Anda di halaman 1dari 11

Penyelsaian Sengketa Alternatif C.

Macam-Macam Penyelsaiaan
Sengketa Alternative
A. Timeline Perisitilahan:
 Negosiasi
 MAPS (Mekanisme Alternative
Definisi menurut ahli: Fisher dan Ury
Penyelsaian Sengketa) = ADR
(1991)
(Alternative Dispute Resolution) =
Teknik Negosiasi:
Ketidakpuasan praktik peradilan
a. Teknik Negosiasi yang kompetitif
(Dissatifaction) = Asas Peradilan Cepat,
dan kooperatif (Willian, 1993)
Sederhana, dan Biaya Ringan =
 Karakteristik Teknik Negosiasi
Amerika Serikat
Kompetitif:
 DR (Dispute Resolution) = MPS
- Permintaan awal yang tinggi
(Mekanisme Penyelsaian Sengketa)
padaa awal negosiasi
=Tidak menyudutkan lembaga
- Maintaining high level of
peradilan
demands
 Amerika Utara dan Australia = Court - Jarang terjadinya konsesi atau
Annexed Mediation atau Court pemberian haka tau izin
Annexed Arbitration. = Mediasi, - Menganggap perunding lain
Negosial, Konsiliasi, Arbitrasi, sebagai musuh atau lawan
diintegrasikan dengan system peradilan. - Cenderung kasar, ancaman,
 Pasal 130 HIR (Pengadilan Negeri melemparkan tuduhan-tuduhan
mendamaikan keduanya melalui sehingga menciptakan
perantara ketuanya) ketegangan terhadap pihak
 Non-Litigasi = Akta Perdamaian = Akta lawan.
Van Dading Khan and Kohls 1972 dalam
 Dimensi Kultural Budaya Indonesia → William 1983 teknik ini digunakan
Prinsip Kooperatif → Prinsip karena negosiator tidak memiliki
Musyawarah → Prinsip efisiensi dan data yang yang baik dan akurat
dan efektivitas, (Eskalasi Mekanisme Tujuan: Mengintimidasi lawan,
Operasional) → Nilai Kekeluargaan kehilangan kepercayaan diri,
mengurangi harapan pihak lawan,
B. Macam Mekanisme Penyelsaian sehingga pihak lawan menerima
Sengketa kurang dari apa yang diharapkan
 Prasyarat PSA = Keamanan kedua sebelumnya → Memaksimalkan
belah pihak (Setara) → Hak di dengar nilai-nila kesepakatan
(Right to be heard)  Karakteristik Teknik Negosiasi
 William Ury (1993) menyatakan Kooperatif x Karakteristik
bahwasanya terdapat 3 fakttor utama Teknik Negosiasi Kompetitif
yang mempengaruhi proses penyelsaian - Menganggap perunding lain
sengketa yaitu: sebagai mitra kerja → Common
a. Kepentingan (Interest) → Tercapai Ground → Shared Interest and
b. Hak-Hak (Right) → Terpeenuhi Values → Menjaga Kerjasama
c. Kekuasaan (Power) → - Tujuan: Penyelsaian yang adil
Diperlihatkan, dimanfaatkaan, dan berdasarkan (Fakta-Fakta
dipertahankan. Hukum) → Membangun
atmosfer yang postif dan saling
percaya.
 Karakteristik Teknik
Negosiasasi Lunak x Teknis
Negosiasi Keras NEGOTIATION AND MEDIATION
- Digunakan pada keluarga dan COOPERATIVE DISPUTE
antarsahabat RESOLUTION
- Hasil negosiasi kesepakatan CAN BE INTEGRATED WITH COURT
yang semu “ Menang-Kalah” SYSTEM
- Digunakan kebalikan apabila
lawan menggunakan Teknik SIFAT ADR:
Negosiasi Keras maka VOLUNTARY,
sebaliknya perunding PRIVATE DISPUTE RESOLUTION
menggunakan Teknik neegosiasi NO STATE INTERVENTION
lunak.
