Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN, STRATEGI DAN INOVASI

PEMBELAJARAN SEJARAH

Dosen pengampu:
Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd.
Nur Indah Lestari, S.Pd., M.Pd.
Aprilia Triaristina, S.Pd., M.Pd.

Oleh
Kelompok 4

Hazelita Syaikha khayyira 2113033058

Angela Fety Meilani 2113033068

Mas Ayu Soraya 2113033076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolonganNya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafaatnya di
akhirat nanti.
Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatNya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Perencanaan, Strategi dan Inovasi Pembelajaran Sejarah dengan judul
“Permasalahan Model Pola Pikir Perencanaan Pembelajaran Camp ”.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Bandar Lampung, 5 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2

1.3 Tujuan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4

2.1 Model Pembelajaran Kemp........................................................................4

2.2 Permasalahan Model Pembelajaran Kemp................................................ 6

2.3 Akibat Permasalahan Model Pembelajaran Kemp ......................................7

BAB III PENUTUP...........................................................................................9

3.1 Kesimpulan...................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan masyarakat dan
individu. Dalam era modern, tantangan pendidikan semakin kompleks dengan
perkembangan teknologi, perubahan sosial, dan kebutuhan yang beragam dari peserta
didik. Oleh karena itu, konsep dan prinsip pembelajaran menjadi fokus utama dalam
pengembangan pendidikan yang efektif.

Konsep dan prinsip pembelajaran adalah dasar dari proses pendidikan yang berhasil.
Mereka membentuk kerangka kerja yang mengarahkan pendekatan, metode, dan strategi
yang digunakan oleh pendidik untuk mengajar dan peserta didik untuk belajar.
Pemahaman yang mendalam tentang konsep dan prinsip pembelajaran membantu
pendidik merancang pengalaman belajar yang lebih relevan, menarik, dan efektif. Dalam
konteks global yang terus berubah, pemahaman yang kuat tentang konsep dan prinsip
pembelajaran menjadi semakin penting. Hal ini karena mereka memungkinkan pendidik
untuk mengadaptasi metode pembelajaran sesuai dengan perkembangan terbaru dalam
pendidikan, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, penelitian dan pemahaman
yang mendalam tentang konsep dan prinsip pembelajaran berperan sentral dalam
perbaikan sistem pendidikan dan mencetak generasi yang kompeten dan adaptif.

Makalah ini akan menjelajahi konsep dan prinsip pembelajaran dengan


mendalam, menguraikan pentingnya pemahaman ini dalam konteks pendidikan modern,
dan memberikan wawasan tentang bagaimana konsep dan prinsip ini dapat diterapkan
secara efektif dalam praktik pendidikan. Dengan pemahaman yang kuat tentang konsep
dan prinsip pembelajaran, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih
efektif dan relevan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang
akan dibahas adalah:
1. Apa pengertian dari kata pembelajaran?
2. Bagaimana konsep dan metode pembelajaran?
3. Apa tujuan dari belajar dan pembelajaran?
4. Apa faktor yang mempengaruhi pembelajaran?
5. Apa saja prinsip belajar dan pembelajara

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa pengertian dari kata pembelajaran.


2. Untuk mngetahui bagaimana konsep dan metode pembelajaran.
3. Untuk mengetahu apa tujuan dari belajar dan pembelajaran.
4. Untuk mengetahu apa faktor yang mempengaruhi pembelajaran.
5. Untuk mengetahui apa saja prinsip belajar dan pembelajara.

