Anda di halaman 1dari 25

KTI BLOK KKDI

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT TRADISONAL DI ERA GLOBALISASI

Nama Kelompok:

Syila Fadhillah Basalamah 19777030

Adinda Andan Sari 19777043

A.Muh Fauzi Islami 19777047

Pembimbing : Dr.H.Khairullah Muh Areif,MHI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU

2022
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dr.H.Khairullah Muh Areif,MHI

Jabatan : Pembimbing

Menerangkan bahwa yang bersangkutan dibawah ini :

Nama : Adinda Andan Sari 19777043

Syila Fadhillah Basalamah 19777030

A.Muh Fauzi Islami 19777047

Program Studi : Pendidikan Dokter

Judul : PEMANFAATAN TANAMAN OBAT TRADISONAL DI ERA


GLOBALISASI

Menyetujui mahasiswa yang bersangkutan di atas untuk meminta Persetujuan


Karya Tulis Ilmiah.Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Palu, 23 November 2022

Pembimbing,

(Dr.H.Khairullah Muh Areif,MHI)


Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya
saya dan teman-teman saya dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
“Pemanfaatan
Tanaman obat tradisional di Era Globalisasi. Penyusunan karya tulis ini dilaksanakan
dalam rangka penilaian akhir semester tujuh.karya tulis ini dapat terselesaikan dengan
tuntas . karya tulis ini tentu belum sempurna , maka dari itu saya dan teman-teman
saya mohon kepada pembaca untuk mengkritik karya tulis ini, agar di masa yang akan
datang menjadi lebih baik.kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian karya tulis ini. Akhir kata saya dan teman-teman
ucapkan Terimakasih
Daftar Isi

Table of Contents
Kata Pengantar ................................................................................................................................. 3
Abstrak ................................................................................................................................................. 5
BAB I ...................................................................................................................................................... 6
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 6
A. Latar Belakang ......................................................................................................................................... 6
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................... 8
C. Tujuan ......................................................................................................................................................... 8
D. Manfaat....................................................................................................................................................... 9
E. Definisi Operasional .............................................................................................................................. 9
BAB II .................................................................................................................................................. 10
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 10
1. Tanaman Obat Tradisional................................................................................................................12
2. Pengolahan tanaman tradisional yang sederhana dan tidak rumit .................................20
BAB III ................................................................................................................................................. 21
PENUTUP ........................................................................................................................................... 21
A. Kesimpulan .............................................................................................................................................21
B. Inplikasi....................................................................................................................................................21
Daftar Pustaka ............................................................................................................................................22
Abstrak,

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT TRADISIONAL DI ERA GLOBALISASI, TAHUN


PELAJARAN 2022/2023

Penyusunan karya tulis ilmiah ini dilaksanakan dalam rangka penilaian akhir
semester Tujuh. Kegiatan yang saya lakukan dengan teman-teman ini untuk
pengetahuan tambahan kepada masyarakat bahwa manfaat tanaman obat tradisional
sangat bagus dan tidak pantas untuk ditinggalkan.

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi ditambah dengan metode


perpustakaan yaitu internet. Metode observasi dilakukan untuk mengetahui apa saja
yang belum diketahui masyarakat dalam mengenai tanaman obat tradisional dan
seberapa luas pengetahuan masyarakat mengenai ini. Dari hasil penyusunan karya
tulis ini dapat dianalisis bahwa tanaman obat tradisonal pengolahanya tidak sulit dan
rumit,serta memiliki manfaat yang bagi kesehatan.untuk lebih lanjutnya diharapkan
masyarakat lebih sadar akan pentingnya tanaman obat tradisonal dan pemanfaatanya
semakin meningkat.dan kembali lagi dimana masyarakat juga lebih mempercayai
pengobatan yang seperti apa
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat adalah suatu zat yang digunakan untuk diagnosa, pengobatan,