b. Teknik Negosiasi Positional Based PENGERTIAN NEGOSIASI:
dan Interest Based (Fisher dan Ury Suatu Proses Diantara Dua Atau Lebih
1991) Para Pihak Yang Berusaha Mencapai
Kesepakatan Melalui Keputusan Bersama
Harvard Negotiation Project →
Terhadap Satu Atau Beberapa Masalah
Principled Negotiation → Interest
Yang Menjadi Konsern Bersama Yang
Based Negotiation → 4 Elemen Dasar:
Apabila Dalam Situasi Aktual, Potensial
People, Interest, Opsions, Objectiva
Terjadi Ketidaksepakatan Atau Bahkan
Criteria
Terjadi Konflik
Gerald Williams:
Menurut Fisher dan Ury
- Tahap Orientasi atau Mengatur
- Negosiasi merupakan komunikasi dua
Posisi
arah yang dirancang untuk mencapai
- Tahap Argumentasi
kesepakatan pada saat kedua belah
- Tahap Keadaan Darurat dan
pihak memiliki berbagai kepentingan
Krisis
yang sama maupun berbeda
- Tahap Kesepakatan
- Negosiasi merupakan sarana bagi para
Howard Raiffa:
pihak-pihak yang mengalami sengketa
- Tahap Persiapan
untuk mendiskusikan penyelesaiannya
- Tahap Tawaran Awal
tanpa keterlibatan pihak ketiga sebagai
- Tahap Pemberian Konsesi
penengah yang tak berwenang
- Tahap Akhir Permainan
mengambil keputusan (Mediasi),
Parameter Keberhasilan Negosiasi:
maupun pihak ketiga pengambil
- Willingness = Sukarela
keputusan(arbirase atau litigasi)
- Preparedness = Siap melakukan
- Esensi Negosiasi Hukum adalah peran
negosiasi
lawyer sebagai representasi daripada
- Authoritative = Wewenang
kliennya.
mengambil keputusan
- Interaksi antara lawyer dengan klien
- Relative Equal Bargaining
adalah merupakan bagian daripada
Power = Saling bergantungan
proses negosiasi.
- Willingness to Settle =
- Tujuan negosiator adalah untuk
Mempunyai kemauan
berusaha mencapai keputusan bersama
menyelsaikan masalah
dengan pihak lain untuk memperoleh
kemungkinan keuntungan yang paling
Pertukara informasi = Utang Piutang
besar bagi kliennya (paling mungkin - Establishing a biginning orientation in
bagi kliennya) the negotiation and an initial
relationship with the other negotiator
NEGOSIATOR SEBAGAI - Initial proposals
REPRESENTASI KLIEN - Information exchange
- Sebagai negosiator maka pengetahuan - Nerrowing of differences, and
tentang hukum substantive yang - Closure
berkaitan dengan kondisi klien adalah
penting, dan akan menentukan/ PENYELESAIAN SENGKETA
mempengaruhi kemampuan anda dalam ALTERNATIF
menganalisis masalah-masalah hukum PERISTILAHAN
- Tidak ada yang lebih penting bagi Alternative Dispute Resolution (ADR)
kesuksesan anda sebagai negosiator Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS)
selain persiapan anda untuk memahami: Penyelesaian Sengketa Alternatif (PSA)
Pilihan Penyelesaian Sengketa (PPS)
- Fakta-fakta yang relevan dan hukum
Mekanisme Alternatif Penyelesaian
- Kepentingan-kepentingan klien anda
Sengketa (MAPS)
FAKTOR TAMBAHAN Istilah Alternatif
- Faktor tambahan yang juga penting Bentuk pilihan lain di luar penyelesaian
adalah personality anda (hubungan- sengketa secara konvensional melalui
hubungan yang selama ini telah badan peradilan.
berlangsung dengan sesama lawyer) PSA merupakan bentuk privatisasi
memainkan peran yang penting penyelesaian sengketa.

NEGOSIASI HUKUM (LEGAL Bentuk penyelesaian sengketa


NEGOTIATION) By court dispute settlement
Out of court dispute settlement (Negosiasi,
- Klien (Bukan Negosiator) akan
mediasi, konsiliasi, arbitrase)
membuat suatu keputusan penting
Out of Court Dispute Settlement
dalam proses negosiasi, seperti apakah
ia membuat atau menerima penawaran- Alasan menghindari penyelesaian
penawaran yang bersifat spesifik. melalui pengadilan
- Sehingga perlu adanya komunikasi Pengadilan sudah sarat beban
antara lawyer dengan klien Prosedur dan proses sangat birokratis
- Keputusan-keputusan yang akan dibuat Butuh waktu lama
berkait erat dengan kemungkinan- Biaya mahal
kemungkinan akibat atau pengaruh Posisi para pihak bermusuhan
yang terjadi terhadap klien itu sendiri Sidang terbuka untuk umum
- Peran lawyers adalah sebagai Pada umumnya pengetahuan hakim
intermediary atau buffer antara generalis.
