Anda di halaman 1dari 8

Metode Memahami Islam

Oleh:
1.Rahmawaty At Thahirah (210102001)
2.Abdul Gani Karepesina (210102008)
3.Nur Haimi Ferawati Lessy (210102024)
Metode
Secara etimologi istilah metode berasal dari
bahasa Yunani metodhos. Kata ini terdiri dari dua
suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui dan
“hodhos” yang berarti jalan atau cara untuk
mencapai sebuah tujuan. Dalam kamus bahasa
Indonesia, metode adalah cara yang teratur dan
terfikir baik-baik untuk mencapai maksud, cara kerja
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Makna Islam
Al-Islam secara etimologi berarti Al-Inqiyaadu
(Tunduk). Kata Islam berasal dari kata Salima
yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk kata
Aslama yang artinya menyerahkan diri atau
tunduk dan patuh.
Secara terminologis (istilah maknawi) dapat
dikatakan islam adalah agama wahyu berintikan
tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw
sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku
bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan
pun, yang ajarannya meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia.
Tujuan Memahami Islam
1. Menjaga dan memelihara agama, hal ini didasarkan pada :
- Perlunya melahirkan para ulama
Para Nabi boleh wafat, tapi ajaran islam tidak boleh mati. Pemandu islam harus selalu hadir di
tengah-tengah masyarakat. Para ulama itulah yang menjadi pemuka dan pemandu islam di tengah-
tengah masyarakat sepanjang jaman.
- Membudayakan gerakan belajar agama
Di tingkat lokal dan institusional kita perlu membudayakan belajar agama sepanjang hayat. Kita
wajib menyelenggarakan pengajaran agama dimana-mana, di rumah, di mesjid, di kantor, di kampus,
dan lain-lain.
- Perlunya menguasai ilmu-ilmu dasar islam
Para ahli dan praktisi pendidikan islam telah mengembangkan studi paket ilmu-ilmu dasar
keislaman. Dengan berbekal ilmu tersebut, diharapkan nantinya kita dapat mengembangkan sendiri
ilmu-ilmu tersebut.
- Ilmu yang fardhu ‘ain
Termasuk ke dalam ilmu ini adalah pengetahuan mengenai tauhid yang benar, zat dan sifat-sifat
Allah, cara beribadah yang benar, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan halal dan haram.
- Melaksanakan kewajiban agama
Mari kita dengar sabda Nabi saw. Kata beliau, yang membedakan antara orang islam dan bukan
adalah tarkush-shalat (meninggalkan shalat). Orang yang mendirikan shalat sudah pasti berpuasa di
bulan ramadhan; jika punya kelebihan harta sudah pasti mengeluarkan zakat, infaq, shadaqah dan jika
punya bekal yang cukup sudah pasti menunaikan haji dan umrah. Orang yang mendirikan shalat akan
melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
2. Menjaga dan memelihara jiwa
Anugerah Allah yang paling besar bagi manusia adalah hidup. Oleh karena itu
setiap usaha memelihara jiwa manusia sangat dihargai oleh islam.
Sebaliknya, segala usaha apapun yang merusak jiwa manusia dikutuk oleh islam.
Orang yang menyelamatkan seorang nyawa manusia oleh Allah dipandang sama
dengan menyelamatkan seluruh nyawa manusia, sedangkan orang yang membunuh
seorang manusia dipandang sama dengan membunuh seluruh manusia.
3. Menjaga dan memelihara akal
Seruan Allah agar manusia menggunakan akal dan berpikir diulang-ulang dalam
berbagai ayat dan surat dalam Al-Qur’an. Lalu, dengan cara apakah akal dan pikiran
kita bisa berkembang? Terutama lewat belajar. Oleh karena itu, Rasulullah saw
mewajibkan belajar kepada setiap kaum muslimin.
4. Menjaga dan memelihara harta
Allah Swt telah menganugerahkan rizki yang luas dan harta yang banyak bagi
umat manusia. Jika dikelola dengan benar dan adil, maka tidak akan ada seorang
manusia pun di muka bumi ini yang menghadapi kelaparan.
Agama islam didatangkan dengan seperangkat ajaran yang lengkap dan sempurna
tentang pengelolaan harta. Dalam islam, pemilik mutlak harta adalah Allah Swt. Oleh
karena itulah harta harus diperoleh secara halal.
5. Menjaga dan memelihara kehormatan
Tujuan didatangkannya agama islam yang kelima adalah menjaga serta
memelihara kehormatan dan keturunan. Agama islam - sejalan dengan fitrah Allah-
menghendaki agar setiap orang berkeluarga dengan jalan pernikahan. Oleh karena
itulah ajaran islam menganjurkan menikah dan mengharamkan zina.
Metode Dalam Memahami Ajaran Islam
1. Metode Diakronis
Adalah metode mempelajari Islam yang menonjolkan aspek sejarah. Metode ini
memberi kemungkinan adanya studi perbandingan tentang berbagai penemuan dan
pengembangan ilmu pengetahuan dalam Islam.
Metode ini juga menghendaki adanya pengetahuan ,pemahaman dan penguraian
ajaran-ajaran Islam dari sumber dasarnya, yakni Al-qur`an dan As-Sunnah serta latar
belakang masyarakat, sejarah, budaya disamping sirah Nabi SAW dengan segala akal
dan pikirannya.
2. Metode Sinkronik-Analitis
Adalah metode mempelajari Islam yang merupakan kemampuan analisis teoritis
yang sangat berguna bagi perkembangan kecerdasan intelektual umat Islam. Metode
ini lebih mengutamakan segi aplikatif dan praktis, tetapi juga mengutamakan teoritik.
3. Metode Pemecahan Masalah (hallu al-musykilat)
Adalah Suatu Metode yang mempelajari Islam dan  mengajak pemeluknya untuk
berlatih menghadapi berbagai masalah dari suatu cabang ilmu pengetahuan dengan
menggunakan solusi atau cara penyelesaian masalah secara bersama-sama.
4. Metode Emperis (Tajribiyah)
Suatu metode mempelajari Islam yang memungkinkan Umat Islam mempelajari
ajarannya melalui proses aktualisasi dan internalisasi norma-norma dan kaidah-kaidah
Islam dengan suatu proses aplikasi yang menimbulkan suatu interaksi sosial, kemudian
secara deskripsi proses interaksi dapat dirumuskan dalam suatu sistem norma baru.
5. Metode Deduktif ( Al-Manhaj Al Istinbathiyah )
Suatu metode mamahami Islam dengan cara menyusun kaidah-kaidah secara logistik
dan filosofis dan selanjutnya penerapan tersebut diterapkan untuk menentukan masalah
- masalah yang dihadapi.Metode ini digunakan untuk sarana meng-istimbatkan hukum
syara` dan kaidah itu benar-benar merupakan penentu dalam masalah furu' tanpa sesuai
tidaknya dengan madzhabnya. Metode ini dikenal dengan metode mutakallimin atau
metode syafi`iyah.
6. Metode Induktif (al - Manhaj al-Istiqraiyah)
Suatu memahami metode Islam dengan cara menyusun kaidah-kaidah hukum untuk
menerapkan masalah-masalah furu` yang disesuaikan dengan madzhabnya terlebih
dahulu.
Metode pengkajiannya dimulai dari masalah-masalah khusus, kemudian dianalisis,
kemudian disusun aturan hukum dengan catatan terlebih dahulu disesuaikan dengan
madzhabnya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai