Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Metode Mempelajari Sumber Ajaran Islam

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok 8

Mata Kuliah : Pengantar Studi Islam ( PSI )

Dosen Pengampu : Bpk H. M. Yasir. M.Pd.I

Disusun Oleh :
1. Prima Putra Susanto ( NIM 212100906 ) PAI
2. Saeful Muhdofi ( NIM 211100457 ) ESy

SEMESTER 1 C

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUFYAN TSAURI ( STAIS )


JL. KH. Sufyan Tsauri Telp. (0280) 623562 Majenang 53257
Tahun Ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanyalah milik Allah SWT, Tuhan pencipta alam semesta beserta
isinya, pengatur pergantian siang malam, pemberi rizki, yang menghidupkan dan yang mematikan
sesuatu yang dikehendaki dan berhak disembah semua makhluk yang tercipta.
Sholawat dan salam semoga abadi tetap tercurah keharibaan penghulu alam Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarganya, para sahabatny, serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman .Aamin
Kami tiada henti bersyukur dan memuji kepada Allah SWT atas curahan
rahmat dan maunahnya dalam menyusun makalah ini dalam judul
" Metode Mempelajari Sumber Ajaran Islam" maksud penyusunan makalah ini untuk melengkapi
tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam .
Dalam upaya memahami ajaran islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan islam
perlu dikaji secara seksama, sehingga dapat menghasilkan pemahaman Islam yang
komprehensif. Hal ini penting dilakukan, karena kualitas pemahaman ke islaman seseorang
akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan tindakan keislaman yang bersangkutan. Untuk itu
uraian dibawah ini diarahkan untuk mendapatkan pemahaman tentang Islam.

Terimah kasih kami ucapkan kepada teman-teman yang selalu mendukug, dan khususnya
kepada Dosen yang mengajarkan materi ini yang selalu terbuka untuk kami. Dengan kerendahan dan
segala kekurangan yang menyelimuti diri penulis, demi kesempurnaan makalah ini bila menemukan
kejanggalan atau kesalahan, sudilah kiranya memberikan saran dan kritiknya . Dan akhirnya penulis
berdo’a semoga makalah ini banyak memberi manfaat dan maslahat kepada kita semua, mudah -
mudahan senantiasa dalam lindungan taufiq hidayah Allah SWT. amin

Majenang, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode........................................................................................ 2
B. Metode metode Dalam Memahami Ajaran Islam................................... 2
C. Sumber-Sumber Ajaran Islam ...................................................................... 4
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 6
A. Kesimpulan .................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kehadiran agama islam yang dibawah Nabi Muhammad Saw. diyakinkan dapat
mewujudkan kesejahteraan kehidupan lahir dan batin. dengan Aqur’an dan hadist, serta ijma’
dan Qiyas sebagai sumber ajaran dan hukum yang telah disepakati.
Mempelajari agama islam merupakan fardu ‘ain, yakni kewajiban pribadi setiap muslim
dan muslimah, sedangkan mengkaji ajaran islam terutama yang dikembangkan oleh akal
pikiran manusia itu hanya diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat tertentu.
Berijtihad adalah berusaha sungguh–sungguh dengan mempergunakan seluruh
kemampuan akal pikiran, pengetahuan, dan pengalaman manusia yang memenuhi syarat
untuk mengkaji dan memahami wahyu dan sunnah serta mengalirkan ajaran, termasuk ajaran
mengenai hukum(fikih) islam dari keduanya.
Dalam upaya memahami ajaran islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan islam perlu
dikaji secara seksama, sehingga dapat menghasilkan pemahaman Islam yang komprehensif.
Hal ini penting dilakukan, karena kualitas pemahaman ke islaman seseorang akan
mempengaruhi pola pikir, sikap dan tindakan keislaman yang bersangkutan. Untuk itu uraian
dibawah ini diarahkan untuk mendapatkan pemahaman tentang Islam.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa pengertian metode ?
2. Apa saja metode-metode mempelajari sumber ajaran islam ?
3. Apa saja sumber-sumber ajaran islam ?

