Buku Akreditasi RS
Buku Akreditasi RS
Segala Puja dan Puji syukur kami Panjatkat kepada Allah SWT. Atas kasih dan
anugrahnya yang senantiasa menyertai sehingga buku ini bisa diselesaikan dengan judul
AKREDITASI RUMAH SAKIT,
Akreditasi rumah sakit, sebagai suatu topik yang selalu diperbincangkan oleh para
pakar, pelaku bisnis dank praktisi, bahkan menjadi topik yang menarik di ruamah sakit untuk
diseminarkan, lokakarya, penelitian ataupun diskusi-diskusi selama. Agar rumah sakit mampu
terus bertahan dan bersaing,.
Buku ini memberikan pemahaman ilmu pengetahuan di seputar akreditasi rumah sakit
kepada seseorang yang membutuhkannya, sehingga diharapkan dapat memperoleh bekal ilmu
yang dikemukakan oleh para pakar untuk diterapkan dibidang pekerjaan masing-masing atau
diorganisasi tempat anda beraktifitas.
Dalam penyelesaian buku ini tidak luput dari bantuan pikiran serta dorongan dari
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga segala bantuan yang
telah diberikan kepada penulis mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT. Semoga
buku ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Soal
1. Tujuan perizinan mencakup?
a. Membebaskan bisnis dari regulasi pemerintah.
b. Meningkatkan jumlah izin yang diperlukan.
c. Mendorong praktik korupsi.
d. Membuat proses bisnis lebih terstruktur dan aman.
2. Salah satu tujuan perizinan adalah?
a. Meningkatkan beban administratif pada pengusaha.
b. Memfasilitasi pembayaran pajak.
c. Memastikan kebebasan tanpa batas dalam bisnis.
d. Mengontrol aktivitas bisnis untuk melindungi masyarakat dan lingkungan.
3. Apa tujuan utama dari perizinan dalam konteks bisnis?
a. Meningkatkan biaya operasional bisnis.
b. Membatasi inovasi dalam industri.
c. Memberikan panduan hukum bagi pengusaha.
d. Memperpanjang proses perizinan.
Essai
1. Perizinan secara umum memiliki tujuan untuk pengendalian setiap aktivitas
pemerintah di berbagai hal tertentu yang dalam ketentuannya berupa
pedoman-pedoman yang harus dilaksanakan dengan baik oleh pejabat yang
berwenang ataupun orang yang berkepentingan. Tujuan perizinan juga dapat
dilihat dari berbagai sisi, yaitu?
2. Perizinan secara umum memiliki tujuan untuk pengendalian setiap aktivitas
pemerintah di berbagai hal tertentu yang dalam ketentuannya berupa
pedoman-pedoman yang harus dilaksanakan dengan baik oleh pejabat yang
berwenang ataupun orang yang berkepentingan. Tujuan perizinan juga dapat
dilihat dari berbagai sisi, yaitu?
BAB III
SEJARAH RUMAH SAKIT
Menurut Pasal 1 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2009, rumah sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.
Pelayanan kesehatan paripurna maksudnya adalah pelayanan kesehatan
yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
A. Sejarah Rumah Sakit
Rumah sakit sudah ada sejak zaman Mesir Kuno. Dari dulu, teknik
pengobatan telah diterapkan untuk menyembuhkan manusia dari penyakit.Hingga
saat ini semua teknik, obat-obatan, dan peralatan pengobatan telah menjadi
semakin modern dan praktis. Bayangkan saja kalau zaman dulu orang yang
dibedah tidak menggunakan bius karena belum ditemukan.
Pada awalnya, kepercayaan dan pengobatan berhubungan sangat erat.
Salah satu contoh institusi pengobatan tertua adalah kuil Mesir.
