Bab 4
Bab 4
Pada bab ini disajikan hasil dan pembahasan mengenai bentuk tindak tutur
komisif penjual dan pembeli di pasar tradisional Kali Rejo, Kecamatan Negeri
Katon, Kabupaten Pesawaran dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMA. Hal-hal yang menjadi fokus penelitian dan akan dibahas yaitu
bentuk tindak tutur komisif penjual dan pembeli di pasar tradisional Kali Rejo
yang meliputi tiga fungsi komunikasi yaitu menjanjikan, menawarkan, dan
berkaul beserta kelangsungan dan ketidaklangsungannya, modus yang digunakan
dalam tuturan, dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di
SMA.
oleh penutur untuk meyakinkan mitra tuturnya sehingga mempercayai apa yang
dituturkan oleh penutur.
4.2 Pembahasan
Pada bagian ini disajikan pembahasan hasil penelitian yang telah
dilakukan, mengenai tuturan yang termasuk dalam tindak tutur komisif dengan
tiga fungsi komunikasi, yaitu menjanjikan, menawarkan, dan berkaul, beserta
kelangsungan dan ketidaklangsungannya, dan modus yang digunakan dalam
tuturan tidak langsung tersebut, serta implikasi hasil penelitian terhadap
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Hasil penelitian diimplikasikan pada
pembelajaran Teks Negosiasi kelas X semester genap, yaitu KD 3.2
Membandingkan teks negosiasi, baik melalui lisan maupun tulisan dan 4.2
Memproduksi teks negosiasi yang koheren, sesuai dengan karakteristik teks
yang akan dibuat, baik secara lisan maupun tulisan.
Peristiwa tutur :
Setting and scene : 23 Mei 2022 pukul 07.45 WIB Di kios
penjual pakaian. Penjual sedang menata
barang jualannya.
Participants : Penjual dan pembeli berjenis kelamin perempuan.
End : Penutur menjamin keaslian jilbab atau
kerudung yang dijualnya dengan menunjukkan jilbab
atau kerudung tersebut kepada pembeli.
Act Sequence : Pembeli datang ke kios langsung
menanyakan harga dua jenis jilbab atau kerudung,
kemudian penjual menjawab harga kedua jenis jilbab
atau kerudung tersebut sekaligus menjamin bahwa
kualitas jilbab atau kerudung miliknya asli dan tidak
menipu. Akhirnya pembeli tertarik dengan jilbab atau
kerudung yang memiliki harga sedikit lebih mahal
karena tergiur dengan ujaran penjual.
Key : Penuh semangat.
Instrumentalities : Langsung.
Norms : Sopan dan santun.
Genres : Percakapan.
Peristiwa tutur :
Setting and scene : 23 Mei 2022 pukul 07.00 WIB, pagi hari disebuah kios
kecil pedagang kaki lima. Penjual sedang sibuk
menjajakan nyaling jualannya dengan suara yang
lantang.
Participants : Penjual berjenis kelamin laki-laki dan pembeli
berjenis kelamin perempuan.
Ends : Penjual menjanjikan kualitas buah nyaling.
Act Sequence : Penjual menjajakan nyaling yang dijualnya
dengan menjamin bahwa nyaling yang
dijualnya bau.
Key : Bersemangat dan bergembira.
Instrumentalities : Langsung.
Norms : Kurang sopan dan kurang santun.
Genres : Percakapan.
Data termasuk dalam tindak tutur langsung. Tuturan dijamin bau loh
mbak ini sama atau sesuai dengan maksud ilokusi yang dituturkan, yaitu penjual
29
secara lugas memberi tahu bau dari nyaling yang dijualnya, tanpa maksud lain
lagi yang menyertainya.
Data termasuk dalam tindak tutur tidak langsung dengan modus berita.
