Anda di halaman 1dari 18

Diode Laser Turbinate Reduction in

Allergic Rhinitis:
A Cross-sectional Study
dr. Andriana, Sp.THT-KL, Msi. Med

Daniel Budi 112021063


Kepaniteraan Klinik Ilmu THT
RS Panti Wilasa Dokter Cipto
Identitas Jurnal
• Publikasi : Journal of Medical
Association
• Tanggal publikasi : 31 Desember 2018
• Journal homepage :
http://www.jnma.com.np/jnma/index.ph
p/jnma/article/view/3870
01 PENDAHULUA
N
Diode Laser Turbinate Reduction (LTR)

Pembedahan pada rinitis alergi ditujukan pada pasien yang gagal pengobatan dan
memiliki hipertrofi konka inferior.

Prosedur ablasi jaringan  laser diode, laser karbon dioksida, laser


argon, laser neodymium-yttrium aluminium garnet, holmium-yttrium
aluminium laser garnet, laser kalium-titanil-fosfat dan frekuensi radio

Perbedaan pada panjang gelombang yang dipancarkan, daya


keluaran, emisi gelombang dan mode aplikasi

Laser diode (940 nm, 980nm, 470 nm, dan 1940 nm) 
menggunakan lokal anestesi.
Dikerjakan selama 2-12 menit
Perkembangan dicatat dalam waktu 3 bulan
Tujuan Penelitian

Mengevaluasi keefektifan dari reduksi konka dengan laser diode pada rinitis alergi yang
resisten terhadap terapi medis dan mendorong penggunaannya diantara penyedia layanan
kesehatan.
02 METODE
Descriptive Cross-Sectional Study

Convenient sampling

Nov 2012 – Nov 2013

60 sample

Kriteria Inklusi

• Pasien dengan rinitis alergi yang gagal dalam terapi medis selama 3 bulan
berturut-turut
• Menyetujui informed consent

Kriteria eksklusi

• Pasien dengan septum deviasi, polip hidung, dan riwayat operasi hidung
Pasien rawat jalan departemen THT-KL di sebelumnya
Kathmandu Medical College Teaching Hospital
(KMCTH)
Penilaian VAS Score
Penilaian Awal

• Gejala-gejala pada hidung (sumbatan, sekret


• Dilakukan endoskopi pada semua
hidung, bersin, sakit kepala, penurunan indra
pasien untuk menyingkirkan adanya
penciuman, dan mendengkur)
polip hidung atau temuan lain seperti
• Masing-masing gejala diberikan skor 0-10
septum deviasi.

Penggunaan Laser
Tindakan pencegahan

Laser yang digunakan adalah Laser dioda Fox


(A.R.C laser) dengan panjang gelombang 980 nm, • Anestesi lokal menggunakan spray

dalam mode kontak dengan serat silika halus xylocain 15% diikuti dengan injeksi

berdiameter 600μm dengan daya 5 watt. lokal xylocaine 2%

Diaplikasikan secara linier sebanyak 6-8 kali di


sepanjang konka inferior dengan durasi 2-3 menit.
Prosedur Postoperatif
• Observasi perdarahan selama setengah jam Data diolah menggunakan
• Pemberian asam asetil salisilat selama 1 hari untuk SPSS 18. Analisis data
menggunakan statistik deskriptif
pereda nyeri dan normal saline untuk hidung (2 (mean, standar deviasi, median,
minggu) untuk mencegah pembentukan krusta dan range interkuartil) dan
statistic inferensial (Uji Wilcoxon
• Pasien di follow-up dalam 3 bulan, kemudian dinilai untuk mempelajari efektifitas
kembali gejala awal menggunakan VAS Score. laser diode)

• Evaluasi nyeri, adanya sekret bercampur darah,


krusta, edema mukosa, dan sinekia dengan
mengunakan endoskopi hidung.
03 HASIL
100%

58.33%

31 orang (52%) 29 orang (48%)


30% 17%

15% 3.33%

Rentang usia 16-47 tahun


Median 28 tahun
04 PEMBAHASAN
• Hipertrofi konka inferior pada rinitis alergi menyebabkan sumbatan hidung dan mengganggu kualitas hidup
sehingga menyebabkan ketidaknyamanan
• Reduksi konka dengan laser diode menyebabkan perbaikan yang signifikan, diamati pada masing-masing gejala
hidung selama 3 bulan observasi, kecuali gejala obstruksi hidung dan snoring

Pembengkakan jaringan yang


terkoagulasi pasca operasi. Edema
dan pengerasan kulit pascaoperasi
menyebabkan pemulihan yang lebih
lama pada obstruksi hidung dan
fungsi penciuman.
Komplikasi
Tidak ada komplikasi signifikan yang terlihat selama periode intraoperatif. Semua pasien mengeluh
nyeri sesaat setelah prosedur dilakukan.

Parida et al Nyeri dirasakan oleh 30% pasien pasca


operasi

Penilaian dilakukan sampai 6 bulan post


operatif
05 KESIMPULAN
• Prosedur reduksi konka dengan laser diode efektif terhadap rinitis alergi
sebagai manajemen medis
• Hampir semua pasien mengalami rasa nyeri meskipun telah diberikan
analgesik sebelum prosedur
• Stratifikasi nyeri segera setelah operasi akan membuat penelitian lebih
informatif
• Krusta yang menetap pada pasien setelah 3 bulan menunjukan perlunya
tindakan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai