Anda di halaman 1dari 21

MODUL AJAR PROSES INDUSTRI KIMIA 2

A. Informasi Umum
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Cilegon
Mata Pelajaran : Proses Industri Kimia 2
Kelas / Semester : XII / 5
Pokok Bahasan : Industri Zat Warna
Alokasi Waktu : 18 x 45 menit (3 pertemuan)
Kompetensi Dasar : 3.7. Menerapkan pembuatan Zat Warna
4.7. Membuat Zat Warna
Profil Pelajar Pancasila : Bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif
Sarana dan Prasarana : Buku Guru dan Buku Siswa PIK 2, LCD, Proyektor
Target Peserta Didik : Mampu membuat zat warna alami
Model Pembelajaran : Discovery Learning dan Project Based Learning
Media Pembelajaran : Video Pembelajaran
https://www.youtube.com/watch?v=8dd3LboJ92E
https://www.youtube.com/watch?v=-tpzEywfhHc
https://www.youtube.com/watch?v=OxNjtd3_wU0
https://www.youtube.com/watch?v=ENSsyJccK7w
https://www.youtube.com/watch?v=4khHIHymi60
https://www.youtube.com/watch?v=nhp8HpvfAXY

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran : 1. Peserta didik mampu membedakan jenis-jenis zat warna.
2. Peserta didik mampu menentukan bahan baku utama, bahan baku
penunjang dan peralatan yang dibutuhkan pada pembuatan Zat Warna
3. Peserta didik mampu memahami proses pembuatan Zat Warna
4. Peserta didik mampu menjelaskan / membuat diagram alir proses
pembuatan Zat Warna
5. Peserta didik mampu membuat Zat Warna
Rencana Asesmen : Formatif: Observasi dan Tanya Jawab selama Pembelajaran
Sumatif : Pengetahuan : Quiz, PH, PTS
Keterampilan: Tugas Proyek
Lisan : Tanya jawab selama presentasi dan tanya jawab
secara individu

Pemahaman Bermakna :
Industri zat warna adalah sektor ekonomi yang berfokus pada produksi, penelitian,
pengembangan, dan distribusi berbagai jenis zat warna. Zat warna adalah senyawa

1
kimia yang digunakan untuk memberikan warna pada berbagai produk, seperti
makanan, minuman, tekstil, kosmetik, cat, tinta, plastik, dan banyak lagi.
Pemahaman tentang industri zat warna mencakup beberapa aspek penting:
1. Produksi dan Manufaktur: Industri ini mencakup proses produksi zat warna baik
yang bersifat alami maupun sintetis. Zat warna alami dapat ditemukan dalam
sumber alam seperti tumbuhan, hewan, dan mineral, sementara zat warna sintetis
diproduksi dalam laboratorium atau pabrik kimia.
2. Aplikasi: Zat warna digunakan secara luas dalam berbagai industri. Misalnya,
dalam industri makanan, zat warna digunakan untuk memberikan warna pada
makanan dan minuman agar lebih menarik dan menggugah selera. Di industri
tekstil, zat warna digunakan untuk mewarnai kain dan serat, sementara di
industri kosmetik, mereka digunakan dalam produk seperti lipstik dan
eyeshadow.
3. Standar Keamanan: Industri zat warna harus mematuhi standar keamanan yang
ketat. Bahan-bahan yang digunakan harus diuji secara menyeluruh untuk
memastikan bahwa mereka aman untuk dikonsumsi atau digunakan pada produk
konsumen. Badan pengawas regulasi seperti FDA di Amerika Serikat
memainkan peran penting dalam menentukan keselamatan zat warna yang
digunakan dalam makanan dan minuman.
4. Inovasi dan Penelitian: Industri zat warna terus mengalami perkembangan dan
inovasi. Perusahaan di bidang ini berusaha untuk mengembangkan zat warna
yang lebih tahan lama, lebih stabil, dan lebih ramah lingkungan. Selain itu,
mereka juga melakukan penelitian untuk menciptakan warna-warna baru dan
meningkatkan kualitas zat warna yang ada.
5. Dampak Lingkungan: Industri zat warna memiliki dampak lingkungan yang
perlu dikelola dengan baik. Penggunaan zat warna dalam skala besar dapat
menyebabkan polusi air dan tanah jika tidak ditangani dengan benar. Oleh
karena itu, perusahaan dalam industri ini juga fokus pada praktik berkelanjutan
dan pengembangan zat warna ramah lingkungan.
6. Kreativitas dan Desain: Industri zat warna memainkan peran penting dalam
aspek estetika produk. Mereka memungkinkan desainer untuk menciptakan
berbagai warna dan tampilan yang memikat, yang penting dalam pemasaran dan
penjualan produk.
Pemahaman tentang industri zat warna melibatkan pemahaman mendalam tentang
kimia, teknologi, regulasi, dan tren pasar. Industri ini berperan penting dalam
berbagai sektor ekonomi dan memainkan peran penting dalam membentuk tampilan
dan karakteristik produk yang kita gunakan sehari-hari.

