Pembagian Hadist
Dosen Pengampu: Muhammad Muslim, S.Pd.I
Disususn oleh:
Kelompok 4:
Wahyu Kurniawan
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT,
atas segala rahmat-Nya sehingga penyusunan
makalah “Pembagian Hadist “ dapat
terselesaikan. Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
ulumul hadist.
Selain itu, pembuatan makalah ini juga
bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca, keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman maka kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Masalah 4
D. Manfaat Masalah 4
a) Hadis Mutawatir 5
b) Hadis Ahad 5
a) Hadis Shahih 7
b) Hadis Hasan 10
c) Hadis Da’if 12
Menjadi Hujjah 14
A. Kesimpulan 15
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
4
A.Pembagian Hadis dari segi Kuantitas Perawi
Pembagian hadis dari segi kuantitas perawi dikelompokkan menjadi 3
1. Hadis Mutawatir
Dalam terminologi ilmu hadis, ia merupakan hadis yang
diriwayatkan oleh banyak orang.Menurut logika atau kebiasaan,
mustahil bagi mereka akan sepakat untuk berdusta.
2.Hadis Ahad
5
Hadis Gharib , yaitu Gharib secara bahasa berarti yang dekat.
Sedangkan hadis gharib secara istilah adalah hadis yang hanya
diriwayatkan oleh seorang perawi secara sendiri. Dan tidak
dipersyaratkan periwayatan seorang perawi itu terdapat dalam
setiap tingkatan (thabaqah) periwayatannya, akan tetapi cukup
terdapat pada satu tingkatan atau lebih. Dan bila dalam tingkatan
yang lain jumlahnya lebih dari satu, maka itu tidak mengubah
statusnya (sebagai hadis gharib).Dilihat dari segi periwayatannya
hadis ini terbagi menjadi 2 yaitu: Hadis gorib mutlak dan hadis gorib
nisbi.
Hadis ‘Aziz menurut etimologi hadis ‘aziz berarti hadis yang mulia
atau hadis yang kuat ataupun hadis yang jarang,karna memang
hadis ini jarang adanya.Sedangkan menurut terminologi ilmu hadis
adalah : Suatu hadis yang diriwayatkan dengan minimal dua orang,
walaupun dua orang periwayat tersebut terdapat pada satu
thabaqah (tingkatan) saja.Kemudian setelah itu orang-orang pada
meriwayatkannya.Contohnya:Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam bersabda:“Tidaklah beriman salah seorang di antara
kamu hingga aku (Nabi) lebih dicintainya daripada bapaknya,
anaknya,serta seluruh manusia.
6
A. Pembagian Hadis dari segi Kualitas perawi
1. Hadis Shahih
Sanadnya bersambung
7
di anggap fasik dan periwayatnya pun di tolak.
8
Imam Bukhori dan Imam Muslim membuat ktiteria hadis shahih
sebagai berikut:
a) Shahih Lidzatihi
b) Shahih Lighoirihi
9
C. Tingkatan Drajat Hadis Shahih
10
perawi, tiga perawi di nilai tsiqob sedangkan yang satunya
bernilai shaduq. Hal inilah yang membuat hadis tersebut turun
dari derajat shahih menjadi hasan.
11
‘Amru ibn Syu’aib dari Ayahnya(Syu’aib ibn Muhammad),
dari Kakeknya(‘Abdullah ibn ‘Amr ibn al-‘Ash).
3.Hadis Dha’if
Hadis Munqoti’ adalah hadis yang gugur satu atau dua rawi
tidak beriringan menjelang akhir sanadnya. Bila rawi diakhir
12
sanadnya adalah sahabat nabi, maka rawi menjelang akhir
sanad adalah tabi’in. jadi, hadis munqoti’ bukanlah rawi di
tingkat sahabat yang gugur, tetapi minimal gugur seorang
tabi’in.
13
Hadis Maqlub adalah hadis yang terjadi pemutar balikan pada
matannya atau pada rawi dalam sanadnya atau penukaran
suatu sanad untuk matan yang lain.
Hadis Syaz dari segi bahasa, berarti hadis yang ganjil. Para
ulama’ memberi batasan hadis syaz adalah hadis yang
diriwayatkan oleh rawi yang dipercaya tetapi hadisnya
berlainan dengan hadis-hadis yang diriwayatkan oleh
sejumlah rawi yang juga dipercaya.
14
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
15
yaitu hadis yang di tolak dan tidak dapat di jadikan hujjah atau dalil
dalam menetapkan hukum. Sebab, hadis ini kehilangan satu syarat
atau lebih dari syarat-syarat hadis shahih atau hadis hasan.
B.Saran
Dalam pembuatan makalah ini pasti terdapat kesalahan dan kami harap
para pembaca dapat memberikan saran, agar kemudian hari tidak terjadi
kesalahan yang sama.
16
DAFTAR PUSTAKA
17