Pada awalnya Kuil Asclepius di Yunani dipercaya memberikan
pengobatan kepada orang sakit, yang kemudian juga diadopsi bangsa Romawi
sebagai kepercayaan. Kuil Romawi untuk Æsculapius dibangun pada tahun 291
SM di tanah Tiber, Roma dengan ritus-ritus hampir sama dengan kepercayaan
Yunani.Nah, kalau institusi yang spesifik untuk pengobatan pertama kali
ditemukan di India. Institusi bernama rumah sakit pertama kali berdiri di Sri
Lanka yakni Rumah Sakit Brahmanti pada tahun 431 SM.
Selain itu pada 230 SM Raja Ashoka mendirikan 18 rumah sakit di
Hindustan pada dengan dilengkapi tenaga medis dan perawat yang dibiayai
anggaran kerajaan.Ilmu medis dan pelayanan rumah sakit terus berkembang sejak
itu.
Rumah sakit pertama yang melibatkan pula konsep pengajaran
pengobatan, dengan mahasiswa yang diberikan pengajaran oleh tenaga ahli,
adalah Akademi Gundishapur di Kerajaan Persia.Bangsa Romawi menciptakan
valetudinaria untuk pengobatan budak, Gladiator, dan prajurit sekitar 100 SM.
Adopsi kepercayaan Kristiani turut mempengaruhi pelayanan medis di sana.
Sementara itu Konsili Nicea I pada tahun 325 memerintahkan pihak
Gereja untuk juga memberikan pelayanan kepada orang-orang miskin, sakit,
janda, dan musafir. Setiap satu katedral di setiap kota harus menyediakan satu
pelayanan kesehatan. Salah satu yang pertama kali mendirikan adalah Saint
Sampson di Konstantinopel dan Basil, Bishop of Caesarea. Bangunan ini
berhubungan langsung dengan bagunan gereja, dan disediakan pula tempat
terpisah untuk penderita lepra.
Sementara itu, rumah sakit dalam sejarah Islam memperkenalkan standar
pengobatan yang tinggi pada abad 8 hingga 12.
Sementara di China pada abad 9 hingga 10 mempekerjakan 25 staf
pengobatan dan perlakuan pengobatan berbeda untuk penyakit yang berbeda pula.
Rumah sakit yang didanai pemerintah muncul pula dalam sejarah Tiongkok pada
awal abad 10.
Kemudian pada abad 18 rumah sakit modern pertama dibangun dengan
hanya menyediakan pelayanan dan pembedahan medis. Guy’s Hospital didirikan
di London pada 1724 atas permintaan seorang saudagar kaya Thomas Guy.
Rumah sakit yang dibiayai swasta seperti ini kemudian menjamur di seluruh
Inggris Raya.
B. Sejarah Rumah Sakit di Indonesia
Sejarah perkembangan rumah sakit di Indonesia pertama sekali didirikan
oleh VOC tahun 1626 dan kemudian juga oleh tentara Inggris pada zaman Raffles
terutama ditujukan untuk melayani anggota militer beserta keluarganya secara
gratis.
Jika masyarakat pribumi memerlukan pertolongan, kepada mereka juga
diberikan pelayanan gratis.
Hal ini juga berlanjut dengan rumah sakit-rumah sakit yang didirikan oleh
kelompok agama.
Sikap karitatif ini juga diteruskan oleh rumah sakit CBZ di Jakarta.
Rumah sakit ini juga tidak memungut bayaran pada orang miskin dan
gelandangan yang memerlukan pertolongan. Semua ini telah menanamkan kesan
yang mendalam di kalangan masyarakat pribumi bahwa pelayanan penyembuhan
di rumah sakit adalah gratis.
Mereka tidak mengetahui bahwa sejak zaman VOC, orang Eropa yang
berobat di rumah sakit VOC (kecuali tentara dan keluarganya) ditarik bayaran
termasuk pegawai VOC.
C. Tujuan Rumah Sakit
Berdasarkan UU No 14 Tahun 2009 disebutkan asas dan tujuan rumah
sakit. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada
nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak
dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta
mempunyai fungsi sosial.
