Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PELAKSANAAN

STUDY KOMPARATIF
PETUGAS/PETANI PENANGKAR
BIBIT BUAH-BUAHAN

di Kabupaten Demak Prov. Jawa Tengah &


di Kabupaten Malang Prov. Jawa Timur

12 s/d 16 Desember 2007

PELAKSANA :

SUB DINAS HORTIKULTURA


DINAS PERTANIAN KAB.BANTAENG

TA.2007
KATA PENGANTAR

Dalam upaya menjadikan Kabupaten Bantaeng menjadi sentra perbenihan buah-buahan,


yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam daerah dan mensuplai kebutuhan
daerah lain, baik dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan maupun tingkat Regional, maka
Pemerintah menempuh beberapa cara, antara lain; membuka Balai Benih Hortikultura
(Buah-Buahan), mengadakan pelatihan-pelatihan pada petani penangkar/calon penangkar
dengan kerjasama petani penangkar yang sudah berpengalaman, agar dapat menghasilkan
bibit yang sehat dan berkualitas. Selain itu, membawa petani penangkar buah-buahan ke
Pulau Jawa untuk melakukan Study Komparatif guna mengetahui dan mempelajari
keunggulan-keunggulan yang dimiliki.

Sehubungan dengan kondisi tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Bantaeng melalui


kebijakan Program Bapak Bupati Bantaeng, yang menempatkan Point Pertama dari Lima
Strong Point, yaitu Mengoptimalkan Potensi Sumber Daya Alam, yang salah satu tujuannya
adalah menjadikan Kabupaten Bantaeng sebagai daerah penghasil bibit buah-buahan.

Oleh karena itu, Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng melalui Sub Dinas Hortikultura
TA.2007, mengalokasikan anggaran untuk memfasilitasi petani penangkar buah-buahan
untuk melakukan Study Komparatif ke Pulau Jawa dengan maksud menambah wawasan
petani penangkar dalam mengelola usahataninya sehingga dapat berdaya saing dimasa yang
akan datang.

Dengan terselenggaranya Study Komparatif ini, maka secara khusus kami menyampaikan
ucapan terima kasih, kepada :
1. Bapak Bupati Bantaeng.
2. Ketua DPRD Bantaeng.
3. Pimpinan Satya Pelita (Hortikultura Nursery Planting and Consultant) di Kabupaten
Demak Provinsi Jawa Tengah.
4. Pimpinan Kusuma Agrobisnis di Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur.
5. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya Study Komparatif ini.

Akhirnya kami berharap semoga laporan kegiatan ini dapat menjadi bahan informasi serta
bermanfaat untuk pengembangan hortikultura di Provinsi Sulawesi Selatan pada umumnya
dan pengembangan perbenihan buah-buahan di Kabupaten Bantaeng pada khususnya.

Kami menyadari laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu, usulan yang konstruktif
tetap kami harapkan.

Bantaeng, Desember 2007

Pelaksana

i
A. Pendahuluan

Perbenihan/pembibitan buah-buahan merupakan suatu upaya untuk menindaklanjuti


kekurangan benih/bibit buah-buahan yang selama ini dirasakan, dimana selama ini hanya
didatangkan dari Pulau Jawa dan daerah-daerah kabupaten tetangga di Sulawesi Selatan.
Kabupaten Bantaeng yang mempunyai potensi pengembangan tanaman buah-buahan
cukup tinggi karena di dukung oleh keadaan tanah, iklim/cuaca yang sangat cocok/sesuai
pertumbuhan tanaman buah-buahan untuk dikembangkan dengan menggunakan bibit
yang baik dan berkualitas.

Kecendrungan lain yang terjadi beberapa tahun terakhir ini adalah semakin banyak
daerah pegunungan (lahan miring) mengalami kegundulan sehingga memerlukan
perhatian dan upaya menanam/menghijaukan kembali dengan tanaman tahunan (buah-
buahan) yang nantinya diharapkan mempunyai fungsi ganda, yaitu disamping sebagai
tanaman konservasi lahan di luar kawasan hutan, juga bisa dimanfaatkan hasilnya
(buahnya).