2
Pertanyaan Pemantik :
1. Apa perbedaan utama antara zat warna alami dan zat warna sintetis?
Jawaban: Zat warna alami diperoleh dari sumber alam seperti tumbuhan, hewan,
dan mineral, sementara zat warna sintetis diproduksi melalui reaksi kimia dalam
laboratorium atau pabrik.
2. Bagaimana peran badan pengawas regulasi seperti FDA dalam mengatur
penggunaan zat warna dalam makanan dan minuman?
Jawaban: Badan pengawas regulasi seperti FDA (Food and Drug
Administration) bertanggung jawab untuk mengevaluasi keselamatan zat warna
yang digunakan dalam makanan dan minuman serta menetapkan batasan jumlah
yang diperbolehkan dalam produk konsumen. Mereka juga memantau dan
mengawasi pembaruan dalam industri ini.
3. Apa saja perkembangan terbaru dalam industri zat warna yang berfokus pada
keberlanjutan lingkungan?
Jawaban: Industri zat warna semakin berfokus pada pengembangan zat warna
yang lebih ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan
berbahaya dan proses produksi yang lebih efisien. Misalnya, penggunaan
pewarna organik dan teknologi pemurnian yang lebih baik.
4. Bagaimana industri zat warna memengaruhi industri tekstil?
Jawaban: Industri zat warna berperan penting dalam industri tekstil dengan
memberikan warna pada kain dan serat. Mereka memungkinkan produsen tekstil
untuk menciptakan berbagai warna dan desain yang memikat bagi konsumen.
5. Apa peran inovasi dalam industri zat warna?
Jawaban: Inovasi adalah kunci dalam industri zat warna. Perusahaan terus
melakukan penelitian untuk mengembangkan zat warna yang lebih tahan lama,
lebih stabil, dan lebih beragam dalam hal warna. Inovasi juga melibatkan upaya
untuk mengurangi dampak lingkungan produksi zat warna.

Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke – 1 (6 JP)
Pendahuluan (20 menit)
Orientasi, motivasi dan apersepsi
1. Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran,
berdoa, membaca ayat suci Alqur’an dan absensi.
2. Peserta didik menerima informasi tentang kometensi dasar dan tujuan pembelajaran juga
ruang lingkup materi beserta kegiatan pembelajarannya
3. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada peserta didik tentang industri pembuatan

3
Zat Warna (diagnostik awal) yaitu dengan menanyakan pertanyaan pemantik, contohnya:
 Apa perbedaan utama antara zat warna alami dan zat warna sintetis?
 Bagaimana peran badan pengawas regulasi seperti FDA dalam mengatur
penggunaan zat warna dalam makanan dan minuman?
(Bernalar Kritis)
4. Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan apresiasi

Kegiatan Inti (220 menit)


Mengamati/ Membaca/ Observasi
1. Guru memberikan penjelasan singkat atau gambaran umum tentang Zat Warna serta proses
pembuatannya.
2. Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) mandiri tentang Zat Warna.

Menanya / Diskusi / Penugasan


1. Peserta didik mempelajari LKPD secara mandiri tentang Zat Warna serta proses
pembuatannya. dan bertanya ke guru jika memerlukan penjelasan (Bernalar Kritis)
2. Peserta didik mengerjakan LKPD secara individu. (mandiri)

Mengumpulkan Informasi
Secara mandiri peserta didik mengumpulkan informasi untuk menjawab LKPD tentang materi
Zat Warna serta proses pembuatannya terutama melalui proses membaca materi yang sudah
dibagikan atau bisa googling dengan bebas sesuai kemampuan dan keinginan peserta didik.

Mengasosiasi
1. LKPD tentang materi Zat Warna serta proses pembuatannya yang sudah terkumpul dicek
oleh guru dan selanjutnya guru memberikan komentar/ tanggapan
2. Guru menilai hasil kerja penyelesaian LKPD tentang materi Zat Warna serta proses
pembuatannya

Mengkomunikasikan
1. Guru meminta beberapa peserta didik memaparkan hasil kerja LKPD.
2. Peserta didik secara bergantian memaparkan hasil kerja LKPD mandirinya.
3. Guru meminta peserta didik untuk menanggapi paparan hasil kerja LKPD temannya.
4. Peserta didik saling menanggapi paparan hasil kerja LKPD temannya.

Kegiatan Penutup (30 menit)


Kesimpulan, Penguatan, Refleksi, Tes dan Tindak lanjut
1. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran tentang Zat Warna serta proses
pembuatannya.

