Palliation of nausea in hospice and palliative care patients with essential Jurnal Internasional

The International Journal of Aromatherapy (2005) Aromaterapi

15, 163–167

intl.elsevierhealth.com/journals/ijarpaliasi

The mual di rumah sakit dan pasien perawatan

paliatif dengan minyak esensial Pimpinella anisum
(adas manis), Foeniculum vulgare var . dulce (sweet
fennel), Anthemis nobilis (Roman chamomile) dan
Mentha x piperita (peppermint)
*
N.P. Gilligan

Horizon Hospice dan Palliative Care Inc., 833 W. Chicago Avenue, Suite 300, Chicago,
IL 60622, Amerika Serikat

Ringkasan Studi kasus ini menguji berbagai perawatan aromaterapi yang

KEYWORDS ditawarkan kepada dua puluh lima pasien yang menderita gejala mual di rumah
Nausea; perawatan dan program perawatan paliatif, menggunakan campuran sinergis dari
Hospice; Pimpinella anisum (benih), Foeniculum vulgare var. dulce (sweet fennel),
Safety; Anthemis nobilis (Roman chamomile) dan Mentha x piperita (peppermint). Hasil
Aniseed; diukur dengan menggunakan skala Bieri, analog visual-numerik. Mayoritas pasien
Fennel; yang menggunakan perawatan aromaterapi melaporkan bantuan. Namun, semua
pasien dalam penelitian ini juga menggunakan berbagai perawatan lain untuk
Peppermint
gejala mereka. Sementara itu karena itu tidak mungkin untuk membangun
hubungan ilmiah yang jelas antara terapi aromaterapi dan pereda rasa mual, studi
kasus ini menunjukkan bahwa minyak yang digunakan dalam terapi aromaterapi
ini berhasil melengkapi untuk menghilangkan gejala ini.
○ c 2005 Elsevier Ltd. Semua hak dilindungi undang-undang.

Hospice background
Gerakan hospice mendukung filosofi kenyamanan
daripada mengobati orang yang menyajikan
* Tel .: +312 633 9490.
Alamat e-mail: Noel@mystic-monk.com.
dengan penyakit yang membatasi hidup dan
mengancam nyawa. Beberapa rumah perawatan
memiliki fasilitas tempat tinggal, sementara
yang lain berbasis komunitas, memberikan
perawatan akhir-hidup kepada pasien di rumah
 utama dari gerakan rumah perawatan, banyak
rumah sakit hari ini memanfaatkan spektrum
layanan yang luas, termasuk layanan N.P.
medis
mereka. Karena kualitas hidup adalah tujuan komplementer dan alternatif (CAM).
Aromaterapi adalah salah satunya,