kepentingan-kepentingan klien dan
Filosofi PSA
kepentingan pihak lainnya
Mengurangi beban perkara di pengadilan
Efisiansi waktu, tenaga dan biaya
Negotiation is devided into six Aktualisasi peran serta masyarakat
component part Confidentialitas
- Negotiation planning and preparation Otonomi para pihak
Etikat baik/kesukarelaan memenuhi - Teknik yang bertumpu pada posisi
kesepakatan (Positional Based) dan Teknik yang
Fleksibilitas rancangan syarat dan bentuk bertumpu pada kepentingan (Interest
penyelesaian sengketa Besed) (Fisher dan Ury, 1991)
Memelihara hubungan para pihak dalam - Kadang-kadang juga dbedakan antara
jangka panjang (prospektif) negosiasi yang bersifat lunak dan yang
Kesepakatan/consensus lebih baik dari bersifat keras (Fisher dan Ury, 1991)
pada menang/kalah - Teknik tersebut sering kali juga
tumpang tindih, teknik yang bersifat
PERATURAN YANG MENGATUR
kompetitif pada dasarnya adalah teknik
PSA
- Dalam perkembangannya PSA diatur yang bersifat keras. Sedangkan teknik
dalam berbagai Peraturan perundang yang bertumpu pada kepentingan pada
undangan antara lain: dasarnya merupakan teknik yang
a. Dalam Bidang Hukum Perdata bersifat kooperatif.
Umum: Pasal 130 HIR/154 RBg. - Teknik negosiasi yang kompetitif
Jo. Perma Nomor 1 Tahun 2016 merupakan teknik yag bersifat alot
Tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan Unsur-unsur yang menjadi ciri
b. Di Bidang Hukum Perdagangan UU Negosiator Kompetitif
Nomor 30 Tahun 1999 Tentang - Mengajukan permintaan awal yang
arbitrase dan Alternatif tinggi pada awal negosiasi.
Penyelesaian Sengketa (mencabut - Menjaga tuntutan agar tetap tinggi
RV Pasal 615 s/d 651) jo. UU No. 5 sepanjang proses negosiasi
Tahun 1968 sebagai ratifikasi dilangsungkan
terhadap United Nation Convention
- Konsesi yang diberikan sangat langka,
on The Settlement Dispute Between
jarang atau terbatas.
State and National of other State
(Washington Convention 1965) jo. - Secara psikologis perunding
Keppres No. 34 Tahun 1981 sebagai menganggap perunding lain sebagai
Ratifikasi terhadap Convention on musuh atau lawan.
The Recognition and Enforcement - Sering menggunakan cara yang
of Foreign Award (New York berlebihan, kasar.
Convention 1958) jo. Peraturan MA - Melemparkan tuduhan-tuduhan untuk
RI NO. 1 Tahun 1990 tentang Tata menciptakan ketegangan dan tekanan
cara Pelaksanaan Putusan Arbitrase terhadappihak lawan
Asing - Penggunaan strategi kompetitif
c. Dalam Bidang Hubungan Industrial biasanya diterapkan karena negosiator
Diatur dalam UU Nomor 2 Tahun yang menggunakan teknik ini tidak
2004 tentang Penyelesaian memiliki data yang baik dan akurat
Perselisian Hubungan Industrial. sehingga harus dikompensasikannya
d. Di Bidang Hukum Pertanahan dengan teknik yang berlebihan dan alot
Peraturan Kepala BPN Nomor 3 (Khan and Kohls, 1972 dalam william,
Tahun 2011
1983)
TEKNIK NEGOSIASI
Tujuan penggunaan Teknik negosiasi
Secara umum negosiasi dapat
kompetitif:
dikategorikan menjadi:
- Teknin Negosiasi kompetitif dan
Kooperatif (williams, 1983)
- Sebagai suatu cara mengintmidasi Risiko Penggunaan Teknik Negosiasi
lawan dalam memenuhi permintaan dan Lunak
tuntutan - Penggunaan teknik yang mengandalkan
- Membuat pihak lawan kehilangan corak negosiasi lunak mengandung
kepercayaan diri risiko lahirnya kesepakatan yang
- Mengurangi harapan pihak lawan.\ bersifat semu serta menghasilkan pola
- Pada akhirnya pihak lawan menerima “menang-kalah”.
kurang dari apa yang diharapkan - Penggunaan teknik ini mengandung
sebelumnya risiko manakala perunding lunak
- Kepedulian perunding kompetitif menghadapi seseorang yang
hanyalah memaksimalkan nilai-nilai menggunakan teknik keras.