1.3. Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, maka tujuan hendak dicapai adalah untuk
mengetahui metode mempelajari sumber ajaran islam, diantaranya :
1. Memaparkan dan menjelaskan Pengertian metode
2. Mengetahui metode-metode mempelajari ajaran islam
3. Mengetahui sumber – sumber ajaran islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN METODE
Metode dari segi bahasa berasal dari dua kata, yaitu meta dan hodos. meta berarti
“melalui” dan hodos berarti “jalan” atau “cara”. Dengan demikian metode dapat
diartikan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan, metode juga
dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang memberi penjelasan tentang sistem dan langkah
yang harus ditempuh dalam mencapai suatu penyelidikan keilmuan, atau lebih
sederhananya metode berarti jalan untuk mencapai tujuan,

Selain metode ada juga istilah metodologi, metode berbeda dengan metodologi,
pengertian tentang metodologi adalah cara-cara yang digunakan untuk mencapai
pengetahuan tentang realita atau kebenaran. Makna lain menyebutkan Metodologi adalah
ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran dengan menggunakan
penelusuran atau tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas
yang sedang dikaji. Baik tentang pengertian metode sudah bisa dipahami nggeh.

Selanjutnya akan dibahas mengenai metode metode mempelajari sumber ajaran


islam, apa saja sih bahasannya, penasaran ? atau biasa saja ? baiklah penasaran atau engga
berikut penjelasannya.

2. METODE - METODE DALAM MEMAHAMI AJARAN ISLAM


Menurut Ali Syari’ati, Metode memahami Islam harus melibatkan beberapa
dimensi. Mengkaji Islam hanya dengan satu dimensi atau satu sudut pandang saja dan
mengabaikan dimensi yang lain tidak akan berhasil menangkap makna Al-Qur’an secara
utuh. Sebelum membahas mengenai metode memahami ajaran islam, pemakalah akan
menjelaskan mengenai kata “Memahami”. Memahami berasal dari kata paham yang
artinya mengerti, memaklumi dan mengetahui sesuatu hal yang sedang diamati,
didengarkan, dikerjakan ataupun sesuatu hal yang sedang terjadi.
Metode dalam memahami Islam harus dilihat dari berbagai dimensi. Dalam
hubungan ini, jika kita meninjau Islam dari satu sudut pandang saja, maka yang akan
terlihat hanya satu dimensi saja dari sekian banyaknya dimensi lain. Mungkin kita berhasil
melihatnya secara tepat, namun tidak cukup bila kita ingin memahaminya secara
keseluruhan.
Adapun metode metode dalam memahami sumber ajaran islam dapat dijabarkan
sebagai berikut :

1. Metode Diakronis
Adalah metode mempelajari Islam yang menonjolkan aspek sejarah. Metode ini
memberi kemungkinan adanya studi komparasi tentang berbagai penemuan dan
pengembangan ilmu pengetahuan dalam Islam.
Metode ini juga menghendaki adanya pengetahuan ,pemahaman dan penguraian
ajaran-ajaran Islam dari sumber dasarnya, yakni Al-qur`an dan As-Sunnah serta -

2
latar belakang masyarakat, sejarah, budaya disamping sirah Nabi SAW dengan segala akal
dan pikirannya.

2. Metode Sinkronik-Analitis
Adalah metode mempelajari Islam yang memberikan kemampuan analisis teoritis
yang sangat berguna bagi perkembangan keimanan dan mental intelek umat Islam. Metode
ini lebih mengutamakan segi aplikatif dan praktis, tetapi juga mengutamakan
teoritik.Metode diakronis dan metode sinkronik-analitik menggunakan asumsi dasar
sebagai berikut :
a. Islam adalah agama wahyu Ilahi yang berlainan dengan kebudayaan sebagai hasil
daya cipta dan rasa manusia (Q.S. Al-Najm : 3-4).
b. Islam adalah agama yang sempurna dan di atas segala – galanya (Q.S. Al-
Maidah :3).
c. Islam merupakan supra sistem yang mempunyai beberapa sistem dan sub sistem
serta komponen dengan bagian – bagiannya dan secara keseluruhan merupakan
struktur yang unik (Q.S. Fushilat :37).
d. Wajib bagi umat Islam untuk mengajak pada yang ma`ruf dan nahi munkar (Q.S.
Ali Imran :104).
e. Wajib bagi umat Islam untuk mengajak orang lain kejalan Allah SWT (Q.S. An-
Nahl : 125)
f. Wajib bagi umat Islam untuk menyampaikan risalah Islam menurut
kemampuannya .
g. Wajib bagi sebagian umat Islam untuk memperdalam ajaran agama Islam (Q.S. Al-
Taubah : 122).

3. Metode Problem solving (hallu al-musykilat)


Adalah Suatu Metode yang mempelajari Islam dan mengajak pemeluknya untuk
berlatih menghadapi berbagai masalah dari suatu cabang ilmu pengetahuan dengan
menggunakan solusi atau cara penyelesaian masalah secara bersama sama.

