Anda di halaman 1dari 7

31

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah quasi
eksperimental, yaitu dengan mencari hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikatnya melalui pengujian hipotesis dengan cara single blind
(Dahlan, 2009).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian akan dilaksanakan di Instalasi Radioterapi RSUD Dr.
Moewardi Surakarta pada bulan November – Desember 2020 sampai dengan
jumlah sampel terpenuhi.

C. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah pasien yang akan dilakukan tindakan
brachytherapy menggunakan prosedur spinal anestesi pada Instalasi
Radioterapi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

D. Pemilihan Sampel
Penentuan sampel penelitian berdasarkan nonprobability sampling
dengan teknik consecutive sampling. Setiap pasien yang memenuhi kriteria
penelitian dimasukkan dalam penelitian selama kurun waktu tertentu hingga
jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi.

E. Besar Sampel
Berdasarkan data selama 3 (tiga) bulan Maret-Mei 2020, jumlah pasien
yang telah dilakukan tindakan brachytherapy menggunakan prosedur spinal
anestesi pada Instalasi Radioterapi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
sebanyak 49 pasien. Selanjutnya besar sampel penelitian dihitung berdasarkan
rumus Slovin sebagai berikut:

31
32

n= N
1+N (d2)

Keterangan:
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan (digunakan 0,05)
Sehingga didapatkan jumlah sampel minimal sebanyak 43 pasien.
Berdasarkan perhitungan rumus besar sampel minimum maka ditetapkan
jumlah sampel sebanyak 45 pasien. Sampel tersebut kemudian dikelompokkan
menjadi 3 (tiga) kelompok. Kelompook pertama sebanyak 15 pasien
mendapatkan perlakuan premedikasi ondansetron 4 mg, kelompok kedua 15
pasien mendapatkan perlakuan premedikasi dexamethasone 4 mg dan
kelompok ketiga 15 pasien lainnya mendapatkan perlakuan premedikasi
kombinasi ondansentron dan dexamethasone.

F. Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Subyek dari penelitian ini adalah semua pasien yang akan menjalani
tindakan brachytherapy menggunakan prosedur spinal anestesi di Instalasi
Radioterapi RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
1. Kriteria Inklusi
a. Pasien perempuan dengan karsinoma serviks
b. Usia pasien antara 30 – 60 tahun
c. Berat badan 40 – 60 kg
d. Status fisik ASA I atau ASA II
e. Tidak memiliki riwayat PONV sebelumnya
f. Pasien tidak memiliki aritmia, tidak memiliki alergi terhadap
ondansetron dan dexamethasone
g. Pasien tidak memiliki kontra indikasi terhadap ondansetron dan
dexamethasone
h. Bersedia mengikuti penelitian dan menandatangani informed consent
33

2. Kriteria Eksklusi
a. Pasien mempunyai riwayat alergi terhadap obat-obatan
b. Memakai obat dengan efek antiemetik dalam 48 jam terakhir (misalnya:
fenothazin, tricyclic antidepressant)
c. Status fisik ASA III atau ASA IV
d. Mempunyai kelainan gastrointestinal (gastroparesis)
e. Pasien perokok
f. Pasien memiliki riwayat skor PONV > 3
g. Pasien yang mendapat terapi steroid kronik
h. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati
i. Pasien memiliki kelainan jantung (pemanjangan interval Q-T)
j. Pasien yang sedang mengkonsumsi obat seperti chloroquine dan
azithromycin

G. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan premedikasi
ondansetron, dexamethasone serta kombinasi keduanya.
Skala: nominal
2. Variabel tergantung
Variabel tergantung pada penelitian ini adalah keluhan mual dan muntah.
Skala: Ordinal
3. Variabel luar
a. Terkendali
1) Usia
2) Jenis kelamin
3) Berat badan
b. Tidak terkendali
1) Emosi
2) Kecemasan
3) Sensitivitas individu terhadap obat
34