melunakkan, penyembuhan atau pencegahan penyakit pada manusia atau pada
hewan. Jenis-jenis obat yang digunakan untuk penyembuhan penyakit pada manusia
digolongkan pada jenis analgetik, antipiretik, antibiotik, antihistamin, dan lain-lain
(Hasibuan, 2010). Meskipun obat dapat menyembuhkan tapi banyak kejadian bahwa
seseorang telah menderita akibat keracunan obat dikarenakan kesalahan dalam
takaran dosis, dalam aturan waktu, maupun dalam menggunakan. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat sebagai racun. Obat itu akan bersifat
sebagai obat apabila tepat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan
dosis dan waktu yang tepat. Jadi bila salah dalam menggunakan atau kelebihan dosis
akan menimbulkan keracunan. Bila dosisnya lebih kecil kita tidak memperoleh
penyembuhan (Hasibuan, 2010).

Obat tradisional Indonesia telah digunakan secara luas oleh masyarakat


Indonesia untuk menjaga kesehatan dan mengatasi berbagai penyakit sejak
berabad-abad yang lalu dan penggunaan obat tradisional cenderung terus
meningkat. Peningkatan penggunaan obat tradisional ini mempunyai dua dimensi
penting yaitu aspek medik terkait dengan penggunaannya yang sangat luas diseluruh
dunia, dan aspek ekonomi terkait dengan nilai tambah yang mempunyai makna pada
perekonomian masyarakat (Hasibuan, 2010). Dengan keadaan sekarang ini, banyak
masyarakat yang masih kurang paham akan perbedaan obat tradisional dan obat
sintetik yang biasa kita dengar dengan sebutan obat kimia. Umumnya masyarakat
hanya tahu obat sintetik dapat menyembuhkan penyakit secara langsung, sedangkan
obat herbal sebagai alternatif jika obat sintetik tidak dapat menyembuhkan penyakit
yang dideritanya. Semua itu tentunya ada baik dan buruknya, obat sintetik akan baik
jika digunakan sesuai aturan dengan komposisi yang tepat dan demikian juga obat
tradisional, sebenarnya dapat lebih menyembuhkan berbagai macam penyakit

namun membutuhkan proses yang lama tidak spontan seperti obat sintetik,
yang jika tidak sesuai aturan akan menimbilkan efek samping. Padahal obat
tradisional yang dikelola dengan bahan yang bermutu dan baik tanpa dicampur
bahan kimia, tidak akan menimbulkan efek samping walaupun seseorang harus
menggunakannya selama seumur hidup (Hasibuan, 2010). Salah satu kelebihan dari
obat sintetik sendiri yaitu cepat dalam efek farmakologinya, dengan hanya menunggu
1-3 hari setelah mengkonsumsi obat tersebut tubuh akan berangsur-angsur
membaik. Tetapi efek yang cepat hanya untuk penyakit-penyakit tertentu pula, tidak
semua penyakit yang bisa disembuhkan dengan obat sintetik dalam kurun waktu
yang cepat, seperti obatobat yang digunakan untuk kemoterapeutik (membunuh
mikroorganisme seperti parasit dan kuman) (Syamsuni, 2006).

Obat tradisional memiliki beberapa kelebihan diantaranya pengobatan


dapat dilakukan di rumah dengan bantuan anggota keluarga yang lain karena
berdasarkan pengalaman turun-temurun sehingga bisa digunakan sendiri. Bantuan
dokter dibutuhkan untuk diagnosis yang benar berdasarkan data laboratorium.
Rekomendasi terapi dapat diberikan oleh dokter yang juga herbalis, tetapi
perawatannya bisa di rumah oleh anggota keluarga serta dapat menyembuhkan
beberapa macam penyakit dalam satu macam obat (Syamsuni, 2006).

