Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PERUNAHAN KADAR AIR DAN KADAR BITUMEN SAMPEL ASPAL BUTON

GRANULAR ASPHALT ( BGA) DI STOCKPHILE BANABUNGI DENGAN CARA


EKSTRAKSI MENGGUNAKAN METODE SOKHLET PADA PT. WIJAYA KARYA
BITUMEN, KECAMATAN PASARWAJO, KABUPATEN BUTON
Oleh : Subhan1, Sahrul2, Hasrianti2
1. Mahasiswa Universitas Sembilanbelas November Kolaka
2. Dosen Teknik Pertambangan Universitas Sembilanbelas November Kolaka
email :subhanmasteng@gmail.com

ABSTRAK

Buton merupakan daerah penghasil aspal alam terbesar di dunia dengan


jumlah deposit 650 juta ton (Balitbang PU, 2019), sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pengikat pada perkerasan jalan menggantikan aspal minyak. Kadar
aspal yang terkandung dalam aspal buton antara 10-40%. Aspal buton adalah aspal
alam yang memiliki kandungan air yang sangat bervariasi, dari kandungan air yang
rendah sampai kandungan air yang tinggi, karena aspal alam diperoleh dari gunung-
gunung yang dapat dipengaruhi oleh cuaca (Rosyid, 1998). Untuk pengurangan
jumlah kandungan air aspal diadakan pengolahan yang merupakan suatu teknis yang
dilakukan untuk mengubah aspal alam dengan jumlah kandungan air tinggi menjadi
Buton Rock Asohalt (BRA) yang kandungan airnya rendah, karena semakin rendah
kandungan air maka semakin tinggi pula kadar bitumen (Subagio, 2003).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sampel Aspal Buton BGA setelah di
simpan di Stockpile Banabungi selama kurang lebih 2 tahun, mulai dari tahun 2020
sampai dengan tahun 2022, mengalami perubahan kadar yang signifikan, khususnya
perubahan kadar air dan kadar bitumen. Dimana pada saat produksi sampel aspal
buton BGA memiliki jumlah rata-rata kadar air 2,77 % naik menjadi 4,34 %.
Sedangkan untuk kadar bitumen sampel Aspal Buton BGA pada saat produksi
memiliki nilai rata-rata 26,14 % Menurun menjadi 22,67.
Kata kunci : Aspal Buton, Perubahan kadar air dan Kadar bitumen Aspal BGA.

1
ABSTRACT

Buton is the largest natural asphalt producing area in the world with a total
deposit of 650 million tons (Balitbang PU, 2019), so it can be used as a binder in road
pavements to replace oil asphalt. The asphalt content contained in buton asphalt is
between 10-40%. Buton asphalt is natural asphalt that has a very variable water
content, from low water content to high water content, because natural asphalt is
obtained from mountains that can be affected by weather (Rosyid, 1998). To reduce
the amount of asphalt water content, treatment is carried out which is a technique
carried out to convert natural asphalt with a high amount of water content into Buton
Rock Asohalt (BRA) which has a low water content, because the lower the water
content, the higher the bitumen content (Subagio, 2003). Based on the results of
research conducted by BGA Buton Asphalt samples after being stored in the
Banabungi Stockpile for approximately 2 years, starting from 2020 to 2022,
significant changes in levels, especially changes in moisture content and bitumen
content. Where at the time of production of buton BGA asphalt samples had an
average moisture content of 2.77% rose to 4.34%. As for the bitumen content of BGA
Buton Asphalt samples at the time of production had an average value of 26.14%
decreased to 22.67.

Keywords: Buton Asphalt, Changes in moisture content and BGA Asphalt bitumen
content.