4
2. Guru memberikan penguatan materi tentang Zat Warna serta proses pembuatannya yang
sudah disimpulkan peserta didik.
3. Guru memberikan post tes secara lisan ke peserta didik.
4. Guru memberikan penghargaan untuk peserta didik yang dapat menyelesaikan LKPD
dengan hasil maksimal dan yang mampu menjawab post tes lisan.
5. Guru meminta peserta didik mengisi form feedback sebagai refleksi proses pembelajaran pada
link yang telah dibagikan.
6. Guru memberikan tindak lanjut dengan cara memberikan informasi pertemuan
selanjutnya yaitu tentang praktek proses pembuatan zat warna alami.
7. Guru mengucapkan terimaksaih kepada peserta didik telah berperan aktif dan berpesan
untuk selalu menjaga kesehatan.
8. Guru mengakhiri dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan ke – 2 dan ke – 3 (12 JP)


Pendahuluan
Orientasi, motivasi dan apersepsi
1. Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran,
berdoa, membaca ayat suci Alqur’an dan absensi.
2. Peserta didik menerima informasi tentang kometensi dasar dan tujuan pembelajaran juga
ruang lingkup materi beserta kegiatan pembelajarannya
3. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada peserta didik tentang industri pembuatan
Zat Warna (diagnostik awal) yaitu dengan menanyakan pertanyaan pemantik, contohnya:
 Apa saja perkembangan terbaru dalam industri zat warna yang berfokus pada
keberlanjutan lingkungan?
 Bagaimana industri zat warna memengaruhi industri tekstil?
 Apa peran inovasi dalam industri zat warna?
(Bernalar Kritis)
4. Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan apresiasi

Kegiatan Inti (220 menit)


Menetapkan Tema Proyek
1. Guru menyampaikan tema (pembuatan zat warna alami) dan mengajukan pertanyaan:
 Apakah zat warna dapat dibuat secara home industry atau dibuat secara sederhana di
rumah?
 Bahan apa yang mudah diperoleh yang dapat digunakan untuk membuat zat
warna alami secara sederhana?
2. Peserta didik diberi kesempatan memberi tanggapan ataupum bertanya.

Perencanaan Aturan Pengerjaan Proyek (Menetapkan Konteks Belajar)

5
1. Guru memberikan penjelasan tentang langkah-langkah pembuatan zat warna alami.
2. Peserta didik menyimak materi pembuatan zat warna alami melalui video pembelajaran yang
ditayangkan.
3. Guru membimbing peserta didik untuk membentuk kelompok tanpa membeda-bedakan.
4. Guru menjelaskan sistematika laporan proyek membuat zat warna alami.
5. Peserta didik menyimak petunjuk dan aturan dalam melaksanakan proyek membuat zat warna
alami, yang meliputi:
a. Waktu pelaksanaan proyek membuat zat warna alami selama kurang lebih 3 sampai
4 hari.
b. Tema proyeknya adalah membuat zat warna alami.
c. Bahan baku utama adalah bahan yang mudah didapat seperti wortel, pandan atau
kol ungu.

Mendesain Perencanaan Produk (Merencanakan Aktivitas-Aktivitas)


1. Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek membuat zat warna alami.
(Bernalar Kritis dan Kreatif)
2. Peserta didik dengan kelompoknya memecahkan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan
alat, bahan, media dan sumber yang dibutuhkan. (bergotong royong)

Menyusun Jadwal Pelaksanaan Proyek (Memproses Aktivitas-Aktivitas)


1. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek
(membuat zat warna alami) → tahapan-tahapan dan pengumpulan laporan.
2. Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek membuat zat warna alami dengan
memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama.

Memonitor Perkembangan Proyek (Penerapan Aktivitas-Aktivitas untuk Menyelesaikan Proyek)


1. Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek membuat zat warna
alami, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.
2. Peserta didik melakukan pembuatan proyek membuat zat warna alami sesuai jadwal, mencatat
setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru.

Pengujian / Penilaian Hasil Proyek


1. Guru berdiskusi tentang prototipe proyek membuat zat warna alami, memantau keterlibatan
peserta didik, mengukur ketercapaian standar.
2. Peserta didik dengan kelompoknya membahas kelayakan proyek membuat zat warna alami
yang telah dikerjakan dan membuat laporan produk/ karya untuk dipaparkan kepada orang lain.

Kegiatan Penutup (30 menit)


Evaluasi, Penguatan, Refleksi / Kesimpulan, Tes dan Tindak lanjut

6
1. Guru membimbing proses pemaparan proyek membuat zat warna alami, menanggapi hasil,
selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan.
2. Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan,
dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek membuat zat warna alami.
3. Guru memberikan apresiasi dan feedback terhadap hasil presentasi peserta didik
4. Guru memberikan penguatan materi tentang pembuatan zat warna alami yang sudah
disimpulkan peserta didik.
5. Guru memberikan post tes secara lisan ke peserta didik.
6. Guru memberikan penghargaan untuk peserta didik yang dapat menyelesaikan proyek
membuat zat warna alami dengan hasil maksimal dan yang mampu menjawab post tes lisan.
7. Guru meminta peserta didik mengisi form feedback sebagai refleksi proses pembelajaran pada
link yang telah dibagikan.
8. Guru memberikan tindak lanjut dengan cara memberikan informasi pertemuan
selanjutnya yaitu tentang pelaksanaan penilaian harian.
9. Guru mengucapkan terimaksaih kepada peserta didik telah berperan aktif dan berpesan
untuk selalu menjaga kesehatan.
10. Guru mengakhiri dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

STRATEGI/RENCANA ASESMEN

Formatif : Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung
- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Keaktifan peserta didik saat mengerjakan proyek
- Kesantunan dalam proses belajar

Formatif : Penilaian hasil lembar kerja peserta didik

Formatif : Penilaian hasil presentasi hasil proyek

Sumatif : penilaian post tes

REFLEKSI GURU

Apakah dalam pemberian materi dengan metode yang telah dilakukan serta penjelasan
teknis atau intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat
dipahami oleh peserta didik?

Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?

Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?

Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan?

7

Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta
didik?

REFLEKSI PESERTA DIDIK


Setelah menyelesaikan tugas pembelajaran mulai dari studi pustaka mandiri, mengerjakan proyek,
presentasi dan diskusi diantara kelompok belajar :

Apakah anda mudah menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru?

Apakah informasi yang anda terima merupakan hal yang baru dan menarik bagi anda
untuk lebih memperdalam informasi tersebut dari berbagai sumber?

Apakah ada yang menarik dari materi industri Zat Warna yang anda pelajari?

Bagian manakah yang menurut Anda merasa tertarik ?

Apakah selama pembelajaran kalian merasa nyaman, leluasa serta merdeka dalam
mengekspresikan kemampuan baik pengetahuan, keterampilan dan terutama pada sikap?

8
C. Lampiran
1. Materi Ajar (Bahan Bacaan) Industri Zat Warna
Zat warna atau pewarna makanan secara umum dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu zat warna
alami, zat warna yang identik dengan zat warna alami, dan zat warna sintetis.

a. Zat Warna Alami


Zat warna alami adalah zat warna (pigmen) yang diperoleh dari tumbuhan,hewan, atau dari
sumber-sumber mineral. Zat warna ini telah sejak dahulu digunakan untuk pewarna makanan dan
sampai sekarang umumnya penggunaannya dianggap lebih aman daripada zat warna sintetis. Selain
itu. penelitian toksikologi zat warna alami masih agak sulit karena zat warna ini umumnya terdiri
dari campuran dengan senyawa-senyawa alami lainnya. Misalnya, untuk zat warna alami asal
tumbuhan, bentuk dan kadarnya berbeda-beda, dipengaruhi faktor jenis tumbuhan, iklim, tanah,
umur dan faktor-faktor lainnya.
Bila dibandingkan dengan pewarna-pewarna sintetis penggunaan pewarna alami mempunyai
keterbatasan-keterbatasan, antara lain :
 Seringkali memberikan rasa dan flavor khas yang tidak diinginkan
 Konsentrasi pigmen rendah
 Stabilitas pigmen rendah
 Keseragaman warna kurang baik
 Spektrum warna tidak seluas seperti pada pewarna sintetis.

Jenis zat warna alami yang sering digunakan untuk pewarna makanan antara lain ialah :
 Karotenoid
 Antosianin
 Kurkum
 Biksin
 Karamel
 Titanium oksida
 Cochineal, karmin dan asam karmina

b. Zat Warna Sintetis


Pewarna sintetis (Synthetic dye) merupakan pewarna buatan yang biasanya dibuat di pabrik-pabrik
dan berasal dari suatu zat kimia. Berdasarkan rumus kimianya, zat warna sintetis dalam makanan
menurut “Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives” (JECFA) dapat digolongkan
dalam beberapa kelas, yaitu : azo, triarilmetana, quinolin, xanten dan indigoid.

#Untuk materi selanjutnya dapat diakses di laman blog “Pembelajar Kimia Industri” pada link:
https://pembelajarkimiaindustri.blogspot.com/2021/02/zat-warna.html

9
2. Lembar Kerja Peserta Didik

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 CILEGON


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Industri Zat Warna


Nama
Kelas
Hari, tanggal

Kerjakanlah soal berikut secara individu:


1. Jelaskan perbedaan dari zat warna alami dan zat warna sintetis!
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
2. Sebutkan 3 jenis zat warna sintetis yang masih diperbolehkan untuk dipakai!
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
3. Sebutkan bahan baku dari pembuatan zat warna nitro!
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
4. Tuliskan kromofor dari zat warna azo!
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
5. Kromofor dari zat warna apakah C = N – atau - S – C ?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

10
3. Pedoman Penskoran
Pedoman
Pertanyaan Jawaban
Penskoran
Zat warna alami adalah zat warna (pigmen) yang Skor 1 :
diperoleh dari tumbuhan, hewan atau dari Jawaban
Jelaskan perbedaan dari zat
sumber-sumber mineral. Pewarna sintetis kurang tepat
warna alami dan zat warna
(Synthetic dye) merupakan pewarna buatan yang
sintetis!
biasanya dibuat di pabrik-pabrik dan berasal dari Skor 2:
suatu zat kimia. Jawaban tepat
Bahan pewarna sintetis yang masih
Sebutkan 3 jenis zat warna diperbolehkan untuk dipakai yaitu Amarant
sintetis yang masih (pewarna merah), Tartrazine (pewarna kuning),
diperbolehkan untuk Erythrosine (pewarna merah), Fast green FCF
dipakai! (pewarna hijau), Sunset yellow (pewarna
kuning), dan Brilliant blue (pewarna biru).
Bahan baku pembuatan zat warna nitro adalah
Sebutkan bahan baku dari
Alpha naphtol, asam sulfat pekat, air, asam
pembuatan zat warna nitro!
nitrat pekat, natrium klorida.