kesepakatan. - Perunding keras dalam menghadapi
perunding lunak sangat bersifat
TEKNIK NEGOSIASI KOOPERATIF dominan
- Menganggap pihak negosiator lawan - Perunding keras berusaha tidak
(opposing party) bukan sebagai musuh, memberikan konsesi.
namun sebagai mitra kerja mencari - Perunding lunak akan memberikan
kesamaan (common ground) konsesi untuk sekedar mencegah
- Para pihak berkomunikasi satu sama konfrontasi dan berusaha mencapai
lain untuk menjaga kepentingan, nilai- kesepakatan
nilai bersama dengan menggunakan - Apabila keadaannya demikian proses
rasio dan akal sehat sebagai suatu cara negosiasi akan menguntungkan pihak
menjaga kerjasama. yang menggunakan teknik negosiasi
- Tujuan negosiator kooperatif adalah keras serta menghasilkan kesepakatan
penyelesaian yang adil berdasarkan yang berpola menang kalah
analisis yang obyektif (berdasarkan
fakta-fakta dan hukum) melalui upaya INTEREST BASED NEGOTIATION
membangun admosfir yang positif dan Havard Negotiation Project
saling percaya. mengembangkan teknik yang disebut
Principle Negotiation atau Interest Based
Teknik Negosiasi Lunak Dan Keras Negotiation
(Pengkategorian Oleh Fisher dan Ury)
Teknik Negosiasi Lunak: Empat Elemen Dasar Dalam Interest
- Sangat menekankan pentingnya Based Nogotiation
membangun serta menjaga hubungan People (Orang)
baik antara manusia Interest (Kepentingan)
- Pembinaan hubungan baik sering kali Options (Solusi yang dikedepankan dalam
menjadi tujuan dari penggunaan teknik proses negosiasi)
ini Objective criteria (Kriteria obyektif)
- Corak Negosiasi ini banyak TAHAPAN DALAM NEGOSIASI
dilaksanakan di dalam lingkungan MENURUT GERALD WILLIMS
keluarga dan antar sahabat. - Tahap Orientasi dan mengatur
- Proses negosiasi Lunak cenderung posisi
efisien, dalam pengertian cepat - Tahap Argumentasi
menghasilkan kesepakatan. - Tahap Keadaan darurat dan krisis
- Tahap kesepakatan
Tahap orientasi dan mengatur posisi
- Para negosiator mulai membuka Prasyarat Kondisi Agar Negosiasi
komunikasi Menjadi Efektif (mencapai kesepakatan
- Berbagai pilihan Opening Position yang stabil) - --
a. Posisi maximalist (minta lebih - Pihak-Pihak bersedia bernegosiasi
dari yang diharapkan) secara sukarela berdasarkan
b. Posisi equitable (Minta yang kesadaran yang penuh.
lebih fair) - Pihak-pihak siap melakukan
c. Posisi integrative (Pencarian negosiasi
solusi pilihan terhadap - Mempunyai wewenang mengambil
permasalahan yang keputusan
mencerminkan kepedulian - Memiliki kekuatan yang relatif
mereka bersama) seimbang sehingga dapat
Tahap Argumentasi menciptakan saling ketergantungan
- Mengajukan argumentasi sambil - Mempunyai kemauan
meletakkan posisi sesungguhnya menyelesaikan masalah.
dari negosiator lawan
Tahap Keadaan darurat dan krisis PRINSIP PRINSIP MEDIASI
- Masing-masing pihak saling Mediasi
memberikan isyarat mengenai - Merupakan proses penyelesaian
konsesi seperti apa dan bagaimana sengketa dengan melibatkan pihak
yang perlu dikembangkan oleh ketiga, yang bisa diterima oleh pihak
para negosiator yang bersengketa, dan bukan
Tahap kesepakatan merupakan bagian dari kedua belah
Apabila tercapai kesepakatan maka para pihak dan bersifat netral.
pihak segera menyiapkan rincian akhir - Mediasi lazimnya terjadi setelah para
kesepakatan. pihak yang bersengketa melakukan
negosiasi, karena itu sering dikatakan
MENURUT HOWARD RAIFA bahwa mediasi adalah merupakan
- Tahap Persiapan suatu negosiasi dengan melibatkan
- Tahap Tawaran Awal pihak ketiga.
