Pengertian Ekonomi Islam
Pengertian Ekonomi Islam
1
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Ed. 3, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), 3.
2
Ibrahim ‘Asal, Al-Tanmiyah fi al-Islam, (Beirut: Al-Mu’assasaah al-Jami’ah, 1996), 40.
3
Kata qashada dalam Al-Qur’an sebanyak enam ayat, di antaranya: QS. Al-Maidah [5]:66; at-Taubah
[9]:42; an-Nahl [16]:9; Luqman [31]:32; dan Fatir [35]:22.
4
Muhammad Baltaji, Al-Milkiyah al-Fardiyah Fi an-Nidzam al-Iqtishady al-Islami, (Kairo:Dar al-
Salam,2007),9-10.
5
QS. Luqman [31]:19
6
QS. Al-Maidah [5]:66.
yang menurut tafsir al-Qurtuby, muqtasid dimaksudkan juga dengan pertengahn
dalam bekerja. Ayat lainnya juga dipahami oleh beberapa ahli tafsir bahwa hal
7
tersebut berkaitan dengan pertengahan adalah, “.......” kata-kata faminhum
muqtashidah dalam ayat ini menurut Tafsir Ibn Katsir (6/353) berarti pertengahan
dalam bekerja.
3. Iqtisad juga berarti jalan yang llurus, seperti yang tertera dalam suatu ayat 8
“...........” yang artinya adalah: “ dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang
lurus, dan dii antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau Dia
menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang
benar).”
4. Dan yang terakhir, iqtisad Al-Qur’an juga bisa dimaknai dengan “dekat”, seperti
yang tertera dalam Al-Qur’an,9 “..........”. arti dari ayat ini adalah: “kalau yang
kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan
perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetappi tempat
yang dituju itu aman jauh terasa oleh mereka, tetapi tempat yang dituju itu aman
jauh terasa oleh mereka.” Kata safaran qashidan diartikan dengan perjalanan
dekat dan mudah yang tidak ada kesulitan didalamnya.
5. Dalam Hadis Rasul, kata-kata “iqtashada” dipahami dengan arti “hemat”, seperti
dalam sebuah Hadis “.......”, yang berarti “Tidak akan menjadi fakta orang yang
berhemat.”10 Kata kerja qashada adalah iqtashada yang artinya adalah menuju
pada keseimbangan, keadilan, kejujuran, dan harmonisan.
6. Dalam Hadis yang lain juga disebutkan:
“.....................”
Atau mempunyai suatu arti, “Jadikan pekerjaanmu itu menjadi lurus dan kuat.” Di
sini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa jalan yang lurus adalah jalan yang
tidak berbelok-belok, dalam artian yang sesungguhnya adalah tidak akan bebelok
7
Arti dari ayat di atas adalah “dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunumg, mereka
menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai
didaratan, lalu sebagaian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat
Kami selain orang-orang yang setia lagi ingkar.” QS. Luqman [31]:32.
8
QS. an-Nahl [16]:9.
9
QS. At-Taubah [9]:42.
10
Hadis Riwayat Tabrani.
dari kebenaran. Kemudian al-qashdu dipahami dengan kesederhanaan yang berarti
tidak akan berbelok melebihi pertengahan dalam segala hal. Al-qashdun bisa
dimaknai pula dengan kesederhanaan dalam kehidupan yang berarti tidak
berlebih-lebihan dan juga tidak kikir.
Adapun Islam berarti dalam dan juga selamat. 11 Ekonomi Islam dibangun atas dasar
agama Islam, karena ekonomi merupakan bagian yang tak terpisahkan (integral) dari agama
Islam. Sebagai derivasi dari agama Islam, ekonomi Islam akan mengikuti agama Islam dari
berbagai aspek. Islam mendefenisikan agama bukan hanya berkaitan dengan spiritual dan
ritualitas, namun agama merupakan serangkaian keyakinan, ketentuan, dan peraturan serta
tuntunan moral bagi setiap aspek kehidupan manusia. Islam memandang agama sebagai suatu
jalan hidup yang melekat pada setiap aktivitas kehidupan, baik ketika mausia melakukan
hubungan dengan tuhannya maupun ketika manusia berinteraksi dengan sesama manusia dan
alam semesta.12 Kemudian pengertian tentang ekonomi Islam menurut beberapa pemikir
ekonomi Islam merupakan sebagai berikut:13
11
A.W.Munawir, Kamus al-Munawir, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), 655.
12
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2008), 13-14.
13
Mustafa Edwin Nasution,et al., Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2008), 2.; Mustafa
Edwin Nasution, et al., Pengertian Eklusif Ekonomi Islam (Jakarta: Prenada Media, 2006), 16; M. Nur Rianto
al-Arif & Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi, Suatu Perbandingan Antara Ekonomi Islam dan Ekonomi
Konvensional, (Jakarta: Prenada Media, 2010), 8.
4. M. Akram Khan dalam “Islamic Ekonomics: Nature and Need”
Ekonomi Islam bertujuan untuk melakukan kajian tentang hidup manusia yang
dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya alam atas dasar kerja sama dan
partisipan.
5. Khurshid Ahmad dalam “Studies in Islamic Economics (Perspective of Islam)”
Ilmu ekonomi Islam adalah suatu usaha sistematis untuk memahami masalah-
masalah ekonomi dan tingkah laku manusia secara relasional dalam perspektif Islam.
Daftar Referensi: