Anda di halaman 1dari 9

“PERAN GENETIKA MOLEKULER

DALAM BERBAGAI BIDANG”

Disusun oleh:
Putri Gusasi
211011020015

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT., yang Maha Esa karena
atas berkah dan Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Saya menyelesaikan
tugas ini dalam rangka untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada saya. Tugas ini
membahas tentang “Genetika Molekuler beserta peranannya dalam berbagai bidang”.
Demikianlah tulisan ini saya buat dengan sebaik-baiknya, bila ada kata-kata atau kalimat saya
yang salah pada tulisan ini, saya mohon maaf sebanyak-banyaknya. Tak ada gading yang tak
retak, sekian dan terima kasih.

Tanggal, 29 Agustus 2023

Putri
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................................

Daftar Isi .............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .........................................................................................................


B. Rumusan Masalah ....................................................................................................
C. Tujuan ......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Genetika Molekuler ….....………………………................................

B. Peran Genetika Molekuler Dalam Bidang Peternakan ………………………..…

C. Peran Genetika Molekuler Dalam Bidang Kedokteran ………………………….

D. Peran Genetika Molekuler Dalam Bidang Ekologi ……………………………..

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................................................

B. Daftar Pustaka .......................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Para ahli pada tahun 1930-an telah melakukan studi dan mempelajari
susunan kimia gen melalui pendekatan biofisik dan biokimia. Hal ini yang kemudian
berkembang melahirkan cabang ilmu baru yang disebut Biologi Molekular (Henuhili,
2000) Biologi molekuler merupakan ilmu pengetahuan merupakan multi disiplin ilmu
dari biokimia, biologisel, dan genetika yang mempelajari aktivitas biologi pada level
molekular, termasuk interaksi antara perbedaan tipe DNA, RNA, protein, dan
biosintesisnya.

Istilah biologi molekular pertama kali diperkenalkan oleh William


Astbury pada tahun 1945. Biologi molekuler pada saat ini diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari fungsi dan organisasi jasad hidup (organisme) ditinjau dari struktur dan
regulasi molekular unsur atau komponen penyusunnya.

Perkembangan ilmu dan pengetahuan dalam biologi molekuler,


khususnya pada pengkajian karakter bahan genetik telah menghasilkan kemajuan yang
sangat pesat bagi perkembangan penelaahan suatu organisme dan pemanfaatannya bagi
kesejahteraan manusia. Keterkaitan antara Genetika dan Biologi Molekular ini
memunculkan istilah Genetika Molekuler, yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk
beluk gen. Area penting dalam genetika molekuler adalah penggunaan informasi
molekuler untuk menentukan pola penurunan atau hereditas, dan juga dalam
pengklassifikasian (molecular systematics) melalui penggunaan metode-metode
genetika dan biologi molekuler.

Genetika molekuler berkembang pada tahun 1930-an ketika teknik


kristalografi sinar-X dikembangkan untuk mendeskripsi biomolekul. Namun umumnya
orang menyebut kelahiran ilmu ini sejak publikasi model struktur DNA oleh James D.
Watson dan Francis Crick (1953) di majalah Nature, berdasarkan foto-foto difraksi
sinar-X dari kristal DNA yang dibuat Rosalind Franklin.

Karena perkembangannya yang pesat dan subjek kajiannya yang “berat”


untuk diamati, sejak tahun 1990-an orang memilah-milah genetika molekuler
berdasarkan subjek kajiannya (sering disebut sebagai omics science karena semuanya
berakhiran demikian dalam bahasa Inggris).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan tulisan ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan genetika molekuler?
2. Bagaimana peran genetika molekuler dalam berbagai bidang?