2
PENDAHULUAN sering di sebut bitumen yang merupakan bahan
Buron merupakan daerah penghasil pengikat dalam perkerasan jalan, mempunyai
aspal alam terbesar di dunia dengan jumlah sifat yang kenal dan elastis. Bitumen merupakan
deposit 650 juta ton (Balitbang PU, 2019), senyawa yang kompleks, utamanya disusun oleh
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan hidrokarbon dan atom-atom N, S, dan O dalam
pengikat pada perkerasan jalan menggantikan jumlah yang kecil, juga beberapa logam seperti
aspal minyak. Kadar aspal yang terkandung Vanadium, Ni, Fe, Ca, dalam bentuk organik dan
dalam aspal buton yaitu antara 10% - 40%. Aspal
oksidanya.
adalah material yang temperatur ruangnya
berbentuk padat yang merupakan senyawa Ada beberapa teori yang dikemukakan oleh
hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, Abdul Rasyid (1998) tentang cara terbentuknya
oksigen dan kalor yang bila dipanaskan dengan aspal alam yaitu :
temperatur tertentu akan mencair dan akan 1. Cara aliran
kembali membeku bila temperaturnya menurun Cara aliran terjadi dalam tiga bentuk, yaitu :
(Sukirman, 2003).Aspal buton adalah aspal alam a. Spring, yaiyu cairan aspal yang terbentuk di
yang memiliki kandungan air yang sangat
bervariasi, mulai dari kandungan air yang rendah dalam bumi muncul ke permukaan bumi melalui
sampai dengan kandungan air yang tinggi, celah celah rekahan dan patahan.
karena aspal diperoleh dari gunung - gunung b. Lake, yaitu aspal cair atau semi cair yang
yang dapat dipengaruhi oleh cuaca (Rosyid, mengalir ke permukaan bumi melalui celah
1998). Untuk pengurangan jumlah kandungan air celah atau patahan yang kemudian mengendap
aspal buton, diadakan pengolahan, yang dalam cekungan.
merupakan suatu teknis yang dilakukan untuk
c. Sepage, yaitu aspal yang terdapat di dalam
mengubah aspal alam dengan jumlah
kandungan air tinggi menjadi lebih rendah yang batuan dan kemudian mengalir kebagian yang
di sebut dengan pengolahan BGA ( Buton lebih rendah, disebabkan tekanan material di
Granular Asphalt ). sekitarnya atau karena panas matahari.
2. Impregnasi dalam batuan
TINJAUAN PUSTAKA Yaitu Aspal cair yang mengalir dan memasuki
pori pori batu pasir, batu gamping,dan
 Profil Perusahaan konglomerat sehingga aspal menjadi satu
PT. Wijaya Karya Bitumen bergerak dalam dengan batuan dimana aspal mengalir
bidang usaha pertambangan aspal alam yang 3. Pengisian rekahan
terdapat di pulau Buton, atau yang lebih di kenal Yaitu aspal cair yang mengalir melalui patahan
dengan aspal buton. Penambangan aspal buton dan akhirnya mengisi patahan tersebut hingga
telah dimulai sejak zaman penjajahan Belanda, terbentuk seperti urat urat.
tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1924 saat
pemberian konsesi penambangan aspal buton Jenis - Jenis Aspal
selama 30 tahun kepada seorang pengusaha Berdasarkan tempat diperoleh aspal dibedakan
Belanda bernama A. Volker. Dan sejak menjadi 2 macam. Yaitu : Aspal Alam dan Aspal
dimulainya usaha penambangan aspal buton minyak.
hingga saat ini, status dan legalitas perusahaan
terus berubah dari masa ke masa. Di akhirnya Sistem dan Metode Penambangan Aspal Buton
perusahan di pgang oleh PT. Wijaya Karya
Bitumen. Sistem penambangan yang digunakan pada
aspal buton adalah sistem tambang terbuka,
DASAR REORI dengan metode penambangan open pit sejak
tahun 1926 hingga saat ini. Hasil penambangan
 dimuat dengan Loader ke Dump Truck,
Aspal adalah suatu cairan kental yang selanjutnya diangkat ke Stockphile atau
merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit pelabuhan.
mengandung sulfur, oksigen dan kalor. Aspal

