Anda di halaman 1dari 41

12/13/2022

RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
– PPG DALJAB
UNWIDHA 2022
RPP PPKn Kelas X Semester 1 – Kedudukan dan
Fungsi Kementerian Negara Republik
Indonesiadan Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian

Dudung Musabilani – SMKS MA’ARIF NU 01


BANTARKAWUNG
SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMKS Ma’arif NU 01 Bantarkawung


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : X / Ganjil
Jurusan : Teknik Komputer dan Jaringan
Materi Pokok : Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia
dan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam pelajaran @ 45 Menit
Tahun Pelajaran : 2022/2023

A. Kompetensi Inti

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1. Mengorganisasi nilai-nilai Pancasila dalam 1.1.1. Membangun (A4) nilai-nilai toleran
praktik penyelenggaraan pemerintahan dalam praktik penyelenggaraan
Negara sebagai salah satu bentuk pemerintahan negara
pengabdian kepadaTuhan Yang Maha Esa. 1.1.2. Membangun (A4) nilai-nilai Kejujuran
dalam praktik penyelenggaraan
pemerintahan negara.
2.1. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam 2.1.1. Membangun nilai-nilai Toleransi dalam
kerangka praktik penyenggaraan kerangka praktik penyenggaraan
pemerintah Negara. pemerintah Negara
2.1.2. Membangun nilai-nilai Kejujuran dalam
kerangka praktik penyenggaraan
pemerintah Negara
3.1. Menganalisis nilai-Nilai Pancasila dalam 3.1.1. Menganalisis (C4) sistem pembagian
kerangka praktik penyelenggaraan kekuasaan negara Republik Indonesia.
pemerintahan Negara 3.1.2. Menelaah (C4) kedudukan dan fungsi
kementerian negara Republik Indonesia
dan lembaga pemerintahan non
departemen.

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 1


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

3.1.3. Menganalisis (C4) kedudukan dan fungsi


pemerintahan daerah dalam kerangka
NKRI.
3.1.4. Menganalisis (C4) Nilai-nilai Pancasila
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
4.1. Mengambil keputusan bersama sesuai nilai- 4.1.1 Menyaji (P3) hasil analisis tentang
nilai Pancasila dalam kerangka praktik pengambilan keputusan bersama sesuai
penyelenggaraan pemerintahan Negara. nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan
Negara.
4.1.2 Menyimpulkan (C4) hasil analisis terkait
dengan pengambilan keputusan
bersama sesuai nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara.

C. Tujuan Pembelajaran

1.1.1. Setelah melakukan pembelajaran (condition) peserta didik (Audience) dapat


membangun (A4) (Behavior) nilai toleran dalam praktik penyelenggaraan
pemerintahan negara dengan nyata. (Degree)
1.1.2 Setelah melakukan pembelajaran (condition) peserta didik (Audience) dapat
membangun (A4) (Behavior) nilai kejujuran dalam praktik penyelenggaraan
Pemerintahan Negara dengan nyata. (Degree)
3.1.1 Setelah melakukan pembelajaran (Condition) peserta didik (Audience) dapat
menganalisis (C4) (Behavior) sistem pembagian kekuasaan RI dengan benar.
(Degree)
3.1.2 Setelah melakukan pembelajaran (Condition) peserta didik (Audience) dapat
menganalisis (C4) (Behavior) nilai Pancasila dalam penyelenggaraan Pemerintahan
negara dengan benar. (Degree)
4.1.1 Setelah melakukan pembelajaran (Condition) peserta didik (Audience) menyaji (P3)
(Behavior) hasil analisis tentang pengambilan keputusan bersama sesuai nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara dengan
benar. (Degree)
4.1.1 Setelah melakukan pembelajaran (Condition) peserta didik (Audience)
menyimpulkan (C4) (Behavior) hasil analisis terkait dengan pengambilan keputusan
bersama sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara. (Degree)

D. Materi Pembelajaran

1. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah non Kementerian.
2. Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan.

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik
2. Model pembelajaran : Problem Base Learning (PBL)
3. Metode : diskusi, kerja kelompok, penugasan, tanya jawab

F. Media Pembelajaran

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

1. Media
a. Worksheet atau lembar kerja peserta didik
b. Lembar penilaian
c. Buku cetak peserta didik, modul, gambar, video, ppt
2. Alat dan Bahan
a. Spidol, penggaris, papan tulis, penghapus
b. Laptop
c. Infocus

G. Media Pembelajaran

1. Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X,


Kemendikbud, tahun 2013 revisi 2017.
2. Video pembelajaran pada link Youtube https://www.youtube.com/watch?v=Umnhus5A2q8
3. Video pembelajaran contoh pengamalan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
https://www.youtube.com/watch?v=1ldujo1hfl8

H. Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan proses pembelajaran aktif


menekankan pada penguatan pendidikan karakter (PPK), Literation, Critical Thinking, Creativity,
Collaboration, dan Communication (4C).

Pertemuan ke-1 Waktu


15
A. Kegiatan Pendahuluan
menit

Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Mengajak peserta didik untuk mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan YME, termasuk kesehatan dan kesempatan mengikuti proses
pembelajaran.
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.