○
0962-4562 / $ - lihat bagian depan c 2005 Elsevier Ltd. Semua hak dilindungi. doi: 10.1016 /
j.ijat.2005.10.012
 Palliation
layanan of disediakan
yang nausea in hospice and palliative
oleh Horizon Hospicecare
dan patients with essential
Palliative Care, sebuah rumah perawatan berbasis
komunitas yang beraneka ragam yang berlokasi di
Chicago, Illinois. Selama periode 12 bulan,
tanggapan 25 pasien yang menerima terapi aro-
terapi khusus untuk mengatasi gejala mual
dilacak. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar
pasien yang mengalami beberapa kelainan gejala
berada dalam tahap perkembangan penyakit
lanjut, sedangkan mereka yang baru diterima di
program tidak mengalami aromaterapi sebagai
membuat perbedaan pada rasa mual mereka.
Selain itu, tanggapan lebih menguntungkan bagi
sinergi minyak atsiri daripada ke minyak individu
(catatan tunggal).
Mual dan pasien rumah sakit
Mual, yang merupakan sensasi ketidaknyamanan
dan ketidaknyamanan di lambung dengan dorongan
untuk muntah (muntah), adalah gejala yang agak
umum dan selalu tidak teraba di antara pasien
rumah sakit. Meskipun mual memiliki banyak
penyebab, penyebab paling sering pada pasien
hospis adalah perkembangan penyakit. Banyak
jenis kanker dan sindrom wasting di terminal AIDS
melibatkan saluran pencernaan, termasuk perut,
berbagai bagian usus besar, limpa, saluran
empedu, pankreas dan kantung empedu. Namun,
pada kanker stadium lanjut, mual mungkin
memiliki lebih dari satu penyebab dan gejala
dapat dirangsang melalui lebih dari satu jalur.
Mual tidak disebabkan secara eksklusif oleh kanker
pada saluran pencernaan. Ada juga beberapa jenis
kanker otak yang mempengaruhi sistem
pencernaan dan dalam kasus ini satu-satunya
bantuan ditemukan ketika pasien mengalami
episode muntah (Doyle et al., 1998).
Penyebab mual paling umum kedua pada pasien
rumah sakit kami adalah obat dan efek
sampingnya. Banyak pasien rumah sakit datang ke
perawatan kami pada saat mereka baru saja
menyelesaikan kemoterapi dalam jumlah besar
dan kadang-kadang radiasi; kursus perawatan ini,
oleh mereka sendiri, memuakkan. Infeksi virus dan
bakteri juga dapat menyebabkan mual.
Perawatan konvensional
Obat antiemetik yang digunakan dalam
pengobatan mual antara lain antagonis dopamin,
fenoten, atau metoklopramid. Mereka semua
memiliki efek samping lain, biasanya sedasi dan
kantuk (Doyle et al., 1998) tetapi pembahasan
rinci tentang pengobatan konvensional ini berada
di luar cakupan artikel ini. Semua pasien dalam
penelitian ini berada di
ini dan obat lain seperti analgesik opioid untuk
menghilangkan rasa sakit.
Memilih obat minyak esensial
Penelitian menunjukkan pilihan minyak dengan
sifat antiemetik dan antispasmodic (spasinfomy)
yang terdokumentasi dengan jelas. Dua pilihan
minyak pertama saya mungkin kontroversial di
kalangan aromaterapis, karena ada beberapa
masalah keamanan yang terdokumentasi (Da- vis,
1988; Tisserand and Balacs, 1995). Namun,
sumber-sumber lain dalam penelitian saya
menunjukkan bahwa kekhawatiran tersebut
dapat dilebih-lebihkan, karena pengenceran yang
digunakan dalam aromaterapi sangat kecil
sehingga tidak menimbulkan ancaman terhadap
keselamatan.
1. Pimpinella anisum (adas manis) adalah minyak
dengan viskositas sedang yang mengental pada
suhu rendah dan mungkin perlu dihangatkan
tangan sebelum digunakan. Ini adalah uap
yang diekstraksi dari buah (biji) dari tanaman
adas manis dan memiliki aroma yang kuat
seperti minuman keras. Dalam dosis tinggi
atau bila diterapkan secara terus menerus
pada kulit, dapat menyebabkan dermatitis
(Davis, 1988). Karena masalah keamanan ini,
saya memutuskan untuk menggunakan
pengenceran yang sangat rendah dari minyak
ini dan hanya dalam alat penyemprot
(dijelaskan di bawah). Minyak tidak akan
diaplikasikan langsung ke kulit pasien, tetapi
lebih digunakan dalam spritzer untuk secara
lembut mengharumkan lingkungan pasien.
Berbagai jenis minuman pencerna beraroma
adas juga menggunakan tanaman ini dalam
proses penyulingan dan benih banyak
digunakan dalam pembuatan produk
kebersihan gigi dan penyedap makanan.
Namun beberapa penulis aromaterapi populer
mengingatkan bahwa itu tidak boleh digunakan
oleh anak-anak kurang dari sepuluh tahun atau
oleh mereka pada tahap awal kehamilan
(Davis, 1988; Tisserand dan Balacs, 1995).
Sumber lain memperingatkan bahwa minyak
harus digunakan tidak lebih dari dua minggu
karena masalah toksisitas (Lawless, 1995).
Namun, sejarah menggunakan minyak ini
sebagai penyedap makanan dan untuk
keseimbangan sistem pencernaan
menunjukkan kepada saya bahwa itu memiliki
'' tanda '' untuk mual dan gangguan
pencernaan. Selain itu, saya telah
menggunakan minyak ini dalam kehidupan
pribadi saya selama bertahun-tahun tanpa
indikasi kepekaan, dermatitis kontak atau
toksisitas, meskipun saya hanya menggunakan
dan akan terus menggunakan, pengenceran
sangat kecil (<3%), dan hanya dalam kompres
atau diffusers, atau diencerkan dengan baik
dalam persiapan makanan. Karena kandungan
N.P.
trans-anethole yang tinggi, penggunaan
Pimpinella anisum dikontraindikasikan untuk
mereka yang menderita kanker tergantung
estrogen atau endometriosis (Tisserand
 sifat sedatif (Rossi et al., 1988). Teh yang
Palliation of nausea in hospice and palliative care patientsterbuat
with essential
dari bunga chamomile adalah obat
dan Balacs, 1995). Minyakpimpinella anisum tradisional yang terkenal untuk mual dan sakit
atsiri juga mengandung estragole (metil perut (Davis, 1998). Kegelisahan yang
chavicol), dan eter fenilpropana lainnya, yang menyertai nau-laut juga menunjukkan tanda
telah ditunjukkan dalam studi klinis untuk tangan chamomile karena merupakan minyak
memiliki efek stabi- lizing dan antispasmodic obat penenang (Tisserand, 1977).
pada sistem saraf simpatetik overaktif
(Schnaubelt, 2003).
2. Foeniculum vulgare var. dulce (sweet fennel)
adalah uap yang disuling dari buah tanaman
adas. Ia memiliki aroma yang sama tetapi kurang
intens dibandingkan adas manis, dengan lebih
banyak yang kering, tetapi lebih aman dan lebih
lembut untuk digunakan pada kulit. Seperti
dalam kasus adas manis, kandungan trans-
anethole tinggi dari Foeniculum vulgare var.
dulce kontraindikasi penggunaannya pada
mereka yang menderita kanker tergantung
estrogen atau endometriosis (Tisserand dan
Balacs, 1995). Namun, pada kanker terminal di
mana penyembuhan bukanlah tujuan, tetapi
kenyamanan, saya membuat kasus bahwa minyak
ini memiliki peran untuk bermain dalam
memadamkan mual, terlepas dari sumber
kankernya. Peran kami sebagai perawat rumah
sakit adalah untuk meredakan gejala dan
membuat pasien nyaman, dan karena akan
membutuhkan dosis tinggi minyak ini dalam
aplikasi topikal atau internal untuk menimbulkan
efek berbahaya, saya berpendapat di sini bahwa
aroma- terapis tidak boleh menahan diri.
penggunaan minyak ini dalam pengaturan klinis
di mana kita menggunakan dosis yang lebih
aman, lebih rendah, dan diencerkan dengan
baik. Sifat spasmolitik dari minyak ini juga
menunjukkan penggunaannya dalam pengobatan
mual.
3. Mentha x piperita (peppermint) adalah minyak
berair viskositas yang uap diekstraksi dari
tanaman peppermint segar (daun dan ranting)
sebelum berbunga (Schnaubelt, 2003). Ia
memiliki aroma mentol yang tajam dan cukup
kuat; Saya menemukan yang terbaik adalah
menggunakan jumlah yang lebih kecil dalam
menciptakan rasio sinergi. Dalam menciptakan
sinergi untuk perawatan ini, saya menggunakan
rasio peppermint yang lebih rendah daripada
minyak lainnya. Rasio tersebut dijelaskan di
bawah ini. Uji klinis melaporkan peppermint
memiliki efek menenangkan pada otot polos usus
(Giachetti et al., 1988).
4. Anthemis nobilis (Roman chamomile) adalah uap
yang disuling dari puncak berbunga. Ini adalah
cairan bergerak berwarna kuning pucat dengan
daun herba yang manis, seperti buah apel-
hangat-teh seperti bau, yang sangat difusif
tetapi dengan sedikit keuletan (Arctander,
1994). Saya juga menemukan itu memiliki aroma
agak '' berasap ''. Ini telah didokumentasikan
dengan baik antispasmodic dan menenangkan,