- Tahap Pemberian Konsesi - Untuk membantu para pihak
- Tahap Akhir Permainan melakukan perundingan-perundingan
Tahap Persiapan yang lebih efektif dan efisien maka
Harus mengenali kepentingan kita sendiri diperlukan pihak ketiga yang memiliki
sebelum mengenali kepentingan pihak pengetahuan tentang prosedur-
lawan prosedur negosiasi dan mediasi serta
Tahap Tawaran Awal pengetahuan mengenai substansi yang
Negosiator mulai memikirkan siapa yang disengketakan.
perlu menyampaikan tawaran awal - Dengan mediasi diharapkan dapat
Tahap Pemberian Konsesi membantu para pihak yang
Para pihak harus siap memberikan konsesi bersengketa agar secara sukarela
dengan cara menurunkan tawaran berusaha mencapai kesepakatan
Tahap Akhir Permainan bersama dalam menyelesaikan suatu
Pelaksanaan negosiasi diakhiri dengan sengketa.
pembuatan komitmen - Pihak ketiga yang disebut mediator
tidak mempunyai wewenang untuk
mengambil keputusan dan hanya - Pendorong pihak atau peserta
bertindak sebagai fasilitator perundingan yang kurang mampu atau
segan untuk mengungkapkan
Fungsi Mediator pandangannya.
- Memperbaiki kelancaran komunikasi
antara para pihak yang biasanya ada Sisi Peran Terkuat Mediator, apabila
hambatan-hambatan dan sekat-sekat mediator melakukan peran:
psikologis; - Mempersiapkan dan membuat notulen
- Mendorong terciptanya suasana yang perundingan.
kondusif untuk memulai perundingan - Merumuskan atau mengartikulasikan
yang fair; titik temu atau kesepakatan para
- Secara tidak langsung memberi pihak.
wawasan kepada para pihak tentang - Membantu para pihak agar menyadari,
proses dan substansi perundingan bahwa sengketa bukan sebuah
yang sedang berlangsung; pertarungan untuk dimenangkan,
- Mengklarifikasi masalah-masalah tetapi untuk diselesaikan.
substansial dan kepentingan masing- - Menyusun dan mengusulkan
masing pihak. alternatif-alternatif pemecahan
masalah.
Unsur Dalam Mediasi - Membantu para pihak untuk
- Merupakan sebuah proses menganalisis alternatif-alternatif
penyelesaian sengketa yang pemecahan masalah.
berdasarkan perundingan.
- Adanya pihak ketiga yang disebut KEUNTUNGAN MEDIASI
mediator yang terlibat dan diterima - Keputusan yang hemat dari
oleh para pihak yang bersengketa di pertimbangan biaya
dalam perundingan itu. - Waktu penyelesaian lebih cepat
- Mediator bertugas membantu para - Hasilnya memuaskan para pihak,
pihak yang bersengketa untuk mencari karena merupakan hasil kesepakatan
penyelesaian atas masalah-masalah bersama.
sangketa. - Kesepakatan lebih bersifat
- Mediator tidak mempunyai wewenang komprehensif.
membuat keputusan - Keputusan yang relatif permanen,
- Tujuan mediasi adalah untuk kalau kemudian timbul masalah baru
mencapai atau menghasilkan cenderung dipecahkan secara
kesepakatan yang dapat diterima oleh kooperatif.
para pihak guna mengakhiri sengketa.
Legal Mediation
Sisi Peran Terlemah Mediator, apabila Mediasi
mediator melakukan peran: - Mediasi Adalah Suatu Proses Yang
- Penyelenggara pertemuan Melibatkan Pihak Ketiga
- Pemimpin diskusi yang netral (Mediator) Yang Membantu Dua
- Pemelihara atau penjaga aturan-aturan Pihak Atau Lebih Untuk
perundingan agar perdebatan dalam Memfasilitasi Proses Negosiasi
proses perundingan berlangsung Dalam Upaya Memecahkan
secara beradab. Persengketaan Atau Konflik Yang
- Pengendali emosi para pihak Sedang Mereka Alami.
- Ini Artinya Untuk Memahami Terbuka Untuk Proses Mediasi. Semua Hal
Mediasi Anda Juga Memerlukan Yang Dibuka Dalam Proses Mediasi
Pemahaman Tentang Negosiasi. Adalah Merupakan Bagian Yang Bersifat
Mediator Confidential.