Apersepsi

1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan


dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya, yaitu: Materi Pendidikan Kewarganegaraan di SLTP
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan

Motivasi
1. Guru memotivasi peserta didik dan menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai
Merauke.
2. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 3


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

3. Apabila materi / tema / projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga
Pemerintah non Kementerian.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
5. Mengajukan pertanyaan.

Pemberi Acuan

1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat


itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
5. Memberitahukan rencana penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
6. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses
pembelajaran.
7. Guru menjelaskan teknik dan bentuk penilaian pembelajaran yang akan
dilakukan.
60
B. Kegiatan Inti
menit
Sintak Model
Kegiatan
Pembelajaran
Stimulation
(stimulasi/
Kegiatan Literasi:
pemberian
rangsangan)
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi Kedudukan dan
Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah non
Kementerian.
1. Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi Kedudukan
dan Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah
non Kementerian
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
2. Mengamati
a. Lembar kerja materi Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah
non Kementerian.
b. Pemberian contoh-contoh materi Kedudukan dan
Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga
Pemerintah non Kementerian untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif,
dsb
3. Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung), membaca materi Kedudukan
dan Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga
Pemerintah non Kementerian dari buku paket atau buku-

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 4


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

buku penunjang lain dari internet/materi yang


berhubungan dengan lingkungan.
4. Mendengar
Pemberian materi Kedudukan dan Fungsi Kementerian
Negara RI dan Lembaga Pemerintah non Kementerian
oleh Guru.
5. Menyimak,
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi Kedudukan
dan Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga
Pemerintah non Kementerian, untuk melatih
kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Problem
Statemen
(pertanyaan/ Critical Thinking (Berpikir Kritik)
identifikasi
masalah)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya:
Mengajukan pertanyaan tentang Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah non
Kementerian yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya:
1. Apa yang dimaksud dengan Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah
non Kementerian?
2. Terdiri dari apakah Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah
non Kementerian tersebut?
3. Seperti apakah Kedudukan dan Fungsi Kementerian
Negara RI dan Lembaga Pemerintah non
Kementerian tersebut?
4. Bagaimana Kedudukan dan Fungsi Kementerian
Negara RI dan Lembaga Pemerintah non
Kementerian itu bekerja?
5. Apa fungsi Kedudukan dan Fungsi Kementerian
Negara RI dan Lembaga Pemerintah non
Kementerian?
6. Bagaimanakah materi Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah
non Kementerian itu berperan dalam kehidupan
sehari-haridan karir masa depan peserta didik?

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 5


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

7. Faktor apa saja yang menyebabkan suatu


kementerian Negara berkinerja kurang memuaskan?

Data
collection
Kegiatan Literasi
(pengumpulan
data)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan:
1. Mengamati obyek/kejadian,
Mengamati dengan seksama materi Kedudukan dan
Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah
non Kementerian yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya
2. Membaca sumber lain selain buku teks,
Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai
sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Kedudukan dan Fungsi Kementerian
Negara RI dan Lembaga Pemerintah non Kementerian
yang sedang dipelajari.
3. Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan
materi Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara RI
dan Lembaga Pemerintah non Kementerian yang sedang
dipelajari.
4. Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi
Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara RI dan
Lembaga Pemerintah non Kementerian yang tekah
disusun dalam daftar pertanyaan kepada Guru.

Collaboration (Kerjasama)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
1. Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam buku paket mengenai materi Kedudukan
dan Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga
Pemerintah non Kementerian.
2. Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Kedudukan
dan Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga
Pemerintah non Kementerian yang telah diperoleh pada
buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 6


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

3. Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah non
Kementerian sesuai dengan pemahamannya.
4. Saling tukar informasi tentang materi Kedudukan dan
Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah
non Kementerian dengan ditanggapi aktif oleh peserta
didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.
Data
processing Collaboration (Kerjasama) dan Critical Thinking (Berpikir
(pengolahan Kritik)
Data)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
hasil pengamatan dengan cara:
1. Berdiskusi tentang data dari materi Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah non
Kementerian yang sudah dikumpulkan/terangkum dalam
kegiatan sebelumnya.
2. Mengolah informas idari materi Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah non
Kementerian yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
3. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara RI dan
Lembaga Pemerintah non Kementerian.

Verification
Critical Thinking (Berpikir Kritik)
(pembuktian)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau
teori pada buku sumber melalui kegiatan:
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 7


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir


induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi:
Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga
Pemerintah non Kementerian, antara lain dengan : Peserta
didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization
(menarik Communication (Berkomunikasi)
kesimpulan)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
1. Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Kedudukan
dan Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga
Pemerintah non Kementerian berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi: Kedudukan dan Fungsi Kementerian
Negara RI dan Lembaga Pemerintah non Kementerian.
3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentana materi Kedudukan dan Fungsi Kementerian
Negara RI dan Lembaga Pemerintah non Kementerian dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
4. Bertanya atas presentasi tentang materi Kedudukan dan
Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah
non Kementerian yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Creativity (Kreativitas)
1. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
berupa: Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara RI dan
Lembaga Pemerintah non Kementerian.
2. Menjawab pertanyaan tentang Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah non
Kementerian yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
3. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan materi Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah non
Kementerian yang akan selesai dipelajari.
4. Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Kedudukan
dan Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga
Pemerintah non Kementerian yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 8


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan


peserta didik terhadap materi pelajaran.