Metode penyampaian
Semua pasien dalam penelitian ini diminta untuk
mencium satu tetes dari masing-masing minyak
esensial di atas pada sampel tongkat untuk
mencari tahu mana yang paling mereka selaras
dengannya. Jika seorang pasien tidak menyukai
minyak esensial, maka penggunaannya
dikontraindikasikan dalam pengobatan. Mereka
juga diberikan contoh sinergi. Dua belas pasien
yang tidak menyukai bau peppermint sendiri
sangat menyukainya dalam sinergi, sementara
dua yang menganggap chamomile '' terlalu berat
'' juga menyukainya dalam sinergi. Fenomena ini
menunjukkan bahwa pencampuran minyak
esensial tunggal catatan dalam kasus ini
memungkinkan pasien yang mungkin menolak
minyak tertentu untuk menerimanya,
menikmatinya, dan mengambil manfaat darinya.
Adas dan chamomile Romawi sebagai nada
tunggal memiliki resonansi yang sangat populer
dengan pasien yang mual tetapi yang paling
populer adalah campuran sinergi dari keempat
minyak. Metode persalinan meliputi:
1. Kompres perut: Permukaan kain yang
direndam dalam air hangat diperas dan
minyak dalam jumlah berikut diaplikasikan
pada facecloth: 5 tetes peppermint, 5 tetes
chamomile Romawi dan 15 tetes adas (adas
manis tidak termasuk karena aplikasi
topikal) . Facecloth dilipat, ditempatkan pada
perut pasien, dan ditutup dengan handuk
kering. Dalam 10 dari 25 pasien, gejala hilang
dalam 30 menit.
2. Spritzer udara pribadi: 95% air suling N.P.
dan 5%
pelarut sayuran dalam botol spritzer 8 oz
dengan sinergi minyak adas manis, adas,
pepion dan chamomile Romawi. Ini adalah
metode yang paling populer di antara para
pasien. Rasio sinergi adalah sebagai berikut:
adas manis 5 tetes, adas 15 tetes, peppermint
2 tetes, chamomile Romawi 3 tetes. Harap
dicatat, daripada membuat spritzers, selalu
lebih baik untuk mencampur minyak terlebih
dahulu menjadi sinergi dan memungkinkan
mereka beberapa waktu untuk ''
menyesuaikan '' satu sama lain sebelum
menambahkan pembawa: dalam hal ini
pembawa adalah solusilisator sayuran dan air
suling.
3. Teknik manual perut: Perawat dilatih dalam
teknik aromaterapi manual untuk
mengoleskan minyak esensial ke area perut
menggunakan minyak almond manis sebagai
pembawa dengan pengenceran 3% dari sinergi
di atas. Aplikasi ini disediakan dalam gerakan
manual searah jarum jam. Namun, sebagian
besar pasien menolak tawaran metode
pengiriman ini.
4. Scentball diffusers: Beberapa pasien dalam
penelitian ini dilengkapi denganlistrik
ScentballTM kecil diffusersdan campuran sinergi
minyak yang disebutkan dalam metode 2, di
atas.
 dan telah diterima di program rumah sakit selama
Table 1 of nausea
Palliation Symptom assessment
in hospice using a
and palliative setidaknya
care patients dua minggu. Semua dari 17 pasien ini
with essential
visual-numeric analogue menganggap bahwa perawatan aromaterapi ''