3
Pengolahan BGA ( Buton Granular Aspal ) C = Massa mineral + massa kertas saring (gr)
BGA ( Buton Granular Aspal ) merupakan salah
satu produk pengolahan aspal buton yang Pengujian Kadar Air
mengandung bahan aromatik dan resin tinggi,
sehingga dapat meningkatkan daya rekat serta Pengujian kadar air bertujuan untuk
meningkatkan kelenturan campuran yang
mengetahui kadar air dalam sampel aspal Buton.
berfungsi untuk meningkatkan kekakuan
dengan batas fleksibilitas yang cukup untuk Untuk tahapan kegiatan pemeriksaan kadar air
menahan beban lalu lintas tanpa mengalami ini, dilakukan penimbangan cawan kosong,
kerusakan di luar rencana. kemudian ditambahkan 100 gram aspal Buton,

Ekstraksi Aspal Buton lalu ditimbang kembali dan dijumlahkan dengan


Ekstraksi merupakan salah satu cara yang di berat 100 gram aspal Buton, sehingga dapat
gunakan untuk operasi yang melibatkan diketahui berat sesungguhnya. Selanjutnya aspal
pemindahan senyawa dari suatu padatan atau
dimasukkan kedalam labu dan ditambahkan
cairan ke cairan yang berfungsi sebagai pelarut.
pelarut xilol (C8H10), yang berfungsi sebagai
Pengertian Sokhlet pemisah kadar air dari sampel.
Sebuah Ekstraktor Sokhlet adalah bagian dari
Standar yang digunakan dalam
peralatan laboratorium.
Sokhlet adalah suatu metode atau proses pemeriksaan atau pengujian ini adalah standar
pemisahan suatu komponen yang terdapat SNI 06-2490-199l atau disesuaikan dengan
dalam zar padat dengan cara penyaringan
kontrak. Rumus yang digunakan adalah:
berulang ulang dengan menggunakan pelarut
tertentu, sehingga semua komponen yang B
Kadar air = ( x c ) x 100 %
diinginkan akan terisolasi. A
Keterangan:
Pengujian Kadar Bitumen A = Massa benda uji (gram)
Bitumen adalah bahan yang berwarna B = Volume air dalam tabung setelah ekstraksi
coklat hingga hitam, keras hingga cair
mempunyai sifat baik larut dalam CCl4 dengan (cm3)
sempurna dan mempunyai sifat lunak dan tidak C = Massa yang ingin diketahui kadar airnya
larut dalam air, bitumen adalah bahan cair
berwarna hitam tidak larut dalam air, larut (gram)
sempurna dalam CCl4, mengandung zat-zat
organik yang terdiri dari gugusan dan
mempunyai sifat kekal.
METODOLOGI PENELITIAN
Pemeriksaan kadar bitumen merupakan
kegiatan paling awal dalam melakukan
pengujian aspal yang bertujuan untuk Metode yang digunakan yaitu metode
memisahkan bitumen dari batuan induknya. penelitian kuantitatif, yang mana merupakan
Metode standar pengujian yang digunakan suatu cara yang digunakan untuk menjawab
dalam pemeriksaan ini adalah metode SNI 03-
masalah penelitian yang berkaitan dengan data
3640-1994
berupa angka dan program statistik. Dalam
C−A melakukan penelitian ini harus menentukan
Kadar bitumen ( 1− ) x 100 % langkah-langkah yang terstruktur agar penelitian
B
menjadi sistematis.
Keterangan :
A = Massa kertas saring (gr) HASIL DAN PEMBAHASAN
B = Massa aspal kering (gr)

