Anda di halaman 1dari 2

Tugas 3.

Nama : Noval Pahlevi Edward.

Mata Kuliah : Hukum Pidana Ekonomi ( HKUM 4311 ).

UPBJJ Jakarta.

Buktikan bahwa kelemahan Undang-Undang Pajak dalam mengadili tindak pidana pajak karena
adanya dualisme hukum dalam mengadili tindak pidana pajak.

Kelemahan dalam peradilan tindak pidana perpajakan yaitu ketika wajib pajak harus berhadapan dengan
kekuasaan serta kewenangan Direktur Jenderal Pajak dalam membuat keputusan, baik mengabulkan
sebagian, seluruhnya, serta menolak maupun menambah jumlah pajak yang masih wajib dibayar. Hal ini
sesuai dengan penjelasan pada Pasal 26 ayat 3 UU KUP yang berbunyi kewenangan serta kekuasaan
pada pengadilan pajak dalam memutuskan sengketa pajak bukan dilakukan oleh hakim dan
pelaksanaannya disesuaikan Undang - Undang Pengadilan Pajak. Dualisme ini akan menyebabkan
adanya keberatan akan pajak yang ditangani diluar peradilan pajak dan dapat menjadi sebuah peluang
yang terbuka lebar sehingga bisa memberikan kesempatan munculnya makelar kasus serta suap akibat
pengawasan yang mengatur hal ini belum ada.

Kelemahan selanjutnya tertera dalam Undang - Undang pengadilan pajak ialah tidak terdapat integrasi
bagi pengadilan pajak langsung di bawah Mahkamah Agung. Kelemahan ini jelas bertentang dengan
aturan hukum UU No.48 Tahun 2009 mengenai kekuasaan kehakiman yaitu menjelaskan tentang
amanah yang diberikan kepada pengadilan yaitu satu atap di bawah Mahkamah Agung. Selain itu
terdapat pembatasan kekuasaan Mahkamah Agung mengenai pembinaan teknis peradilan seperti yang
dijelaskan pada Pasal 5 ayat 1 Undang - Undang Pengadilan Pajak. Sedangkan bagian yang mengurus
pembinaan organisasi, administrasi, serta keuangan diberikan kepada Departemen Keuangan yang saat
ini telah berubah menjadi Kementerian Keuangan seperti dijelaskan pada Pasal 5 ayat 2 Undang -
Undang Pengadilan Pajak.

Melihat kondisi seperti ini, posisi pengadilan pajak menjadi semakin lemah dalam menjalankan fungsi
pengawasan serta indepedensi hakim ketika posisinya ditempatkan dibawah Kementerian Keuangan.
Hal ini tidak mencerminkan sistem checks and balances yang harus dilaksanakan pada lembaga negara
dalam bidang apapun. Pengawasan yang ketat wajib dilakukan baijk secara internal eksternal. Oleh
karena itu, resiko yang muncul dari kelemahan ini membuat munculnya praktik mafia kasus dalam
pengadilan pajak akan semakin sulit untuk diputuskan karena sulitnya Mahkamah Agung sebagai
pengawasan eksternal disertai dengan lembaga pengawas lainnya untuk masuk lebih jauh ke dalam
sistem peradilan pajak.
Sumber :

 Tarigan, Suranta Ramses. Kalo, Syafruddin. Nasution, Bismar. Sunarmi. September 2014.
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Perpajakan Melalui Penerapan Undang - Undang
Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pembatasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
USU Law Journal, Vol.2.No.2.
 BMP Hukum Pidana Ekomomi ( HKUM 4311).

Anda mungkin juga menyukai