Catatan:
Selama pembelajaran Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah non
Kementerian, guru mengamati sikap peserta didik dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan.

15
C. Kegiatan Penutup
menit
Peserta didik :
1. Membuat resume (Creativity) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran Fungsi Kementerian Negara RI dan
Lembaga Pemerintah non Kementerian yang baru dilakukan.
2. Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah non Kementerian yang baru
diselesaikan.
3. Mengagendakan materi atau tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau di
rumah.
Guru:
1. Memeriksa pekerjaan peserta didik yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah non
Kementerian.
2. Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek /produk /portofolio /unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada materi pelajaran
Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah non
Kementerian.
3. Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara RI dan Lembaga Pemerintah non Kementerian kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
4. Guru dan peserta didik melakukan kegiatan refleksi atas manfaat pembelajaran
yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
5. Peserta didik melakukan tes tertulis tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian
Negara RI dan Lembaga Pemerintah non Kementerian.
6. Peserta didik menyimak informasi Guru tentang rencana kegiatan pertemuan
berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya
tentang Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Pertemuan ke-2 Waktu


15
A. Kegiatan Pendahuluan
menit

Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 9


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

3. Mengajak peserta didik untuk mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan YME, termasuk kesehatan dan kesempatan mengikuti proses
pembelajaran.
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.

Apersepsi

1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan


pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu:
Materi Pendidikan Kewarganegaraan di SLTP.
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi

1. Guru memotivasi peserta didik dan menyanyikan lagu Garuda Pancasila.


2. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
3. Apabila materi / tema / projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
5. Mengajukan pertanyaan.

Pemberi Acuan

1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat


itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
5. Memberitahukan rencana penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
6. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses
pembelajaran.
7. Guru menjelaskan teknik dan bentuk penilaian pembelajaran yang akan
dilakukan.
60
B. Kegiatan Inti
menit
Sintak Model
Kegiatan
Pembelajaran
Stimulation
(stimulasi/
Kegiatan Literasi:
pemberian
rangsangan)
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi Nilai-nilai Pancasila
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
1. Melihat (tanpa atau dengan alat)

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 10


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

Menayangkan gambar/foto/video tentang materi Nilai-nilai


Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
2. Mengamati
a. Lembar kerja materi Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
b. Pemberian contoh-contoh materi Nilai-nilai
Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan
untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
3. Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung), membaca materi Nilai-nilai
Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain dari
internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan.
4. Mendengar
Pemberian materi Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
5. Menyimak,
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi Nilai-nilai
Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan, untuk
melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Problem
Statemen
(pertanyaan/ Critical Thinking (Berpikir Kritik)
identifikasi
masalah)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya:
Mengajukan pertanyaan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya:
1. Apa yang dimaksud dengan Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan?
2. Terdiri dari apakah Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan tersebut?
3. Seperti apakah Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan?
4. Bagaimana Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan itu bekerja?

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 11


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

5. Apa fungsi Nilai-nilai Pancasila dalam


penyelenggaraan pemerintahan?
6. Bagaimanakah materi Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan itu berperan dalam
kehidupan sehari-harid an karir masa depan peserta
didik?
Data
collection
Kegiatan Literasi
(pengumpulan
data)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan:
1. Mengamati obyek/kejadian,
Mengamati dengan seksama materi Nilai-nilai Pancasila
dalam penyelenggaraan pemerintahan yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi
yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya
2. Membaca sumber lain selain buku teks,
Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai
sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang sedang dipelajari.
3. Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan
materi Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang sedang dipelajari.
4. Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi
Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang tekah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada Guru.

Collaboration (Kerjasama)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
1. Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam buku paket mengenai materi Nilai-nilai
Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan.
2. Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Nilai-nilai
Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang
rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 12


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

3. Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan
pemahamannya
4. Saling tukar informasi tentang materi Nilai-nilai Pancasila
dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan
ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Data
processing Collaboration (Kerjasama) dan Critical Thinking (Berpikir
(pengolahan Kritik)
Data)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
hasil pengamatan dengan cara:
1. Berdiskusi tentang data dari materi Nilai-nilai Pancasila
dalam penyelenggaraan pemerintahan yang sudah
dikumpulkan/terangkum dalam kegiatan sebelumnya.
2. Mengolah informas idari materi Nilai-nilai Pancasila
dalam penyelenggaraan pemerintahan yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
3. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan
pemerintahan.

Verification
Critical Thinking (Berpikir Kritik)
(pembuktian)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau
teori pada buku sumber melalui kegiatan:
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi:

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 13


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan,


antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-
sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan
oleh peserta didik.
Generalization
(menarik Communication (Berkomunikasi)
kesimpulan)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
1. Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Nilai-nilai
Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi: Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentana materi Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
4. Bertanya atas presentasi tentang materi Nilai-nilai
Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
Creativity (Kreativitas)
1. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
berupa: Laporan hasil pengamatan secara tertulis
tentang Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
2. Menjawab pertanyaan tentang Nilai-nilai Pancasila
dalam penyelenggaraan pemerintahan yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
3. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan materi Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang akan selesai
dipelajari.
4. Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Nilai-nilai
Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan peserta didik terhadap materi
pelajaran.