Di indonesia terkenal dengan beragam flora dan fauna hingga ke manca


negara. Terutama flora, tidak hanya berarti tanaman yang berbunga saja yang ada
di indonesia melainkan tanaman yang memiliki ribuan khasiat juga tersebar hampir
di seluruh indonesia. Tanaman tersebut sering disebut tanaman obat tradisional.
Akan tetapi seiring berkembangnya jaman, tanaman obat tradisional yang memiliki
khasiat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh mulai ditinggalkan dan sudah beralih
ke bahan
bahan kimia yang tentu resikonya tidak dapaT dihindarkan. Pengetahuan masyarakat
mengenai tanaman obat tradisional memang belum terlalu luas. Bahkan, tanaman
obat tradisional setiap hari kita temui, namun tidak kita manfaatkan. Pola pikir
masyarakat bahwa dalam pengolahan tanaman obat tradisional sangat rumit dan
membutuhkan waktu lama inilah yang membuat tanaman obat tradisional dalam
kehidupan sehari
hari sudah ditinggalkan bahkan hanya di jadikan pajangan di rumah
B. Rumusan Masalah
1. Jenis apa saja yang dapat dikatakan obat tradisonal?
2. Bagaimana ketepatan penggunaan obat tradisional?
3. Pandangan hukum islam terhadap obat herbal dan obat tradisonal?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :
1. Untuk menambah wawasan masyarakat mengenai tanaman obat tradisional.
2. Untuk mengubah pola pikir masyarakat dalam mengenai tanaman obat
tradisional

D. Manfaat
Manfaat dibuatnya karya tulis ini adalah :
1. Pengetahuan tentang tanaman obat tradisional menjadi bertambah
2. Pemanfaatan tanaman obat tradisional menjadi lebih meningkat.
3. Pembaca menjadi sadar bahwa tanaman obat tradisional tidaklah sulit dan
rumit dalam pengolahannya.
4. Mengetahui pandangan agama tentang pengobatan tradisonal

E. Definisi Operasional
a. Tanamanan Tradisional
Tanaman obat tradisional adalah tanaman yang dapat menjadi obat .
Indonesia terkenal dengan kekayaan tanaman termasuk tanaman obat
tradisional dan hias. merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan
berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun
maupun mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti
mengandung zat aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak
memiliki kandungan zat aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan /
sinergi dari berbagai zat yang mempunyai efek mengobati Penggunaan
tanaman obat tradisional sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel,
dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel
dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan
b. Era globalisasi
Pada era globalisasi seperti sekarang, tak bisa dimungkiri pengobatan
medis menjadi pilihan utama kebanyakan orang.Namun, tak sedikit yang masih
menerapkan pengobatan dan penyembuhan tradisional sebagai upaya
pendamping untuk memperoleh kesehatan optimal.Indonesia sebagai bangsa
yang kaya budaya dan tradisi memiliki berbagai pengobatan tradisional,
misalnya, jamu, gurah, dan bekam.Tak hanya untuk kesehatan, tradisi juga
mengajarkan kita berbagai cara untuk merawat diri agar terlihat semakin
menarik.
BAB II

PEMBAHASAN

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini terutama
di bidang pengobatan dan farmasi, telah banyak dihasilkan obat-obat modern.
Meskipun demikian, tanaman masih banyak digunakan sebagai obat bahan alam,
tetapi masih perlu diketahui mengenai informasi yang memadai tentang kelebihan dan
kelemahan serta efek samping bahan tersebut (Katno, 2004). Pengobatan dengan
menggunakan obat bahan alam disebut pengobatan tradisional.

Obat tradisional adalah ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan
tersebut yang belum mempunyai data klinis dan digunakan dalam usaha pengobatan
hanya berdasarkan pengalaman (Departemen Kesehatan RI, 1995).

Ada berbagai alternatif yang dapat digunakan untuk obat tradisional antara lain
dengan obat bahan alam. Obat bahan alam dibagi menjadi tiga jenis, yaitu jamu, obat
herbal terstandar, dan fitofarmaka. Jamu adalah bahan atau ramuan bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan
tersebut yang secara empiris digunakan untuk pengobatan. Obat herbal terstandar
adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik, dan bahan bakunya telah distandarisasi.
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk
jadinya telah distandarisasi (BPOM RI, 2005).

Minat masyarakat untuk kembali menggunakan bahan alam terjadi di banyak


negara, termasuk Indonesia sehingga menuntut banyak pihak untuk melakukan
pengkajian lebih seksama dan mendalam mengenai tanaman obat dan obat
tradisional (Achmad, 1990).