4
Data Kadar Air dan Kadar Bitumen Sampel
Data Kadar Air dan Kadar Bitumen Sampel Aspal BGA Setelah 2 Tahun Penyimpanan
Aspal BGA Saat Produksi
Berdasarkan Hasil Perhitungan
Kadar
Sebelumnya, pada saat produksi Aspal BGA di Kadar
Nama Bitumen
N0 Hari/Tanggal Air
simpan di Stockphile, dengan Kandungan Air Sampel
(%) (%)
dan Bitumen Sebagai Berikut :
Rabu, 24-08- BGA 22,66
01 2,95
2022 Plot 01
Kamis, 25-08 BGA 24,21
02 3,34
-2022 Plot 02
Jum’at, 26- BGA 23,58
03 3,45
08-2022 Plot 03
Senin, 29-08- BGA 24,55
04 3,03
2022 Plot 04
Tabel 4.1 Data saat produksi kadar air dan Selasa, 30- BGA
05 3,58 22,51
kadarbitumen sampel aspal buton BGA 08-2022 Plot 05
saat Produksi Rabu, 31-08- BGA 21,86
06 5,94
2022 Plot 06
Kadar Kamis, 01-09 BGA 21,42
07 5,16
Kadar -2022 Plot 07
Nama Bitumen
N0 Hari/Tanggal Air Jum;at, 02- BGA 21,31
Sampel 08 5,68
(%) (%) 09-2022 Plot 08
Senin, 05-09- BGA 22,19
Senin, 27-07- 25,83 09 5,04
01 BGA 01 1,60 2022 Plot 09
2020
Selasa, 06- BGA
Selasa, 28- 26,32 10 5,20 22,42
02 BGA 02 2,00 09-2022 Plot 10
07-2020
Rabu, 29-07- 27,70 Jumlah Rata – Rata 4,34 22,67
03 BGA 03 2,60
2020
Setelah di simpan selama kurang lebih 2
Kamis, 30-07 24,63
04 BGA 04 2,00 tahun di Stockphile, sampel Aspal BGA
-2020
Senin, 10-08- 26,92 mengalami Perubahan kadar Air dan Kadar
05 BGA 05 2,90
2020
Selasa, 11- Bitumen Sebagai Berikut :
06 BGA 06 3,00 26,78
08-2020
Rabu, 12-08- 26,50
07 BGA 07 3,00
2020
Kamis, 13-08 26,19
08 BGA 08 3,40
-2020
Senin, 17-08- 25,35
09 BGA 09 4,00
2020
Selasa, 18- Tabel 4.2 Data Kadar Air dan Kadar Bitumen
10 BGA 10 3,20 25,15
08-2020 Aspal BGA Hasil Penelitian.
2,77 26,14
Sumber : PT. Wijaya Karya Bitumen 2020 . Sumber : Subhan 2022