Catatan:
Selama pembelajaran Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan,
guru mengamati sikap peserta didik dalam pembelajaran yang meliputi sikap:

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 14


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah


tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan.

15
C. Kegiatan Penutup
menit
Peserta didik :
1. Membuat resume (Creativity) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang baru dilakukan.
2. Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Nilai-nilai Pancasila
dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baru diselesaikan.
3. Mengagendakan materi atau tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau di
rumah.
Guru:
1. Memeriksa pekerjaan peserta didik yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan.
2. Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek /produk /portofolio /unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas projek /produk /portofolio /unjuk kerja pada materi pelajaran
Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan.
3. Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
4. Guru dan peserta didik melakukan kegiatan refleksi atas manfaat pembelajaran
yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
5. Peserta didik melakukan tes tertulis tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
6. Peserta didik menyimak informasi Guru tentang rencana kegiatan pertemuan
berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya
tentang Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan.

I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian
a. Sikap
Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap.
No Nama Peserta Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
didik BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 Soedarmono 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan:
BS: Bekerja Sama
JJ: Jujur
TJ: Tanggun Jawab

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 15


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

DS: Disiplin

Catatan:
Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
a. 100 = Sangat Baik
b. 75 = Baik
c. 50 = Cukup
d. 25 = Kurang
Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275: 4 = 68,75
Kode nilai / predikat:
a. 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
b. 50,01 – 75,00 = Baik (B)
c. 25,01 – 50,00 = Cukup (C)
d. 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai.

Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian:

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode


Skor Sikap Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta 50 250 62,50 C
mengusulkan ide/gagasan.
2 Ketika kami berdiskusi, setiap 50
anggota mendapatkan kesempatan
untuk berbicara.
3 Saya ikut serta dalam membuat 50
kesimpulan hasil diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan:
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250: 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai/predikat:
a. 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
b. 50,01 – 75,00 = Baik (B)
c. 25,01 – 50,00 = Cukup (C)
d. 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan.

Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.
Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :
DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

Nama yang diamati : ......................................


Pengamat : ......................................
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100 450 90,00 SB
2 Memberikan solusi terhadap 100
permasalahan.
3 Memaksakan pendapat sendiri 100
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan:
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450: 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai/predikat:
a. 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
b. 50,01 – 75,00 = Baik (B)
c. 25,01 – 50,00 = Cukup (C)
d. 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan Praktek Monolog
atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan


No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah Skor Kode
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 17


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak
Baik (75) Baik Baik
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor):


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh peserta didik dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)
Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll.

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

2. Instumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan pertama
b. Pertemuan kedua

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 18


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru
bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : …………………………………………….
Kelas/Semester : …………………………………………….
Mata Pelajaran : …………………………………………….
Ulangan Harian Ke : …………………………………………….
Tanggal Ulangan Harian : …………………………………………….
Bentuk Ulangan Harian : …………………………………………….
Materi Ulangan Harian : …………………………………………….
(KD / Indikator) : …………………………………………….
KKM : …………………………………………….

No Nama Peserta Bentuk


Nilai Indikator yang Nilai Setelah
Didik Tindakan Keterangan
Ulangan Belum Dikuasai Remedial
Remedial
1

dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

Brebes, Juli 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Amin Mustaqim, S.Ag Dudung Musabilani, S.Pd

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 19


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

LAMPIRAN I - BAHAN AJAR

Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian

1. Tugas Kementerian Negara Republik Indonesia


Dari uraian sebelumnya kalian tentunya sudah memahami bahwa sistem pemerintahan yang
dianut oleh negara kita adalah sistem pemerintahan presidensial. Dalam sistem presidensial,
kedudukan presiden sangat kuat, karena ia merupakan kepala negara sekaligus sebagai kepala
pemerintahan. Dengan demikian, seorang Presiden mempunyai kewenangan yang sangat banyak.
Coba kalian perhatikan tabel berikut ini!