Penggunaan obat tradisional ini pada awalnya kurang diakui dalam dunia
kedokteran. Hal ini terjadi karena penggunaan obat tradisional lebih didasarkan pada
pengalaman dan sering kali belum ditunjang dengan data-data ilmiah. Namun seiring
dengan berjalannya waktu dan semakin banyaknya penelitian tersebut khasiat dan
manfaat obat tradisional, maka lambat-laun obat tradisional mulai mendapat
pengakuan dari dunia kedokteran, sehingga tidak jarang pengobatan modern
menggunakan obat tradisional. Alasan masyarakat menggunakan obat tradisional
antara lain: dapat diramu sendiri, bahan baku mudah diperoleh dan dapat ditanam
sendiri (Sofowara dan Abayami, 1982).

Penelitian terhadap komponen obat tradisional, tidak lagi bersifat empirik saja
tetapi keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan dengan metode- metode ilmiah yang
dapat dipertanggungjawabkan, seperti dilakukan uji praklinik herba sambiloto (uji
farmakologi tentang khasiat dan toksisitas), dan uji fitokimia, sehingga perlu penelitian
lebih lanjut untuk pembuktian khasiat obat bahan alam tersebut (Sukrasno, 2005;
Mahatma & Mulyono, 2005).

Inflamasi adalah respon terhadap cedera jaringan dan infeksi. Proses inflamasi
merupakan suatu mekanisme perlindungan dimana tubuh berusaha untuk membasmi
agen-agen yang berbahaya pada tempat cedera, dan mempersiapkan keadaan untuk
memperbaiki jaringan. Peristiwa ini ditandai dengan adanya bengkak (tumor), merah
(rubor), panas (kalor), nyeri (dolor) dan fungsi terganggu (functio laesa) (Kee & Hayes,
1996).
1. Tanaman Obat Tradisional

Pemanfaatan tanaman obat tradisional ada yang terdapat dari daunm, batang,
buah, biji, bahkan akarnya. Berikut table tanaman obat tradisional beserta
manfaatnya secara umum.

a. Daun

No Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat


.

1. Daun dewa (Gynura Segetum) Mengobati muntah darah dan payudara


bengkak

2. Seledri Mengobati tekanan darah tinggi

3. Belimbing Mengobati tekanan darah tinggi

4. Kelor Mengobati panas dalam dan demam

5. Daun bayam duri Mengobati kurang darah

6. Kangkung Mengobati insomnia

7. Saga (Abrus precatorius) Mengobati batuk dan sariawan


8. Pacar cina (Aglaiae ordorota Mengobati penyakit gonorrhoe (penyakit
Lour) kelamin)

9. Landep (Barleriae prionitis L.) Mengobati rematik

10. Miana (Coleus atropurpureus Mengobati wasir


Bentham)

11. Pepaya (Carica papaya L.) Mengobati demam dan disentri

12. Jintan (Trachyspermum Mengobati batuk, mules, dan sariawan


roxburghianum syn. Carum
roxburghianum)

13. Pegagan (Cantella asiatica Mengobati sariawan dan bersifat astringensia


Urban) (mampu membasmi bakteri)

14. Blustru (Luffa cylindrice Bersifat diuretik (peluruh air seni)


Roem)

15. Kemuning (Murrayae Mengobati penyakit gonorrhoe


paniculata Jack)

16. Murbei (Morus indica Rumph) Bersifat diuretic

17. Kumis kucing (Orthosiphon Bersifat diuretic


stamineus Benth)
18. Sirih (Chavica betle L.) Mengobati batuk, antiseptika (membunuh
mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur

19. Randu (Ceiba pentandra Sebagai obat mencret dan kumur


Gaerth)

20. Salam (Eugenia polyantha Bersifat astringensia (Suatu zat yang


Wight) menyebabkan kontraksi jaringan tubuh,
biasanya digunakan untuk melindungi kulit dan
mengurangi perdarahan dari lecet kecil.)

21. Jambu biji (Psidium guajava Mengobati mencret


L.)