2
BAB II
PEMBAHASA
N

2.1 Pengertian

2.2 Konsep dan metode pembelajaran

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional, Pendidikan


adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan
Pembelajaran adalah proses terjadinya interaksi antara siswa dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran tersebut dirancang untuk
mendukung pemerolehan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Pengertian pembelajaran berdasarkan Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran adalah proses interaksi antarsiswa, antara siswa dengan tenaga guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses
pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap siswa sebagai hasil dari sinergi
antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. (Paulina,
2003)
Proses tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi
mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam membangun
bertumbuhnya sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang
diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi
pada kesejahteraan hidup umat manusia. Dengan demikian sekolah bekerjasama dengan
keluarga dan masyarakat dalam rangka membangun karakter bangsa.
Sekolah merupakan tempat kedua pendidikan siswa yang dilakukan melalui
program intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler
dilaksanakan melalui mata pelajaran, sedangkan kokurikuler dilaksanakan melalui
3
kegiatan-kegiatan di luar sekolah yang terkait langsung dengan mata pelajaran, misalnya
tugas individu, tugas kelompok, dan pekerjaan rumah berbentuk proyek atau bentuk
lainnya. Adapun kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan
kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk
mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih
luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Keluarga merupakan
tempat pertama bersemainya bibit sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik. Oleh karena itu, peran keluarga tidak dapat sepenuhnya
digantikan oleh sekolah dalam membangun karakter bangsa. Sedangkan masyarakat
merupakan salah satu tempat berlangsungya pendidikan yang beragam yang perlu
diselaraskan antara satu dengan yang lain, misalnya media massa, bisnis industri,
organisasi kemasyarakatan, dan lembaga keagamaan. Untuk itu para tokoh masyarakat
dapat saling berkoordinasi dan sinkronisasi dalam memainkan perannya guna
mendukung proses pembelajaran yang tengah dijalani siswa. (Dimyati, Belajar dan
Pembelajaran, 2006)
Siswa adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,
mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran
harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk
mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar- benar memahami
dan dapat menerapkan pengetahuan, maka siswa perlu didorong untuk bekerja
memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras
mewujudkan ide-idenya. (Wahab, Rosnawati 2016) Pengalaman belajar ini nantinya
akan diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat dan sebaliknya siswa
dapat memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. Siswa membangun
pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta menerapkannya dalam berbagai situasi
kehidupan baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Oleh karena itu, pembelajaran
ditujukan untuk mengembangkan potensi siswa agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovaif, dan afektif,
serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia. Singkatnya, keterjalinan, keterpaduan, dan konsistensi antara sekolah,
keluarga, dan masyarakat harus diupayakan dan diperjuangkan secara terus menerus
sebagai tripusat pendidikan sekaligus menjadi sumber belajar yang saling menunjang.
(Dimyati, Mudjiono.)
4
Konsep dan metode pembelajaran adalah dua aspek penting dalam proses
pendidikan. Mereka bekerja bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berikut
adalah penjelasan singkat tentang keduanya:

1. Konsep Pembelajaran
 Konsep pembelajaran adalah landasan atau prinsip dasar yang
membimbing pendekatan dalam mendidik siswa.
 mencakup pandangan tentang bagaimana siswa memahami, memproses,
dan memanfaatkan informasi.
 Konsep pembelajaran dapat berbeda antar teori-teori pendidikan,
misalnya, konstruktivisme, behaviorisme, atau pendekatan berbasis
masalah.
 Konsep ini membantu guru atau instruktur dalam merancang kurikulum,
mengembangkan materi pembelajaran, dan menciptakan lingkungan
pembelajaran yang efektif.

2. Metode Pembelajaran
 Metode pembelajaran adalah teknik atau strategi konkret yang digunakan
oleh guru atau instruktur untuk mengajarkan materi kepada siswa.
 mencakup berbagai pendekatan seperti ceramah, diskusi kelompok,
proyek, simulasi, eksperimen, dan pembelajaran online, antara lain.
 Pemilihan metode pembelajaran seharusnya didasarkan pada tujuan
pembelajaran, karakteristik siswa, dan materi yang diajarkan.
 Kombinasi metode pembelajaran yang beragam seringkali efektif untuk
mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa.

Sangat penting untuk memahami bahwa konsep pembelajaran memandu


pemikiran filosofis dan pendekatan umum dalam pendidikan, sementara metode
pembelajaran adalah alat konkret yang digunakan untuk menerapkan konsep
tersebut dalam pengaturan pembelajaran sehari-hari. Pemahaman yang baik
tentang kedua aspek ini membantu guru dan instruktur merancang pengalaman
pembelajaran yang efektif untuk siswa mereka.

5
Prinsip pembelajaran
Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran adalah panduan atau aturan dasar
yang menggambarkan bagaimana siswa dapat memahami, mengingat, dan
menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru. Prinsip-prinsip ini dapat
membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif. (Arkadie, S.
(2011). Beberapa prinsip utama dalam Kegiatan pembelajaran menggunakan
prinsip sebagai berikut :
 Siswa difasilitasi untuk mencari tahu dan belajar dari berbagai sumber
belajar.
 Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah, berbasis
kompetensi, berbasis keterampilan aplikatif, dan terpadu.
 Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki
kebenaran multi dimensi.
 Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-
skills dan soft-skills.
 Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat.
 Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan
(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun
karso), dan mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran
(tutwurihandayani);
 Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
 Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
 Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.

Prinsip-prinsip ini dapat digunakan oleh pendidik dan siswa sebagai


panduan untuk merancang pengalaman pembelajaran yang lebih efektif dan
berarti. Tetapi perlu diingat bahwa prinsip-prinsip ini dapat bervariasi tergantung
pada konteks pembelajaran dan karakteristik siswa yang berbeda.

6
BAB III
PENUTUP
7
3.1 Kesimpulan

8
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati, Mudjiono. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Jakarta : Rineka Cipta,


2006, 2006.Gusnarib
Wahab, Rosnawati. Teori-Teori Belajar Dan Pembelajaran, 2016
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta, 2006.
Paulina, Panen, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : UT, 2003.
Arkadie, S. (2011). Prinsip-Prinsip Belajar

Anda mungkin juga menyukai