Kewenangan Presiden Republik


Kewenangan Presiden Republik
Indonesia sebagai Kepala
Indonesia sebagai Kepala Negara
Pemerintahan
a. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas a. Memegang kekuasaan pemerintahan
Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan (Pasal 4 ayat 1).
Angkatan Udara (Pasal 10). b. Mengajukan Rancangan Undang
b. Menyatakan perang, membuat Undang kepada DPR (Pasal 5 ayat 1).
perdamaian dan perjanjian dengan negara c. Menetapkan Peraturan Pemerintah
lain dengan persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat (Pasal 5 ayat 2).
1). d. Membentuk suatu dewan
c. Membuat perjanjian internasional lainnya pertimbangan yang bertugas
dengan persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 2). memberikan nasihat dan
d. Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12). pertimbangan kepada presiden
e. Mengangkat duta dan konsul. Dalam (Pasal 16).
mengangkat duta, Presiden e. Mengangkat dan memberhentikan
memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal menterimenteri (Pasal 17 ayat 2).
13 Ayat 1 dan 2). f. Membahas dan memberi
f. Menerima penempatan duta negara lain persetujuan atas RUU bersama DPR
dengan memperhatikan pertimbangan DPR serta mengesahkan RUU (Pasal 20
(Pasal 13 Ayat 3). ayat 2 dan 4).
g. Memberi grasi, rehabilitasi dengan g. Menetapkan peraturan pemerintah
memperhatikan pertimbangan Mahkamah sebagai pengganti undang-undang
Agung (Pasal 14 Ayat 1). dalam kegentingan yang memaksa
h. Memberi amnesti dan abolisi dengan (Pasal 22 ayat 1).
memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal h. Mengajukan RUU APBN untuk
14 ayat 2). dibahas bersama DPR dengan
i. Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain memperhatikan pertimbangan DPD
tanda kehormatan yang diatur dengan (Pasal 23 ayat 2).
undang-undang (Pasal 15). i. Meresmikan keanggotaan BPK yang
dipilih DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD (Pasal 23F ayat 1).
j. Menetapkan hakim agung dari calon
yang diusulkan Komisi Yudisial dan
disetujui DPR (Pasal 24A ayat 3).
k. Mengangkat dan memberhentikan
anggota Komisi Yudisial dengan
persetujuan DPR (Pasal 24 B ayat 3).
l. Mengajukan tiga orang calon hakim
konstitusi dan menetapkan sembilan
orang hakim konstitusi (Pasal 24 C
ayat
Tugas dan kewenangan presiden yang sangat banyak ini tidak mungkin dikerjakan sendiri.
Oleh karena itu, presiden memerlukan orang lain untuk membantunya. Dalam melaksanakan
tugasnya, Presiden Republik Indonesia dibantu oleh seorang wakil presiden yang dipilih bersamaan
dengannya melalui pemilihan umum, serta membentuk beberapa kementerian negara yang dipimpin
oleh menteri-menteri negara. Menteri-menteri negara ini dipilih dan diangkat serta diberhentikan

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 20


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

oleh presiden sesuai dengan kewenangannya. Keberadaan Kementerian Negara Republik Indonesia
diatur secara tegas dalam Pasal 17 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan:

a) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.


b) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
c) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
d) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-
undang.
Selain diatur oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, keberadaan kementerian negara juga
diatur dalam sebuah undang-undang organik, yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara. Undang-undang ini mengatur semua hal tentang
kementerian negara, seperti kedudukan, tugas pokok, fungsi, susunan organisasi, pembentukan,
pengubahan, penggabungan, pemisahan atau penggantian, pembubaran/penghapusan kementerian,
hubungan fungsional kementerian dengan lembaga pemerintah non-kementerian dan pemerintah
daerah serta pengangkatan dan pemberhentian menteri. Kementerian Negara Republik Indonesia
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan di bawahnya dan
bertanggung jawab kepada presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
a. Penyelenggara perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan
barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengawasan atas
pelaksanaan tugas di bidangnya dan pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
b. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang
milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas
di bidangnya, pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
kementerian di daerah dan pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
c. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya dan pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya. Pasal 17 ayat (3) UUD NRI
tahun 1945 menyebutkan bahwa “setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan.” Dengan kata lain, setiap kementerian negara masing-masing mempunyai
tugas sendiri. Adapun urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab kementerian
negara adalah sebagai berikut.

a. Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan luar negeri, dalam negeri, dan
pertahanan.
b. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi
manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan,
c. Pertambangan, energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi,
pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan. c. Urusan
pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah,
meliputi urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan
negara, badan usaha milik negara, pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu
pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah, pariwisata,
pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan pembangunan kawasan atau
daerah tertinggal.

Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan

1. Sistem Nilai dalam Pancasila


Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berkaitan antara
nilai yang satu dan nilai yang lain. Jika kita berbicara tentang sistem nilai berarti ada beberapa nilai
yang menjadi satu dan bersama-sama menuju pada suatu tujuan tertentu. Sistem nilai adalah
konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai sesuatu yang hidup dalam pikiran seseorang atau
sebagian besar anggota masyarakat tentang apa yang dipandang baik. Pancasila sebagai nilai

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 21


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

mengandung serangkaian nilai, yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, keadilan. Kelima nilai
tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak terpisahkan mengacu kepada tujuan yang satu.
Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk ke dalam nilai moral (nilai kebaikan) dan merupakan
nilai-nilai dasar yang bersifat abstrak.
2. Implementasi Pancasila Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan landasan
bangsa Indonesia yang mengandung tiga tata nilai utama, yaitu dimensi spiritual, dimensi kultural,
dan dimensi institusional. Dimensi spiritual mengandung makna bahwa Pancasila mengandung
nilai-nilai keimanan dan ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan keseluruhan
nilai dalam falsafah negara. Hal ini termasuk pengakuan bahwa atas kemahakuasaan dan curahan
rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan terwujud.
Dimensi kultural mengandung makna bahwa Pancasila merupakan landasan falsafah negara,
pandangan hidup bernegara, dan sebagai dasar negara. Dimensi institusional mengandung makna
bahwa Pancasila harus sebagai landasan utama untuk mencapai cita-cita, tujuan bernegara, dan
dalam penyelenggaraan pemerintahan. Aktualisasi nilai spiritual dalam Pancasila tergambar dalam
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini berarti bahwa dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan
tidak boleh meninggalkan prinsip keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Nilai
ini menunjukkan adanya pengakuan bahwa manusia, terutama penyelenggara negara memiliki
keterpautan hubungan dengan Sang Penciptanya. Artinya, di dalam menjalankan tugas sebagai
penyelenggara negara tidak hanya dituntut patuh terhadap peraturan yang berkaitan dengan
tugasnya, tetapi juga harus dilandasi oleh satu pertanggungjawaban kelak kepada Tuhan di dalam
pelaksanaan tugasnya. Hubungan antara manusia dan Tuhan yang tercermin dalam sila pertama
tersebut sesungguhnya dapat memberikan rambu-rambu agar tidak melakukan pelanggaran-
pelanggaran, terutama ketika dia harus melakukan korupsi, penyelewengan harta negara, dan
perilaku negatif lainnya. Nilai spiritual inilah yang tidak ada dalam doktrin good governance yang
selama ini menjadi panduan dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masa kini.
Nilai spiritual dalam Pancasila ini sekaligus menjadi nilai lokalitas bagi Bangsa Indonesia yang
seharusnya dapat teraktualisasi dalam tata kelola pemerintahan. Sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, Sila Persatuan Indonesia, dan Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan merupakan gambaran bagaimana dimensi kultural dan
institusional harus dijalankan. Dimensi tersebut mengandung nilai pengakuan terhadap sisi
kemanusiaan dan keadilan (fairness) yang nondiskriminatif; demokrasi berdasarkan musyawarah
dan transparan dalam membuat keputusan; dan terciptanya kesejahteraan sosial bagi semua tanpa

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 22


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

pengecualian pada golongan tertentu. Nilai-nilai itu sesungguhnya jauh lebih luhur dan telah
menjadi rumusan hakiki dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
Sumber: www.kompasiana.com
Gambar 1.6 Nilai dan Sila dalam Pancasila harus menjiwai dalam praktek
penyelenggaraan pemerintahan.

Tiga nilai utama yang tertuang dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 tersebut di atas
harus senantiasa menjadi pertimbangan dan perhatian dalam sistem dan proses penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan bangsa. Pancasila sebagai falsafah bangsa dalam bernegara
merupakan nilai hakiki yang harus termanisfestasikan dalam simbol-simbol kehidupan bangsa,
lambang pemersatu bangsa, dan sebagai pandangan hidup bangsa. Dalam praktik
penyelenggaraan pemerintahan, nilai falsafah harus termanifestasikan di setiap proses perumusan
kebijakan dan implementasinya. Nilai Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan utuh di
setiap praktik penyelenggaraan pemerintahan yang mengandung makna bahwa ada sumber-
sumber spiritual yang harus dipertimbangkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
agar tidak terjadi perlakuan yang sewenang-wenang dan diskriminatif. Selain itu, nilai spiritualitas

hendaknya menjadi pemandu bagi penyelenggaraan pemerintahan agar tidak melakukan aktivitas-
aktivitas di luar kewenangan dan ketentuan yang sudah digariskan.

3. Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara


Pengkajian Pancasila secara filosofis dimaksudkan untuk mencapai hakikat atau makna
terdalam dari Pancasila. Berdasarkan analisis makna nilai-nilai Pancasila diharapkan akan diperoleh
makna yang akurat dan mempunyai nilai filosofis. Dengan demikian, penyelenggaraan negara
harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
sebagai berikut.
a. Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Pengakuan adanya causa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
2) Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut
agamanya.
3) Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan memeluk agama sesuai
hukum yang berlaku.

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 23


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

4) Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia.


5) Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama, toleransi antarumat
dan dalam beragama.
6) Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan
menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama.
b. Nilai Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1) Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan karena
manusia mempunyai sifat universal.
2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini juga bersifat universal.
3) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini berarti bahwa yang dituju
masyarakat Indonesia adalah keadilan dan peradaban yang tidak pasif, yaitu perlu
pelurusan dan penegakan hukum yang kuat jika terjadi penyimpangan-penyimpangan,
karena keadilan harus direalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Nilai Sila Persatuan Indonesia
1) Nasionalisme.
2) Cinta bangsa dan tanah air.
3) Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna
kulit.
5) Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggulangan.
d. Nilai Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
1) Hakikat sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum, yaitu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2) Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah
itu diadakan tindakan bersama. Di sini terjadi simpul yang penting yaitu mengusahakan
putusan bersama secara bulat.
3) Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama. Hal yang perlu diingat bahwa
keputusan bersama dilakukan secara bulat sebagai konsekuensi adanya kejujuran
bersama.
4) Perbedaan secara umum demokrasi di negara barat dan di negara Indonesia, yaitu
terletak pada permusyawaratan rakyat.

e. Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


1) Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan berkelanjutan.
2) Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama
menurut potensi masing-masing.
3) Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan
bidangnya.

LAMPIRAN II – MEDA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran menggunakan powerpoint.