22. Sukun (Arthocarpus Mengobati ginjal, jantung, liver, sakit


communis) gigi,pencernaan, menurunkan kolesterol, asam
urat

b. Batang

No Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat


.

1. Kayu manis Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri


(Cinnamomum lambung, perut kembung, diare, rematik, dan
burmanii) menghangatkan lambung
2. Dadap ayam (Erythrina Mengobati asma
varigata
Linn.Var.orientalis)

3. Pulasari (Alyxia stellata Obat perut kembung


Roem)

4. Brotawali (Tonospora Mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis,


rumphii Boerl) dan diabetes

5. Kemukus (Piper cubeba Obat radang selaput lendir saluran kemih


L.)

6. Jeruk nipis (Citrus Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai


aurantifolia) obat kumur

7. Delima (Punice Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika)


granatum L.)

c. Buah

No Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat


.

1. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) Mengobati penyakit demam, batuk kronis,


kurang darah, menghentikan kebiasaan
merokok, menghilangkan bau badan,
menyegarkan tubuh, dan memperlancar
buang air kecil

2. Cabai merah (Capsicum annuum Obat gosok untuk penyakit rematik dan
L.) masuk angin

3. Belimbing wuluh (Averrhoa Mengobati penyakit batuk, melegakan


bilimbi) napas, dan mencairkan dahak

4. Mengkudu (Morinda citrifolia) Mengobati penyakit radang usus, susah


buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever,
sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit

5. Kemukus (Piper cubeba L.) Obat radang selaput lendir saluran kemih

6. Kapulaga (Elettaria cardamomum Obat antikembung


Maton) danketumbar
(Coriandrum sativum L.)

d. Biji

No Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat


.

1. Kecubung (Datura Mengobati penyakit asma, bisul, dan anus turun


metel)
2. Kapur barus Mengobati gangguan pencernaan
(Dryobalanops
aromatica Gaertn.)

3. Pinang (Areca catecha Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat


L.) antelmentika, terutama terhadap cacing pita

4. Kedawung (Parkia Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan
biglobosa Bentham) bersifat astringensia

5. Pala (Myristica) Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia


setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat
pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan
memperlambat pernapasan

6. Jamblang (Eugenia Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit


cumini Merr) kencing manis (diabetes)

e. Akar

N Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat


o
.

1 Pepaya (Carica papaya Obat cacing


. L.)
2 Aren (Arenga pinnata Obat diuretic
. Merril)

3 Pule pandak (Rauwolfia Obat antihipertensi dan gangguan


. serpentina Benth) neuropsikhiatrik, seperti tekanan darah tinggi

f. Umbi atau Rimpang

No Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat


.

1. Bangle (Zingiber Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri
purpureum Roxb.) pada perut, sakit kuning, perut kembung, dan
melangsingkan tubuh

2. Jahe (Zingiber officinale Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang,


Rosc.) asma, muntah, dan nyeri otot

3. Kencur (Kaempferia Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan


galanga L.) keringat, dan mengeluarkan dahak

4. Kunyit (Curcuma Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan


domestica Val.) kejang-kejang

5. Lempuyang (Zingiber Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri,


zerumbet) dan diare
6. Lengkuas (Languas Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti
galanga L.Stunzt) bakteri

7. Temu giring (Curcuma Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan
heynaena Val.) tubuh

8. Temulawak (Curcuma Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan


xanthorrhiza Roxb.) memperkuat sekresi empedu, asam urat, kolesterol,
kadar gula darah, maag, mencret

9. Temu hitam (Curcuma obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan


aeroginosa Roxb.) memperlancar peredaran darah

10. Alang-alang (Imperata Obat untuk memperlancar air seni (diuretik


cylindrica Beav.)

2. Ketepatan Pengunaan Obat Tradisional

Jika digunakan dengan cara yang tepat maka efek samping obat tradisional
relatif kecil meliputi

1. Kebenaran Obat

Untuk tercapainya efek farmakologi yang diinginkan, maka kebenaran bahan


obat menjadi salah satu dari penentunya. Di Indonesia, terdapat berbagai macam
tanaman obat dari berbagai spesies yang kadangkala sulit untuk dibedakan.

