Laporan Asesmen PL B - Brigida D.H. Fernandes - 802018702
Laporan Asesmen PL B - Brigida D.H. Fernandes - 802018702
Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYAWACANASALATIGA
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemampuan dan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan laporan asesmen selama
melaksanakan Pembelajaran Lapangan B di Psychosocial Recovery And Development In East
Timor (PRADET). Pembelajaran Lapangan B dilakukan oleh penulis bertujuan untuk
mendapatkan ilmu dengan cara turun lansung ke lembaga yang dituju. Laporan asesmen
lapangan dibuat untuk menuliskan apa saja yang didapat secara detail oleh
penulisselamamelaksanakanPembelajaranLapangan B di PRADET.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada direktor, bapak program manager, bapak
pembimbing lapangan, ibu HR, ibu bagian keuangan serta segenap jajaran staff di Psychosocial
Recovery And Development In East Timor (PRADET) yang telah membantu penulis selama
melaksanakan asesmen di PRADET khususnya di tempat pusat rehabilitasi psikososial pada
orang dengan gangguan mental. Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing PL B yang
mengarahkan penulis untuk penyusunan laporan asesmen, selanjutnya tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih kepada klien/pasien yang selama ini berjalannya PL B sangat
membantu dan mau bersedia menjadi subjek dan juga beberapa fasilitator yang bersedia
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Asesmen Lapangan ini masih banyak
memiliki kekurangan serta kesalahan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak sangat di perlukan. Penulis juga meminta maaf atas segala kekurangan dan
kesalahan dalam Laporan Pembelajaran Lapangan B ini.
I.3. Tujuan
Asesmen ini bertujuan untuk membantu memperbaiki kesehatan mental dan
mengendalikan emosi melalui proses yang menuntut daya kreativitas seseorang di pusat
rehabilitasi psikososial PRADET.
I.4. Manfaat
Dari hasil laporan ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan pengetahuan
terkait penderita yang mengalami gangguan mental dan bagaimana bisa membantu klien
melalui kegiatan-kegiatan yang menguji kreativitas seseorang, dan dapat menjadi
masukan bagi pihak Psychosocial Recovery And Development In East Timor (PRADET)
terkait proses penambahan kegiatan atau pembinaan bagi klien di pusat rehabilitasi
psikososial.
Metode yang digunakan dalam pengambilan data dilakukan dengan cara observasi
dan wawancara. Observasi dilakukan dengan mengamati dan mengikuti serta kegiatan
yang diberikan dari fasilitator untuk klien di pusat rehabilitasi psikososial. Setelah
observasi, selanjutanya wawancara dilakukan dengan beberapa fasilitator yang bertugas
untuk memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan keadaan yang dirasakan
para ODGJ yang ada di pusat rehabilitasi psikososial PRADET. Penulis membuat
panduan wawancara yang terdiri dari latar belakang klien, mengapa sampai mengalami
keadaan seperti sekarang, apa saja yang dirasakan, tindakan apa yang yang dilakuin
supaya terhindar dari masalah, apakah kegiatan yang diterima sudah cukup untuk klien di
PSR PRADET dan lain-lainnya.
IV. PEMBAHASAN
Kasus yang penulis angkat ini merupakan kasus atau permasalahan yang sangat umum
terjadi disekitar yaitu ODGJ. Berdasarkan hasil observasi klien dan wawancarai fasilitator yang
dilakukan oleh penulis kepada klien berinisial “J” dan “TP” didapati bahwa klien tersebut
menjadi ODGJ dikarenakan datang dari berbagai faktor yang mengakibatkan klien dan
kurangnya kegiatan yang diterima di tempat rehabilitasi sehingga kondisi klien masih ada
beberapa yang susah diatur dan mengadaptasi kondisi diri klien.
Subjek yang dipilih penulis pertama bernisial J berumur 33 tahun, beragama Katolik. Ia
berada dalam PSR semenjak mengalami ODGJ dibawa oleh orangtuanya sendiri. Klien J sendiri
didiagnosa lansung dari RS Hospital Nasional Guido Valadares Timor-Leste bahwa klien
menggidap Skizofrenia dikarenakan mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir,
dan perubahan sikap. Klien sering mendengarkan kata-kata yang sehingga membuat klien sering
mengucapkan kembali kata-kata tersebut bahkan berulang-ulang kali. Oleh karena itu membuat
orangtua klien memutuskan untuk menitipkan anaknya di pusat rehabilitasi psikososial
PRADET. Saat awal bertemu saya beberapa kali di PSR PRADET saya menjadi fasilitator klien.
Penulis melihat bahwa klien tersebut susah diatur, sangat aktif, dan banyak bicara kata-kata yang
dimana klien mengucapkan berulang-ulang kali, bahkan klien susah untuk tenang dan sabar.
Dilihat dari perilaku klien yang sering bergonta-ganti kegiatan tanpa menyelesaikan dulu
kegiatan yang pertama yang klien lakukan. Melalui observasi dan wawancara yang dilakukan
penulis mengetahui bahwa klien kurang mendapatkan kegiatan atau pembinaan dimana bias
mengontrol kondisi yang dialami oleh klien tersebut. Sehinga membuat subjek kurang bias
mengontrol emosi dan dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan fasilitator PRADET
membuat penulis memberikan saran untuk menambahkan kegiatan positif terutama untuk
mengacu kreativitas yang ada didalam diri klien.