D. Fungsi Rumah Sakit
Menurut pasal 4 UU No 14 tahun 2009 rumah sakit memiliki fungsi dan
tugas. Tugas rumahsakit adalah memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna. Sementara fungsi dari rumah sakit adalah:
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan
rumah sakit.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
Lalu apa tanggungjawab pemerintah kepada rumahsakit dan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat?
Menurut UU No 14 tahun 2009 tanggungjawab pemerintah, baik
pemerintah pusat ataupun daerah adalah:
1. Menyediakan Rumah Sakit berdasarkan kebutuhan masyarakat.
2. Menjamin pembiayaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit bagi fakir
miskin, atau orang tidak mampu sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Membina dan mengawasi penyelenggaraan Rumah Sakit.
4. Memberikan perlindungan kepada Rumah Sakit agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan secara profesional dan bertanggung jawab.
5. Memberikan perlindungan kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan
Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Menggerakkan peran serta masyarakat dalam pendirian Rumah Sakit sesuai
dengan jenis pelayanan yang dibutuhkan masyarakat.
7. Menyediakan informasi kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
8. Menjamin pembiayaan pelayanan kegawatdaruratan di Rumah Sakit akibat
bencana dan kejadian luar biasa.
9. Menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan mengatur
pendistribusian dan penyebaran alat kesehatan berteknologi tinggi dan bernilai
tinggi.
D. Ciri Rumah Sakit
Ciri-ciri bangunan yang disebut rumah sakit juga dijelaskan dalam UU
Rumah Sakit, yakni harus ada ruang, peralatan dan sumber daya manusia yang
memadai.
Adapun syarat bangunan rumah sakit paling sedikit adalah harus
mempunyai rawat jalan, ruang rawat inap, ruang gawat darurat, ruang operasi,
ruang tenaga kesehatan, ruang radiologi, ruang laboratorium, ruang sterilisasi,
ruang farmasi, ruang pendidikan dan latihan, ruang kantor dan administrasi, ruang
ibadah, ruang tunggu, ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit, ruang
menyusui, ruang mekanik, ruang dapur, laundry, kamar jenazah, taman,
pengolahan sampah dan pelataran parkir yang mencukupi.
Selain bangunan, rumah sakit juga harus mempunyai memiliki tenaga
tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga keperawatan,
tenaga kefarmasian, tenaga manajemen rumah sakit, dan tenaga nonkesehatan.
E. Tipe Rumah Sakit
Rumah sakit juga terbagi dalam beberapa kelas atau tipe yakni Kelas A,
B, C, D, dan E.
1. Kelas A
Sakit Kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah, rumah sakit ini
telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi (top referral
hospital) atau disebut juga rumah sakit pusat.
2. Kelas B
Rumah sakit Tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran medik spesialis luas dan subspesialis terbatas.
Rumah sakit tipe B ini direncanakan akan didirikan di setiap ibukota propinsi
(provincial hospital) yang dapat menampung pelayanan rujukan dari rumah
sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk tipe A juga
diklasifikasikan sebagai rumah sakit tipe B.
3. Kelas C
Rumah Sakit Kelas C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran subspesialis terbatas. Terdapat empat macam pelayanan spesialis
disediakan yakni pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan
kesehatan anak, serta pelayanan kebidanan dan kandungan.
Rumah sakit kelas C ini adalah rumah sakit yang didirikan di Kota atau
kabupaten-kapupaten sebagai faskes tingkat 2 yang menampung rujukan dari
faskes tingkat 1 (puskesmas/poliklinik atau dokter pribadi).
4. Kelas D
Rumah Sakit Kelas D adalah rumah Sakit ini bersifat transisi karena pada
suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C.