- Mediator Tidak Boleh Melakukan Facilitative
Penilaian Tentang Siapa Yang Mediasi Merupakan Kreatifitas Dan
Benar Dan Siapa Yang Salah Di Pendekatan Pemecahan Masalah Terhadap
Antara Para Pihak Yang Sedang Persoalan-Persoalan Dan Bergantung Pada
Berselisih / Bersengketa Atau Mediator Untuk Tetap Tidak Berpihak Dan
Sedang Konflik. Membantu Para Pihak Mencapai
- Mediator Tidak Boleh Mengambil Kesepakatan.
Suatu Keputusan Atas
Persengketaan Atau Konflik Yang Gaya Mediasi
Sedang Berlangsung Antara Para Fasilitatif Dan Evaluatif
Pihak. - Apabila Memilih Mediator
- Mediator Hanya Berposisi Sebagai Pertimbangkan Tentang Kualifikasi
Fasilitator Yang Memperlancar Mediator Yang Menyangkut Aspek
Jalannya Suatu Proses Negosiasi Pengetahuan, Ketrampilan Dan
Yang Berlangsung Antara Para Pengalamannya.
Pihak Atau Para Negosiator Yang - Beberapa Mediator Bergaya Sangat
Mewakili Kepentingan Para Pihak. Evaluatif Terhadap Subjek
- Mediator Adalah Pihak Ketiga Permasalahan Daripada Lainnya.
Yang Terlibat Dalam Suatu Proses - Sebagai Fasilitator Proses Mereka
Negosiasi Atas Permintaan Para Akan Mempertimbangkan
Pihak Secara Sukarela Dan Harus Argumentasi-Argumentasi Dari
Bersikap Netral. Berbagai Segi, Menantang Para
Empat Karakteristik Pihak Dan Memberi Pandangan
Prinsip Dalam Mediasi Terhadap Pengambilan Posisi Atau
Accessible Menaikkan / Membesarkan Opsi.
Setiap Orang Yang Membutuhkan Dapat - Mereka Tidak Akan Bertindak
Menggunakan Mediasi, Tidak Ada Suatu Sebagai Hakim, Tetapi Mereka
Prosedur Yang Kaku Dalam Kaitannya Akan Memberi Indikasi Ketika
Dengan Mediasi, Sangat Fleksibel Sesuai Argumentasi Salah Satu Pihak
Dengan Karakteristik Antara Mediasi Yang Terhadap Titik Fakta Adalah
Satu Dengan Lainnya. Lemah Dari Lainnya.
Voluntary - Mediator Lainnya Akan Semata-
Setiap Orang Yang Mengambil Bagian Mata Fasilitatif, Dan Tidak
Dalam Proses Mediasi Harus Sepakat Dan Membantu Di Balik Para Pihak
Dapat Memutuskannya Setiap Saat Untuk Menjelaskan Kepentingan-
Apabila Ia Menginginkan. Mereka Tidak Kepentingan Mereka Dan Prioritas-
Dapat Memaksa Untuk Menerima Suatu Prioritasnya Tanpa Memberi
Hasil Mediasi Apabila Dia Merasa Hasil Beberapa Pendapat Terhadap
Mediasi Tersebut Tidak Menguntungkan Kekuatan Kasus-Kasus Tersebut.
Atau Memuaskan Dirinya. - Pendekatan Evaluatif Dapat
Confidential Dikritisi Berdasarkan Pada Cara
Para Pihak Ingin Merasa Bebas Untuk Pandang Para Pihak Pada Suatu
Menyatakan Apa Saja Dan Menjadi Masalah, Bukan Melalui Mediator.
