Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Rohil dari tahun 1999-2023

Bab I
Pendahuluan

a. Latar belakang berdirinya kabupaten Rokan hilir

Rokan hilir dibentuk dari tiga kenegerian, yaitu negeri Kubu, Bangko, dan
Tanah Putih. Negeri negeri tersebut dipimpin oleh seorang kepala daerah yang
bertanggung jawab kepada sultan kerajaan Siak. Hingga pada tahun 1880
Belanda menduduki daerah ini dan membangun distrik pertamanya di daerah ini

Setelah Bagansiapiapi dibuka oleh pemukim pemukim Cina berkembang pesat,


Belanda memindahkan pemerintahnya ke Bagansiapiapi pada tahun 1901

Bagansiapiapi semakin berkembang berkat pembangunan pelabuhan modern


dan terlengkap di kota guna mengimbangi jalur pelayaran dan perdagangan
melintasi selat Malaka

Setelah kemerdekaan Indonesia, Rokan hilir digabungkan kedalam kabupaten


Bengkalis provinsi Riau

Bekas wilayah kepemimpinan bagan siapi-api yang terdiri dari kecamatan


Tanah Putih, Kubu, dan Bangko serta kecamatan Rimba Melintang dan
kecamatan Bagan Sinembah kemudian pada tanggal 4 Oktober 1999 ditetapkan
sebagai kabupaten baru di provinsi Riau sesuai dengan undang-undang no. 53
Tahun 1999. Selanjutnya dengan undang-undang no. 34 tahun 2008 ditetapkan
Bagansiapiapi sebagai ibukota kabupaten Rokan hilir.

b. Rumusan masalah

1. Faktor utama penyebab terjadinya kesenjangan sosial budaya

Beberapa faktor utama penyebab terjadinya kesenjangan sosial budaya yaitu


jumlah penduduk yang tidak seimbang, pendidikan yang tidak merata,
kurangnya lapangan kerja dan perbedaan status sosial di masyarakat. Faktor
faktor tersebut merupakan faktor utama terjadinya kesenjangan sosial di
masyarakat Rokan hilir.
2. Dampak positif dan negatif dari kesenjangan sosial budaya di masyarakat
Rokan hilir

Dampak positif dari kesenjangan sosial budaya adalah mendorong


masyarakat untuk lebih kreatif, berinovasi dan bekerja keras untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dampak negatif dari kesenjangan sosial budaya adalah dapat menimbulkan


perselisihan, kecemburuan, perbedaan perlakuan satu sama lain, kemiskinan
dan penurunan moral.

Bab II
Pembahasan
a. Budaya Rokan hilir

Budaya Rokan Hilir tidak jauh berbeda dari budaya Melayu Riau. Budaya di
Rokan hilir pada dasarnya adalah budaya Melayu Riau juga. Beberapa budaya
tersebut yaitu pakaian, adat istiadat, bahasa, seni lukis, puisi-puisi lama seperti
syair, pantun, gurindam dan lain lain, serta makanan.

b. Ragam budaya di Rokan Hilir

a. Pakaian

Pakaian adat melayu riau identik dengan baju kurung bagi laki laki dengan
pelengkapnya seperti kain samping, tanjak dan lain lain. Bagi perempuan
biasanya memakai kebaya labuh/panjang atau kebaya pendek, atau baju
kurung

b. Adat istiadat

Adat istiadat berkaitan dengan tradisi masyarakat melayu riau dari nenek
moyang terdahulu. Beberapa tradisi masyarakat melayu riau yaitu ratib tahun
baru, mandi bulan safar, dan lain lain. Tradisi tersebut tidak lepas dari
kebiasaan masyarakat melayu jaman dulu yang dimana mereka melakukan
kegiatan tersebut berdasarkan kepada agama islam.
c. Bahasa

Bahasa melayu riau sama dengan bahasa melayu beitu juga aksaranya yang
diambil dari huruf arab yang dimodifikasi agar memudahkan para pembaca
untuk memahaminya juga melengkapi beberapa huruf yang tidak ada di
aksara arab

c. Ciri khas budaya rokan hilir

Ciri khas budaya roakn hilir sama denagn budaya melayu riau yakni sama sama
berlandaskan agama islam

Bab III
Kesimpulan dan saran

Latar belakang rokan hilir tidak lepas dari peranan suku melayu dari sekitar
selat malaka dan juga orang cina. Berbagai jalan telah ditempuh untuk
mendirikan kabupaten yang bernama rokan hilir. Semoga kabupaten rokan hilir
bisa terus maju untuk kedepannya

Anda mungkin juga menyukai