Subjek yang dipilih penulis kedua bernisial TP berumur 36 tahun, beragama Katolik. Ia
berada dalam PSR sejak mengalami ODGJ. Klien TP sendiri didiagnosa lansung dari RS
Hospital Nasional Guido Valadares Timor-Leste bahwa klien menggidap Skizofrenia
dikarenakan adalah cenderung menarik diri dari orang lain, mudah tersinggung dan marah,
terjadinya perubahan pola tidur, kurangnya motivasi dan konsentrasi, hingga mengalami
kesulitan dalam menjalani aktivitas. Klien diperoleh dari PRADET melalui kerjasama dengan RS
HNGV. Didapatkan bahwa klien mengalami ODGJ sehingga membuat team dari PRADET turun
lansung ke lapangan untuk melakukan konseling untuk mengetahui keadaan klien dan
menjelaskan pada orangtua klien untuk bias membawa klien ke pusat rehabilitasi psikososial
PRADET. Saat awal bertemu saya beberapa kali di PSR PRADET saya menjadi fasilitator klien.
Penulis melihat bahwa klien tersebut sangat rajin, gampang marah, gampang diajak bicara
namum orangnya agak cemburuan dan kadan-kadang juga suka bicara sendiri seperti lagi bicara
sama seseorang. Dilihat dari perilaku klien bila diberi kegiatan sangat aktif melakukan dan bias
membantu yang lain tapi klien orangnya gampang cemburu sehingga membuat klien kadang
emosi tidak jelas dan susah untuk ditenangkan. Melalui observasi dan wawancara yang
dilakukan penulis mengetahui bahwa klien kurang mendapatkan kegiatan atau pembinaan
dimana bias mengontrol kondisi yang dialami oleh klien tersebut. Sehinga membuat subjek
kurang bias mengontrol emosi dan dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan
fasilitator PRADET membuat penulis memberikan saran untuk menambahkan kegiatan positif
terutama untuk mengacu kreativitas yang ada di dalam diri klien yaitu mewarnai.
4.2. Rancangan Program Pengembangan
Berdasarkan analisis kasus diatas, maka penulis melihat kegiatan positif yang bias
mengacu kreaktivitas klien di PSR PRADET yaitu Mewarnai. Kegiatan ini akan diikuti oleh 8-10
klien di pusat rehabilitasi psikososial Timor-Leste. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 18 maret
pada jam 10. Kegiatan ini dilakukan guna untuk membantu konsentrasi dan mengontrol emosi
klien. Dalam kegiatan tersebut, meredakan stress, meningkatkan kreativitas dan konsentrasi,
kerjasama, mengontrol emosi dan lainnya.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi klien dan wawancarai fasilitator yang dilakukan oleh penulis
kepada klien berinisial “J” dan “TP” didapati bahwa klien tersebut menjadi ODGJ dikarenakan
datang dari berbagai faktor yang mengakibatkan klien dan kurangnya kegiatan yang diterima di
tempat rehabilitasi sehingga kondisi klien masih ada beberapa yang susah diatur dan
mengadaptasi kondisi diri klien. Klien J sendiri didiagnosa lansung dari RS Hospital Nasional
Guido Valadares Timor-Leste bahwa klien menggidap Skizofrenia dikarenakan mengalami
halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap. Sehinga membuat subjek
kurang bisa mengontrol emosi dan dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan
fasilitator PRADET membuat penulis memberikan saran untuk menambahkan kegiatan positif
terutama untuk mengacu kreativitas yang ada di dalam diri klien. Klien TP sendiri didiagnosa
lansung dari RS Hospital Nasional Guido Valadares Timor-Leste bahwa klien menggidap
Skizofrenia dikarenakan adalah cenderung menarik diri dari orang lain, mudah tersinggung dan
marah, terjadinya perubahan pola tidur, kurangnya motivasi dan konsentrasi, hingga mengalami
kesulitan dalam menjalani aktivitas. Sehinga membuat subjek kurang bisa mengontrol emosi dan
dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan fasilitator PRADET membuat penulis
memberikan saran untuk menambahkan kegiatan positif terutama untuk mengacu kreativitas
yang ada di dalam diri klien yaitu mewarnai.
Kegiatan ini akan diikuti oleh 8-10 klien di pusat rehabilitasi psikososial Timor-Leste.
Dan kegiatan ini dilakukan guna untuk membantu konsentrasi dan mengontrol emosi klien.
5.2 Saran
Asmarawanti, & Lustyawati, S. (2020). Penerapan Terapi Bermain Mewarnai Gambar Untuk
Menurunkan Tingkat Kecemasan Hospitalisasi Anak Usia Pra Sekolah (3-6 Tahun). Jurnal
Ilmiah Kesehatan Dan Keperawatan, 83–92.
https://jurnal.ummi.ac.id/index.php/lentera/article/view/216/85
Lela Latifa. (2015). Manfaat Mewarnai untuk Kesehatan Mental. Diperoleh dari
https://www.parenting.co.id/dunia-mama/manfaat-mewarnai-untuk-kesehatan-mental.
Dinas Sosial Kab. Tegal. (26 Jun 2022). Ayoo...Peduli ODGJ....Diperoleh dari
https://dinsos.tegalkab.go.id/berita/detail/ayoopeduli-odgj#:~:text=Menurut%20Undang
%20%E2%80%93%20Undang%20No%2018,hambatan%20dalam%20menjalankan%20fungsi
%20sebagai
dr. Airindya Bella.( 11 Januari 2022). 4 Manfaat Buku Mewarnai untuk Dewasa bagi Kesehatan
Mental. Diperoleh dari https://www.alodokter.com/kabarnya-buku-mewarnai-untuk-dewasa-
bisa-hilangkan stres#:~:text=Mewarnai%20sebagai%20Terapi%20Seni,membantu%20seseorang
%20dalam%20mengekspresikan%20perasaannya.
VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Foto-Foto
Pemberian Kenang-kenangan
(Selendang TAIS)