AdeHeryana PengertiandanJenisBencana
AdeHeryana PengertiandanJenisBencana
net/publication/338537206
CITATIONS READS
6 35,078
1 author:
Ade Heryana
Universitas Esa Unggul
113 PUBLICATIONS 174 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ade Heryana on 12 January 2020.
PENDAHULUAN
Pada saat tulisan ini dibuat, sedang terjadi bencana akibat ulah manusia yaitu perang Iran-AS yang
berdampak pada tertembaknya pesawat komersial Ukraina yang membawa 170 penimpang oleh rudal Iran.
Awal tahun 2020, DKI Jakarta untuk kesekian kali dilanda bencana banjir sebagai akibat tingginya curah
hujan. Pada tahun sebelumnya, Indonesia juga dilanda dua kejadian bencana alam yakni banjir bandang di
Sentani, Papua dan gempa bumi di Nusa Tenggara Barat tahun 2019. Di belahan bumi lain terjadi
kecelakaan pesawat terbang yakni Ethiopia airlines yang menyebabkan pesawat Boeing 737 Max di
beberapa negara dilarang terbang. Lalu di New Zealand terjadi penembakan terhadap umat muslim yang
sedang beribadah sholat Jumat dan menewaskan sekitar 40 orang.
Bencana merupakan kondisi yang sulit bahkan tidak dapat diprediksi. Namun beberapa langkah penting
dapat dilakukan untuk meminimalisir kerusakan serta mengoptimalkan proses pembangunan dan perbaikan
kembali (Reich & Henderson, 2015). Langkah-langkah tersebut secara sistematik diterapkan melalui
manajemen bencana, yaitu sebuah ilmu pengetahuan dan penerapan kolaboratif oleh berbagai disiplin dan
otoritas pemerintahan, terhadap proses pengambilan keputusan, teknis manajemen dan pemanfaatan
sumberdaya, untuk ambil bagian dalam proses dan tahap kebencanaan, dimulai dari pencegahan dan
kesiapsiagaan perencanaan, respon cepat, pengurangan kehancuran, rekonstruksi, dan pembangunan (S. W.
A. Gunn, 2013).
Lalu apakah itu bencana? Bagaimanakan pengklasifikasian bencana yang timbul di muka bumi ini? Artikel
ini berupaya menjawab dua pertanyaan tersebut.
PENGERTIAN BENCANA
Bencana dalam terminologi bahasa inggris disebut dengan disaster, berasal dari kata Latin yaitu dis dan
astro/aster. Dis berarti buruk atau terasa tidak nyaman, dan aster berarti bintang. Dengan demikian secara
harfiah disaster berarti menjauh dari lintasan bintang atau dapat diartikan “kejadian yang disebabkan oleh
konfigurasi astrologi (perbintangan) yang tidak diinginkan”. Referensi lain mengartikannya sebagai
“bencana terjadi akibat posisi bintang dan planet yang tidak diinginkan” (Coppola, 2015) & (Etkin, 2016).
1
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana
Dalam Dictionary of Disaster Medicine and Humanitarian Relief, definisi bencana (disaster) adalah (S. W.
A. Gunn, 2013):
“The result of a vast ecological breakdown in the physical and functional relations between
man and his environment, caused by nature or man, a serious and sudden event (or slow, as
in drought) on such a scale that available resources cannot meet the requirements, and the
stricken community needs extraordinary efforts to cope with the damaging situation, often
with outside help or international aid”
Terjemahan secara bebas, bencana adalah kehancuran ekologis yang luas baik secara fisik maupun
hubungan fungsional antara manusia dengan lingkungannya, yang disebabkan oleh alam atau manusia,
berbentuk kejadian yang serius atau tidak nampak (atau lambat, seperti pada kekeringan), dalam skala yang
tidak dapat ditangani oleh sumberdaya yang ada, dan komunitas yang terdampak membutuhkan upaya yang
luar biasa untuk menangani kerusakan yang terjadi, bahkan membutuhkan bantuan dari masyarakat
internasional.
Pengertian bencana secara formal dinyatakan oleh Centre for Research on the Epidemiology of Disasters
(CRED). Lembaga ini mendefinisikan bencana sebagai berikut (Etkin, 2016):
“a situation or event which overwhelms local capacity, necessitating a request to the national
or international level for external assistance, or is recognised as such by a multilateral agency
or by at least two sources, such as national, regional or international assistance groups and
the media”
Terjemahan secara bebas, bencana adalah situasi atau kejadian yang membutuhkan kemampuan pemerintah
lokal secara luar biasa, membutuhkan bantuan secara nasional dan internasional atau minimal dua lembaga
internasional atau kelompok bantuan serta media nasional, regional dan internasional. Supaya
kejadian/bencana tercatat dalam database CRED, maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut (Etkin,
2016):
Namun demikian kriteria/definisi yang disebutkan oleh CRED mendapat kritik dari berbagai pihak karena
tidak mengikutsertakan skala geografis, kerusakan per kapita. Misalnya terdapat perbedaan antara 10
kematian pada bencana yang terjadi dalam 1 menit dengan 1 bulan (Etkin, 2016).