4) Lama tindakan

H. Definisi Operasional Variabel


1. Variabel bebas
a. Odansetron
Ondansetron merupakan obat selektif terhadap reseptor antagonis 5-
Hidroksi-Triptamin (5-HT3) di otak dan pada aferen vagal saluran
cerna, dimana selektif dan kompetitif untuk mencegah mual dan muntah
setelah operasi dan radioterapi. Perlakuan premedikasi Ondansetron
dengan dosis 4 mg secara intravena.
b. Dexamethasone
Dexamethasone adalah obat golongan kortikosteroid dengan efek
antiinflamasi yang poten, dapat digunakan pada penyakit akibat
inflamasi yang memiliki efek terapi sebagai antiinflamasi atau
imunosupresif dengan menghambat phospholipase A. Perlakuan
premedikasi Dexamethasone dengan dosis 4 mg secara intravena.
c. Kombinasi Ondansetron dan Dexamethasone
Merupakan suatu premedikasi kombinasi keduanya ondansetron dan
dexamethasone. Perlakuan premedikasi kombinasi keduanya dengan
Dexamethasone dosis 4 mg dan Ondansetron dosis 4 mg secara
intravena.
2. Variabel terikat
PONV meliputi mual dan muntah pasca operasi. Mual adalah suatu sensasi
atau perasaan yang tidak menyenangkan dan sering merupakan gejala awal
dari muntah. Sedangkan muntah adalah keluarnya isi lambung secara aktif
karena kontraksi otot saluran cerna (gastrointestinal). Keluhan mual dan
muntah akan diukur dengan menggunakan skor sistem numerik, yaitu:
0 = Penderita tidak merasa mual dan muntah
1 = Penderita hanya merasa mual
2 = Penderita mengalami muntah
3 = Penderita mengalami mual lebih dari 30 menit atau muntah ≥ 2 kali
35

Kejadian PONV tersebut dicatat sesaat setelah tindakan selesai dilakukan,


masa 0 sampai 30 menit dan 30 sampai 60 menit.

I. Instrumen Penelitian
Alat dan bahan penelitian terdiri dari:
1. Formulir inform consent
2. Formulir isian data pribadi
3. Ondansetron intravena
4. Dexamethasone intravena
5. Levobupivacain 15 mg
6. Fentanyl 25 mcg

J. Prosedur Pengumpulan Data


1. Pencatatan identitas dan data pasien yang datang ke RSUD Dr. Moewardi
Surakarta yang akan melakukan brachytherapy dengan prosedur anestesi
spinal.
2. Semua subjek penelitian dijelaskan mengenai edukasi standar pada
pelaksanaan brachytherapy menggunakan anestesi spinal.
3. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi diberikan edukasi,
kemudian diberikan informed consent dan apabila setuju diminta untuk
menandatangani lembar persetujuan serta mengisi data pribadi.
4. Saat tindakan brachytherapy pasien diberikan intervensi obat premedikasi
deksamesaton 4 mg intravena atau ondansetron 4 mg intravena, atau
kombinasi keduanya.
5. Obat-obatan yang diberikan untuk prosedur spinal anestesi berupa
Levobupivacain 15 mg dan Fentanyl 25 mcg.
6. Pemeliharaan atau maintenance dengan Oksigen.
7. Kejadian PONV dicatat sesaat setelah tindakan selesai, masa 0 s/d 30
menit dan masa 30 s/d 60 menit.
8. Melakukan analisis statistik berdasarkan data yang diperoleh
36

K. Etika Penelitian
Sebelum penelitian dimulai, peneliti akan mengajukan persetujuan
penelitian ke Panitia Kelaikan Etik RSUD Dr. Moewardi/Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Setiap subjek penelitian
diberikan penjelasan yang benar dan terperinci tentang tujuan dan manfaat
penelitian sebelum dilakukan prosedur penelitian, setelah subjek mengerti dan
setuju mengikuti penelitian, subjek diminta menandatangani lembar
persetujuan dan isian data penderita.

L. Analisis Data
Hasil pengamatan dan data primer dicatat pada formulir yang telah
disediakan, selanjutnya dilakukan analisis secara statistik. Analisis data
dilakukan dengan memakai SPSS version 22 for Windows. Untuk menguji
kemaknaan perbedaan data dasar antara kelompok perlakuan digunakan
independent t-test. Analisis statistik untuk mengukur efektivitas premedikasi
dilakukan dengan menggunakan Chi-square test dua arah dengan batas
signifikansi sebesar 5%, sehingga nilai p < 0,05 secara statistik dinyatakan
bermakna. interval kepercayaan adalah 95% (a = 0,05).
37

M. Alur Penelitian

Populasi

Memenuhi Kriteria Inklusi

Informed consent n = 45

15 15 15

Pemberian obat Pemberian obat


Pemberian obat
premedikasi premedikasi
premedikasi
dexamethasone 4 Kombinasi ondasetron
ondasetron 4 mg
mg dan dexamethasone

Induksi Induksi Induksi


Levobupivacain Levobupivacain Levobupivacain
15 mg dan 15 mg dan 15 mg dan
Fentanyl 25 mcg Fentanyl 25 mcg Fentanyl 25 mcg

Kejadian PONV dicatat sesaat setelah tindakan,


pada menit ke 0 s.d. 30
dan pada menit ke 30 s.d 60

Analisis Data

Gambar 6. Alur Penelitian

Anda mungkin juga menyukai