Makna ilokusi berbeda dengan yang dituturkan, sehingga terdapat makna lain
yang terselubung dibalik tuturannya. Melalui modus berita, penjual tidak hanya
bemaksud memberi tahu pembeli bahwa kualitas charge handphone yang
dijualnya bagus dan cepat untuk charge handphone, tetapi juga bermaksud
menegaskan kepada pembeli bahwa harga yang ia tentukan sudah sesuai dengan
kualitas barang tersebut.
(2) Pembeli : Eh Mba, ada jual TG hp ini gak?
Penjual : HP apa Mb?
Pembeli : Oppo A5S.
Penjual : Bagus apa biasa?
Pembeli : Yang bagus mba, biar awet, ntar kalo
yang jelek nggak kepake lama.
Penjual : Kalo yang bagus harganya 30.
Pembeli : Waduh.. waduh… 30? Bisa kurang
nggak itu Mba?
Penjual : Tapi jaminan itu Mba.
Peristiwa tutur :
Setting and scene : 23 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di sebuahkonter
handphone. Terlihat di toko ada dua pembeli yang
sedang menunggu barangnya diambilkan.
Participants : Penjual dan pembeli berjenis kelamin perempuan.
Ends : Menjanjikan kepada pembeli
32
Data termasuk dalam tindak tutur tidak langsung dengan modus berita.
Makna ilokusi berbeda dengan yang dituturkan, sehingga terdapat makna lain
yang terselubung dibalik tuturannya. Melalui modus berita, penjual tidak hanya
bemaksud memberi tahu pembeli bahwa ia menjamin/menanggung segala
kualitas barang yang dijualnya, tetapi juga bermaksud menegaskan bahwa harga
yang diberikan tidak dapat ditawar/tidak dapat kurang lagi.
(3) Penjual : Mampir Mba… murah-murah bajune…putih biru opo
opo?
Pembeli : Pramuka…seng tebel tapi agak… (sambIl berpikir).
Penjual : Tebel tapi nggak panas?
Pembeli : Seng iki piro to?(memegang salah satu baju) Penjual :
Iki 150 oleh kurang… Ukurane okeh.
Pembeli : Mosok 150 men si Mas. Biasane 120.
Penjual : Ora oleh nak 120 Mbak. Seng kandel iki nak dingo ora
panas.
Peristiwa tutur :
Setting and scene : 23 Mei 2022 pukul 08.30 WIB, kios penjual baju
33
Data termasuk dalam tindak tutur tidak langsung dengan modus berita.
Makna ilokusi berbeda dengan yang dituturkan, sehingga terdapat makna lain
yang terselubung dibalik tuturannya. Melalui modus berita, penjual tidak hanya
bemaksud meyakinkan pembeli tentang kualitas baju yang dijualnya tebal dan
tidak panas penjual juga memiliki maksud lain dibalik tuturannya, yaitu
menegaskan bahwa harga yang diberikannya sudah sesuai dengan kualitas yang
dimiliki baju tersebut.
(T2L) yang berjumlah 4 tuturan dan tindak tutur tidak langsung (T3L) yang
berjumlah 2 tuturan. Modus dalam tuturan tindak tutur tidak langsung hanya
menggunakan modus berita dan modus tanya.
1. Tindak Tutur Langsung
Tindak tutur langsung adalah tindak tutur yang dalam pengutaraan
tuturannya sesuai atau sama dengan maksud yang dituturkannya. Beberapa tindak
tutur langsung tersebut, akan dijabarkan sebagai berikut.
Peristiwa tutur :
Setting and scene : 27 Mei 2022 pukul 07.30 WIB di sebuah toko baju.
Saat itu toko dalam keadaan sepi, tidak ada pembeli lain.
Participants : Penjual dan pembeli berjenis kelamin perempuan.
Ends : Menawarkan kepada pembeli.
Act Sequence : Penjual menawarkan barang yang dijualnya
kepada pembeli agar tertarik dan mau
membelinya.
Key : Bersemangat dan serius.
Instrumentalities : Langsung.
Norms : Sopan dan santun.