berkurang '' mual mereka, dan mencetak di antara

satu dan pengurangan tiga poin dari intensitas
gejala mereka pada Skala Bieri.

Ringkasan dan refleksi kritis

1. Enam puluh delapan persen pasien dalam
penelitian ini melaporkan perbaikan dalam
gejala mereka ketika menggunakan intervensi
aromaterapi. Namun,

Tanggapan / kemajuan
Di rumah perawatan, kami sering menggunakan
ana- lisis visual-numerik seperti skala Bieri untuk
menilai gejala dan mengukur hasil pengobatan.
Skala visual dapat membantu pasien yang non-
verbal untuk menunjukkan tingkat
ketidaknyamanan mereka. Meskipun skala Bieri
awalnya dirancang untuk mengukur rasa sakit, dan
khususnya untuk membantu anak-anak
mengidentifikasi skala rasa sakit mereka, itu telah
secara luas diadaptasi sebagai alat pengukuran
untuk gejala lain, dan saya juga telah
menggunakannya untuk mengukur hasil
pengobatan aromaterapi (lihat Tabel 1).
Delapan dari 25 pasien dalam studi kasus ini
memiliki tanggapan yang tidak berbeda. Semua
delapan melaporkan angka yang sama pada Skala
Bieri ketika melaporkan intensitas mual sebelum
dan sesudah terapi aromaterapi. Delapan pasien
baru saja menerima pasien rumah sakit yang baru
saja selesai atau akan segera menyelesaikan
kemoterapi dan juga dalam beberapa kasus
radiasi, untuk kondisi mereka, dan kesulitan dan
intensitas mual mereka mungkin telah menjadi
faktor dalam skor ini.
Tujuh belas dari 25 pasien dalam penelitian ini
berada di tahap akhir kanker atau AIDS terminal

mereka juga menggunakan obat antiemetik
dan opioid lain untuk gejala ini dan lainnya.
Dengan perbandingan, pasien yang memiliki
gejala ini dan menolak perawatan aromaterapi
hanya melaporkan pengurangan poin 0-1 pada
intensitas gejala mereka.
2. Dari 32% yang melaporkan tidak ada respon
atau perbaikan, semuanya adalah perawatan
rumah sakit baru-baru ini dan baru saja selesai
atau akan menyelesaikan program kemoterapi
berat dan, dalam beberapa kasus, radiasi. Ini
mungkin merupakan faktor, tetapi tidak
berarti bahwa pengenceran lain dari minyak
esensial ini dan metode pengiriman lainnya
tidak akan pernah berhasil untuk pasien
seperti itu. Namun, hasil dalam kasus ini
adalah bahwa pengenceran dan metode khusus
ini tidak. Selain itu, sementara tidak ada
seorang pun dalam kelompok ini yang
merespon secara positif terhadap terapi
aromaterapi, tidak ada yang menanggapi
secara negatif, dan penggunaan aromaterapi
mungkin telah mendapat manfaat di beberapa
tingkat emosional, mental, spiritual atau
pribadi lainnya yang berada di luar
kemampuan saya. untuk mengukur untuk
keperluan artikel ini.
3. Spritzers adalah metode pengiriman yang
paling umum di antara pasien, kompres perut
adalah pilihan paling umum kedua dan
diffusers adalah pilihan ketiga yang paling
populer. Preferensi saya dalam hal ini adalah
menyediakan setiap pasien dengan diffuser
udara dingin yang beralasan tetapi kami tidak
dapat melakukannya karena masalah biaya.
Penelitian ini mungkin memiliki hasil N.P. yang
berbeda jika saya memiliki kemampuan untuk
menggunakan nebulizers udara dingin dengan
pasien-pasien ini. Akan menarik untuk
mendengar studi klinis lain untuk mual
menggunakan minyak ini atau lainnya dengan
jenis diffuser ini. Pilihan yang paling tidak
populer adalah pijatan perut, yang mungkin
bisa dimengerti mengingat sifat gejalanya.
4. Pengambilan sampel yang lebih besar dalam
penelitian ini mungkin telah menghasilkan
hasil positif di antara kelompok pasien
kemoterapi.
5. Fokus dari studi kasus ini adalah pada satu
gejala fisik, mual. Di belakang, pendekatan
yang lebih komprehensif bisa diambil untuk
mengukur efek dari perawatan aromaterapi
pada area lain selain atau di samping fisik,
seperti emosional, spiritual dan kesejahteraan
pribadi, pengurangan kecemasan, dan
sebagainya. di. Akan berguna untuk menerima
laporan dari aromatherapists yang bekerja di
pengaturan klinis dan yang
mendokumentasikan hasil di area non-fisik
lainnya. Saya yakin pekerjaan ini sedang
berlangsung di banyak tempat penyembuhan.
Tantangan aromaterapi saat ini tidak hanya
untuk memperluas basis pengalaman kami
dalam terapi untuk memasukkan hasil ilmiah
dan fisik dari pekerjaan kami, tetapi juga
untuk melihat bagaimana terapi kami
 Palliation of nausea
mempengaruhi in hospice
keseluruhan andTantangannya
orang. palliative care patients with essential
kemudian tetap mengkomunikasikan hasil kami Giachetti D, Taddei E, Taddei I. Farmakologi aktivitas
kepada komunitas berlatih aromatherapists pada minyak esensial pada sfingter Oddi. Planta Med 1988; 54
khususnya dan untuk semua praktisi (5): 389–92.
penyembuhan secara umum. Lawless J. Ensiklopedia bergambar dari minyak esensial:
panduan lengkap untuk penggunaan minyak esensial
dalam aromaterapi dan herbalisme. London: Penerbit
Elemen; 1995.
Referensi Rossi T, Melegari M, Bianchi A, Albasini A, Vampa G. Obat
penenang, efek anti-inflamasi dan anti-diuretik yang
diinduksi pada tikus oleh minyak esensial dari varietas
Arctander S. Parfum dan bahan-bahan aroma dari orif alam.
Anthemis nobilis. Studi komparatif. Pharmacol Res Comm
USA: Allured Publishing; 1994.
1988; 20 (Suppl. 5): 71–4.
Davis P. Aromaterapi: A-Z. Inggris: CW Daniel Co .; 1988.
Schnaubelt K. Aromaterapi tingkat lanjut: ilmu terapi minyak
Doyle D, Hanks GWC, MacDonald N. Oxford buku teks kedokteran
esensial. Edisi 1 AS. Rochester, Vermont: Healing Arts
paliatif. Edisi ke-2. New York: Oxford University Press; 1998.
Press; 2003.
Tisserand R. Seni aromaterapi. Inggris: CW Daniel Co .; 1977.
Tisserand R, Balacs T. Keamanan minyak esensial. Edinburgh:
Churchill Livingstone; 1995.