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 24


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 25


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 26


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 27


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 28


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 29


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 30


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 31


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

LAMPIRAN III – LKPD

Coba kalian cari informasi dari buku sejarah atau internet mengenai namanama kabinet dari mulai
presiden pertama sampai dengan presiden saat ini. Tulislah informasi yang kalian temukan pada tabel
di bawah ini.

Nama Kelompok : ………………………………


Anggota : 1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
5. ……………………………
Kelas : ………………………………
Jurusan : ………………………………

Presiden Ke- Nama Presiden Nama Kabinet

Bacalah secara berkelompok buku sumber dan paraturan perundangundangan yang berkaitan dengan
keberadaan Lembaga Pemerintah NonKementerian. Kemudian identifikasi tugas dan fungsi dari
lembaga-lembaga yang telah disebutkan. Tulislah hasil identifikasi kalian dalam tabel di bawah ini.

No Nama Lembaga Pemerintah non Kementerian Tugas dan Fungsi

Setelah kalian mempelajari proses penyelenggaraan pemerintahan negara kita, kalian semakin
memahami bahwa sikap positif warga negara terhadap proses penyelanggaraan pemerintahan yang
sedang dijalankan mutlak diperlukan. Sikap positif dapat diwujudkan mulai dari lingkungan yang paling
kecil, yaitu lingkungan keluarga. Coba kalian renungkan bentuk sikap positif yang dapat kalian
tampilkan di berbagai lingkungan kehidupan.

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 32


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

Bentuk Sikap Positif terhadap Sistem Pemerintahan Indonesia


No
Di Lingkungan Keluarga Di Lingkungan Sekolah Di Lingkungan Masyarakat

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 33


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

LAMPIRAN IV – KISI-KISI, RUBRIK PENILAIAN

LEMBAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMKS Ma’arif NU 01 Bantarkawung


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : X / Ganjil
Jurusan : Teknik Komputer dan Jaringan
Materi Pokok : Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik
Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam pelajaran @ 45 Menit
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Lembar Observasi Penilaian Sikap Sosial

Aspek Perilaku
Nama Peserta yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No didik Skor Sikap Nilai
BS JJ P S PD
1 Addinu Yahdillah

2 Andes Khaeruman Azam

3 Aril M

4 Arum Aolia Q

5 Ayu Anjani

6 Azlia Sofi Mardiana

7 Azmi Ruyatul Falah

8 Bagus Nurhamdani

9 Ernawati

10 Gisa Najwa Yusmu

11 Irhas

12 Izdihar Dhia Ramadhani

13 Karin Nurfadillah

14 Khalista Aulia A

15 Komalasari

16 M. Faisal Amri

17 M. Gilang Firmansyah

18 M. Isya Mahendra

19 M. Toriq Maulana

Muhammad Rizky
20 Pratama

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 34


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

21 Muthi Hasanah

22 Nailah Ainiah

23 Radit Sigit Pratama

24 Sevilla Marya Darma

25 Tina Sopiyatun

26 Tomi Irfanul Fahmi

27 Windi Juliana Putri

28 Windriyani

29 Yahya Nur Fallah

BS : Bekerja Sama
JJ : Jujur
P : peduli
S : santun
PD : percaya diri

Catatan :
Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
0 = Sangat Kurang
Skor sikap = Jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 20 : 5 = 4
Predikat:
3,21 – 4 = Sangat Baik (SB)
2,41 – 3,20 = Baik (B)
1,61 – 2,40 = Cukup (C)
0,81 – 1,60 = Kurang (K)
0 – 0, 80 = Sangat Kurang (SK)
Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 35


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual

Satuan Pendidikan : SMKS Ma’arif NU 01 Bantarkawung


Kelas / Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Materi Pokok : Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik
Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Waktu : 2 x 45 Menit

NO ASPEK PENGAMATAN

1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2. Bersyukur atas karunia Tuhan

3. Mengucapkan salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi

4. Merasakan keberadaan dan kebesaran tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan

5. Melaksanakan ibadah sehari – hari sesuai dengan kepercayaan masing-masing

LEMBAR OBSERVASI
ASPEK PENGAMATAN
NO NAMA PESERTA DIDIK JUMLAH NILAI KET
1 2 3 4 5

1 Addinu Yahdillah

2 Andes Khaeruman Azam

3 Aril M

4 Arum Aolia Q

5 Ayu Anjani

6 Azlia Sofi Mardiana

7 Azmi Ruyatul Falah

8 Bagus Nurhamdani

9 Ernawati

10 Gisa Najwa Yusmu

11 Irhas

12 Izdihar Dhia Ramadhani

13 Karin Nurfadillah

14 Khalista Aulia A

15 Komalasari

16 M. Faisal Amri

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 36


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

17 M. Gilang Firmansyah

18 M. Isya Mahendra

19 M. Toriq Maulana

20 Muhammad Rizky Pratama

21 Muthi Hasanah

22 Nailah Ainiah

23 Radit Sigit Pratama

24 Sevilla Marya Darma

25 Tina Sopiyatun

26 Tomi Irfanul Fahmi

27 Windi Juliana Putri

28 Windriyani

29 Yahya Nur Fallah

Rumus : nilai = jumlah skor x 100


20
Keterangan :
A = 100 – 82
B = 81 – 63
C = 62 – 44
D = 43 – 25

Instrumen Soal (Penilaian Pengetahuan)