4. Metode Emperis (Tajribiyah)


Suatu metode mempelajari Islam yang memungkinkan Umat Islam mempelajari
ajarannya melalui proses aktualisasi dan internalisasi norma-norma dan kaidah Islam
dengan suatu proses aplikasi yang menimbulkan suatu interaksi sosial, kemudian secara
deskriptif proses interaksi dapat dirumuskan dalam suatu sistem norma baru.

5. Metode Deduktif ( Al-Manhaj Al Istinbathiyah )


Suatu metode mamahami Islam dengan cara menyusun kaidah-kaidah secara logis
dan filosofis dan selanjutnya kaidah tersebut diaplikasikan untuk menentukan masalah -
masalah yang dihadapi.Metode ini dipakai untuk sarana meng-istimbatkan hukum syara`
dan kaidah itu bener-bener bersifat penentu dalam masalah furu’ tanpa menghiraukan
sesuai tidaknya dengan madzhabnya. Metode ini dikenal dengan metode mutakallimin atau
metode syafi`iyah.

3
6. Metode Induktif (al - Manhaj al-Istiqraiyah)
Suatu metode memahami Islam dengan cara menyusun kaidah-kaidah hukum untuk
diterapkan kepada masalah-masalah furu` yang disesuaikan dengan madzhabnya terlebih
dahulu.
Metode pengkajiannya dimulai dari masalah-masalah khusus , lalu dianalisis,
kemudian disusun kaidah hukum dengan catatan setelah terlebih dahulu disesuaikan
dengan madzhabnya.

Selanjutnya, terdapat pula metode memahami Islam yang dikemukakan oleh


Nasruddin Razzak. Ia mengajarkan metode pemahaman Islam secara menyeluruh. Cara
tersebut digunakan untuk memahami Islam agar menjadi pemeluk agama yang mantap dan
untuk menumbuhkan sikap toleransi terhadap pemeluk agama lain. Metode tersebut juga di
tempuh dalam rangka menghindari kesalah fahaman yang menimbulkan sikap serta pola
hidup beragama yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku.
Untuk memahami Islam secara benar, terdapat empat cara yang tepat menurutnya,
yaitu sebagai berikut:
1. Islam harus dipelajari dari sumbernya yang asli, yaitu Alqur’an dan sunnah Rasul.
2. Islam harus dipelajari secara integral atau secara keseluruhan.
3. Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar,
4. Islam hendaknya dipelajari dari ketentuan normatif teologis dalam Alqur’an
kemudian dihubungkan dengan kenyataan historis, empiris dan sosologis.

Dari beberapa metode tersebut terdapat dua metode dalam memahami Islam secara
garis besar, yaitu:
1. Metode komparasi, yaitu Suatu metode untuk memahami ajaran Islam dengan
membandingkan seluruh aspek Islam dengan agama lainnya agar tercapai
pemahaman Islam yang objektif dan utuh. Dalam komparasi tersebut terlihat jelas
bahwa islam sangat berbeda dengan agama-agama lain. Intinya Islam mengajarkan
kesederhanaan dalam kehidupan dan dalam berbagai bidang.
2. Metode sintesis, yaitu metode memahami Islam dengan memadukan metode ilmiah
dengan metode logis normative dan brsifat rasional , obyektif, dan kritis dengan
metode teologis-normatif

3. SUMBER SUMBER AJARAN ISLAM


Sumber hukum Islam diantaranya: Al Quran , As Sunnah (Hadits), dan ijtihad
1. Al Quran
kedudukan Al Quran dalam Islam adalah sebagai sumber hukum umat Islam dari segala
sumber hukum yang ada di bumi.
"Hai, orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya, dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya”. ( QS An-Nisa :59 )

4
Al-Quran adalah sumber hukum pertama umat islam yang berisi tentang akidah, ibadah,
peringatan, kisah-kisah yang dijadikan acuan dan pedoman hidup bagi umat Nabi
Muhammad SAW.

2. Sunnah (hadits)
Sunnah (hadits) merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Al Quran. Sunnah juga
menempati posisi yang sangat penting dan strategis dalam kajian-kajian keislaman.
Keberadaan dan kedudukannya tidak diragukan lagi.
Sunnah juga sesuatu yang dinisbatkan oleh Rasullullah SAW baik perkataan, perbuatan
maupun sikap beliau tentang suatu peristiwa.
Perbuatan dan takririnya (yakni ucapan dan perbuatan sahabat yang beliau diamkan
dengan arti membenarkan). Seluruh umat Islam telah sepakat bahwa hadis rasul
merupakan sumber dan hukum Islam setelah Al Quran. Kesepakat umat Islam dalam
mempercayai, menerima dan mengamalkan segala ketentuan yang terkandung di dalam
hadis ternyata sejak Rasullullah masih hidup

3. Ijtihad
Menurut bahasa ijtihad artinya bersungguh-sungguh dalam mencurahkan pikiran.
Sedangkan menurut istilah ijtihad adalah mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara
sungguh-sungguh untuk menetapkan suatu hukum.
Ijtihad dapat dilakukan ketika suatu masalah yang hukumnya tidak ada di dalam Al Quran
dan hadits. Ijtihad dilakukan dengan tetap mengacu berdasarkan Al Quran dan hadits,
Ketika melakukan ijtihad tidak boleh bertentangan dengan Al Quran dan hadist.