Pada saat ini kemampuan rumah sakit tipe D hanyalah memberikan pelayanan
kedokteran umum dan kedokteran gigi. Sama halnya dengan rumah sakit tipe
C, rumah sakit tipe D juga menampung pelayanan yang berasal dari
puskesmas
5. Kelas E
Rumah Sakit Kelas E merupakan rumah sakit khusus (special hospital) yang
menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran saja.
Pada saat ini banyak tipe E yang didirikan pemerintah, misalnya rumah sakit
jiwa, rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit jantung, dan rumah
sakit ibu dan anak.
Soal
1. Rumah sakit pertama kali didirikan untuk tujuan apa?
a. Memberikan tempat perlindungan bagi tentara
b. Menyediakan tempat untuk mengisolasi penderita penyakit menular
c. Memberikan pelayanan medis bagi masyarakat umum
d. Melakukan penelitian medis
2. Rumah sakit yang didirikan oleh Hippocrates, "Bapak Kedokteran," di mana
ia mengajarkan metode pengobatan dan etika medis, disebut:
a. Rumah Sakit Nightingale
b. Rumah Sakit Hippocratic
c. Asclepius Healing Center
d. Kos Medical Center
3. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, abad ke-19 dan ke-20
menyaksikan perkembangan penting dalam rumah sakit, seperti:
a. Penemuan sinar-X oleh Wilhelm Conrad Roentgen
b. Penemuan antibiotik oleh Alexander Fleming
c. Pengembangan terapi gen oleh James Watson dan Francis Crick
d. Penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell
4. Kapan rumah sakit pertama kali muncul dalam sejarah?
a. Abad ke-5 SM
b. Abad ke-5 M
c. Abad ke-15 M
d. Abad ke-19 M
5. Florence Nightingale dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah perawatan
kesehatan. Apa peran utamanya?
a. Pendiri pertama rumah sakit modern
b. Penemu vaksin pertama
c. Bapak ilmu bedah modern
d. Bapak ilmu keperawatan modern
Essai
1. Menurut pasal 4 UU No 14 tahun 2009 rumah sakit memiliki fungsi dan tugas.
Tugas rumahsakit adalah memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna. Sementara fungsi dari rumah sakit adalah?
2. Berdasarkan UU No 14 Tahun 2009 disebutkan asas dan tujuan rumah sakit
Tuliskan!
BAB IV
JENIS DAN KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
Soal
1. Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan jenis?
a. pelayanan dan pengelolaannya.
b. Pelayanan dan penataan
c. Penataan dan pengelolaan
d. Penataan dan administrasi
2. Klasifikasi Rumah Sakit umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas…
a. A, B dan C
b. A, B, C dan D
c. A. B, C, D dan E
d. A, B, C, D, E dan F
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur…
a. UU
b. UUD
c. BLUD
d. Peraturan Menteri
Essai
1. Jelaskan rumah sakit pendidikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 22!
2. Dalam penyelenggaraan Rumah Sakit Pendidikan dapat dibentuk….
BAB V
TUJUAN DAN MANFAAT AKREDITASI RUMAH
SAKIT
A. Tujuan Akreditasi Rumah Sakit
Tujuan akreditasi rumah adalah meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang semakin
selektif dan berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu. Dengan demikian
mutu pelayanan kesehatan diharapkan dapat mengurangi minat masyarakat untuk
berobat keluar negeri (KARS, 2017).
Menurut Permenkes Nomor 012 Tahun 2012 Pasal 2, akreditasi bertujuan
untuk :
1) Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit;
2) Meningkatkan keselamatan pasien rumah sakit;
3) Meningkatkan perlindungan bagi pasien, masyarakat, sumber daya
manusia rumah sakit dan rumah sakit sebagai institusi;
4) Mendukung program pemerintah di bidang Kesehatan
B. Manfaat Akreditasi Rumah Sakit
Manfaat akreditasi rumah sakit adalah sebagai berikut (Kemenkes RI,
2012) :
1) Bagi pasien dan masyarakat, antara lain : pasien dan masyarakat
memperoleh pelayanan sesuai dengan standar yang terukur.
