Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN BEST PRACTICE

PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI


PEMBELAJARAN (PKP) BAGI GURU SASARAN
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA-SMP BERBASIS
ZONASI

Disusun oleh:

DARINTYAHNTO,S, Pd
SMP
NEGERI 11 PALANGKA RAYA
DINAS PENDIDIKAN
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2019
Laporan
Diajukan kepada
Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu
sebagai persyaratan pelaksanaan ketuntasan belajar

Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP)


bagi Guru Sasaran Bahasa Ingris-SMP Berbasis Zonasi
Disusun oleh:

DARINTYAHNTO,S, Pd
Lembar Pengesahan

Disusun oleh : DARINTYAHNTO,S, Pd


NIP :-
Pangkat Golongan :-
Jabatan : Guru Bahasa Inggris
Unit Kerja : SMP Negeri 11 Palangka Raya
Alamat Instansi : Jalan Mahir Mahar Km,8 Tjilik Ruwut Palangka
Raya

Kab. Kota Palangka Rara Kode Pos 73112

Indramayu, 13 N0emer 2019


Kepala Sekolah
SMP Negeri 11 Palangka
Raya

Drs. H. Rasgana, M.M


NIP 19620215 199501 1 001
Biografi Penulis

Retno Supi Purbandari, S.Pd, anak dari Bapak


Maryoto dan dari Ibu Suprihatin. Ia lahir di Bandung, 21 September 1982. Ia
adalah anak pertama dari empat bersaudara dengan adiknya Ria Martin Novalia,
Rizka Putri Jayanti, Rasyd
Rantau Pamungkas. Mempunyai suami orang Indramayu yang bernama Rustano,
ST, M.Pd dan dikaruniai dua anak Panji Maulana Kusumajati dan Keisah Mustika
Maharani.
Pendidikan pertamanya adalah di SDN
Sukapura Bandung, SDN 1 Weru Kab.Cirebon, SDN 1 Karangnongko Yogyakarta
lulus tahun 1994 kemudian meneruskan di SMP Islam Yogyakarta lulus tahun
1997 kemudian meneruskan dijenjang SMUN 1 Pabedilan Kab.Cirebon dan di
SMUN 1 Beber
Kab.Cirebon dan lulus tahun 2000.
Setelah itu mengambil S1 di kota Yogyakarta yaitu Universitas Ahmad Dahlan
tepatnya pada jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia kelulusan 2005.
Dengan tekad besar untuk meningkatkan standar profesionalisme guru, penyusun
mengabdikan diri pada dunia Pendidikan dengan mengajar pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia tingkat SMP di unit kerja SMP Negeri 1 Gabuswetan.
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan YME, karena hanya
atas izin dan karunia-Nya LAPORAN BEST PRACTICE PROGRAM
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP) BAGI GURU
SASARAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA-SMP, ini dapat diselesaikan.
Diharapkan melalui pedoman ini program PKP Berbasis Zonasi dapat
dilaksanakan dengan efektif.
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan
salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan dalam hal ini peserta
didik. Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang
menekankan pembelajaran berorientasi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau
Higher Order Thinking Skills (HOTS). Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik.
Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinggi kepada
berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan
kegiatan ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi upaya yang kita lakukan.
Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warohmatulahi Wabarokatuh.

Penyusun

Retno Supi Purbandari, S.Pd


DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Jenis Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran
B. Bahan/Materi Kegiatan
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
D. Alat/Instrumen
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

Tugas IN-1
LK.1 Pengembangan Pembelajaran
LK 2 Pendalaman Materi
Tugas IN-2
LK.3 Format desain pembelajaran sesuai pembagian KD
LK.4 Penilaian HOTS sesuai pembagian KD
Tugas ON-1
LK.5 RPP sesuai pembagian KD
LK.3 Format desain pembelajaran
LK.4 Penilaian HOTS kasti
Tugas IN- 3
LK.6 Reviu RPP sesuai pembagian KD
LK.4d Reviu Penilaian HOTS sesuai pembagian KD
Tugas ON-2
Lembar_Observasi_Praktik_Pembelajaran_Kasti
LK.7 Jurnal Pratek Pembelajaran Kasti
LK.5 RPP senam
Jurnal Belajar OJL ON 2
Tugas IN- 4
Tugas I o-3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 57 menyatakan bahwa evaluasi dilakukan dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Evaluasi
dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur
formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.

Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama


ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa
buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan
latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan
pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan
demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami
(C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran
yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order
thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran.
Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak
ceria.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi


bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru
dengan cara ceramah, (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru
adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang
hanya bersifat teoritis, dan hanya menyalin dari buku teks.

Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali


keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu
model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning) PBL. PBL merupakan model pembelajaran yang
mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari
dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep esensial dari materi yang dipelajarinya.

Salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas
siswa adalah menyelenggarakan Program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP).

Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu


pendidikan, maka pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan
kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui langkah ini,
pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerja guru (KKG) SD,
atau musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP/SMA/SMK, dan
musyawarah guru bimbingan dan konseling (MGBK), yang selama ini
dilakukan melalui Gugus atau Rayon, dapat terintegrasi melalui zonasi
pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan keseimbangan
dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat, seperti status
akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN
sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.

Pedoman ini disusun untuk memberikan arah dalam implementasi


Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi dalam
penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad
21 di dalam RPP.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik ini adalah kegiatan
pembelajaran Bahasa Indonesia unit 1 Teks Cerita Pendek kelas IX dan unit 2
Teks Laporan Hasil Observasi Kelas VII.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat Program PKP Berbasis Zonasi adalah sebagai berikut:
1) Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
penilaiannya;

2) Membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi sehingga dapat meningkatkan


kompetensinya;

3) Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik;

4) Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi


akademik dan manajerial.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik
baik penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi penggunaan aspek
HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 di dalam RPP.

Sasaran Program PKP Berbasis Zonasi adalah seluruh guru Bahasa


Indonesia Sekolah Menengah Pertama khususnya Guru Sasaran yang
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah
pembelajaran Bahasa Indonesia unit 1 Teks Cerita Pendek kelas IX unit 2 Teks
Laporan Hasil Observasi Kelas VII.

Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar unit 1 Teks


Cerita Pendek kelas IX adalah :

1) 3.5. Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek
yang dibaca yaitu:

2) 4.5. Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang


mendukung dari cerita pendek yang dibaca.

Kompetensi Dasar unit 2 Teks Laporan Hasil Observasi Kelas VII.adalah:


1) 3.7. Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi berupa buku
pengetahuan yang dibaca.

2) 4.7. Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan
yang dibaca dan didengar.

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan
penulis.
Pertemuan Materi Durasi Media Kegiatan Sumber Produk
Diklat Pembelajaran Belajar Peserta
LK Tagih
an
In-1 1) Kebijakan PKP 4jp LK Diskusi Portal
2) PPK dan GLN SIM
berorientasi Diskusi PKB
HOTS
3) Pengenalan Modul
kelas Diskusi
pendamping
online 4)

Pengembanga Diskusi
n
pembelajaran
HOTS

In-2 1) Analisis unit PPT Diskusi Portal LK-1


pembelajaran 2) SIM
Desain LK PKB
Pembelajaran
3) Penyusunan soal Modul
HOTS
In-3 1) Tinjauan PPT Portal
desain SIM
pembelajaran LK PKB
dan penilaian
HOTS Modul
2) Perbaikan hasil
tinjauan
pembelajaran
dan penilaian
HOTS
In-4 1) Refleksi PPT Portal
peraktik SIM
pembelajaran LK PKB
dan penilaian
di sekolah Modul
2) Desain
pembelajaran PKB
dan penilaian
Berorientasi Modul
ke-2
In-5 1) Laporan Best Portal
Practice SIM
D. Metode / Cara melaksanakan Kegiatan
Metode yang digunakan dalam pembelajaran program PKP ini adalah
Andragogi, yaitu proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu
struktur pengalaman belajar.

E. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan adalah;
1. Media cetak : modul dan lembar kerja
2. Media komputer : PPT, soft copy materi
3. Media jaringan internet : Portal SIM PKB
Instrumen yang digunakan
1. Penilaian sikap : Pengamatan saat kegiatan
berlangsung
2. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja dalam mengerjakan LK
3. Penilaian Pengetahuan : POST Test melalui jejaring internet
F. Waktu dan Tempat Kegiatan
1) Tempat kegiatan
a. IN bertempat di SMP Negeri 1 Kandanghaur Jln. Raya Kandanghaur No.
284 Kode Pos 45254 Ds. Wirapanjunan Kec. Kandanghaur Kab.

Indramayu Prov. Jawa Barat.


b. ON bertempat di SMP Negeri 1 Gabuswetan Jln. Raya Gabusweta No. 12
Kode Pos 45263 Ds. Gabuswetan Kec. Gabuswetan Kab.

Indramayu Prov. Jawa Barat.


2) Waktu Kegiatan
Tanggal 22 Sebtember - 20 Oktober 2019
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil Kegiatan ini guru mampu meningkatkan kualitas pembelajaran
pembelajaran . Melalui kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
Meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam
merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran
yang berorientasi pada penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan
dan Kecapakan Abad 21.

B. Masalah yang Dihadapi


Dalam kegiatan ini banyak menggunakan teknologi komputer dan jaringan
internet terutama dalam upload LK. Keterbatasan pengetahuan tentang
teknologi menghambat penyerapan pengetahuan dari program ini, Jaringan
webside yang lambat membuat pengiriman LK terhambat dan menyulitkan
peserta. Masalah yang dihadapi siswa belum terbiasa siswa belajar dengan
penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad
21. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu
mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri
menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui
ceramah.

Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai


untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media
pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus
disajikan sesuai dengan rumusan KD.

C. Cara Mengatasi Masalah


Pendampingan penggunaan teknologi oleh GI dan teman sejawat
membantu kami dalam menyelesaikan tugas. Upload LK di jam 24.00 untuk
memperoleh jaringan yang cepat. Agar siswa yakin bahwa pembelajaran
tematik dengan PBL dapat membantu mereka lebih menguasai materi
pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana,
mengapa, dan manfaat belajar berorientasi penggunaan aspek HOTS, 5M, 4
Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21. Pemahaman dan kesadaran
akan pentingnya HOTS ajakan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal
teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.

Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi


dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari
youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan
kegiatan literasi baca dan tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi
digitalnya.
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan
praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis,
dan pemecahan masalah.

2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara


sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan
Kecapakan Abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pembelajaran dalam program PKP berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan:

1. Guru diharapkan memahami KD yang akan diajarkan dan selanjutnya dapat


membuat target KD dan Indikator.

2. Guru diharapkan menggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan


dan Kecapakan Abad 21 di dalam RPP.

3. Guru seharusnya mampu menciptakan pembelajaran HOTS.


4. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).

5. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran menggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi
Pengetahuan dan Kecakapan Abad 21. Dukungan positif sekolah, seperti
penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk menerapkan praktik baik ini aka menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA

Abdulah. 2019. Pembelajaran Aktivitas Gerak Berirama Variasi Kombinasi Gerak


Dasar Senam Aerobik. Jakarta. Direktorat Pembinaan Guru
Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Unit Pembelajaran
Hardiyanto, 2019. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi
Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan (Pjok)
Sekolah Dasar (SD) Permainan Kasti, Jakarta. Direktorat Pembinaan Guru
Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Ariyana dkk. 2019. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta. Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Setiawati dkk. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi
Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills. Jakarta.
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pertemuan Materi Durasi Media Kegiatan Pembelajaran Sumber Produk Peserta
Diklat Belajar LK Tagihan
In-1 5) Kebijakan 4 JP 1. Buku a) Peserta menyimak paparan tentang; Guru Inti
PKP 2. pegangan Kebijakan PKP, PPK dan GLN
6) PPK dan GLN modul Bahasa berorientasi HOTS, Pengenalan kelas
berorientasi Indonesia pendamping online, dan Pengembangan
HOTS Bahan pembelajaran HOTS.
7) Pengenalan Presentasi/ b) Guru PKP dan guru inti bertanya jawab
kelas PPT
pendamping
online
8) Pengembangan
pembelajaran
HOTS
In-2 4) Analisis 3 JP 1. Buku a) Peserta menyimak paparan tentang; Guru Inti
unit 2. pegangan Analisis unit pembelajaran, Desain
5) pembelajaran modul Bahasa Pembelajaran dan Penyusunan soal
Desain Indonesia HOTS.
6) Pembelajaran Bahan b) Peserta PKP berlatih mmebuat; Analisis
Penyusunan Presentasi/ unit pembelajaran, Desain
soal HOTS PPT Pembelajaran dan Penyusunan soal
HOTS.
c) Mempersentasikan.
d) Mengambil kesimpulan dari
setiap masukan dan
memperbaikinya.
In-3 3) Tinjauan 2 JP 1. Buku a) Peserta menyimak paparan tentang; Guru Inti
desain pegangan Tinjauan desain pembelajaran dan
4) pembelajaran 2. modul Bahasa b) penilaian HOTS.
dan penilaian Indonesia Peserta membuat desain pembelajaran
HOTS Bahan c) dan penilaian HOTS.
Perbaikan hasil Presentasi/ d) Peserta PKP menampilkan karyanya.
tinjauan PPT Semua peserta dan guru inti
pembelajaran memperbaiki hasil tinjauan
dan penilaian pembelajaran dan penilaian HOTS.
HOTS
In-4 3) Refleksi 2 JP 1. Buku a) Guru inti bertanya kepada peserta PKP Guru Inti
peraktik 2. pegangan penemuan atau kesulitan apa ketika
pembelajaran modul pembelajaran dan penilaian di sekolah.
Bahasa b) Mencari pemecahan masalah yang di
dan penilaian hadapi ketika guru di sekolah secara
Indonesia
4) di sekolah Bahan bersama-sama antara guru inti dan
Desain Presentasi/ peserta yang lain.
pembelajaran PPT c) Membuat Desain pembelajaran dan
dan penilaian penilaian Berorientasi ke-2.
Berorientasi
ke-2
In-5 2) Laporan Best 1 JP 1. Buku a) Peserta menyimak paparan tentang Guru Inti
Practice 2. pegangan penyusunan Laporan Best Practice.
modul b) Membuat Laporan Best Practice.
Bahasa
Indonesia
Bahan
Presentasi/
PPT
On-1 1) RPP Unit 1 2 JP 1. Buku a) Guru menyiapkan dan membuat RPP Pengawas
2) Desain Unit 2 pegangan Unit 1 penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 / Kepala
modul Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Sekolah
Bahasa Abad 21 di dalam RPP.
Indonesia b) Guru membuat Desain Unit 2
RPP Unit 1 c) Guru memperbaiki kekurangan hasil
2. Desain Unit tinjauan pembuatan RPP Unit 1 dan
3. 2 Desain Unit 2
On-2 1) Peraktik Unit 1 2 JP 1. Buku guru a) Guru menerapkan penggunaan aspek Pengawas
2) RPP Unit 2 dan siswa HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan / Kepala
Bahasa Kecapakan Abad 21 di dalam Sekolah
Indonesia pembelajaran Unit 1.
2. RPP Unit 2 b) Guru menyiapkan dan membuat RPP
3. Cerpen Unit 2 penggunaan aspek HOTS, 5M, 4
Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan
Abad 21 di dalam RPP.
On-3 1) Peraktik Unit 2 3 JP 1. Buku a) Guru menerapkan penggunaan aspek Pengawas
2) Penyusunan pegangan HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan / Kepala
laporan modul Kecapakan Abad 21 di dalam Sekolah
Best Bahasa pembelajaran Unit 1.
3) Practice OJL1, Indonesia b) Guru menyusunan laporan Best
2, dan 2. Buku Practice, OJL 1, 2, dan 3
3. pegangan
modul
Bahasa
Indonesia
3. Infokus/
Video

Anda mungkin juga menyukai