Tuliskan kromofor dari zat


Kromofor dari zat warna azo adalah – N = N –
warna azo!

Kromofor dari zat warna


C = N – atau - S – C merupakan kromofor dari
apakah C = N – atau
zat warna thiazol.
-S–C?

skor yang diperoleh peserta didik


Nilai yang diperoleh ¿ X 100 Skor Maks = 10
skor maksimum
Keterangan:
90 – 100 = Amat Baik 71 – 79 = Cukup Baik
81 – 89 = Baik < 71 = Kurang

4. Rubrik dan Pedoman Penilaian


Perangkat asesmen ini digunakan untuk pertemuan 1, 2, dan 3
4.1. Instrumen Penilaian Pengetahuan
a. Butir Soal Pilihan Ganda

No. Aspek Penilaian


Dalam pembuatan makanan sangat dianjurkan untuk menggunakan zat warna
alami. Jenis zat warna alami yang sering digunakan untuk pewarna makanan
adalah … .
A. Sunset Yellow
1 B. Kurkum
C. Allura Red
D. Ponceau 4R
E. Quinoline Yellow
Tartrazine adalah salah satu zat warna sintetis yang digunakan dalam makanan.
Zat tersebut memberikan warna … .
A. Kuning
2 B. Hijau
C. Merah
D. Biru
E. Jingga
11
Di Indonesia, penggunaan zat warna sering disalahgunakan. Ada beberapa jenis
zat warna sintetis yang penggunaan nya untuk pewarna tekstil tetapi digunakan
dalam berbagai jenis pangan antara lain kerupuk, mie, tahu, dan pangan jajanan
yang berwarna kuning, seperti gorengan. Zat warna tersebut adalah … .
3 A. Sunset Yellow
B. Amarant
C. Metanil Yellow
D. Erythrosine
E. Quinoline Yellow
Salah satu jenis pewarna sintetis yang dapat menimbulkan efek negatif yaitu dapat
menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi, hiperaktivitas, sakit perut, mual, dan
muntah, dapat ditemukan dalam makanan seperti jus jeruk, es krim, ikan kalengan,
keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-obatan. Jenis pewarna tersebut adalah
….
4
A. Sunset Yellow
B. Amarant
C. Metanil Yellow
D. Erythrosine
E. Quinoline Yellow
Zat warna alami mempunyai beberapa keterbatasan. Yang bukan kelebihan dari
pewarna alami adalah … .
A. Aman dikonsumsi
5 B. Tidak stabil saat proses pemasakan
C. Warna tidak menarik
D. Mudah didapat
E. Tidak aman untuk dikonsumsi
Cahaya terdiri dari sinar-sinar dengan panjang gelombang tertentu, baik yang
dapat dilihat mau pun yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Gugus fungsi
yang menyerap atau mengabsorpsi radiasi elektromagnetik di daerah panjang
gelombang ultraviolet dan daerah cahaya tampak merupakan definisi dari … .
6 A. Aucksochrom
B. Chromogen
C. Chromophor
D. Hipsochromik
E. Monochromatis
Jenis kromoform merupakan kromoform dari zat warna … .

A. Antrakinon
7 B. Azo
C. Azin
D. Ketonimin
E. Phtalosianin
Jenis kromoform merupakan kromoform dari zat warna … .
A. Nitro
B. Nitroso
8
C. Azo
D. Indigo
E. Thiazol
Asam 2 naphtol 7 sulfonat dengan HCl dan NaNO 2 merupakan bahan baku
pembuatan zat warna … .
A. Nitro
9 B. Nitroso
C. Azo
D. Indigo
E. Thiazol
10 Pada proses pengeringan dan penggilingan harus pada suhu rendah agar zat warna
tidak terbakar. Zat warna yang dimaksud adalah zat warna … .

12
A. Nitro
B. Xanten
C. Stil Bena
D. Indigo
E. Azo

b. Rubrik Penilaian Soal Uraian


Pedoman
No. Jawaban
Penskoran
1 B Skor 0:
Jawaban Salah
2 A
3 C Skor 1:
Jawaban Benar
4 A
5 B
6 C
7 D
8 C
9 B
10 E
skor yang diperoleh peserta didik
Nilai yang diperoleh ¿ X 100 Skor Maks = 10
skor maksimum
Keterangan:
90 – 100 = Amat Baik 71 – 79 = Cukup Baik
81 – 89 = Baik < 71 = Kurang