Hal tersebut diatas memungkinkan dilaksanakan seiring dengan Kebijakan Bupati


Bantaeng yang menempatkan pada Point Pertama yaitu mengoptimalkan sumber daya
pertanian yang pada fokusnya pada penerapan perbenihan/pembibitan, budidaya dan
pasca panen yang baik dan benar serta berkelanjutan.

Oleh karena itu, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng yang di
dukung oleh Legislatif (DPRD Kabupaten Bantaeng) telah mengadakan Study Komparatif
bagi Petugas/Petani Penangkar Buah-Buahan ke Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah
dan Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, sebagai langkah-langkah untuk mengatasi
kesulitan dan permasalahan yang dihadapi oleh petani penangkar dan petani buah-
buahan di Kabupaten Bantaeng.

B. Nama Kegiatan dan Dasar Pelaksanaan

1. Nama Program : Peningkatan Kesejahteraan Petani


2. Nama Kegiatan : Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis
3. Dasar Pelaksanaan : a. Keputusan Bupati Bantaeng Nomor Tahun 2007
tanggal 30 Nopember 2007 tentang Penetapan Nama-
Nama Peserta Study Komparatif (terlampir).
b. Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja Dinas
Pertanian Kabupaten Bantaeng Tahun Anggaran 2007.

1
C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pemikiran para petani/petugas peserta


Study Komparatif serta menyerap informasi pengembangan penangkaran/
perbenihan buah-buahan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengembangkan sentra-sentra penangkaran/perbenihan buah-buahan


berkualitas.
b. Meningkatkan kesejahteraan bagi petani dan menciptakan kemandirian,
memperluan kesempatan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi dan
menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
c. Membeli buah-buahan unggul dari penangkar di Jawa untuk dikembangkan di
Kabupaten Bantaeng.

D. Peserta

Peserta Study Komparatif seluruhnya berjumlah 7 (tujuh) orang yang terdiri dari unsur
petani penangkar bibit buah-buahan dan unsur pendamping kabupaten (Petugas dari
Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng). Adapun nama-nama peserta sesuai Keputusan
Bupati Bantaeng Nomor Tahun 2007 tanggal 30 Nopember 2007, yaitu :

1. Misbar (Penangkar Buah-Buahan)


2. Milyar (Penangkar Buah-Buahan)
3. Alimuddin (Petugas Balai Benih Buah-Buahan Pattallassang)
4. M. Arsyad (Penangkar Buah-Buahan)
5. Ir. Syamsul Ridjal, MP (Pendamping/Wakadis)
6. Sahabuddin Siala, S.Sos (Pendamping/PPTK/Panitia)
7. Muh.Darwis, SP (Pendamping/Kasi Sarana Hortikultura)

E. Metode Pelaksanaan

1. Kunjungan/perjalanan ke daerah objek penangkaran/perbenihan buah-buahan.


2. Mendengar ceramah, informasi dan penjelasan teknis dari penangkar bibit buah-
buahan.
3. Dialog/diskusi.

2
F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Study Komparatif ini dilaksanakan selama 5 (lima) hari yaitu dari
tanggal 12 s/d 16 Desember 2007 :

 Hari I (12 Des 2007) : Tanggal 12 Desember 2007; Persiapan peserta dari
Bantaeng ke Makassar selanjutnya menuju
Yogyakarta dan menginap.
 Hari II (13 Des 2007) : Peserta menuju Kabupaten Demak Provinsi Jawa
Tengah.
 Hari III (14 Des 2007) : Peserta menuju Kabupaten Malang Provinsi Jawa
Timur.
 Hari IV (15 Des 2007) : Peserta menuju ke lokasi pertanaman strowbery,
appel dan jeruk sunkiss.
 Hari V (16 Des 2007) : Peserta menuju ke Kabupaten Sidoarjo (Bandara
Juanda) dan selanjutnya kembali ke Makassar
(Kabupaten Bantaeng).

2. Tempat Pelaksanaan

Sesuai dengan sasaran dari pelaksanaan Study Komparatif ini, yaitu :

a. Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah; dengan objek kunjungan adalah


penangkaran bibit buah-buahan :

1) Kantor Penangkar Bibit Buah-buahan SATYA PELITA Jl. Bhayangkara No.11


Demak 59511.
2) Kebun pohon induk buah-buahan mancanegara, antara lain :
 Lengkeng dataran rendah, varietas; Bola Pingpong, Itoh dan Diamond
River. Ketiganya dari Thailand dan Vietnam.
 Appel dataran rendah dari India.
 Srikaya jumbo dari Australia.
 Durian dataran medium varietas Kanjo.
 Mangga Rebica dari Florida – Amerika Serikat.

b. Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur dengan objek kunjungan yaitu


pertanaman strowbery, appel dan jeruk pada kebun KUSUMA AGROBISNIS di
Batu Kabupaten Malang.

