namun tidak tahu.. Sementara, OED mendefinisikan disinformasi sebagai
"penyebaran informasi palsu yang disengaja"

Definisi singkat
Misinformasi: Informasi yang salah
disebarluaskan, terlepas dari niat untuk menyesatkan.
Disinformasi: Misinformasi yang disengaja
disebarluaskan untuk menyesatkan.
Berita palsu: Informasi palsu, seringkali sensasional
alam, yang meniru konten media berita.

1. Contoh disinformasi:
Salah satu upaya hoaks dalam kampanye presiden di Prancis adalah tiruan surat kabar Belgia
Le Soir3 yang dibuat secara canggih. Tiruan ini menampilkan artikel palsu yang mengklaim
bahwa calon presiden Emmanuel Macron didanai oleh Arab Saudi.
2. Contoh misinformasi:
Serangan teror di Champs Elysees di Paris pada 20 April 2017 menginspirasi banyak
misinformasi, seperti yang juga hampir selalu terjadi dalam situasi breaking news. Orang-
orang di media sosial tanpa sadar menerbitkan sejumlah rumor termasuk berita bahwa
seorang polisi kedua telah tewas, misalnya. Orang-orang yang berbagi konten jenis ini jarang
melakukan hal tersebut untuk tujuan merugikan orang lain. Namun, mereka terbawa oleh
situasi emosional saat ini, berusaha untuk membantu, tetapi gagal untuk memeriksa dan
memverifikasi informasi yang mereka bagikan secara memadai.

cara disinformasi menyebar cepat di ekosistem berita yang baru

a) Kebangkitan khalayak Era digital meniadakan hambatan untuk publikasi dan menandai
“pergeseran alat produksi ke orang-orang yang dulunya dikenal sebagai khalayak , yang kini
menjadi produsen bersama dari konten, termasuk berita—sebuah fungsi dan praktik yang
disebut “produsage”. Mereka awalnya membangun khalayak melalui surel dan chat-room
sebelum media sosial secara dramatis memperluas jangkauan mereka.

b) Kedatangan media sosial Di banyak negara, pada akhir 2000-an, Twitter dan Facebook
telah bergabung dengan YouTube sebagai media sosial andalan, memengaruhi praktik dan
identitas profesional jurnalis (terutama terkait verifikasi, keterlibatan khalayak, dan tabrakan
ruang pribadi dengan publik yang terjadi pada media sosial20), dan distribusi konten. Ketika
individu membentuk jejaring yang dibangun berdasarkan kepercayaan, distribusi konten
antar-pengguna (khususnya di Facebook) mulai menantang metode tradisional penyebaran
konten. Pengguna memilih aliran konten mereka sendiri— termasuk konten dari layanan
berita, jurnalis, dan penyedia informasi terpercaya lainnya—tanpa mediasi. Sebagai hasil dari
distribusi melalui “jejaring kepercayaan” ini (pengguna dan teman sejawat), terjadi
peningkatan daya tarik bagi konten yang tidak akurat, salah, jahat, dan propagandis yang
disamarkan sebagai berita