Setelah sampel Aspal BGA di simpan di

5
Stockphile selama kurang lebih 2 tahun
terjadilah perubahan kadar, yang pada awalnya
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat
jumlah rata-rata kadar air sampel aspal buton
BGA 2,77 % Meningkat menjadi 4,34 % dan di ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
jumlah rata-rata kadar bitumen yang pada
awalnya 26,14 % menurun menjadi 22,67 %. 1. Kadar Air Sampel Aspal Buton BGA
Berdasarkan data awal produksi yang
diperoleh dari perusahaan memiliki nilai ratra-
 Faktor-Faktor yang Menyebabkan rata sebesar 2,77 %. setelah di simpan di
perubahan kadar yaitu : stockfile selama kurang lebih 2 tahun
mengalami perubahan menjadi 4,34 % Artinya
Berdasarkan Hasil Penelitian yang dilakukan, mengalami kenaikan kadar air 1,57 % hal ini di
diperoleh peningkatan kadar air Aspal BGA yang pengaruhi oleh 3 faktor yaitu : Faktor
berada Stockphile dipengaruhi oleh beberapa Kelembapan, Faktor Suhu dan Faktor Cuaca.
faktor yaitu : Akibat dari kenaikkan kadar air ini
1. Faktor Kelembapan, mempengaruhi nilai jual Aspal Buton BGA
2. Faktor Suhu, dan menurun.
3. Faktor Cuaca
2. Kadar Bitumen Sampel Aspal Buton BGA
Dari ketiga faktor di atas, yang paling Berdasarkan data awal produksi yang
mendominasi dalam mempengaruhi diperoleh dari perusahaan memiliki rata-rata
peningkatan kadar air sampel Aspal Buton BGA 26,14 %. Setelah di simpan selama kurang
yaitu Faktor Cuaca. Pengaruh cuaca yang tidak lebih 2 tahun mengalami perubahan menjadi
stabil, dan sering terjadi hujan membuat BGA 22,67 % Artinya Mengalami Penurunan Kadar
yang berada di luar gedung penyimpanan Bitumen Sebesar 3,47 %. Penurunan Kadar
Stockohile mengalami peningkatan yang jauh Bitumen ini dipengaruhi oleh kenaikkan kadar
lebih tinggi di bandingkan dengan kadar air yang air dalam sampel aspal buton sehingga
berada di dalam gedung penyimpanan mempengaruhi kemampuan bitumen dalam
Stockphile karna bersentuhan lansung dengan mengikat agregat.
hujan.
Dengan Meningkatnya kadar air ini, akan
mempengaruhi berat dan nilai jual aspal.
Misalkan dalam 1 ton aspal BGA jika memiliki Grafik Perbandingan Kadar Air Aspal
kadar air 5 % berarti kadar air yang terkandung BGA Saat Produksi
dalam aspal BGA tersebut sebesar 50 kg.
Jumlah Presentase Kadar Air (%)

7
Sehingga berat Aspal BGA menjadi bertambah dan Setelah 2 Tahun Penyimpanan
50 kg sehingga Nilai jual aspal BGA menjadi 6
menurun.
5
Nilai Jual pasaran untuk Aspal Buton BGA
berdasarkan permintaan konsumen adalah yang 4
memiliki kadar air antara 2,00-6,00 % dan kadar
Bitumen antara 20,00-25,00 %. dan Untuk nilai 3
jual yang tinggi Aspal BGA harus memiliki kadar
2
air kurang dari 2,00 % dan kadar bitumen lebih
dari 25,00 %. Berdasarkan Permintaan 1
Konsumen tersebut, jika kadar air lebih dari 2,00
% akan mengalami penurunan harga. Begitupun 0
dengan kadar Bitumen Jika kurang dari 25,00 % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
maka akan mengalami penurunan harga jual di (Jumlah Sampel Aspal BGA)
pasaran. Karna itulah penting menjaga
Kadar Air (%) Saat Produksi
kestabilan kadar air dan kadar bitumen Aspal
Kadar Air (%) Setelah 2 Tahun Penyimpanan
Buton BGA agar tetap memiliki nilai jual yang
tinggi dipasaran.

KESIMPULAN

6
Teknik Pertambangan Universitas
Sembilanbelas November Kolaka.
Grafik Perbandingan Kadar Bitume
Aspal BGA Saat Produksi 6. Para staf Laboratorium yang telah
Presentase Kadar Bitumen Aspal BGA (%)

30 memberikan saran dan bantuan dalam


dan Setelah 2 Tahun Penyimpanan pelaksanaan penelitian skripsi.
25
7. Kedua Orang Tua saya atas doa, kasih
sayang, serta dukungannya selama ini.
20
8. Teman-teman mahasiswa Strata 1 (S1)
15 Teknik Petambangan USN Kolaka
angkatan 2017 yang mendukung baik
moril, materi, serta dorongan sehingga
10
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini.
5