3
G. Hasil Pelaksanaan (Outcome)

Setelah mendengarkan ceramah/informasi dari Pemimpin Penangkaran SATYA PELITA


dan peninjauan kebun strowbery, appel dan jeruk sunkiss, maka beberapa hal yang perlu
di ungkapkan dalam laporan ini sebagai hasil pelaksanaan Study Komparatif, antara lain :

Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah

1. Keberadaan penangkar Satya Pelita adalah perusahaan swasta yang melihat potensi
pengembangan buah-buahan dan pangsa pasar dalam negeri yang masih terbuka
lebar, karena selama ini Indonesia masih mengimpor buah-buahan dari negara-
negara lain seperti Thailand, Australia, New Zealand, China, Amerika Serikat dan
Amerika Latin. Penangkar Satya Pelita juga mempunyai cabang di Kabupaten Demak,
Kabupaten Salatiga dan di Pulau Bali.

2. Luas lahan yang dikelola yaitu + 1,5 Ha, 1 Ha digunakan untuk pohon induk dan 0,5
Ha digunakan untuk proses okulasi bibit dan pemeliharaan, dengan variasi buah-
buahan yang dikembangkan, antara lain; lengkeng, mangga, apel India, dan
sebagainya.

3. Kemampuan produksi buah-buahan beraneka jenis adalah 20.000 s/d 30.000 pohon
setiap bulan dengan hasil penjualan antara Rp.10 juta s/d Rp.30 juta per bulan.

Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur

1. Perusahaan Kusuma Agrobisnis adalah perusahaan swasta dengan luas lahan


seluruhnya + 70 ha, terdiri dari perkantoran, perkebunan sayuran dan buah-buahan.
Khusus untuk pengembangan tanaman Strowbery, Appel dan Jeruk, yaitu :

 Untuk tanaman Strowbery, varietas yang dikembangkan adalah Sweet Cerly,


Azister dan Silva dari California – Amerika Serikat.
 Untuk tanaman Appel, varietas yang dikembangkan antara lain Manalagi (manis),
Rambiuti (asam manis), Ana (asam), dan Wangling (Renyah).
 Untuk tanaman Jeruk, varietas yang dikembangkan adalah Java, Keprok Valensia
dan Groveri (dari Amerika).

2. Semua jenis buah-buahan diatas dapat dipetik oleh peserta maksimal 3 buah dan
dapat dicicipi/dimakan.

4
H. Kesimpulan

1. Dengan pelaksanaan Study Komparatif, dapat menambah pengetahuan dan


memperkaya wawasan petani (Pengembangan SDM) dan menyerap berbagai
informasi teknologi (adanya transfer teknologi).

2. Melalui Study Komparatif bagi petani penangkar, Kabupaten Bantaeng dapat


dijadikan sentra perbenihan buah-buahan secara berkesinambungan dan
berkelanjutan.

3. Dengan tumbuhnya sentra perbenihan buah-buahan di Kabupaten Bantaeng,


diharapkan dapat pula membuka lapangan kerja dan meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Bantaeng.

I. Saran-saran

1. Untuk menunjang Kabupaten Bantaeng sebagai Kabupaten Sentra Pengembangan


Buah-buahan, maka perlu adanya bantuan, antara lain berupa; pohon induk,
pengadaan biji, tanah top soil, kantong plastik/polybag, pisau okulasi dan Nursery
House pada para penangkar buah-buahan, sehingga dapat mensuplai bibit buah-
buahan pada daerah-daerah, baik dalam Provinsi Sulawesi Selatan maupun tingkat
Regional.

2. Study Komparatif masih perlu dilakukan khususnya pada daerah-daerah yang lebih
maju perbenihannya, dengan tujuan untuk lebih menambah masukan-masukan
informasi dan transfer teknologi.

Anda mungkin juga menyukai