Anda di halaman 1dari 22

BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-BKL Laporan Kasus Otologi

FAKULTAS KEDOKTERAN 2023


UNIVERSITAS HASANUDDIN

TATALAKSANA PARESE NERVUS FASIALIS PADA PENDERITA OTITIS MEDIA


SUPURATIF KRONIK DENGAN KOLESTEATOMA
(EVIDENCE BASED CASE REPORT)

dr. Stanley Permana C035182008

PEMBIMBING:
Dr. dr. Masyita Gaffar Sp.T.H.T.B.K.L (K)

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS


PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN THT – KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
PENDAHULUAN

•OMSK di Indonesia sebesar

OMSK 5.4%.
•54% pasien OMSK disertai
dengan kolesteatoma

• Intrakranial : Tromboflebitis, abses ,

Komplikasi meningitis
• 511 pasien OMSK dengan

OMSK kolesteatoma, hanya 5 (1%) pasien


dengan komplikasi parese nervus
fasialis (Yorgancular,2013)

• Infeksi ini menyebar sepanjang

Parese Nervus jaringan saraf sehingga


menyebabkan inflamasi pada
nervus fasialis
Fasialis • Penjalaran infeksi melalui kanalis
fallopi
PARESE NERVUS FASIALIS

Virus(Varicella
zooster(10,92%),
Lyme
disease(3,51%))
Infeksi
Otogenik
Perifer (OMSK) (2,16%)

Idiopatik
Non-Infeksi (70%)
DIAGNOSIS

• Otorhea >3 bulan


• Tinnitus
Anamnesis • Cephalgia
• Otalgia

• Otoskopi Membran timpani tidak


Pemeriksaan intak
Fisik • Meningeal sign
• Parese nervus kranialis

Pemeriksaan • Erosi tulang pendengaran


• Erosi tegmen
Penunjang (CT- • Erosi kanalis nervus fasialis
SCAN) • Erosi kanalis semisirkularis
JENIS TINDAKAN OPERATIF

• Tindakan membuka atap kavum timpani dengan tetap

Atikotomi menjaga keutuhan dinding liang telinga


• Dilakukan dari arah korteks mastoid ( transmastoid ), dan
melalui liang teliga (trans meatal)

Timpanomastoidekto • Mastoidektomi Radikal


mi (Canal Wall Down
Procedures) • Modifikasi Radikal Mastoidektomi

Timpanomastoidekto • Mengangkat secara komplit matriks


mi (Canal Wall Up kolesteatoma tanpa merusak anatomi
Procedures) liang telinga luar
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS

Tn. S

Riwayat
Alergi obat
dan Penyakit 62 thn Parese ke
arah
lain (-) Otorhea dextra
aurikula sejak 2 hari
sinistra sejak sebelum
1 bulan masuk RS
Nyeri yang lalu,
kepala tinnitus dan
sebelah penurunan
Parese sejak pendengar
Otorhea AS kiri sejak 3 an (+)
2 hari yang bulan lalu
(1 bulan lalu)
lalu
PEMERIKSAAN FISIK DAN
PENUNJANG
LAPORAN OPERASI
PERTANYAAN KLINIS

Apa Tatalaksana Yang Tepat Untuk


Kasus Otitis Media Supuratif Kronik
dengan Kolesteatoma dan Komplikasi
Gangguan Nervus Fasialis?
METODE
Metode pencarian
literatur dengan kata
• Pubmed
kunci Facial Nerve • Clinical Key Elsevier
Paralysis, Chronic • Proquest
Suppurative Otitis
Media, dan
Cholesteatoma

•Manajemen OMSK dengan


kolesteatoma komplikasi parese
nervus fasialis
Kriteria inklusi •Diterbitkan dalam 10 tahun
terakhir,
•Tersedia fulltext, dengan kriteria
eksklusi: review article
HASIL

Identifikasi
Identifikasi Kepustakaan dari Sumber
Pubmed (39), Clinical Key (129), Proquest (83)
(n = 251)
Ekslusi
Penulisan >10 tahun terakhir (n = 103)
Rekaman setelah eksklusi penulisan
>10 tahun terakhir
Skrining

(n = 148)

Rekaman dilakukan skrining


(n = 148) Eksklusi (n = 145)
- Fulltext tidak tersedia (n = 16)
- Kurang memiliki relevansi (n = 129)
Kelayakan