Ijtihad ada tiga macam, yakni:


1. Ijma
Ijma adalah kesepakatan dan ketetapan hati untuk melaksanakan sesuatu. Ijma
dilakukan untuk merumuskan suatu hukum yang tidak disebutkan secara khusus
dalam Al Quran dan hadis.
2. Qiyas
Qiyas adalah mempersamakan hukum suatu masalah yang belum ada kedudukan
hukumnya dengan masalah lama yang pernah ada karena alasan yang sama.
3. Maslahah mursalah
Maslahah mursalah merupakan dalil hukum untuk menetapkan hukum atas persoalan-
persoalan baru yang secara eksplisit tidak disebutkan di dalam al-Quran dan as-Sunnah

Penggunaan teknik pendekatan yang sama dalam berijtihad, belum tentu akan menghasilkan
kesimpulan yang sama. Hal ini karena banyak faktor penyebabnya, antara lain karena perbedaan
kemampuan intelektual dan latar belakang pengalamannya.Juga karena perbedaan jumlah hadits
yang dijadikan referensi, walaupun hasil ijtihad para imam mujtahid dalam suatu persoalan yang
sama sering berbeda, namun semua imam mujtahid memiliki ketawadluan yang luar biasa, mereka
berpesan agar apabila ia keliru hendaklah pendapatnya itu dibuang jauh-jauh. Lebih tegas lagi,
mereka semua sepakat mengharamkan umat Islam bersikap taqlid kepadanya. Namun sayangnya,
umat Islam banyak sekali yang taqlid buta sehingga terlalu fanatik.

5
BAB III

PENUTUP

Demikianlah uraian tentang Metode Mempelajari Sumber Ajaran Islam, tentu


masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, oleh karena itu kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya dengan tulus dan sungguh-sungguh.
Selanjutnya kami sangat berharap kepada pembaca semua khususnya teman teman
semester 1c dan lebih terkhusus kepada dosen kami tercinta Bpk H. M. Yasir. M.Pd.I ,
semoga kita semua bisa memahami isi yang ada didalamnya serta mengaplikasikan pada
segala aspek kehidupan baik dalam berislam khususnya, dan umumnya dalam berbangsa
dan bernegara, berdasarkan ajaran islam yang rohmatan lil ‘alaamin. Allohumma aamiin

 KESIMPULAN
Metode dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang memberi penjelasan tentang sistem
dan langkah yang harus ditempuh dalam mencapai suatu penyelidikan keilmuan , atau lebih
sederhananya metode berarti jalan untuk mencapai tujuan.
Beberapa Metode Metode Dalam Memahami Ajaran Islam, diantaranya :
1. Metode Diakronis
2. Metode Sinkronik-Analitis
3. Metode Problem solving
4. Metode Emperis
5. Metode Deduktif
6. Metode Induktif
Untuk memahami Islam secara benar, terdapat empat cara yang tepat menurut
Nasruddin Razzak, yaitu sebagai berikut:
1. Islam harus dipelajari dari sumbernya yang asli, yaitu Alqur’an dan sunnah Rasul.
2. Islam harus dipelajari secara integral atau secara keseluruhan.
3. Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar,
4. Islam hendaknya dipelajari dari ketentuan normatif teologis dalam Alqur’an kemudian
dihubungkan dengan kenyataan historis, empiris dan sosologis.
Terdapat dua metode dalam memahami Islam secara garis besar, yaitu:
1. Metode komparasi, yaitu Suatu metode untuk memahami ajaran Islam dengan
membandingkan seluruh aspek Islam dengan agama lainnya.
2. Metode sintesis, yaitu metode memahami Islam dengan memadukan metode ilmiah
dengan metode logis normative.

6
DAFTAR PUSTAKA

Fanani,Muhyar. 2008. Metode Studi Islam . Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mudzhar,Anto.2007.Pendekata studi Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

http://arshabibisarro.blogspot.com/2012/12/sumber-dan-metode-mempelajari-sumber.html

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/09/140000069/sumber-hukum-pokok-
ajaran-islam?page=all

Anda mungkin juga menyukai