Secara Umum Mediasi Memerlukan
Timing Dan Keahlian Kemampuan Dan Ketrampilan Dalam
Timing Menjadi Fakta Yang Penting Untuk Beberapa Hal :
Penerimaan Dan Kesuksesan Suatu Proses Kemampuan Negosiasi
Mediasi. Mediasi Membutuhkan Keahlian, Membangun Kepercayaan
Sebagian Menyangkut Tentang Menjaga Netralitas
Pembelajaran Dan Pengalaman Sebagian Menjaga Ketidak Berpihakan
Adalah Menyangkut Personality. Memfasilitasi Proses
Mengontrol Proses Dan Orang-Orang
Mediasi Adalah Negosiasi Yang Menjadi Adaptif
Terkendali Memiliki Kemampuan Mendengar
Memiliki Kemampuan Membuat
Mediator Sekedar Untuk Membantu Pertanyaan Yang Tepat
Mereka Untuk Berbuat Sesuatu, Sebab Memiliki Pengetahuan Spesialis
Mediasi Adalah Semacam Negosiasi Yang
Terkendali, Tetapi Untuk Membantu Apakah Tepat
Mereka Mediator Memerlukan Juga Menggunakan Mediasi
Kemampuan Yang Baik Dalam Negosiasi. Apakah Keseluruhan Para Pihak
Menginginkan Penggunaan Mediasi
Mediator Memerlukan Pengetahuan Apakah Para Pihak Ingin / Membutuhkan
Tentang Perbedaan Pendekatan Negosiasi Menjaga Hubungan Baik
Dan Bagaimana Mereka Dapat Apakah Penting Sifat Confidential
Menggunakan Pendekatan Tersebut Apakah Biaya Relatif Penting
Melalui Para Pihak Di Dalam Mediasi Apakah Kecepatan Penyelesaian Penting
Untuk Pengaruh Yang Sama. Berapa Banyak Orang Yang Terlibat
Apakah Macam Kasus Tersebut
Mediator Harus Menjadi Pemecah Apakah Besarnya Kekuatan Seimbang
Masalah Dan Mampu Mendorong
Kemungkinan Untuk Menawarkan Dan
Menanggapi Penawaran Terhadap Masing-
Masing Pihak.
Legal Mediation
Kenyataannya Penyelesaian Mediasi Akan Mediasi
Ideal Apabila Kepentingan Para Pihak - Mediasi Adalah Suatu Proses Yang
Lebih Dari Sekedar Hak-Hak Atau Melibatkan Pihak Ketiga
Kewajiban Hukum Mereka, Tetapi Juga (Mediator) Yang Membantu Dua
Menyangkut Kepentingan-Kepentingan Pihak Atau Lebih Untuk
Lain Yang Harus Dipertimbangkan Untuk Memfasilitasi Proses Negosiasi
Kelangsungan Kepentingan Bisnis Yang Dalam Upaya Memecahkan
Bersangkutan. Persengketaan Atau Konflik Yang
Sedang Mereka Alami.
Penggunaan Pengalaman Mediator Dalam - Ini Artinya Untuk Memahami
Memahami Bahasa Tubuh (Body Mediasi Anda Juga Memerlukan
Language) Akan Juga Membantu Pemahaman Tentang Negosiasi.
Mengelola Proses Mediasi. Mediator
- Mediator Tidak Boleh Melakukan
Penilaian Tentang Siapa Yang
Benar Dan Siapa Yang Salah Di Mediasi Merupakan Kreatifitas Dan
Antara Para Pihak Yang Sedang Pendekatan Pemecahan Masalah Terhadap
Berselisih / Bersengketa Atau Persoalan-Persoalan Dan Bergantung Pada
Sedang Konflik. Mediator Untuk Tetap Tidak Berpihak Dan
- Mediator Tidak Boleh Mengambil Membantu Para Pihak Mencapai
Suatu Keputusan Atas Kesepakatan.
Persengketaan Atau Konflik Yang
Sedang Berlangsung Antara Para Gaya Mediasi
Pihak. Fasilitatif Dan Evaluatif
- Mediator Hanya Berposisi Sebagai - Apabila Memilih Mediator
Fasilitator Yang Memperlancar Pertimbangkan Tentang Kualifikasi
Jalannya Suatu Proses Negosiasi Mediator Yang Menyangkut Aspek
Yang Berlangsung Antara Para Pengetahuan, Ketrampilan Dan
Pihak Atau Para Negosiator Yang Pengalamannya.
Mewakili Kepentingan Para Pihak. - Beberapa Mediator Bergaya Sangat
- Mediator Adalah Pihak Ketiga Evaluatif Terhadap Subjek
Yang Terlibat Dalam Suatu Proses Permasalahan Daripada Lainnya.
Negosiasi Atas Permintaan Para - Sebagai Fasilitator Proses Mereka
Pihak Secara Sukarela Dan Harus Akan Mempertimbangkan
Bersikap Netral. Argumentasi-Argumentasi Dari
Empat Karakteristik Berbagai Segi, Menantang Para
Prinsip Dalam Mediasi Pihak Dan Memberi Pandangan
Accessible Terhadap Pengambilan Posisi Atau
Setiap Orang Yang Membutuhkan Dapat Menaikkan / Membesarkan Opsi.
