Disusun oleh:
Kelompok 5
1
A. Pengertian IOWA Model
IOWA Model adalah suatu model atau kerangka kerja dalam proses
pengambilan keputusan dalam bidang kesehatan yang pertama kali
dikembangkan oleh Marita Titler pada tahun 1994. Model ini digunakan
untuk membantu para praktisi kesehatan dalam melakukan pengambilan
keputusan berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ada. Model IOWA berfokus
pada keseluruhan system perawatan Kesehatan (misalnya: pasien, praktisi,
infrastruktur) untuk menerapkan dan memandu keputusan praktik berdasarkan
penelitian dan bukti terbaik yang bersedia.
2
4. Model ini menggunakan “change champions” yang ahli dalam lingkup
praktiknya. Hal ini memastikan bahwa orang-orang ini bersemangat dalam
berinovasi, berkomitmen untuk meningkatkan kualitas perawatan, dan
memiliki hubungan kerja yang positif dengan profesional perawatan
kesehatan lainnya (Hughes, 2008).
5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan: IOWA Model membantu
praktisi kesehatan dalam melakukan pengambilan keputusan yang
berdasarkan bukti-bukti ilmiah, sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien.
6. Meminimalkan risiko kesalahan: Dengan mengacu pada bukti-bukti
ilmiah yang valid, IOWA Model dapat membantu praktisi kesehatan untuk
menghindari kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengambilan
keputusan.
7. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya: Dengan mengikuti tahap-
tahap yang terstruktur dalam IOWA Model, praktisi kesehatan dapat
memilih intervensi atau tindakan yang paling efektif dan efisien dalam
penggunaan sumber daya yang ada.
8. Meningkatkan akuntabilitas: Dengan mengikuti IOWA Model, praktisi
kesehatan dapat memperjelas alasan dan dasar pengambilan keputusan
yang diambil, sehingga meningkatkan akuntabilitas dalam praktek
kesehatan.
9. Dapat dikembangkan dan disesuaikan: IOWA Model dapat dikembangkan
dan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lokal, sehingga dapat
diterapkan dalam berbagai konteks dan situasi yang berbeda.
10. Mendorong kolaborasi: IOWA Model mendorong kolaborasi antara
praktisi kesehatan, peneliti, dan pengambil kebijakan dalam
mengembangkan praktek kesehatan yang berbasis bukti dan bermutu
tinggi.
C. Kekurangan IOWA Model
3
1. Terlalu fokus pada bukti-bukti ilmiah: IOWA Model cenderung terlalu
fokus pada penggunaan bukti-bukti ilmiah sebagai dasar pengambilan
keputusan, sehingga seringkali mengabaikan pengalaman praktisi
kesehatan serta nilai-nilai dan preferensi pasien yang juga harus
diperhatikan dalam proses pengambilan keputusan.
2. Terlalu kompleks: Model IOWA terdiri dari lima tahap yang harus
dilakukan secara terstruktur dan sistematis, sehingga memerlukan waktu
dan sumber daya yang cukup banyak. Hal ini bisa menjadi kendala bagi
praktisi kesehatan yang memiliki keterbatasan waktu dan sumber daya.
3. Tidak selalu cocok untuk situasi darurat: IOWA Model kurang cocok
untuk situasi darurat yang memerlukan pengambilan keputusan yang cepat
dan tepat. Model ini lebih cocok untuk pengambilan keputusan yang
bersifat rutin dan tidak terlalu mendesak.
4. Kurang fleksibel: IOWA Model memiliki tahapan-tahapan yang harus
dilakukan secara berurutan dan terstruktur, sehingga kurang fleksibel
dalam mengakomodasi situasi atau kondisi yang berbeda-beda.
5. Tidak selalu mudah dipahami: IOWA Model dapat terasa rumit dan sulit
dipahami bagi praktisi kesehatan yang kurang berpengalaman atau belum
terbiasa dengan pendekatan berbasis bukti. Hal ini dapat menghambat
penerapan model ini dalam praktik kesehatan yang sebenarnya.
6. Proses terlalu lama untuk diimplementasikan
7. Tim yang dibentuk tidak boleh kuat dan/ atau berkomitmen pada topik
8. Kemungkinan bukan penelitian yang cukup untuk memandu praktik. Jika
penelitian tidak cukup, disarankan untuk terus menjalankan penelitian. Ini
hanya akan memperpanjang proses
9. Studi percontohan memungkinkan memiliki kesalahan
D. Langkah-langkah IOWA Model
IOWA Model adalah suatu kerangka kerja yang terdiri dari lima tahap dalam
pengambilan keputusan dalam bidang kesehatan. Berikut ini adalah langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam IOWA Model:
4
1. Identifikasi masalah atau pertanyaan klinis: Langkah pertama dalam
IOWA Model adalah mengidentifikasi masalah atau pertanyaan klinis
yang memerlukan pengambilan keputusan. Masalah atau pertanyaan klinis
dapat berasal dari berbagai sumber, seperti pengalaman klinis, kebijakan
organisasi, atau pertanyaan yang diajukan oleh pasien.
5
dilakukan, serta re-evaluasi terhadap masalah atau pertanyaan klinis yang
diidentifikasi pada tahap pertama.
DAFTAR PUSTAKA
(Prepared with support from the Robert Wood Johnson Foundation). AHRQ
Publication No. 08-0043. Rockville, MD: Agency for Healthcare Research
and Quality; March 2008. Retrieved from:
http://www.ahrq.gov/qual/nurseshdbk/docs/TitlerM_EEBPI.pdf