4.2. Instrumen Penilaian Keterampilan


a. Lembar Penilaian Proyek Membuat Alkohol
Sangat
No Indikator Penilaian Kurang Cukup Baik Skor
Baik
A Perancangan
1 Persiapan Alat dan Bahan
Rancangan:
1. Diagram Alir
2
2. Prosedur (Alur Kerja)
3. Penggunaan Bahan
B Hasil Akhir (Produk)
3 Bentuk Fisik
4 Inovasi Bahan Baku dan Aplikasi
C Laporan
Laporan dibuat dengan kriteria:
5 1. Sistematika Laporan
2. Penulisan Kesimpulan
skor yang diperoleh peserta didik Skor
Nilai yang diperoleh= X 100 20
skor maksimum Maks
Keterangan:
82 – 100 = Amat Baik 41 – 60 = Cukup Baik
61 – 81 = Baik < 40 = Kurang

13
b. Rubrik Penilaian Proyek Membuat Zat Warna Alami

Kriteria Kriteria Kriteria


No Indikator Penilaian Kriteria Baik
Kurang Cukup Sangat Baik
A Perancangan
Hanya Alat dan
menuliskan bahan
Alat dan
rancangan lengkap
Alat dan bahan lengkap
Persiapan Alat dan alat dan tetapi tidak
1 bahan kurang sesuai dengan
Bahan bahan tetapi sesuai
lengkap gambar
tidak dengan
rancangan
menyiapkan gambar
alatnya rancangan
Rancangan:
Hanya Hanya Terdapat tiga
1. Diagram Alir
terdapat satu terdapat dua yang dinilai Lengkap dan
2 2. Prosedur (Alur
dari tiga hal dari tiga hal tetapi kurang sesuai
Kerja)
yang dinilai yang dinilai sesuai
3. Penggunaan Alat
B Hasil Akhir (Produk)
Produk
Produk tidak
Produk sesuai kurang Produk sesuai
Bentuk Fisik sesuai
kriteria dan sesuai kriteria dan
3 (Zat warna yang kriteria dan
tidak dapat kriteria dan dapat
dihasilkan) tidak dapat
digunakan dapat digunakan
digunakan
digunakan
Bahan baku Bahan baku Bahan baku
Bahan baku
tidak baru tidak baru dan baru dan
baru dan
Inovasi Bahan Baku dan diaplikasikan diaplikasikan
4 diaplikasikan
dan Aplikasi diaplikasika dengan baik dengan baik
dengan
n dengan atau sangat atau sangat
cukup
tidak baik baik baik
C Laporan
Sistematika
Laporan dibuat Menyusun Sistematika laporan
dengan kriteria: laporan laporan tidak sesuai Sistematika
1. Sistematika tetapi tidak sesuai dengan dengan laporan dan
5
Laporan ada kriteria kriteria dan kriteria dan kesimpulan
2. Penulisan yang kesimpulan kesimpulan sesuai
Kesimpulan terpenuhi sesuai kurang
sesuai

14
c. Lembar Penilaian Presentasi
Sistematika Penggunaan Kebenaran
No. Nama Komunikatif Skor
Presentasi Bahasa Konsep
Kelompok 1

Kelompok 2

skor yang diperoleh peserta didik


Nilai yang diperoleh= X 100 Skor 16
skor maksimum maksimal
Keterangan:
86 – 100 = Amat Baik 50 – 70 = Cukup Baik
71 – 85 = Baik < 50 = Kurang

d. Rubrik Penilaian Presentasi


N
Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
o
1 Sistematika presentasi Materi presentasi disajikan secara runut dan
4
sistematis
Materi presentasi disajikan secara runut
3
tetapi kurang sistematis
Materi presentasi disajikan secara kurang
2
runut dan tidak sistematis
Materi presentasi disajikan secara tidak
1
runut dan tidak sistematis
2 Penggunaan Bahasa Bahasa yang digunakan sangat mudah
4
dipahami
Bahasa yang digunakan cukup mudah
3
dipahami
Bahasa yang digunakan agak sulit dipahami 2
Bahasa yang digunakan sangat sulit
1
dipahami
3 Komunikatif Pandangan lebih banyak menatap audiens
saat menjelaskan daripada catatan dan
4
menggunakan gestur yang membuat
audience memperhatikan
Pandangan lebih banyak menatap audiens
saat menjelaskan daripada catatan tetapi 3
tanpa gestur tubuh
Pandangan lebih banyak menatap catatan
2
saat menjelaskan daripada audience
Membaca catatan sepanjang menjelaskan 1
4 Kebenaran Konsep: Menjelaskan seluruh konsep esensial
4
1. Diagram alir proses dengan benar
2. Proses Pembuatan Zat Menjelaskan tiga dari empat konsep
Warna Alami 3
esensial dengan benar
3. Kriteria Bahan Baku Menjelaskan dua dari empat konsep 2

15
esensial dengan benar
Menjelaskan satu dari empat konsep
yang Digunakan esensial dengan benar 1
4. Aplikasi penggunaan zat

4.3. Instrumen Penilaian Sikap


a. Lembar Penilaian Sikap Kritis
Mengajukan Tanggap dalam
Berpikir
NO pertanyaan yang merespon pertanyaan Jumlah
NAMA logis Nilai Predikat
. analitis dari orang lain skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3

skor yang diperoleh peserta didik


Nilai yang diperoleh= X 100 skor maksimal = 9
skor maksimum
Keterangan:
85 – 100 = Amat Baik (Sangat Kritis) 51 – 70 = Cukup Baik (Cukup Kritis
71 – 84 = Baik (Kritis) < 50 = Kurang Baik (Kurang Kritis)

b. Rubrik penilaian sikap kritis


Kriteria penilaian sebagai berikut:
Skor 3 : apabila peserta didik SELALU melakukan perilaku yang diamati
Skor 2 : apabila peserta didik KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
Skor 1 : apabila peserta didik TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati

Contoh penilaian:
Jumlah skor yang diperoleh peserta didik = 7
Skor akhir = 7/9 x 100 = 77,78
Predikat: Baik (Kritis)

16
c. Lembar Penilaian Sikap Ilmiah

SKOR NILAI
No ASPEK
4 3 2 1
1 Menanya
2 Mengamati
3 Menalar
4 Mengolah data
5 Menyimpiulkan
6 Menyajikan
Nilai yang diperoleh
Skor
skor yang diperoleh peserta didik 16
¿ X 100 Maks
skor maksimum
Keterangan:
86 – 100 = Amat Baik 50 – 70 = Cukup Baik
71 – 85 = Baik < 50 = Kurang

d. Rubrik Penilaian Sikap Ilmiah


N
Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
o
1 Menanya Jika pertanyaan yang diajukan sesuai dengan
4
permasalahan yang sedang dibahas
Jika pertanyaan yang diajukan cukup sesuai
3
dengan permasalahan yang sedang dibahas
Berusaha terlibat dalam pengamatan 2
Tidak menanya 1
2 Mengamati Terlibat dalam pengamatan dan aktif dalam
4
memberikan pendapat
Terlibat dalam pengamatan 3
Berusaha terlibat dalam pengamatan 2
Diam tidak aktif 1
3 Menalar Jika menalar dengan benar 4
Jika menalar hanya sebagian yang benar 3
Mencoba bernalar walau masih salah 2
Diam tidak menalar 1
4 Mengolah Data Jika Hasil Pengolahan data benar semua 4
Jika hasil pengolahan data sebagian besar benar 3
Jika hasil pengolahan data sebagian kecil benar 2
Jika hasil pengolahan data salah semua 1
5 Menyimpulkan Jika kesimpulan yang dibuat seluruhnya benar 4
Jika kesimpulan yang dibuat sebagian besar
3
benar
Jika kesimpulan yang dibuat sebagian kecil
2
benar
Jika kesimpulan yang dibuat seluruhnya tidak
1
benar
6 Menyajikan Jika laporan disajikan secara baik dan dapat 4
menjawabsemua petanyaan dengan benar
17
Jika laporan disajikan secara baik dan hanya
3
dapat menjawab sebagian pertanyaan
Jika laporan disajikan secara cukup baik dan
hanya sebagian kecil pertanyaan yang dapat di 2
jawab
Jika laporan disajikan secara kurang baik dan
1
tidak dapat menjawab pertanyaan

e. Lembar Penilaian Sikap Disiplin


Masuk Kelas Mengumpulkan Tugas
Tertib Berpakaian
Nama Siswa Tepat Waktu Tepat Waktu
No. Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Nilai yang skor yang diperoleh peserta didik X 100


Skor maksimal = 9
diperoleh = skor maksimal
Keterangan:
85 – 100 = Amat Baik (Sangat Disiplin) 51 – 70 = Cukup Baik (Cukup Disiplin)
71 – 84 = Baik (Disiplin) < 50 = Kurang Baik (Kurang Disiplin)

f. Rubrik Penilaian Sikap Disiplin


Kriteria penilaian sebagai berikut:
Skor 3 : apabila peserta didik SELALU melakukan perilaku yang diamati
Skor 2 : apabila peserta didik KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
Skor 1 : apabila peserta didik TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati

Contoh penilaian:
Jumlah skor yang diperoleh peserta didik = 7
Skor akhir = 7/9 x 100 = 77,78
Predikat: Baik (Disiplin)

5. Rubrik Penilaian Individu

Skor Skor Skor Skor


NO Nama Peserta Didik LKPD Hasil Proyek Presentasi Post tes JUMLAH

1
2
3
Dst

6. Pengayaan dan Remedial

18
6.1. Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan kepada peserta didik yang telah mencapai KKM (tuntas). Bentuk
pengayaan tergantung hasil yang peserta didik. Adapun bentuk pengayaan yaitu
a. Kegiatan eksplorasi bagi peserta didik yang nilai ketuntasan mendekati KKM (75 - 85)
b. Keterampilan proses jika nilai peserta didik baik ( 86-90)
c. Pemecahan masalah jika nilai peserta didik sangat baik > 90

PROGRAM PENGAYAAN
Mata Pelajaran :
Tujuan Pembelajaran :
Kelas :

No Nama Nilai Awal Bentuk Pengayaan Hasil Pengayaan


1
2
3

6.2. Remedial
Kegiatan pembelajaran remedial diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian. Pembelajaran remedial yang direncanakan
adalah sebagai berikut:
a. pembelajaran ulang, jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 85%.
b. belajar kelompok, jika peserta didik yang belum tuntas 25- 85%.
c. bimbingan perorangan, jika yang belum tuntas kurang dari 25%.
d. pemanfaatan tutor sebaya untuk menambah capaian pembelajaran untuk
seluruh kriteria ketidaktuntasan peserta didik

