NRPH+
MODUL MENYUSUI (SCORPIO)
Tujuan: Untuk memahami anatomi menyusui dan fisiologi laktasi serta kaitannya dengan
pemberian ASI yang efektif.
Metode mengajar:
- Stasiun interaktif yang menggunakan umpan balik tell-show-do untuk memastikan partisipasi
peserta
c. Identifikasi ovarium
- Progesteron
- estrogen
II. PENGENDALIAN HORMONAL PRODUKSI SUSU
Gunakan Diagram dengan payudara ibu yang baru lahir menyusu (sebagai kartu flash)
- Menghisap bayi secara efektif pada payudara memicu lobus posterior mengeluarkan
oksitosin untuk mengeluarkan ASI
- Pikiran positif, tidak diragukan lagi, tidak ada rasa cemas, dukungan positif dari suami,
anggota keluarga, staf rumah sakit & lingkungan positif juga memicu pelepasan oksitosin
untuk melancarkan ASI.
- Setelah payudara dikosongkan, lobus anterior hipofisis akan mengeluarkan prolaktin untuk
produksi ASI untuk pemberian ASI berikutnya.
B. PROLAKTIN
- kadar darah meningkat selama kehamilan, merangsang pertumbuhan dan
perkembangan jaringan payudara sebagai persiapan produksi ASI
- memicu sel-sel alveoli untuk mengeluarkan susu
- hormon yang membuat alveoli menghasilkan susu
- di bawah pengaruh prolaktin, payudara mulai memproduksi ASI dalam jumlah
besar
- Biasanya diperlukan waktu 30-40 jam setelah lahir sebelum ASI diproduksi
dalam jumlah besar
- kolostrum hadir saat bayi lahir
- Bayi menempel & merangsang ujung saraf di areola, mengirimkan sinyal ke
hipotalamus untuk mengurangi faktor penghambat prolaktin, sehingga pelepasan prolaktin
- menyusu bayi pada payudara meningkatkan dan merangsang produksi ASI
oleh alveoli
(“mekanisme umpan balik penawaran dan permintaan”)
- pemberian makan di malam hari penting karena lebih banyak prolaktin
diproduksi di malam hari
- prolaktin menginduksi relaksasi pada ibu & meningkatkan kualitas tidur
C. OXYTOCIN
- menyebabkan sel-sel otot di sekitar alveoli berkontraksi & membuat susu mengalir ke
saluran
(REFLEKS EJEKSI SUSU/REFLEKS OXYTOCIN/REFLEX LET DOWN)
- menyusu bayi pada payudara ibu merangsang “refleks let down”
- oksitosin juga menginduksi keadaan tenang dan mengurangi stres
D. INHIBITOR UMPAN BALIK LAKTASI (FIL)
- polipeptida yang terkandung dalam ASI yang dapat menurunkan produksi ASI
- ketika salah satu payudara tidak dikosongkan secara efisien (misalnya inisiasi
menyusu yang tertunda, pemberian susu formula, waktu menyusui yang tepat waktu, ASI tidak
dikeluarkan setiap 2-3 jam ketika bayi dipisahkan dari ibu) hal ini menyebabkan penumpukan
FIL dan menghentikan sekresi sel-sel alveolar lebih banyak susu
- PERHATIKAN : kosongkan satu payudara sebelum menawarkan payudara kedua;
Jumlah susu yang dihasilkan tergantung pada seberapa banyak yang dikeluarkan
- Penting juga agar bayi mendapatkan hindmilk yang memiliki kandungan lemak lebih
tinggi
Lakukan: 10 menit
- Peserta akan diminta menjelaskan bagaimana ASI mengalir dari payudara ke bayi,
menyebutkan faktor pendorong dan penghambat produksi ASI
SUMBER DAYA:
1. Penyedia
2. Model menyusui anatomi dan fisiologis (gambaran bayi, payudara dan otak)
3. Label untuk anatomi dan hormon
4. Gambaran kadar hormon pada kehamilan dan menyusui
5. Gambar ibu dan bayi dengan petunjuk refleks 'kekecewaan', dan
6. Label untuk faktor pendorong dan penghambat
STASIUN NO. 2: MEMBENTUK ASI AWAL DAN EFEKTIF
Tujuan : Agar seluruh peserta mampu memfasilitasi dan mendukung pemberian ASI dini
dan efektif bagi ibu dan bayi baru lahir
- Fasilitator menekankan berbagai fase yang dilalui bayi baru lahir sebelum keberhasilan menyusui
pertamanya sebagai berikut:
1. Tangisan lahir - tangisan hebat segera setelah lahir
2. Relaksasi - tidak ada aktivitas kepala, lengan atau tubuh
3. Kebangkitan - dorongan kecil kepala ke atas dan ke bawah, dari sisi ke sisi
4. Aktif - menggerakkan kepala & anggota badan tanpa menggerakkan tubuh, melakukan rooting
5. Merangkak - mendorong yang menggerakkan tubuh
6. Istirahat - beristirahat dengan beberapa aktivitas, seperti menghisap tangan
7. Pembiasaan - bayi telah mencapai areola/puting susu dengan mulut
8. Mengisap - bayi mulai menyusu
9. Tidur - bayi memejamkan mata - menggerakkan kepala & anggota badan tanpa menggerakkan badan,
rooting
• Tanpa mengetahui langkah-langkah ini, petugas kesehatan dapat mengganggu perilaku
bawaan yang berkontribusi terhadap keterlambatan keberhasilan pemberian ASI
pertama
- Peserta akan diminta untuk mengidentifikasi tanda-tanda keterikatan dan posisi yang baik
melalui penggunaan metacard
- Peserta akan diminta untuk mengidentifikasi tanda-tanda pemasangan & penempatan yang
salah melalui gambar
V. Posisi Menyusui
- Fasilitator menggunakan model payudara, baby doll dan meminta relawan untuk
mendemonstrasikan posisi menyusui sebenarnya. Fasilitator juga menekankan pada C-hold.
Tell-Show: (5 menit )
- Fasilitator mendemonstrasikan berbagai isyarat pemberian makan dengan menggunakan
gambar
- Meningkatkan kewaspadaan, gerakan tangan dan kaki
- Mulut
- Menjilati
- lidah
- Tangan ke mulut
Tell-Show: (3 menit)
- Fasilitator menyebutkan bahwa bayi BBLR stabil dapat melakukan pemberian ASI langsung
- Gambar menyusui bayi BBLR ditampilkan
SUMBER DAYA:
1. Penyedia
2. Slide
3. Video
4. Model payudara
5. Boneka bayi
6. Metacard untuk lampiran & pemosisian