2) Bagi petugas kesehatan di rumah sakit, antara lain : menimbulkan rasa
aman dalam melaksanakan tugasnya oleh karena rumah sakit memiliki
sarana, prasarana dan peralatan yang telah memenuhi standar.
3) Bagi rumah sakit, antara lain : sebagai alat ukur untuk negosiasi dengan
pihak ketiga misalnya asuransi, perusahaan dan lain-lain.
4) Bagi pemilik rumah sakit, antara lain : sebagai alat mengukur kinerja
pengelola rumah sakit.
5) Bagi perusahaan asuransi, antara lain : acuan untuk memilih dan
mengadakan kontrak dengan rumah sakit.
Soal
KUALITAS PELAYANAN
A. Pengertian kualitas pelayanan
Kualitas adalah segala sesuatu yang mempu memenuhi keinginan atau
kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers). Berdasarkan pengertian
kualitas, Gaspersz dalam Sinambela (2014) mengemukakan bahwa pada dasarnya
kualitas mengacu kepada pengertian pokok :
1. Kualitas terdiri atas sejumlah keistimewaan produk, baik keistimwaan
langsung, maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan
dan memberikan kepuasan atas penggunaan produk;
2. Kualitas terdiri atas segala sesuatu yang bebas dari kekuatan atau kerusakan
yaitu kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Triguno (1997) mengartikan kualitas sebagai standar yang harus dicapai oleh
seorang/ kelompok/ lembaga/organisasi mengenai kualitas sumberdaya
manusia, kualitas cara kerja, proses dan hasil kerja atau produk yang berupa
barang dan jasa berkualitas mempunyai arti merumuskan kepada yang
dilayani, baik internal maupun eksternal dalam arti optimal pemenuhan atas
tuntutan/ persyaratan pelanggan/masyarakat. (jurnal administrasi negara Vol
13 No. 4/ Desember 2007 : 30.31)
Menurut Goetsch dan Davis dalam Ibrahim (2008) dirumuskan bahwa
kualitas pelayanan sebagai suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau bahkan
mungkin melebihi harapan. Kualitas pelayanan juga diartikan sebagai suatu yang
berhubungan dengan terpenuhinya harapan/kebutuhan pelanggan (masyarakat),
dimana pelayanan dikatakan berkualitas apabila dapat menyediakan produk dan
atau jasa sesuai dengan kebutuhan para pelanggan (masyarakat).
Para pakar lainnya yakni Evans dan Lindsay, melihat kualitas pelayanan
itu dari berbagai segi, yakni dari segi pelanggan (masyarakat atau konsumen), dari
sudut dasar produknya, dari sudut dasar pemakainya, dan dari sudut dasar
nilainya. Dari sudut pelanggan, tentulah kualitas pelyanan itu muaranya pada
kepuasan, sesuatu yang sebaik mungkin memuaskan. Dari sudut dasar produknya,
tentulah ada spesifikasi dari setiap pelayanannya; sedangkan dari dasar
pemakainya bermakna tingkat kesesuaian dengan keinginan pelanggan/
konsumen/ masyarakat. Pada akhirnya dari dasar nilai maka kualitas pelayanan itu
merupakan hubungan antara kegunaan/ kepuasan dengan harga yang harus
dikeluarkan pelanggan/ konsumen/ masyarakat. (Ibrahim, 2008)
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulakan bahwa kualitas
pelayanan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan, dan sasaran
pengelolaan pelayanan adalah kepuasan pelanggan/ konsumen/ masyarakat luas.
Ada 3 (tiga) indikator untuk menilai kualitas pelayanan publik menurut
Lenvine dalam Agus Dwiyanto (2014) yaitu :
1. Responsiveness atau responsivitas adalah daya tanggap penyedia layanan
terhadap harapan, keinginan, aspirasi maupun tuntutan pengguna layanan.
2. Responsibility atau responsibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
seberapa jauh proses pemberi pelayanan publik itu dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip atau ketentuan-ketentuan administrasi dan organisasi yang
benar dan telah ditetapkan.
3. Accountibility atau akuntabilitas suatu ukuran yang menunjukkan seberapa
besar proses penyelenggaraan pelayanan sesuai dengan kepentingan
stakeholders dan norma-norma yang berkembang dalam masyarakat.
Sementara itu, Gibson, Ivancevich & Donnelly (1996) memasukkan
dimensi waktu yaitu menggunakan ukuran jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang dalam melihat kinerja organisasi publik. Dalam hal ini kinerja
pelayanan publik terdiri dari :
1. Produksi yaitu ukuran yang menunjukkan kemampuan organisasi untuk
menghasilkan keluaran yang dibutuhkan oleh lingkungannya
2. Mutu adalah kemampuan organisasi untuk memenuhi harapan pelanggan dan
clients
3. Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara keluaran (output) dan masukan
(input)
4. Fleksibilitas adalah ukuran yang menunjukkan daya tanggap organisasi
terhadap tuntutan perubahan internal dan eksternal
5. Kepuasan menunjuk pada perasaan karyawan terhadap pekerjaan dan peran
mereka di dalam organisasi
6. Persaingan menggambarkan posisi organisasi didalam berkompetisi dengan
organisasi lain yang sejenis
7. Pengembangan adalah ukuran yang mencerminkan kemampuan dan tanggung
jawab organisasi dalam memperbesar kapasitas dan potensinya untuk
berkembang melalui investasi sumberdaya
8. Kelangsungan hidup adalah kemampuan organisasi untuk tetap eksis didalam
menghadapi segala perubahan. (Dwiyanto, 2014)
Soal
1. Berikut ini yang bukan termasuk indikator untuk menilai kualitas pelayanan
publik menurut Lenvine dalam Agus Dwiyanto (2014) adalah
a. Responsiveness
b. Responsibility
c. Accountibility
d. Kuantitas
Esai
Soal
Essay
1. Mengapa perlu adanya hospital by laws di rumah sakit?
2. Hospital Bylaws mengatur regulasi apa saja?
3. Siapakah yang berhak membuat hospital by law?
BAB VIII
Essay
1. Apa yang dimaksud dengan medical staff by laws?
BAB IX
TINGKAT DAN JENIS PERATURAN DI DALAM
RUMAH SAKIT.
Di dalam rumah sakit ada 2 (dua) kelompok peraturan yaitu : peraturan
dasar yang merupakan konstitusi rumah sakit yangkebijakan teknis disebut
peraturan internal rumah sakit dan operasional. Untuk lebih jelasnya kedua
Kelompok peraturan tersebut kami uraikan sebagai berikut :
A. Peraturan internal rumah sakit
B. Kebijakan teknis operasional
Mempunyai jenjang tertinggi karena merupakan konstitusi atau anggaran
rumah tangga suatu rumah sakit. Disusun dan ditetapkan oleh pemilik rumah sakit
atau yang mewakili.
Pada umumnya mengatur tentang visi, misi, tujuan organisasi rumah sakit
dan hubungan pemilik, direktur rumah sakit dan staff medis. Acuan untuk
menyusun adalah peraturan internal rumah sakit. Disusun dan ditetapkan oleh
Direktur rumah sakit Pada umumnya terdiri dari kebijakan dan prosedur di bidang
administrasi, medis, penunjang medis dan keperawatan.
Kebijakan teknis ada yang berupa surat keputusan, sebagai contoh surat
keputusan pengangkatan, penempatan atau pemberhentian pegawai. Pembuatan
surat keputusan tersebut tentunya berdasarkan pelimpahan kewenangan yang
tercantum di dalam peraturan internal rumah sakit.