Menggunakan Mediasi, Tidak Ada Suatu - Mereka Tidak Akan Bertindak
Prosedur Yang Kaku Dalam Kaitannya Sebagai Hakim, Tetapi Mereka
Dengan Mediasi, Sangat Fleksibel Sesuai Akan Memberi Indikasi Ketika
Dengan Karakteristik Antara Mediasi Yang Argumentasi Salah Satu Pihak
Satu Dengan Lainnya. Terhadap Titik Fakta Adalah
Voluntary Lemah Dari Lainnya.
Setiap Orang Yang Mengambil Bagian - Mediator Lainnya Akan Semata-
Dalam Proses Mediasi Harus Sepakat Dan Mata Fasilitatif, Dan Tidak
Dapat Memutuskannya Setiap Saat Membantu Di Balik Para Pihak
Apabila Ia Menginginkan. Mereka Tidak Untuk Menjelaskan Kepentingan-
Dapat Memaksa Untuk Menerima Suatu Kepentingan Mereka Dan Prioritas-
Hasil Mediasi Apabila Dia Merasa Hasil Prioritasnya Tanpa Memberi
Mediasi Tersebut Tidak Menguntungkan Beberapa Pendapat Terhadap
Atau Memuaskan Dirinya. Kekuatan Kasus-Kasus Tersebut.
Confidential - Pendekatan Evaluatif Dapat
Para Pihak Ingin Merasa Bebas Untuk Dikritisi Berdasarkan Pada Cara
Menyatakan Apa Saja Dan Menjadi Pandang Para Pihak Pada Suatu
Terbuka Untuk Proses Mediasi. Semua Hal Masalah, Bukan Melalui Mediator.
Yang Dibuka Dalam Proses Mediasi
Adalah Merupakan Bagian Yang Bersifat Timing Dan Keahlian
Confidential. Timing Menjadi Fakta Yang Penting Untuk
Facilitative Penerimaan Dan Kesuksesan Suatu Proses
Mediasi. Mediasi Membutuhkan Keahlian,
Sebagian Menyangkut Tentang Menjaga Netralitas
Pembelajaran Dan Pengalaman Sebagian Menjaga Ketidak Berpihakan
Adalah Menyangkut Personality. Memfasilitasi Proses
Mengontrol Proses Dan Orang-Orang
Mediasi Adalah Negosiasi Yang Menjadi Adaptif
Terkendali Memiliki Kemampuan Mendengar
Memiliki Kemampuan Membuat
Mediator Sekedar Untuk Membantu Pertanyaan Yang Tepat
Mereka Untuk Berbuat Sesuatu, Sebab Memiliki Pengetahuan Spesialis
Mediasi Adalah Semacam Negosiasi Yang
Terkendali, Tetapi Untuk Membantu Apakah Tepat
Mereka Mediator Memerlukan Juga Menggunakan Mediasi
Kemampuan Yang Baik Dalam Negosiasi. Apakah Keseluruhan Para Pihak
Menginginkan Penggunaan Mediasi
Mediator Memerlukan Pengetahuan Apakah Para Pihak Ingin / Membutuhkan
Tentang Perbedaan Pendekatan Negosiasi Menjaga Hubungan Baik
Dan Bagaimana Mereka Dapat Apakah Penting Sifat Confidential
Menggunakan Pendekatan Tersebut Apakah Biaya Relatif Penting
Melalui Para Pihak Di Dalam Mediasi Apakah Kecepatan Penyelesaian Penting
Untuk Pengaruh Yang Sama. Berapa Banyak Orang Yang Terlibat
Apakah Macam Kasus Tersebut
Mediator Harus Menjadi Pemecah Apakah Besarnya Kekuatan Seimbang
Masalah Dan Mampu Mendorong
Kemungkinan Untuk Menawarkan Dan
Menanggapi Penawaran Terhadap Masing-
Masing Pihak.

Kenyataannya Penyelesaian Mediasi Akan


Ideal Apabila Kepentingan Para Pihak
Lebih Dari Sekedar Hak-Hak Atau
Kewajiban Hukum Mereka, Tetapi Juga
Menyangkut Kepentingan-Kepentingan
Lain Yang Harus Dipertimbangkan Untuk
Kelangsungan Kepentingan Bisnis Yang
Bersangkutan.

Penggunaan Pengalaman Mediator Dalam


Memahami Bahasa Tubuh (Body
Language) Akan Juga Membantu
Mengelola Proses Mediasi.

Secara Umum Mediasi Memerlukan


Kemampuan Dan Ketrampilan Dalam
Beberapa Hal :
Kemampuan Negosiasi
Membangun Kepercayaan

Anda mungkin juga menyukai