C. Tujuan
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan genetika
molekuler dan bagaimana peran dari genetika molekuler tersebut dalam berbagai
bidang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Genetika Molekuler
Genetika molekuler merupakan cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan
ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel). Subjek kajiannya mencakup struktur,
fungsi, dan dinamika dari bahan-bahan genetika serta hasil ekspresinya. Seringkali genetika
molekuler disamakan dengan biologi molekuler. Hal ini tidak sepenuhnya bisa disalahkan,
karena biologi molekuler lahir dari kajian genetika dan keduanya memakai teknik-teknik
analisis yang sama. Sampai sekarang pun genetika molekuler masih merupakan kajian
biologi molekuler yang terpenting. Namun sekarang dapat dilihat bahwa biologi molekuler
telah merambah bidang biologi lain.
Genetika molekuler mempelajari berbagai teknik baru di bidang genetika yang
banyak digunakan dalam memahami lebih jauh tentang berbagai mekanisme genetik dan
ekspresi gen pada mikroorganisme, tumbuhan, hewan dan manusia. Topik-topik dasar
seperti konsep tentang gen termasuk struktur dan fungsi gen, transkripsi, translasi,
pengaturan ekspresi gen, replikasi dan sintesis DNA, mutasi dan koreksi/ perbaikan DNA,
teknik identifikasi variasi genetik, konservasi gen, modifikasi gen dan transfer gen
merupakan focus pembahasannya.

B. Peran Genetika Molekuler Dalam Bidang Peternakan


Berbagai permasalahan terkait dengan produksi hewan ternak dipengaruhi oleh
banyak faktor, yang secara garis besar dapat dikelompokkan dalam faktor lingkungan dan
faktor genetis.
Pemanfaatan teknik molekuler dalam seleksi untuk memperoleh bibit yang unggul
dalam produksi daging (pertumbuhan) pada sapi pedaging. Peningkatan produksi daging
maupun peningkatan sifat fenotip lain yang dimiliki makhluk hidup pada umumnya, akan
lebih tepat bila dilakukan melalui seleksi yang tidak hanya berdasarkan pada penampakan
luar (fenotipe), melainkan melalui seleksi langsung pada tingkat DNA yang mengkodekan
fenotipe yang akan diperbaiki. Seleksi pada level DNA lebih akurat dibanding seleksi
secara konvensional yang hanya berdasarkan fenotipe, karena seleksi secara molekuler ini
dilakukan pada gen yang mengkodekan sifat yang akan diperbaiki dan bukan hanya
melalui efeknya terhadap suatu fenotipe.
Peta DNA pada sapi (bovine genome map) yang dibuat berdasarkan marka pada
aras DNA menggunakan teknik-teknik molekuler telah memungkinkan untuk
mengidentifikasi lokus-lokus gen yang bertanggung jawab terhadap variasi sifat yang
memiliki nilai ekonomi penting (quan¬titative trait loci/ QTL). Dari peta semacam inilah
muncul suatu pendekatan molekuler untuk melakukan pemuliaan hewan guna memperoleh
suatu individu unggul. Teknik ini dikenal dengan pendekatan Marker Assisted Selection
(MAS), yaitu suatu pendekatan langsung untuk memperoleh hewan-hewan yang secara
genetik superior. Dalam perkembangannya, pendekatan molekuler ini di¬bedakan menjadi:
MAS (Marker Assisted Selection) dan GAS (Genotypic assisted selection). MAS
digunakan dalam seleksi berdasarkan pada marka yang berhubungan dengan gen yang
dikehendaki (indirect marker), sedangkan GAS digunakan dalam seleksi langsung pada gen
yang dikehendaki (direct marker).
Genetika molekuler adalah cabang ilmu biologi dan genetika yang mempelajari
struktur dan fungsi gen pada level molekuler. Yang mana dapat digunakan sebagai
pendekatan untuk produktivitas ternak. Peningkatan populasi ternak bisa menjamin
ketersediaan pangan asal ternak secara berkelanjutan. Sedangkan perbaikan mutu genetik
sifat-sifat reproduksi dapat dilakukan melalui seleksi terbantukan marka genetik.
Pada prinsipnya sistem reproduksi dipengaruhi oleh genetik, lingkungan, dan
interaksi antara genetik-lingkungan. Kajian mendalam mengenai sistem reproduksi telah
dilakukan baik ditingkat seluler dan molekuler. Akan tetapi kajian ditingkat molekuler
masih jarang diminati, padahal manfaatnya dapat membantu peneliti dalam merancang
penelitian yang tepat guna.
C. Peran Genetika Molekuler Dalam Bidang Kedokteran
1. Diagnosa
Analisis genetik kini dapat mengklasifikasikan kondisi seperti kanker usus besar,
kanker kulit, dan kanker paru-paru ke dalam kategori yang lebih baik. Hal ini penting
karena peningkatan klasifikasi genotip memungkinkan terapi yang lebih tepat dan
efektif. Klasifikasi molekuler yang terperinci juga muncul dalam bidang penyakit
kardiovaskular, kesehatan mental, dan bidang lain di mana faktor genetik yang mendasari
kesehatan manusia menjadi lebih dipahami.
2. Pragnosa
Diagnosis yang lebih akurat memungkinkan prediksi yang lebih tepat mengenai
riwayat alami dan perjalanan suatu penyakit. Misalnya, pemeriksaan genetik pada pasien
dengan hiperkolesterolemia familial atau kanker prostat dapat memberi tahu kita tentang
kemungkinan risiko hasil buruk pada individu tersebut. Skrining genetik molekuler juga
memungkinkan pasien dan dokter mempertimbangkan risiko dan manfaat dari berbagai
pengobatan.
D. Peran Genetika Molekuler Dalam Bidang Ekologi
Pohon, yang merupakan spesies yang melekat pada hutan, tidak dapat dipandang
sebagai organisme yang terisolasi. Beragam organisme (mikro) berasosiasi dengan pohon
yang memainkan peran penting dalam ekosistem hutan. Di antara organisme-organisme ini,
jamur mungkin mempunyai dampak paling besar terhadap kehidupan pohon. Banyak
metode molekuler dan genetik kini tersedia untuk menyelidiki spesies pohon dan organisme
terkaitnya. Karena ukuran genomnya lebih kecil dibandingkan spesies pohon, seluruh
genom jamur yang berbeda secara rutin dibandingkan.
Merangkum penerapan metode molekuler dan genetik dalam genetika konservasi
hutan, pemuliaan pohon, dan genetika asosiasi serta untuk penyelidikan komunitas jamur
dan fungsi ekologis yang saling terkait.Teknik-teknik ini memberikan wawasan berharga
mengenai dasar molekuler dari sifat-sifat adaptif, dampak pengelolaan hutan, dan
perubahan kondisi lingkungan terhadap spesies pohon dan komunitas jamur serta dapat
meningkatkan siklus perkembangbiakan pohon karena berkurangnya waktu untuk
pengujian lapangan. Sehingga menjadi jelas bahwa terdapat interaksi multifaset di antara
spesies mikroba serta antara organisme dan pohon. Menunjukkan keserbagunaan
pendekatan yang berbeda berdasarkan studi kasus pada pohon dan jamur.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Genetika molekuler menggunakan teknik-teknik analisis dengan ukuran volume bahan


yang sangat kecil dan banyak sehingga memerlukan bantuan mesin automatik untuk
mengerjakannya. Dari sisi ini, genetika molekuler mendorong berkembangnya robotika. Volume
data yang sangat besar juga mendorong berkembangnya bioinformatika, ilmu yang mempelajari
penerapan analisis data molekuler dan pengolahannya dengan bantuan komputer.
B. DAFTAR PUSTAKA

Fieggen, K & Ntusi, N. (2019). Understanding the genetic basis of human health and disease:
Role of molecular genetics in diagnosis and prognostication. Dalam Jurnal SAMJ; South
African Medical Journal ISSN: 2078-5135 Vol.109(4)

Muller, M dkk. (2023). Applying molecular and genetic methods to trees and their fungal
communities. Diakses dari
https://translate.google.com/translate?u=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10106
355/&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search

Maulidia, S. (2017). Pembuktian DNA Sebagai Materi Genetik. Diakses dari


https://www.academia.edu/resource/work/31824310

Sutarno. (2016). Penggunaan Teknik Molekuler Untuk Memperbaiki Sifat Produksi Hewan
Ternak. Diakses dari https://library.uns.ac.id/penggunaan-teknik-molekuler-untuk-memperbaiki-
sifat-produksi-hewan-ternak/

Anda mungkin juga menyukai