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
(Jumlah Sampel Aspal BGA)
DAFTAR PUSTAKA
Kadar Bitumen (%) Saat Produksi
Kadar Bitumen (%) Setelah 2 Tahun Penyimpa
Abdul Rosyid, 1996. Pertambangan Aspal Alam
Pulau Buton. PPTM, Bandung.
Arif. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Produksi Aspal.
Institut Teknologi Bandung.
UCAPAN TERIMA KASIH BSN. 1991. Metode Pengujian Kadar Air Aspal
dan Bahan yang Mengandung
1. Bapak Dr. H. Nur Ihsan HL, M.Hum selaku Aspal, SNI 06-2490-1991. Jakarta : BSN.
Rektor Universitas Sembilanbelas BSN. 1994. Metode Pengujian Kadar aspal
November Kolaka. dengan cara ekstraksi menggunakan
2. Bapak Ir. Sahrul Poalahi Salu, S.T., M.T., alat sokhlet, SNI 03-3640-1994. Jakarta :
IPM selaku Dekan Fakutas Sains dan BSN.
Teknologi Universitas Sembilanbelas Edy, N. 2015. Pengolahan Bahan Galian dan
November Kolaka, sekaligus Pembimbing Pemanfaatannya Untuk Energi. Program
I saya yang telah memberikan motivasi, Studi Teknik Pertambangan FTM UPN
saran dalam penyusunan tugas akhir ini. “Veteran” Yogyakarta.
3. Bapak Ir. Arif, S.T., M.T selaku Ketua Ekstraksi sokhlet, data diperoleh melaluli situs
Program Studi Teknik Pertambangan internet : Http://www.edubio.info.
Universitas Sembilanbelas November diunduh pada tanggal 03 November
Kolaka. sekaligus Pembimbing I saya 2020
yang telah memberikan motivasi, saran Fannisa, H. Wahyudi, M. 2010. Perencanaan
dalam penyusunan tugas akhir ini. Campuran Aspal Beton Dengan
4. Ibu Hasriyanti, S.T., M.T selaku Dosen Menggunakan Filler Kapur Padam,
Pembimbing II yang telah banyak Semarang : Program Studi Diploma III
memberikan bimbingan, motivasi, saran Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
dan bantuannya dalam penyusunan tugas Diponegoro.
akhir ini Fauzi, H. 2012. Ekstraksi Bitumen Dari Aspal
5. Bapak/Ibu Dosen serta staf Fakultas Buton Menggunakan Gelombang Mikro
Dengan Pelarut N-Heptana, Toluena, Dan
Sains dan Teknonogi, Program Studi
Etanol. Jurnal, Jurusan Teknik Kimia,

7
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
Harmein, R. 2010. Laporan Disertasi, Evaluasi
Model Modulus Bitumen Asbuton Dan
Model Modulus Campuran Yang
Mengandung Bitumen Asbuton. Institut
Teknologi Bandung. Kemeterian Agama RI,
2012: Al-Qur‟an dan terjemah
Kurniadji. 2007. Modul Trainer of Trainee :
Bahan Aspal dan Asbuton untuk
Perkerasan Jalan. In : Puslitbang jalan dan
Jembatan & Direktorat Jenderal Bina
Marga, D.P.U.
Kurniadji. 2010. Kajian ekstarsi Asbuton.
Bandung : Pusat Litbang Jalan

Rosyid, A. 1998. Pertambangan Aspal Alam


Pulau Buton. PPTM, Bandung
Sikumbang, N. Supandjono. Sanyoto. 1995. Peta
Geologi Lembar Buton, Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi. Bandung,
Sekala 1 : 250.000.
Siswosoebrotho, B.I. Kusnianti, N. 2005.
Laboratory Evaluation of Lawele Buton
Batural Asphalt in Concretre Mixture.
Proceeding of the Eastern Asia Sosiety for
Tranportation Studies,5,857-867
Subagio. B.S., Karsamaan R.H., Fahmi. I. 2003.
Fatigue Charecteristics of HRA Mix using
Indonesia Rock Asphalt (Asbuton) as a
filler. Production of EASEC IX. Indonesia.

Sukirman. S. 2003. Buton Aspal campiran panas


Granit. Jakarta

8
9

Anda mungkin juga menyukai