PROGRAM REMEDIAL TEST

Mata Pelajaran :
Kelas :
Tujuan Pembelajaran :

Remedial Bentuk Hasil


No Nama Nilai Awal
Soal No Remedial Remedial

19
7. Glosarium
Zat Warna Alami: Senyawa-senyawa pewarna yang diperoleh dari sumber-sumber alam seperti
tumbuhan, hewan, atau mineral, dan digunakan dalam industri untuk memberikan
warna pada berbagai produk.
Zat Warna Sintetis: Pewarna yang diproduksi secara kimia di laboratorium atau pabrik sebagai
alternatif untuk zat warna alami.
FDA (Food and Drug Administration): Badan pengawas regulasi di Amerika Serikat yang
bertanggung jawab untuk mengatur penggunaan zat warna
dalam makanan, minuman, dan produk konsumen lainnya.
Batasan Maksimum Residu (BMR): Jumlah maksimum zat warna yang diperbolehkan dalam suatu
produk, yang diatur oleh otoritas regulasi untuk memastikan
keselamatan konsumen.
Kromatografi: Metode analisis kimia yang digunakan untuk memisahkan dan mengidentifikasi
komponen-komponen dalam zat warna.
Inovasi Zat Warna: Upaya untuk mengembangkan pewarna baru atau meningkatkan sifat-sifat
pewarna yang ada, seperti stabilitas, ketahanan terhadap panas, dan keberlanjutan
lingkungan.
Baku Warna: Standar warna yang digunakan dalam industri untuk memastikan konsistensi dan akurasi
warna dalam produk-produk yang dihasilkan.
Bahan Baku: Bahan-bahan awal yang digunakan dalam produksi zat warna, baik bahan alami maupun
bahan kimia.
Biodegradabilitas: Kemampuan suatu zat warna untuk terurai secara alami oleh mikroorganisme
dalam lingkungan, mengurangi dampak lingkungan.
Efek Samping: Reaksi negatif atau dampak kesehatan yang mungkin timbul akibat penggunaan zat
warna tertentu dalam makanan atau produk lainnya.
Kemampuan Fiksasi: Kemampuan zat warna untuk melekat pada bahan, seperti serat tekstil, dengan
kuat sehingga warna tetap terjaga.
Pengawasan Kualitas: Proses pemantauan untuk memastikan bahwa zat warna memenuhi standar
kualitas yang ditetapkan oleh industri atau regulasi.
Regulasi Lingkungan: Aturan dan peraturan yang mengatur tindakan dan praktik industri zat warna
untuk melindungi lingkungan alam sekitar.
Stabilitas Warna: Kemampuan zat warna untuk mempertahankan warna aslinya selama masa simpan
atau saat terpapar kondisi lingkungan tertentu seperti panas, cahaya, atau oksigen.
Sintesis Kimia: Proses kimia yang digunakan untuk menciptakan zat warna sintetis dari bahan-bahan
kimia dasar.
Toksikologi: Studi tentang dampak toksik atau efek beracun dari zat warna terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan.

20
Usaha Berkelanjutan: Praktik-praktik industri yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan
dan menciptakan zat warna yang lebih ramah lingkungan.
Warna Primer: Warna dasar yang digunakan sebagai dasar untuk mencampur dan menciptakan
berbagai warna lainnya dalam industri zat warna.
Zat Pembantu: Bahan-bahan yang digunakan bersama dengan zat warna untuk meningkatkan
kinerjanya dalam aplikasi tertentu, seperti pengikat, pengencer, atau agen pengental.
Katalisator: Zat kimia yang digunakan untuk mempercepat reaksi dalam produksi zat warna sintetis.
8. Daftar Pustaka

Proses Industri Kimia III. 1979. Proyek Pengadaan Buku/Diktat Pendidikan Menengah Teknologi.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

https://wanibesak.wordpress.com/2011/07/07/spektrofotometri-uv-ultraviolet/

https://purnamalab.com/pewarna-alami-vs-pewarna-sintetik-mana-yang-lebih-berbahaya/
#:~:text=Pewarna%20sintetis%20(Synthetic%20dye)%20merupakan,berasal%20dari%20suatu%20zat
%20kimia.&text=Contoh%20zat%20pewarna%20sintetis%20%3A%20indigoten,red%2C%20fast
%20green%2C%20tartrazin.

Cilegon, Juli 2023


Menyetujui, Mengetahui,
Kepala SMKN 2 Cilegon Waka. Kurikulum

Udin Tusminurdin, S.Pd. Duwi Lestari, S.T


NIP. 196610011986021002 NIP. 19810910 201001 2 011

Tim MGMP Proses Industri Kimia 2

Retno Kusumaningsih, S.T


NIP. 19700621 201406 2 001

Duwi Lestari, S.T


NIP. 19810910 201001 2 011

21

Anda mungkin juga menyukai