Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rifka Triana Rahmadani.

R
Nim : 50700123046
Mata Kuliah : Filsafat Dan Teori - Teori Dakwah
Kelas : IKOM-B

HAL - HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM


MENYUSUN PESAN DAKWAH

Dalam penyusunan pesan dakwah, terlebih dahulu kita harus mengetahui


pengertian dari pesan dan dakwah tersebut. Pesan adalah sebuah bentuk komunikasi
yang memiliki isi atau maksud dari satu pihak kepada pihak lainnya sedangkan
dakwah adalah sebuah bentuk penyampaian yang dilakukan oleh seorang pendakwah
untuk membawa dan mengantarkan umat kepada Allah SWT. Orang yang menyeru
hamba – hamba Allah kepada Allah itu adalah dakwah. Dakwah dalam Bahasa Arab
merupakan kata yang memiliki tiga huruf asal, yaitu “Da’a, yad’u, dan da’watan”
yang memiliki arti seruan, panggilan atau doa. Jadi dapat disimpulkan dakwah dalam
Bahasa adalah seruan atau panggilan.
Yang harus diperhatikan dalam penyusunan dakwah itu sendiri adalah yang pertama
materi dakwah, materi dakwah itu harus bersumber dari ayat-ayat al qur’an, as-sunnah
Rasulullah Saw, hasil ijtihad ulama, ucapan para sahabat nabi dan juga berhubungan
dengan Sejarah peradaban islam. Yang kedua, materi dakwah yang ditentukann tidak
bertenteangan dengan sumber utamanya. yang ketiga atau yang terakhir, dalam
susunan dakwah yang akan disampaikan Da’I juga harus memiliki niat dan tekad
dalam menjalankannya, terlebih perlu kecerdasan dan pengenalan objek yang
memudahkan menyampaikan dakwah dan juga dalam penyusunan pesan dakwah tidak
boleh adanya paksaan kepada umat.
MEMULIAKAN TETANGGA

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt., yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kita semua selalu sehat dan dalam
perlindungan-Nya. Tidak lupa selawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad saw.
Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat menjunjung tinggi keharmonisan antartetangga.
Tentunya tidakan beliau berbuat baik kepada tetangga merupakan anjuran bagi orang orang
muslim untuk berbuat baik kepada tetangga dan memuliakan mereka. Beliau bersabda:
‫ وَم ن كاَن ُيْؤ ِم ُن باِهَّلل واْلَيوِم اآلِخ ِر َفْلُيْك ِر ْم َض ْيَفُه‬،‫وَم ن كاَن ُيْؤ ِم ُن باِهَّلل واْلَيوِم اآلِخ ِر َفْلُيْك ِر ْم جاَر ُه‬
Artinya:
“Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya,
dan siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan
tamunya.” (H.R Muslim)
Dari dalil di atas dapat kita simpulkan bahwa Rasulullah SAW. Menganjurkan kita untuk
memuliakan tetangga kare sesungguhnya orang orang memuliakan tetangganya adalah orang
orang yang beruntung di hari akhir.
Memuliakan tetangga itu bukanlah perkara sulit, Rasulullah SAW telah memberikan
gambaran sederhana bagaimana cara memuliakan tetangga.
Abu Dzarr ra berkata: Bersabda Rasulullah SAW, “Hai Abu Dzarr jika engkau memasak
sayur, maka perbanyaklah kuahnya, dan berikan sebagian pada para tetanggamu
(H.R. Muslim).
Nama : Rifka Triana Rahmadani. R
Nim : 50700123046
Mata Kuliah : Filsafat Dan Teori - Teori Dakwah
Kelas : IKOM-B

HAL - HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM


MENYUSUN PESAN DAKWAH

Dalam penyusunan pesan dakwah, terlebih dahulu kita harus mengetahui


pengertian dari pesan dan dakwah tersebut. Pesan adalah sebuah bentuk komunikasi
yang memiliki isi atau maksud dari satu pihak kepada pihak lainnya sedangkan
dakwah adalah sebuah bentuk penyampaian yang dilakukan oleh seorang pendakwah
untuk membawa dan mengantarkan umat kepada Allah SWT. Orang yang menyeru
hamba – hamba Allah kepada Allah itu adalah dakwah. Dakwah dalam Bahasa Arab
merupakan kata yang memiliki tiga huruf asal, yaitu “Da’a, yad’u, dan da’watan”
yang memiliki arti seruan, panggilan atau doa. Jadi dapat disimpulkan dakwah dalam
Bahasa adalah seruan atau panggilan.
Yang harus diperhatikan dalam penyusunan dakwah itu sendiri adalah yang pertama
materi dakwah, materi dakwah itu harus bersumber dari ayat-ayat al qur’an, as-sunnah
Rasulullah Saw, hasil ijtihad ulama, ucapan para sahabat nabi dan juga berhubungan
dengan Sejarah peradaban islam. Yang kedua, materi dakwah yang ditentukann tidak
bertenteangan dengan sumber utamanya. yang ketiga atau yang terakhir, dalam
susunan dakwah yang akan disampaikan Da’I juga harus memiliki niat dan tekad
dalam menjalankannya, terlebih perlu kecerdasan dan pengenalan objek yang
memudahkan menyampaikan dakwah dan juga dalam penyusunan pesan dakwah tidak
boleh adanya paksaan kepada umat.
MEMULIAKAN TETANGGA

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt., yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kita semua selalu sehat dan dalam
perlindungan-Nya. Tidak lupa selawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad saw.
Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat menjunjung tinggi keharmonisan antartetangga.
Tentunya tidakan beliau berbuat baik kepada tetangga merupakan anjuran bagi orang orang
muslim untuk berbuat baik kepada tetangga dan memuliakan mereka. Beliau bersabda:
‫ وَم ن كاَن ُيْؤ ِم ُن باِهَّلل واْلَيوِم اآلِخ ِر َفْلُيْك ِر ْم َض ْيَفُه‬،‫وَم ن كاَن ُيْؤ ِم ُن باِهَّلل واْلَيوِم اآلِخ ِر َفْلُيْك ِر ْم جاَر ُه‬
Artinya:
“Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya,
dan siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan
tamunya.” (H.R Muslim)
Dari dalil di atas dapat kita simpulkan bahwa Rasulullah SAW. Menganjurkan kita untuk
memuliakan tetangga kare sesungguhnya orang orang memuliakan tetangganya adalah orang
orang yang beruntung di hari akhir.
Memuliakan tetangga itu bukanlah perkara sulit, Rasulullah SAW telah memberikan
gambaran sederhana bagaimana cara memuliakan tetangga.
Abu Dzarr ra berkata: Bersabda Rasulullah SAW, “Hai Abu Dzarr jika engkau memasak
sayur, maka perbanyaklah kuahnya, dan berikan sebagian pada para tetanggamu
(H.R. Muslim).

Anda mungkin juga menyukai