Genres : Percakapan.
35
Data termasuk dalam tindak tutur langsung. Maksud ilokusi sama atau
sesuai dengan yang dituturkan, penjual secara lugas memberi tahu kualitas
barang yang dijualnya beserta kelebihan-kelebihan yang ada pada salah satu
midi dress tersebut, tanpa maksud lain lagi yang menyertainya.
(2) Penjual : Mari Mba…
Pembeli : Liat-liat dulu ya Mba.
Penjual : Bolehhh… Barang baru dateng semua ini mba.
Pembeli : Baju tidur ini berapa Mba?
Penjual : Itu 75 bisa kurang.
Pembeli : Kalo jilbab di depan itu?
Penjual : Oooh yang itu.. 25 udah pas.
Pembeli : Kalo aku ambil dua-duanya jadi berapa?
Penjual : (menghitung dengan kalkulator) 100 Mba. Mau?
Kalo mau, saya ambilin.
Peristiwa tutur :
Setting and scene : 27 Mei 2022 pukul 10.00 WIB di sebuah
toko pakaian yang sepi.
Participants : Penjual dan pembeli berjenis kelamin perempuan.
Ends : Menawarkan kepada pembeli.
Act Sequence : Penjual menawarkan dengan bertanya kepada
pembeli apakah ia bersedia dengan harga yang
ditawarkan.
Key : Cara bicara cepat dan penuh keseriusan.
Instrumentalities : Langsung.
36
Data termasuk dalam tindak tutur langsung. Maksud ilokusi sama atau
sesuai dengan yang dituturkan, penjual secara lugas menanyakan apakah
pembeli tertarik dengan baju tidur dan jilbab tersebut, dan akan langsung
mengambilkannya jika tertarik, tanpa adanya maksud lain lagi.
Peristiwa tutur :
Setting and scene : 27 Mei 2022 Pukul 09.45 WIB di sebuah kios
penjual tempe, kiosnya dalam keadaan yang sepi,
hanya ramai orang berlalu-lalang.
Participants : Penjual berjenis kelamin laki-laki dan pembeli
berjenis kelamin perempuan.
37
Data termasuk dalam tindak tutur tidak langsung dengan modus tanya.
Maksud ilokusi berbeda dengan yang dituturkan, sehingga terdapat makna lain
yang terselubung dibalik tuturannya. Melalui modus tanya tersebut, penjual
tidak hanya bertanya, tetapi juga bermaksud agar pembeli membeli tempe
yang dijualnya.
(2) Pembeli : Ini 15 aja ya?
Penjual : Dilihat dulu Bu. Itu besar lah ukurannya.
Pembeli : Yaiya 15!
Penjual : 20. Itu yang bagus (itu yang bagus itu).
Pembeli : Semua ya bagus itu baru.
Peristiwa tutur :
Setting and scene : 27 Mei 2022 pukul 09.15 WIB di belakang mobil penjual
barang pecah belah, terlihat ramai pembeli yang melintas.
Participants : Penjual berjenis kelamin laki-laki dan pembeli
berjenis kelamin perempuan.
38
Setting and scene : 27 Mei 2022 pukul 07.15 WIB di sebuah kios sembako,
penjual sedang menata barang jualan kiosnya.
Participants : Penjual dan pembeli berjenis kelamin perempuan.
Ends : Berkaul kepada pembeli
Act Sequence : Pembeli ingin membeli gula setengah saja, kemudian
penjual mengatakan bahwa jika membeli di kiosnya
dengan jumlah berapa pun harganya sama saja dan
bernazar akan memberikan potongan harga kepada
pembeli. Akhirnya, pembeli membeli sebanyak dua
kilogram.
Key : Wajah serius namun sedikit acuh.
Instrumentalities :Langsung.
Norms : Cukup sopan.
Genres : Percakapan.
Beneran. Tiap orang beli, saya kasih 14, padahal aslinya 15, menunjukkan suatu
nazar yang akan penjual lakukan jika pembeli menjadi langganan di kiosnya.
Data merupakan tindak tutur langsung. Maksud ilokusi sama atau sesuai
dengan tuturannya. Secara lugas penjual memberi tahu pembeli bahwa ia akan
memberikan potongan harga jika pembeli membeli di kiosnya dengan jumlah
berapa pun.
(2) Pembeli : Tante, mau belanja. (menyerahkan catatan
belanjaannya)
Penjual : Iya Mba, tunggu ya.
Pembeli : Siap.
Penjual : (kurang lebih sepuluh menit kemudian, penjual selesai
menyiapkan belanjaannya) Udah Mba, totalnya 170 ribu.
Pembeli : Aduh uangnya kurang lagi! Harganya pada naik ya
Te? Biasanya saya belanja gak segini abisnya.
Penjual : Ini kan yang bagus semua, sesuai sama catetan Mba tadi.
Pembeli : Masak gak dikurangin Te?
Penjual : Aduuhh.. gak bisa Mba, udah pas segitu, coba cek toko
sebelah, kalo lebih murah, saya pulangin selisihnya.
Peristiwa tutur :
Setting and scene : 27 Mei 2022 pukul 10.50 WIB di sebuah toko
sembako, penjual terlihat sedang sibuk karena
tokonya cukup ramai.
Participants : Penjual dan pembeli berjenis kelamin perempuan.
Ends : Berkaul kepada pembeli
Act Sequence : Penjual bernazar akan mengembalikan selisih harganya
jika di toko lain menjual dengan harga yang lebih
murah dengan memerintah pembeli untuk mengecek
harga di toko lain.
Key : Cara bicara cepat dan nada yang datar.
Instrumentalities : Langsung.
41
Data merupakan tindak tutur langsung. Maksud ilokusi sama atau sesuai
dengan tuturannya. Penjual bernazar akan mengembalikan selisih uang yang
telah dibayarkan oleh pembeli, jika di toko lain menjual dengan harga yang lebih
murah dengan memerintah pembeli untuk mengecek harganya di toko lain.
(3) Penjual : Iya cantik, cari apa?
Pembeli : Ada celana buat saya nggak?
Penjual : Celana ya? Ada, tapi tinggal ukuran 27
Pembeli : Tapi muat ya?
Penjual : Cobain aja.
Pembeli : (langsung mencoba) Agak sempit ya.
Terlalu pres maksudnya.
Penjual : Masa sih? Nggak lah. Pas itu, kalo kegedean jelek.
Pembeli : Berapa ini?
Penjual : Itu 130 aja.
Pembeli : 100 aja ya? Kan tinggal satu.
Penjual : Aduh cantik.. modalnya aja belum dapet segitu. Boleh
tanya sama bos saya yang jualan di toko sebelah sana,
kenal kan? Pasti harganya sama. Kalo beda, tak
pulangin deh duitnya.
Peristiwa tutur :
Setting and scene : 27 Mei 2022 pukul 11.20 WIB di sebuah kios
penjual pakaian, kiosnya dalam keadaan yang
42
Data merupakan tindak tutur langsung. Maksud ilokusi sama atau sesuai
dengan tuturannya. Penjual bertutur dengan maksud meminta pembeli untuk
mengecek harga di toko lain yang ditunggu oleh bosnya dan akan
mengembalikan uang yang telah dibayarkan oleh pembeli jika harga yang
diberikannya terlalu mahal/berbeda dengan harga yang diberikan bosnya, tanpa
adanya maksud lain lagi.
43
Setelah kegiatan awal dirasa cukup, yang terlihat dari antusias para
peserta didik, maka kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan inti.