Setiap spesies dari tanaman obat memiliki khasiat yang berbeda, sebagai
contohnya lempuyang. Di pasaran, ada beragam jenis lempuyang yang sulit untuk
dibedakan. Lempuyang emprit dan Lempuyang gajah berwarna kuning serta
berhasiat untuk menambah nafsu makan. Namun, bentuk lempuyang emprit relatif
kecil dibandingkan dengan lempuyang gajah. Sedangkan lempuyang wangi
berwarna putih dan berbau harum dan berhasiat sebagai pelangsing
(Sastroamidjojo S, 2001).

Baca : Obat Osteoporosis Berpotensi Membuat Tulang Lebih Rapuh Dalam


Jangka Panjang Terdapat kasus di Belgia, 70 orang harus menjalani transplantasi
ginjal akibat mengkonsumsi pelangsing dari tanaman yang keliru (WHO, 2003).
Dapat dibuktikan bahwa fatal apabila kita salah dalam memilih bahan obat karena
tia bahan obat memunyai efek terapi yang berbeda.

2. Ketepatan dosis

Seperti halnya obat buatan pabrik, tanaman obat juga tak bisa dikonsumsi
sembarangan. Tanaman obat juga memunyai dosis dan aturan pakai yang harus
dipatuhi seerti halnya resep dokter. Sebagai contohnya buah mahkota dewa
dimana perbandingannya dengan air adalah 1 : 3 artinya untuk menkonsumsi 1
buah memerlukan 3 gelas air. Sementara daun mindi akan menimbulkan khasiat
jika direbus sebanyak 7 lembar dengan takaran air tertentu (Suarni, 2005).

Banyak masyarakat beranggappan bahwa tanaman obat bisa dikonsumsi


secara sembarangan tanpa dosis yang tepat. Tanaman obat tidak dapat begitu
saja dikonsumsi secara bebas. Takaran dan dosis tetap harus sesuai dengan
ketentuan. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa tanaman obat memiliki efek
samping.

Sebagai salah satu contoh adalah tanaman dringo (Acorus calamus) yang
dipercaya dapat mengobati tingkat stress. Karena di dalam tanaman dringo
terdapat kandungan senyawa bioaktif asaron. Tanaman dringo dapat
menimbulkan efek relaksasi terhadap otot serta memberikan efek sedatif pada
sistem saraf pusat apabila dalam dosis rendah. Akan tetapi, apabila digunakan
berlebih dalam dosis tinggi akan menimbulkan efek yang sebaliknya yaitu dapat
meningkatkan aktivitas mental. Selain itu, asaron dringo juga dapat memicu
timbulnya kanker apabila digunakan secara terus menerus dalam waktu yang
lama.

3. Ketepatan waktu penggunaan


Selain dosis dan takaran untuk mengonsumsi tanaman obat harus tepat,
waktu penggunaan juga harus tepat untuk meminimalisir efek samping yang
timbul. Sebagai salah satu contoh adalah kunyit. Kunyit yang dipercaya dapat
mengurangi nyeri pada saat haid justru dapat menyebabkan terjadi keguguran
apabila dikonsumsi pada awal masa kehamilan. Oleh karenanya, efek dari
tanaman obat sangat dipengaruhi oleh ketepatan waktu penggunaan.

4. Ketepatan cara penggunaan

Setiap tanaman obat juga tidak bisa dikonsumsi dengan cara yang
sembarangan. Tidak semua tanaman obat memiliki efek dan berkhasiat apabila
dikonsumsi dengan cara meminum air rebusannya. Sebagai contoh daun
kecubung yang digunakan sebagai bronkodilator digunakan dengan cara dihisap.
Namun apabila daun kecubung dikonsumsi dengan cara diseduh justru akan
menyebabkan mabuk.

5. Ketepatan menggali informasi

Di era zaman yang serba canggih ini sangat mudah untuk kita menggali
berbagai informasi melalui internet dan juga media sosial. Namun, tidak sedikit
informasi-informasi yang ada tidak di dasarkan pada pengetahuan sehingga justru
dapat menyesatkan para pembacanya. Sehingga diperlukan kejelian pada para
penggunanya untuk mencari informasi yang valid.