1. Pada hakikatnya kekuasaan negara menurut teori trias, Montesquie terdiri atas kekuasaan
legislatif, eksekutif dan yudikatif. Berdsarkan hal tersebut Jelaskan jenis-jenis kekuasaan yang
berlaku dalam penyelenggaraan negara di Republik Indonesia !
2. Amandemen UUD NRI Tahun 1945 berdampak pada penyelenggaraan pemerintahan Negara.
Jelaskan karakteristik pemerintahan Indonesia setelah dilakukannya perubahan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 !
3. Pada dasarnya selain memiliki Kementerian Negara, pemerintah Republik Indonesia memiliki
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang dahulu dikenal dengan istilah lembaga
pemerintahan non-departemen. Jelaskan dan berikan contoh Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian Republik Indonesia !
4. Pada hakikatnya Kementerian Negara Republik Indonesia mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden. Sebutkan 3 (tiga) tugas kementerian negara dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara !
5. Pada hakikatnya keberadaan pemerintah daerah menunjang pemerintah pusat dalam
menjalankan efektifitas dan efisiensi pemerintahan Negara. Jelaskan pentingnya.

Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 37


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

NO Kunci jawaban Skor


1 Jenis-jenis kekuasaan penyelenggaraan negara Republik 20
Indonesia.
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat
atau membentuk undang-undang.
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk
melaksanakan undang-undang.
c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk
mempertahankan undang-undang, termasuk
kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran
terhadap undangundang.
2 Karakteristik pemerintahan Indonesia setelah 20
dilakukannya perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
a. Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk
mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.
Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 3 ayat (1) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa Majelis
Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar.
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk
menjalankan undang-undang dan penyelenggraan
pemerintahan negara. Kekuasaan ini dipegang oleh
Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat
(1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan menurut
UndangUndang Dasar.
c. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk
membentuk undang-undang. Kekuasaan ini dipegang
oleh Dewan
Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam
Pasal 20 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan bahwa Dewan Perwakilan
Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-
undang.
d. Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan
kehakiman yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan
peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan
ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah
Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 24 ayat
(2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan
oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan
yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan
peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
e. Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pemeriksaan
atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan sebagaimana ditegaskan dalam
Pasal 23 E ayat

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 38


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

(1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang


menyatakan bahwa untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan
satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan
mandiri.
f. Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk
menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kekuasaan ini
dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral
di Indonesia sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 D
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa negara memiliki suatu bank sentral
yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung
jawab, dan indepedensinya diatur dalam undang-
undang.
3 Lembaga Pemerintah Non-Kementerian merupakan 20
lembaga negara yang dibentuk untuk membantu presiden dalam
melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian berada di bawah presiden dan
bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui menteri
atau pejabat setingkat menteri yang terkait.
Keberadaan LPNK diatur oleh Peraturan Presiden Republik
Indonesia, yaitu Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-
Departemen.
Contoh Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Badan Intelijen Negara (BIN)
b. Badan Narkotika Nasional (BNN)
c. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
d. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
e. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
f. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
g. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas)
h. Badan Pertanahan Nasional (BPN)
i. Badan Pusat Statistik(BPS)
j. Badan SAR Nasional (Basarnas)
k. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
4 Tugas kementerian negara dalam menyelenggarakan 20
pemerintahan negara ada 3 sebagai berikut.
a. Penyelenggara perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan
barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas di
bidangnya dan pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat
sampai ke daerah.
b. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan di
bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan
negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengawasan
atas pelaksanaan tugas di bidangnya, pelaksanaan
bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan
urusan kementerian di daerah dan pelaksanaan

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 39


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) – PPG DALJAB UNWIDHA 2022

kegiatan teknis
yang berskala nasional.
c. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya,
koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
dibidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan
negara yang menjadi tanggung jawabnya dan
pengawasan atas
pelaksanaan tugas di bidangnya.
5 Keberadaan pemerintahan daerah dalam proses 20
penyelenggaraan pemerintahan di Republik Indonesia sangat
penting karena secara tegas dijamin dan diatur
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pemerintahan Daerah. Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 secara tegas menyatakan bahwa Negara
Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi
dan daerah provinsi
itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang
diatur dengan undang-undang. Ketentuan tersebut secara jelas
menunjukkan bahwa di negara kita terdapat
mekanisme pembagian kekuasaan secara vertikal, yaitu
pembagian kekuasaan antara pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah
dilaksanakan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan
demikian pemerintah pusat dan pemerintah daerah bukanlah
lembaga yang terpisah atau berdiri sendiri tanpa adanya kontrol
dan koordinasi. Pemerintah pusat dan pemerintahan daerah
merupakan pelaku
pembagian kekuasaan secara vertikal. Dengan kata lain,
hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah itu
bersifat hierarkis. Begitu pula hubungan antara pemerintahan
provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota juga bersifat
hierarkis.
SKOR TOTAL 100

DUDUNG MUSABILANI – SMKS MA’ARIF NU 01 BANTARKAWUNG 40

Anda mungkin juga menyukai