Anda di halaman 1dari 2

5

IV. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
Adapun data pengamatan pada praktikum kali ini terdapat pada lampiran.

B. Pembahasan
Praktikum geologi dasar yang dilaksanakan pada 22 September 2018 di
Laboratorium Teknik Geofisika Universitas Lampung membahas mengenai
batuan beku. Pada praktikum kali ini, mempelajari cara mengidentifikasi nama
batuan beku, sifat-sifat batuan beku berdasarkan segi warna, struktur dan
komposisi mineral serta mempelajari proses pembentukan batuan beku. Hal
pertama yang harus dipersiapkan adalah mahasiswa menyiapkan alat dan bahan
yang telah disebutkan pada bagian metodologi penelitian. Kedua, mahasiswa
melakukan pengamatan sampel batuan yang telah di siapkan. Setelah itu,
mahasiswa mencatat hasil pengamatan. Dan yang terakhir mahasiswa
menyajikannya dalam bentuk laporan praktikum.

Dalam sudut pandang geologi, batuan tidak harus keras dan kompak. Lumpur,
pasir, dan tanah liat (lempung) termasuk batuan. Berdasarkan cara
terbentuknya dialam, batuan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: batuan beku,
batuan sedimen, dan batuan metamorfik.
Batuan beku adalah magma cair yang mengalami pembekuan. Proses
pembekuan magma akan sangat berpengaruh terhadap tekstur dan struktur
primer batuan sedangkan komposisi batuan sangat dipengaruhi oleh sifat
magma asal. Struktur batuan adalah kenampakan megaskopik masa batuan
yang umumnya terlihat paling baik dilapangan dari pada contoh
setangan(hand-specimen) atau sayatan tipis batuan. Struktur batuan beku dalam
misalnya massif artinya tidak ada lubang atau amygdule. Amygdule artinya
mineral sekunder pengisi lubang atau rongga. Struktur batuan batu luar
misalnya, vesicular: berlubang-lubang sejajar, scoriaceous: berlubang tidak
teratur, amygdaloidal: lubang-lubang terisi oleh mineral-mineral, flow-
structure: mineral-mineral sejajar menunjukkan kesan aliran, pumiceous:
berlubang-lubang, halus, banyak, berbentuk silinder (tubular) dan teratur.
6

Berdasarkan kejadiannya, struktur batuan dapat dikelompokkan menjadi 2


yaitu, struktur primer dan struktur sekunder.Tekstur pada batuan beku adalah
kenampakan dari batuan (ukuran, bentuk dan hubungan keteraturan mineral
dalam batuan) yang dapat mereflesikan sejarah pembentukan dan
keterdapatannya. Faktor utama yang berperan dalam pembentukan tekstur pada
batuan beku adalah kecepatan pembekuan magma. Sedangkan faktor lainnya
seperti kecepatan difusi yaitu kecepatan atom dan molekul berdifusi dalam
cairan, kecepatan pembentukan kristal dan kecepatan pertumbuhan kristal.
Pengamatan tekstur meliputi tingkat kristalisasi, keseragaman kristal dan
ukuran kristal.

Dalam pembentukannya dikenal 3 kelas derajat pengkristalan meliputi,


holokristaline (semua kristal), hipokristaline (kristal dan gelas vulkanik), dan
holohialin (semua gelas vulkanik). Selain mempunyai derajat kristalisasi,
batuan beku juga mempunyai keseragaman kristal. Keseragaman kristal
didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada umumnya
dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu: Fanerik dan Afanitik.
Fanerik yaitu besar kristal-kristal dapat dibedakan satu sama lain secara
megaskopis dengan mata telanjang, sementara afanitik dapat diamati dengan
menggunakan loop.

Anda mungkin juga menyukai