6. Tidak disalah gunakan

Tanaman obat tradisional sangat mudah ditemukan. Untuk menggunakan


obat-obat tersebut tidak memerlukan resep dokter terlebih dahulu. Sehingga tidak
sedikit masyarakat yang mengonsumsi obat tradisional dengan tujuan lain.
Sebagai contoh penggunaan jamu untuk menggugurkan kandungan atau
menghisap kecubung sebagai psikotropika.

7. Ketepatan pemilihan obat untuk penyakit tertentu

Dalam satu jenis tanaman obat terkandung lebih dari satu zat aktif yang memiliki
khasiat untuk mengobati penyakit tertentu. Perbandingan antara khasiat dengan efek
samping yang ditimbulkan haruslah seimbang. Sehingga masyarakat harus pintar
dalam memilih obat tradisional dan memikirkan efek samping yang mungkin dapat
timbul.

3. Lalu bagaimana cara pandang islam tentang obat kimia dan obat herbal

Obat kimia jika dikonsumsi secara berlebihan oleh tubuh dapat menimbulkan bahaya
bagi tubuh, sedangkan obat herbal biasanya obat yang dibuat dari bahan alami
seperti mengggunakan tanaman yang memiliki kandungan atau fungsi yang
digunakan untuk berobat. Obat kimia yang telah ada atau yang telah diperjual belikan
dipasaran pastinya sudah melalui tes ilmiah dan terbukti efektif. Dalam al-Quran dan
hadist banyak disebutkan berbagai macam obat herbal yang baik dikonsumsi dan
ampuh untuk penyembuhan.

‫ "إن هللا لم ينـزل دا ًء إال أنزل له شفاء" رواه البخاري‬:‫ أن النبي قال‬: ‫حديث أبي هريرة‬

Artinya :

‘Allah tidak menurunkan penyakit tanpa menurunkan (obat) penyembuhnya”


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan karya tulis yang saya dan teman-teman susun


sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki tanaman obat
yang dapat diolah dengan berbagai cara dan memiliki manfaat yang
berbeda beda, jadi tidak ada salahnya dalam melakukan pemilihan obat,
hanya saja mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing.

B. Inplikasi
Setelah saya membuat karya tulis ini saya mengharapkan pemanfaatan
tanaman obat tradisional di kehidupan sehari - hari lebih di tingkatkan,di
karena selain resiko negatifnya yang minim, biaya yang dikeluarkan juga
lebih sedikit dibandingkan dengan obat kimia yang sudah banyak
dipasarkan,tetapi kembali lagi kepada masyarakat lebih mempercayai
pengobatan mana yang manjur untuk mereka.
Daftar Pustaka

1. UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO, disingkat UNG, adalah perguruan


tinggi negeri di Gorontalo, Indonesia, yang berdiri pada 1 September 1963.
Mulanya Universitas ini diberi nama Junior College, dan menjadi bagian dari
FKIP UNSULUTENG. http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2015-1-1-48201-
821410031-bab1-29072015035557.pdf

2. Mandasari Niluh. 2014, pemanfaatan tanaman obat tradisionl di er globalisasi,


Denpasar.https://www.academia.edu/6970164/tanaman_obat_tradisional_di_
era_globalisasi

3. Yassir muh,2018. Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Obat Tradisional di Desa


Batu Hamparan kabupaten. Aceh tenggara. Vol.6, No.1, ed. Jurnal Biotik,
4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2018) Farmakope Herbal
Indonesia Edisi I, Farmakope Herbal Indonesia.
5. WHO, 2003, Traditional medicine, http://www.who.int/mediacentre/
factsheets/fs134/en/ [diakses 25 Maret 2018].
6. Halilintar, V. D. and Sjaaf, A. C. (2019) ‘Self-Medication and Outpatient Care
Utilization after Implementation of National Health Insurance in Indonesia’,
Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 8(2), pp. 69–76. doi:
10.18196/jmmr.8291.

Anda mungkin juga menyukai