Anda di halaman 1dari 18

TERAPI LASER PADA ONIKOMIKOSIS :

FAKTA ATAU FIKSI ?

dr. Husnul Cut Wahyuni


ABSTRAK
Onikomikosis adalah infeksi jamur pada kuku yg umum,
menyerang 10% dari populasi orang dewasa di negara-
negara industri
Biaya-efektif, aman, perawatan sederhana sangat
diinginkan
Obat anti-jamur topikal dan oral tidak selalu efektif,
membawa beberapa risiko medis, berinteraksi dgn obat
lain
Terapi laser >> menjadi menarik
PENDAHULUAN
Onikomikosis infeksi jamur pada kuku yang
menimbulkan tantangan khusus dalam pengobatan
Patogen kuku dominan ~ jamur dermatofita : Trichophyton
rubrum dan Trichophyton mentagrophytes
Obat anti-jamur sistemik terbinafine oral;
(+) tingkat kesembuhan mikologi : 71% -82%, tingkat
respon klinis: 60% -70%
(-) durasi pengobatan panjang, konsentrasi sub-terapeutik
hanya mencapai lempeng kuku, efek samping tambahan:
sakit kepala, kehilangan rasa, dan ketidaknyamanan perut
Itrakonazol tingkat kesembuhan mikologis dan kliring
klinis jauh lebih rendah, dapat menyebabkan toksisitas
jantung >> kurang diminati

Terapi Laser pilihan alternatif untuk terapi onikomikosis


(+) pengobatan nyaman, efek samping yang minimal, dapat
mengobati pasien dengan kontra indikasi obat anti-jamur
METODE
Pencarian ekstensif literatur PubMed dengan kriteria
(laser) DAN (onikomikosis) dan (onikomikosis) DAN
(laser)

17 studi asli
21 ulasan
70 32 komentar/
korespondensi
LITERATUR lainnya
HASIL
Laser Nd:YAG short pulse
Penelitian In-vivo
Hochman : 8 pasien diterapi dengan laser + krim anti-
jamur 7 pasien kultur jamur (-)
Kimura,dkk :
13 pasien (37 kuku kaki)
30 kuku kaki (81%) tingkat perbaikan
lengkap/ moderat/ signifikan
19 diantaranya tingkat kesembuhan lengkap
Waibel : 21 pasien (diterapi dengan 3 jenis laser) 20
pasien kultur jamur (-)
S.Tyler Hollmig, dkk : 27 pasien (47 kuku) dibagi
dengan rasio 2:1 kelompok perlakuan dengan kelompk
kontrol.
3 bulan

Tidak ada perbedaan signifikan antara kedua


kelompok

12 bulan

Perbaikan proksimal lempeng kuku di kelompok


laser tidak berlanjut dibandingkan dengan
kelompok kontrol
Laser Nd:YAG short pulse
Penelitian In-vitro
Choi : meneliti 20 pasien onikomikosis
Kelompok
300 J 450 J
kontrol
Nilai CFU 75,9% 85,5%
bervariasi mengalami mengalami
penurunan penurunan
nilai CFU nilai CFU

Carney, dkk : efek fungisidal untuk T.rubrum terbentuk pada


50C setelah 15 menit, namun tidak ada hambatan
pertumbuhan dengan iradiasi langsung ke koloni jamur
Laser Nd:YAG long pulse
Zhang : 33 pasien (154 kuku) angka positif penilaian
mikroskopik dan kultur jamur lebih tinggi pada 24 minggu
dibandingkan 8 minggu rekurensi infeksi relatif cepat
Moon, dkk : 30 pasien (43 kuku)
9,4% kultur jamur (-), tampilan kuku normal secara
makroskopik
50% kuku keruh menjadi bersih
Nouguchi,dkk : 12 pasien onikomikosis subungual lateral
distal infeksi area kuku Penyembuhan
3 PASIEN

3 PASIEN
6 PASIEN

memburuk bersih terlihat


setelah terapi mencapai setelah terapi
70% tambahan
Laser Nd:YAG long pulse

Hees : laser long-pulsed v.s short-pulsed 10 pasien


(dengan tambahan siklopiroks topikal per hari) tidak ada
perbedaan signifikan pada klirens kuku yang dicapai tiap
laser
Laser hanya memiliki efek temporer pada onikomikosis
dan mungkin dibutuhkan debridement kuku
Laser Q-switched
Hees : Laser Q-switched v.s Laser long-pulsed koloni jamur
T.rubrum yang tumbuh pada agar tidak ada koloni kuman
teregresi, tidak ada perbedaan signifikan dari keduanya

Kalokasidis :
131 subjek 125 pasien (95,4%) kultur jamur (-) setelah
terapi laser 2x
Kelemahan : waktu follow-up yang pendek (3 bulan)
Laser Dual wavelenght diode
Landsman, dkk : 34 pasien (dengan penggunaan terbinafin
topikal dan debridement kuku teratur)

Kelompok 9% pertumbuhan kuku linier


bersih 3mm

kontrol 9% hasil kultur (-)


18% kuku kaki berkembang
HARI
KE-180
Kelompok 65% pertumbuhan kuku linier
bersih 3mm

rawatan 39% hasil kultur (-)


4% kuku kaki berkembang

Hari ke-270 >> 35% kuku yang dirawat perkembangannya baik,


38% tanpa perubahan, 20% tampilannya memburuk
Laser Bahan Solid Lainnya
Manevitch, dkk : 99 pasien dengan laser Ti:safir infra merah

berhasil menginhibisi pertumbuhan jamur pada 100% sampel

Orlando de Morais, dkk : hasil awal > tingkat klirens yang


lebih besar dengan laser Er:YAG + aplikasi lacquer amolorfin
dibandingkan dengan hanya diterapi dengan amolorfin
[ penelitian masih berlangsung dan data belum dipublikasikan]
Laser Fraksional CO2
Lim : 24 pasien diterapi 3 sesi laser + amolorfin topikal per hari

50% pasien dengan kultur jamur (-) penyembuhan sempurna

Kelemahan : ukuran sampel yg kecil, kurangnya kelompok


kontrol, aplikasi amolorfin menjadi faktor perancu potensial
PEMBAHASAN

Laser ~ modalitas yang efektif dan keberhasilannya mengatasi


onikomikosis terus meningkat

Karena kurangnya penelitian kontrol dan ukuran sampel yang


kecil, penelitian menggunakan desain heterogen (kontrol acak),
sehingga sulit menyimpulkan efektivitas terapi laser pada
onikomikosis

Sensitivitas tes menggunakan kultur jamur masih buruk


dibandingkan dengan modalitas lain ~ tingginya nilai negatif
palsu
PEMBAHASAN
Keterbatasan penelitian :

Lamanya waktu antara terapi dengan follow-up ~ waktu


follow-up ideal adalah > 12 bulan setelah terapi

Kerusakan fibroblas karena paparan suhu 45C dari laser


selama 20 menit, menghasilkan ulkus, dispigmentasi dan
skar >> penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi
temperatur efektif yang aman
KESIMPULAN
Mayoritas penelitian kekurangan plasebo/standar kelompok
kontrol keterbatasan pencatatan, profil kemanan tidak
mencukupi sulit menyimpulkan keuntungan klinis laser

Meski ditemukan kekurangan berdasarkan literatur yang


ada, laser memiliki peningkatan cepat yang paling terlihat
dibandingkan terapi lain pada onikomikosis

Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan alat


yang paling optimal dalam mengatasi beragam tipe
morfologik dari onikomikosis dan penyakit jamur lainnya

Anda mungkin juga menyukai