2
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana
Pengertian lain diberikan oleh lembaga inernasional dibawah PBB yang menangani bencana secara
internasional yaitu UNISDR2. Lembaga ini mendefinisikan bencana internasional sebagai berikut
(Coppola, 2015):
JENIS-JENIS BENCANA
Setiap bencana memiliki magnitude atau besaran dampak yang disebabkannya. Berdasarkan karakteristik
tersebut tidak semua kejadian yang tidak diinginkan masuk dalam kategori bencana. Dalam terminologi
kebencanaan ada perbedaan antara event, disaster dan catastrophe. Misalnya kebakaran sebuah rumah yang
dapat ditangani oleh petugas pemadam kebakaran, masuk dalam kategori event atau kejadian, bukan
disaster atau bencana (Coppola, 2015). Catastrophe atau katastropik memiliki dampak yang lebih hebat
dibanding bencana. Menurut Quarantelli, sebuah peristiwa masuk dalam kategori katastropik jika (Etkin,
2016):
Dilihat dari kemampuan pengelolaannya, bencana dapat terbagi menjadi tiga yaitu (Coppola, 2015):
3
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana
1. Bencana local (local disaster), yaitu bencana yang dapat ditangani oleh pemerintah local setempat
seperti provinsi, kota. Jika tidak dapat ditangani maka menjadi bancana nasional.
2. Bencana nasional (national disaster), yaitu bencana yang dapat ditangani oleh pemerintah
nasional/negara setempat. Sama seperti bencana local, jika pemerintahan nasional tidak dapat
menangani maka naik menjadi bencana internasional.
3. Bencana internasional (international disaster), yaitu bencana yang harus ditangani oleh lembaga
internasional atau koalisi beberapa negara yang membantu penanganan bencana.
Bencana dapat juga digolongkan menurut kecepatan kejadiannya yaitu rapid disaster dan slow disaster
(Etkin, 2016).
1. Rapid disaster
Kecepatan kejadian rapid disaster tentu lebih slow disaster. Rapid disaster yaitu bencana yang
terjadi secara tiba-tiba atau sudden-onset disaster yang terjadi dengan sedikit atau tanpa peringatan
dini dan biasanya memiliki efek menghancurkan selama berjam-jam atau berhari-hari. Contohnya
antara lain gempa bumi, tsunami, gunung berapi, longsor, badai tornado, dan banjir. Kemampuan
manusia dalam merespon dan memberikan bantuan kepada korban pada bencana ini bisa
berlangsung dalam hitungan minggu hingga bulan, bahkan pernah mencapai 1 tahun, seperti:
bencana kekeringan, kelaparan, salinisasi tanah, epidemic AIDS, dan erosi (Coppola, 2015).
2. Slow disaster
Sementara slow onset disaster atau creeping disaster adalah jenis bencana yang terjadi secara
lambat bahkan tidak terlihat gejalanya. Gejala bencana baru terlihat setelah terjadi kerusakan dan
penderitaan dalam jumlah yang proporsional dan membutuhkan tindakan kegawatdaruratan yang
massif. Contohnya adalah kelaparan, kekeringan, tanah menjadi gurun (desertification), epidemic
penyakit
Dilihat dari jumlah kejadiannya, ada yang hanya terjadi satu jenis bencana (single disaster) dan terjadi lebih
dari satu bencana (compound disaster). Pada compound disaster atau complex disaster kejadian bencana
terjadi pada waktu dan tempat yang bersamaan yang dapat memperbesar, memperburuk dan menambah
kerusakan (S. W. A. Gunn, 2013).
Upaya mengklasifikasikan bencana (disaster taxonomy) berdasarkan penyebab sudah pada tahun 1987 oleh
Antony J. Taylor, yang membagi bencana ke dalam tiga kategori yaitu natural disaster (bencana karena
4
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana
alam), industrial disaster (bencana akibat industrialisasi), dan humanistic disaster (bencana akibat
perbuatan manusia). Taksonomi bencana menurut penyebab tersebut dideskripsikan pada tabel berikut
(Taylor, 1987).
Berdasarkan penyebabnya bencana dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu bencana yang disebabkan oleh
alam atau natural disaster), bencana akibat teknologi atau technological-caused disaster dan bencana
akibat manusia atau human-caused disaster (Etkin, 2016).
5
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana
6
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana
Terdapat batasan yang tidak jelas antara bencana akibat manusia dengan bencana alam dan bencana
teknologi. Sebagai contoh bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945. Peristiwa ini bisa
dikategorikan dalam bencana akibat konflik sosial (Perang Dunia ke-II) dan akibat penerapan teknologi
yang tidak tepat.
7
Ade Heryana | Pengertian dan Jenis-jenis Bencana
DAFTAR PUSTAKA
Beach, M. (2010). Disaster Preparedness and Management. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Coppola, D. P. (2015). Introduction to International Disaster Management (3rd ed.). Oxford: Elsevier Ltd.
Etkin, D. (2016). Disaster Theory: An Interdisciplinary Approach to Concepts and Causes. Oxford:
Elsevier Ltd.
Gunn, A. M. (2008). Encyclopedia of Disasters: Environmental Catastrophes and Human Tragedies.
London: Greenwood Press.
Gunn, S. W. A. (2013). Dictionary of Disaster Medicine and Humanitarian Relief (2nd ed.). New York:
Springer.
Hogan, D. E., & Burstein, J. L. (2007). Basic Perspectives on Disaster. In Disaster Medicine (pp. 1–11).
Philadelphia: Lippincot William & Wilkins.
Keim, M. E. (2015). The Public Health Impacts of Natural Disasters. In Hanbook of Public Health in
Natural Disasters: Nutrition, Food, Remediation, and Preparation (p. 33). Netherland: Wageningens
Academic.
Reich, B., & Henderson, S. (2015). Connected Preparedness: Disaster Preparation and Media. In Hanbook
of Public Health in Natural Disasters: Nutrition, Food, Remediation, and Preparation. Netherland:
Wageningens Academic.
Taylor, A. J. (1987). A Taxonomy of Disasters and their Victims. Journal of Psychosomatic Research,
31(5), 535–544.