Kegiatan dengan alokasi waktu 60 menit ini dimulai dengan membentuk
peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil, kemudian membagikan
transkrip percakapan hasil penelitian berupa teks negosiasi. Pada tahap ini, data
dalam penelitian yang berupa percakapan antara penjual dan pembeli dijadikan
sebagai contoh teks negosiasi untuk memperjelas cara bernegosiasi sekaligus
dapat memperkenalkan kepada peserta didik tentang tiga fungsi komunikasi
dalam tindak tutur komisif, yang meliputi menjanjikan, menawarkan, dan
berkaul. Peserta didik diminta untuk membaca dua buah teks negosiasi dan
mencermati uraian yang berkaitan dengan menganalisis isi, struktur (orientasi,
pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks negosiasi
45
Contoh 1
Pembeli : (menunjuk jilbab atau kerudung) Yang ini berapa Mas?
Penjual : Yang ini 25, kalo yang ini 20. Yang asli ini, gak menipu.
Pembeli : Hmmm.. yaudah yang ini 1 ya! (menunjuk
jilbab atau kerudung yang harganya 25 ribu)
Contoh 2
Penjual : Cantik.. Ayo cantik nyalingnya. (mengajak pembeli untuk
mampir ke kiosnya)
Pembeli : Enggak Om. (terus berjalan)
Penjual : Dijamin bau loh Mbak ini.
Contoh 4
Dua contoh teks negosiasi tersebut memiliki perbedaan baik dari segi
struktur isi dan bahasa yang digunakan. Pada contoh 3, teks negosiasi berisi
tentang transaksi sebuah charge handphone oleh penjual dan pembeli yang
berjenis kelamin perempuan. Pembeli menanyakan harga dan perbedaan charge
jenis satu dengan jenis lainnya. Bahasa yang digunakan oleh penjual padat dan
santun karena penyampaiannya ramah serta lembut. Teks negosiasi tersebut
termasuk dalam tindak tutur komisif menawarkan, penjual menawarkan
kelebihan yang dimiliki pada jenis charge handphone yang dijualnya.
Contoh 5
Pembeli : Setengah! (menunjuk gula)
Penjual : Kok dikit amat.
Pembeli : Duitnya bagi-bagi buat beli yang laen.
Penjual : Di sini, mau beli berapa aja dikasih 14. Beneran. Tiap
orang beli, saya kasih 14, padahal aslinya 15.
Pembeli : 2kilo kalo gitu!
Penjual : Oke.
Contoh 6
Pembeli : Tante, mau belanja. (menyerahkan catatan belanjaannya)
Penjual : Iya Mba, tunggu ya.
Pembeli : Siap.
48
tutur komisif berkaul, yang menunjukkan suatu janji berupa nazar akan
mengembalikan selisih uang yang telah dibayarkan oleh pembeli jika setelah
mengecek harga barang di toko lain ternyata harganya lebih murah dari harga
ditokonya.
Hasil kerja mereka dituliskan dalam bentuk laporan kerja kelompok dan
dibacakan hasilnya di muka kelas, sedangkan peserta didik lain memberi
tanggapan secara lisan. Guru menilai semua kegiatan yang dilakukan oleh
peserta didik dan memberikan tambahan nilai terhadap peserta didik yang aktif.
Selesai kegiatan inti, dilanjutkan dengan kegiatan penutup, yaitu guru dan
peserta didik bersama-sama menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan. Melalui tahap ini, guru dapat mengetahui pemahaman peserta didik
tentang membandingkan dua teks negosiasi yang dibacanya, yang meliputi
persamaan dan perbedaan teks tersebut. Selain itu, guru dan peserta didik juga
merencanakan kegiatan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya, yaitu
memproduksi teks negosiasi secara lisan maupun tulisan. Kegiatan pembelajaran
pada pertemuan kali itu diakhiri dengan salam dan berdoa (jika kegiatan
pembelajaran dilakukan pada jam terakhir).
untuk menyampaikan secara lisan satu contoh teks negosiasi. Kedua, secara
berpasangan peserta didik membuat teks negosiasi secara tertulis dan
mendemonstrasikan di muka kelas.