Artikel lengkap dinilai kelayakannya


(n = 3)
Eksklusi
Review article (n = 0)
Inklusi

Studi termasuk dalam sintesis kualitatif


(n = 3)
PENILAIAN KRITIS
Intervensi/
Populasi/
Penulis Tipe
No Pasien/ Indeks/ Komparator Hasil
Jurnal Publikasi
Masalah
Indikator
PENILAIAN KRITIS
Intervensi/
Populasi/
Penulis Tipe
No Pasien/ Indeks/ Komparator Hasil
Jurnal Publikasi
Masalah
Indikator
PENILAIAN KRITIS
Intervensi/
Populasi/
Penulis Tipe
No Pasien/ Indeks/ Komparator Hasil
Jurnal Publikasi
Masalah
Indikator
PENILAIAN KRITIS
Intervensi/
Populasi/
Penulis Tipe
No Pasien/ Indeks/ Komparator Hasil
Jurnal Publikasi
Masalah
Indikator
Foto Endoskopi Post 6 bulan
Operasi
Foto Klinis Post 6 bulan
Operasi
Diskusi

•Prevalensi OMSK di Indonesia sebesar 5.4%


Otitis media supuratif •Adapun kolesteatoma terjadi pada 54%
kronik (OMSK) dapat pasien dengan OMSK
• OMSK dengan kolesteatoma yang disertai
terjadi pada semua dengan komplikasi parese nervus fasialis
usia merupakan kasus yang jarang terjadi,
hanya pada sekitar 1% kasus

Penelitian •Otorrhea (95%)


•Demam (61%)
menunjukkan gejala •Vertigo (53%)
yang dapat terjadi •Meningeal sign (41%)
pada OMSK dengan •Pembengkakan regio post auricula (36%)
kolesteatoma •Parese nervs fasialis (10%)
Diskusi (1)
•Otorhea mukopurulen, berbau, darah ≠
•Massa padat, berbenjol, berwarna
Pasien otitis media kemerahan, permukaan licin
•MSCT brain menunjukkan otomastoiditis
supuratif kronik (OMSK) bilateral disertai kesan kolesteatoma sinistra
dengan parese nervus dan fokal brain atrofi regio frontal bilateral
fasialis (HB IV) •Tes weber lateralisasi ke kiri, moderate to
severe hearing loss dengan ambang
pendengaran 70 db

•Graft intak
•Epitelisasi 30%
Tatalaksana •Facial ridge rendah
•Meatoplasti adekuat
(Timpanomastoidektomi •Mastoid bowl besar
(CWD)) •Jaringan granulasi ada pada arah jam 11-12
•Setelah 6 bulan parese nervus fasialis terjadi
perbaikan, HB IV menjadi HB II
Diskusi (2)
•3 pasien sembuh total, 2 pasien mengalami
perbaikan dilihat dari pemeriksaan grading HB-I,
dan 2 pasien dengan erosi pada segmen
Penelitian Sharma et al horizontal nervus fasialis dan tidak menunjukkan
perbaikan setelah operasi, yakni radical
mastoidektomi.

• Injeksi amoksisilin-klavulanat (1,2 g BID)


dan metronidazol (500 mg BID),
Penelitian dilanjutkan dengan mastoid exploration
Kandakura et al kiri. Hasil menunjukkan adanya
perbaikan asimetri wajah setelah 3
bulan post operasi.

Penelitian Yeoh et al •Dilakukan drainase dan pemberian antibiotik


Rocephine, Amikacin, dan Metronidazol selama
Parese nervus fasialis disertai 10 hari
dengan tortikolis, abses parafaring
dextra, dan thrombosis vena •Terjadi perbaikan gejala klinis setelah
jugularis interna bilateral penanganan yang diberikan
Kesimpulan

Diagnosis ditegakkan melalui Adapun penanganan kasus ini


Komplikasi parese nervus
anamnesis, pemeriksaan fisik, harus meninjau penyebab
fasialis akibat OMSK dengan
pemeriksaan fungsi saraf dasar terjadinya parese nervus
kolesteatoma merupakan
kranial, dan pemeriksaan fasialis, yakni akibat infeksi
kasus yang jarang terjadi
penunjang kronis

Penanganan OMSK dengan


Dengan tetap
kolesteatoma melalui prosedur
mempertimbangan
operasi baik radikal
tatalaksana pemberian
mastoidektomi maupun
antibiotik yang menyertai
timpanomastoidektomi canal
tindakan operasi
wall down dapat dilakukan

Anda mungkin juga menyukai