Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Masa Kehamilan

Pengawasan kehamilan perlu dilakukan karena setiap wanita hamil

menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya dan

bayinya. Oleh karena itu, dalam kebijakan pemerintah mengatakan bahwa

setiap kehamilan memerlukan sedikitnya 4x kunjungan selama periode

antenatal yaitu 1x pada trimester I, 1x pada trimester II, 2x pada trimester

III, dan dengan syarat setiap kali kunjungan ibu hamil diberikan “7 T”.

Berdasarkan teori tersebut penulis mencoba menerapkan pada seorang ibu

hamil yaitu pada Ny. “D”, karena pada studi kasus ini dimulai pada

trimester III yaitu pada usia kehamilan 39 - 40 minggu, maka ibu hamil

harus memeriksakan kehamilannya minimal 2x kunjungan, tetapi dalam

prakteknya Ny.”D” memeriksakan kehamilannya sebanyak 4x kunjungan

sesuai jadwal yang ditentukan. Hal ini bertujuan untuk lebih memberikan

pengawasan yang lebih ketat untuk mengetahui kelainan atau komplikasi

pada ibu dan janin.

Pada trimester III merupakan masa perinatal yang disebut masa kritis

dimana terjadi perkembangan dan pertumbuhan janin yang optimal dan

masa ini pula sering terjadi komplikasi baik pada ibu maupun janinnya.

Penulis melakukan pemeriksaan pada Ny.”D” sebanyak 1x dimulai

pada usia kehamilan 39-40 minggu. Ibu tidak termasuk dalam resiko tinggi

77
78

karena ibu berusia 21 tahun, berat badan sebelum hamil 53 kg dan berat

badan sekarang 59 kg. Jadi kenaikan berat badannya sebanyak 6 kg dan itu

termasuk keadaan normal karena kenaikan berat badan selama hamil

adalah 6 kg – 14 kg ( Asuhan kebidanan, 2010)

Asuhan standart minimal 7T yang telah diuraikan dalam teori

prakteknya belum diterapkan, dan hanya dialakukan 6T yaitu, timbang

berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, imunisasi

tetanus toksoid, pemberian tablet tambah darah selama kehamilan, dan

temu wicara dilakukan kepada klien, sedangkan tes terhadap penyakit

menular seksual tidak dilakukan karena tidak ada indikasi.

B. Masa Persalinan

Berarti kala I pada Ny.”D” berjalan dengan tidak normal sesuai

dengan teori, maka ibu di lakukan dengan cara SC bayi lahir pukul 09.45

WIB, jenis kelamin perempuan, BB 3300 gram, PB 50 cm, A-S 7/9,

lingkar dada 34 cm, kala II berlangsung ± 10 menit. Kala III pada Ny.”D”

berlangsung 10 menit. Hal ini normal karena plasenta lahir tidak lebih dari

30 menit setelah bayi lahir.

C. Masa Nifas

Pengamatan masa nifas Ny.”D” dilakukan RS Refa Husada pada 6

jam, 2 hari, dan 3 hari tidak ditemukan adanya komplikasi.

Penatalaksanaan masa nifas pada Ny.”D” dilakukan sesuai dengan standart


79

asuhan masa nifas yaitu kunjungan 6 jam, 6 hari, 2 minggu, dan 6

minggu. Masa nifas berlangsung secara normal, masa involusi uterus

berlangsung normal, kontraksi uterus keras dan tidak terjadi perdarahan

berlebihan saat post partum. Pengeluaran lochea berjalan dengan normal.

BAB dan BAK tidak mengalami keluhan.

D. Bayi Baru Lahir

Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan, diberikan vit K,

salep mata, imunisasi hepatitis B, membungkus tali pusat dengan kasa

kering yang steril. Hal ini sesuai dengan teori yang ada. Sesuai dengan

teori, penulis melakukan pengamatan pada bayi baru lahir di ruang peri

RSIA Refa Husada yaitu pada 6 jam, 2 hari, dan 3 hari, selama

pengamatan tidak ada kelainan dan komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai