Oleh:
RAHMAD ARIMAGA
1908260054
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1
5
1.3.2.Tujuan Khusus
1. Mengetahui diameter zona hambat dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KB
M) ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii) terhadap Staphylococc
us aureus
2. Mengetahui kesesuaian ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii) den
gan amoksisilin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
2. Organum Reproduktivum
Organum reproduktivum kayu manis serta ciri-ciri morfologinya:
a. Bunga (Flos)
Bunga kayu manis (gambar 4) berkelamin dua atau bunga sempurna, dan
berwarna kuning. Ukuran sangat kecil, kelopak bunga berjumlah 6 helai
dalam dua rangkaian. Bunga tidak bertajuk bunga. Benang sari berjumlah
12 helai yang terangkai dalam empat kelompok, kotak sari beruang
empat, penyerbukan dibantu oleh serangga (7).
Antibakteri
Staphylococcus aur
eus
BAB III
METODE PENELITIAN
dan industri
disekitar nya
3.1.1Variabel Penelitian
Variabel independent merupakan variable yang mempengaruhi atau
menjadi sebab timbulnya suatu perubahan bagi variable dependen. Variable
independent dalam penelitian ini Ekstrak kayu manis Variabel dependen
merupakan variabel output, atau konsekuen. Variabel ini adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah zona hambat dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM)
11
15
rmannii)”.
2. Staphylococcus aureus
3. Etanol
4. Aquades
amoksisilin 5bpj dan 10bpj dan aquadest steril menggunakan pinset steril sambil
dilakukan penekanan ringan pada media yang telah ditandai dengan spidol.
Lakukan pengulangan sebanyak lima kali pada konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%,
50%, amoksisilin 5bpj dan 10bpj dan aquadest steril. Setelah itu, petridish
diinkubasikan dalam inkubator pada suhu 35°C selama 24 jam. (13)
4. Pengukuran zona hambat
Setelah dilakukan inkubasi 24 jam dilakukan pengukuran zona hambat
atau zona inhibisi. Dilakukan pengukuran setiap zona bening di sekitar disc,
pengukuran zona hambat dilakukan menggunakan jangka sorong . Pengukuran
dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat lalu dikurangkan dengan
diameter disc. (14)
3.7 Pengolahan Data dan Analisa
Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi menggunakan aplikasi
SPSS. Data hasil pengujian antibakteri dianalisis dengan memakai uji statistik
sebagai
berikut:
1. Uji analisis varians satu arah (One way anova) untuk melihat pengaruh
ekstrak etanol daun kayu manis dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%,
50%, terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
2. Uji posthoc LSD (Least Significant Difference) dengan nilai kepercayaan
0,05 untuk melihat perbedaan pengaruh ekstrak etanol daun kayu manis
antar dua kelompok perlakuan.
Jika data terdistribusi normal, maka akan di analisis dengan one way
ANOVA dan jika bersifat homogen akan dilanjutkan dengan uji Bonferroni,
namun jika data tidak homogen akan dilanjutkan dengan uji Games-Howell, tetapi
jika uji ANOVA tidak memenuhi syarat akan dilakukan uji Kruskal Wallis
19
Pengelompokan
bakteri menjadi 7
Ekstrak kayu manis Bakteri yang sudah
kelompok:control(-),
menjadi larutan di biakan
p1,p2,p3,p4,p5,p6
Setelah inkubasi
Olah data
lakukan zona Lakukan uji bakteri
inhibisi di inkubasi selama
24 jam
Analisis data
20
DAFTAR PUSTAKA
14. Kirby-Bauer Disk Diffusion Susceptibility Test Protocol [Internet]. 2009. Availabl
e from: www.atcc.org