Pengelompokkan di atas tentunya hanya sekedar untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas tentang apa sebenarnya yang dinamakan peraturan
internal rumah sakit dan apa yang dinamakan dengan kebijakan teknis
operasional. Dengan demikian dapat dipakai sebagai pedoman dalam pembuatan,
pengadaan atau penyempurnaan sistematik peraturan internal rumah sakit yang
sudah ada di masing-masing rumah sakit. Sebagaimana sudah dikatakan di atas,
bahwa peraturan internal rumah sakit adalah "tailor-made", jadi sangat tergantung
kepada situasi dan kondisi dan keadaan rumah sakitnya.
Soal
1. Berikut ini yang bukan tahapan penyusunan rencana lima tahunan adalah…
a) Persiapan
b) Analisis situasi
c) Penyusunan rencana usulan kegiatan (RUK)
d) Perumusan masalah
2. Koordinasi antara berbagai sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, Dan adanya kemampuan pengendalian untuk mencapai
tujuan merupakan pengertian dari…
a) Manajemen mutu rumah sakit
b) Manajemen rumah sakit
c) Manajemen farmasi rumah sakit
d) Manajemen pemasaran umah sakit
3. Yang manakah yg termasuk fungsi manajemen rumah sakit,kecuali adalah ...
a) Perencanaan
b) Pengorganisasian
c) Mempunyai visi dan misi yg jelas
d) Pengendalian
4. Dibawah ini manakah yang termasuk dalam upaya kesehatan masyarakat
tingkat pertama?
a) Upaya kesehatan rawat jalan dan rawat inap
b) Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Upaya Keseh atan
Masayarakat Pengembangan
c) Upaya kesehatan Masyarakat Primer dan Upaya kesehatan masyarakat
Sekunder
d) Upaya pencegahan dan Upaya pengendalian penyakit
5. Kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk pemeliharaan pencegahan
penyembuhan dan pemulihan kesehatan perseorangan disebut ?
a) UKI
b) UKM
c) UKK
d) UKP
Essay
1. Apa itu rumah sakit Tingkat 3?
2. Klasifikasi RS ada berapa?
BAB X
BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
Soal
1. Ada berapa persyaratan BLU ?
a) 1
b) 2
c) 3
d) 4
2. Persyaratan BLU tercantum dalam…
a) PP 23 Tahun 2005
b) PP 22 Tahun 2005
c) PP 21 Tahun 2005
d) PP 20 Tahun 2005
3. Persyaratan substantif, yaitu instansi pemerintah yang bersangkutan
menyelenggarakan Iayanan umum yang tidak berhubungan dengan …
a) Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum;
b) Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan
perekonomian masyarakat atau layanan umum; dan/atau
c) Pengelolaan dana khusus dalam rangka rneningkatkan ekonomi dan/atau
pelayanan kepada masyarakat.
d) Penyediaan barang dan/atau jasa layanan wilayah/kawasan umum
Essai
1. Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disebut BLU, merupakan…
2. Jelaskan persyaratan tekhnis BLUD!
BAB XI
Soal
1. Yang bukan standar akreditasi rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU adalah…
a) Kelompok manajemen rumah sakit
b) Kelompok pelayanan berfokus pada pasien
c) Kelompok sasaran keselamatan pasien
d) Kelompok program internasional
2. Siapakah yang tidak melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan standar akreditasi rumah sakit berdasarkan kewenangan masing-
masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
a) Pemerintah pusat
b) Pemerintah daerah provinsi
c) Pemerintah daerah kabupaten/kota
d) Masyarakat
Essai
1. Sebutkan tiga kelompok Standar Akreditasi Rumah Sakit pada manajemen
rumah sakit…
2. Sebutkan tiga kelompok Standar Akreditasi Rumah Sakit pada Pelayanan
Berfokus pada Pasien…
Daftar Pustaka