Kelas : 5E PGSD
Pemateri : Kelompok 4
No Absen: 4
NIM: 2110125220007
Kelompok:1
Pertanyaan: Apa saja yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pelajaran dengan men
ggunakan model jaring laba-laba agar tujuan pembelajaran dapat tercapai?
Penjawab
Nama: Latipah
NIM : 2110125220084
Absen : 18
Kelompok : 4
Jawaban:
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pelajaran menggunakan model "jari
ng laba-laba" dalam proses pembelajaran, yaitu:
Menentukan Tema: Guru memilih tema utama yang akan menjadi fokus pembela
jaran. Tema ini akan menjadi titik pusat dari jaring laba-laba dan membantu dala
m mengorganisasi pemahaman siswa.
Mengidentifikasi Tema dan Sub Tema dan Memetakannya dalam Jaringan Tema:
Setelah tema utama ditentukan, guru dan siswa dapat bersama sama mengidenti
fikasi sub tema atau konsep-konsep terkait yang akan dijelaskan dalam pelajaran.
Ini membentuk dasar jaring laba-laba di mana tema dan sub tema ditempatkan d
an dihubungkan.
Mengembangkan Kosa-kata Terkait dengan Tema: Dari tema yang telah ditentuk
an, guru dapat mengidentifikasi kosa-kata atau kata kunci yang relevan dengan t
ema tersebut. Kosa-kata ini akan membantu siswa memahami dan berbicara tent
ang topik yang sedang dipelajari.
Jaring laba-laba adalah alat visual yang efektif untuk membantu siswa mengorganisasi info
rmasi dan konsep dalam pembelajaran. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka gur
u dapat membuat pengajaran lebih terstruktur dan siswa dapat lebih mudah memahami d
an menghubungkan konsep-konsep yang diajarkan dalam pelajaran.
NIM: 2110125210015
No Absen: 6
Kelompok: 1
Pertanyaan:
Apakah model pembelajaran tematik bisa membantu siswa dalam mengembangkan keter
ampilan berpikir kritis dan analitis?
Penjawab
NIM: 2110125210063
No Absen: 7
Kelompok: 4
Jawaban:
Model pembelajaran tematik memiliki potensi besar untuk membantu siswa mengembang
kan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Dalam pendekatan ini, pembelajaran disusun
sekitar topik atau tema tertentu yang dapat mencakup berbagai disiplin ilmu. Hal ini mem
ungkinkan siswa untuk membuat hubungan antara berbagai konsep dan informasi dari ber
bagai mata pelajaran. Dengan demikian, siswa diajak untuk berpikir lebih mendalam tenta
ng topik tersebut.
Dalam proses pembelajaran tematik, siswa juga sering diajak untuk menganalisis informasi
mengumpulkan data, dan menyusun argumentasi yang baik. Siswa harus mampu menghu
bungkan informasi, menganalisis bukti, dan mengembangkan pemahaman yang lebih dala
m tentang topik tersebut. model pembelajaran tematik juga sering mengutamakan pengal
aman langsung dan proyek kolaboratif, yang memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan
keterampilan mereka dalam konteks nyata. Dengan demikian, mereka dapat melatih keter
ampilan berpikir kritis dan analitis mereka secara aktif dan terintegrasi.
Tambahan Jawaban
Nama : Latipah
NIM : 2110125220084
Absen : 18
Kelompok : 4
Jawaban:
Selain itu, model pembelajaran tematik sering melibatkan proyek, diskusi, dan pemecahan
masalah berbasis proyek, yang semuanya dapat mempromosikan keterampilan berpikir kri
tis. Siswa dapat diminta untuk menyelidiki topik secara mendalam, mengumpulkan bukti,
dan mengembangkan argumen berdasarkan pengetahuan mereka. Hal ini juga membantu
mereka memahami bagaimana berpikir analitis diterapkan dalam situasi dunia nyata.
No Absen: 8
NIM: 2110125220007
Kelompok: 9
Pertanyaan:
Jelaskan apasajakah hal yang perlu dipertimbangkan oleh guru dalam menentukan strategi
metode model pembelajaran?
Penjawab:
Nama: Mahfuzah
NIM: 2110125220012
No Absen: 9
Kelompok: 4
Jawaban:
Guru perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting saat menentukan strategi metod
e model pembelajaran. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan beserta c
ontohnya:
Tujuan Pembelajaran:
Guru harus memahami tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai. Apakah itu pemaha
man konsep, keterampilan praktis, atau pengembangan sikap.
Contoh: Jika tujuan pembelajaran adalah untuk mengajarkan siswa tentang ekologi, maka
model pembelajaran eksperimen lapangan mungkin lebih efektif daripada ceramah tradisi
onal.
Karakteristik Siswa:
Perlu diperhatikan gaya belajar, tingkat pemahaman awal, minat, dan kebutuhan khusus
siswa.
Contoh: Jika siswa memiliki beragam gaya belajar, guru dapat menggunakan model pembe
lajaran berbasis proyek yang memungkinkan siswa memilih cara terbaik mereka untuk me
mahami materi.
Guru harus mempertimbangkan sumber daya yang ada, seperti buku teks, teknologi, fasi
litas kelas, dan waktu yang tersedia.
Contoh: Jika guru memiliki akses terbatas ke perangkat teknologi, maka model pembelajar
an yang memerlukan penggunaan komputer mungkin tidak sesuai.
Konteks Pembelajaran:
Guru harus mempertimbangkan lingkungan fisik dan sosial di mana pembelajaran terjadi.
Contoh: Dalam pembelajaran seni, guru mungkin memilih model pembelajaran kolaboratif
yang memungkinkan siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menciptakan karya seni b
ersama.
Materi Pembelajaran:
Guru harus memahami kompleksitas materi yang akan diajarkan dan seberapa baik mate
ri tersebut cocok dengan metode tertentu.
Contoh: Jika materi adalah konsep matematika yang abstrak, guru mungkin memilih mode
l pembelajaran berbasis masalah yang memungkinkan siswa menerapkan konsep tersebut
dalam konteks nyata.
Selain tujuan akademis, guru juga harus mempertimbangkan tujuan pengajaran tambaha
n seperti pengembangan keterampilan sosial atau pemberdayaan siswa.
Contoh: Dalam model pembelajaran berbasis proyek, siswa tidak hanya memahami materi
tetapi juga belajar bekerja dalam tim, berkomunikasi, dan mengelola waktu.
Guru perlu memikirkan bagaimana siswa akan dievaluasi dan dinilai dalam konteks mode
l pembelajaran yang dipilih.
Contoh: Jika guru menggunakan model pembelajaran berbasis proyek, maka penilaian dap
at mencakup presentasi proyek, produk akhir, serta refleksi pribadi siswa.
Pemilihan strategi metode model pembelajaran yang tepat harus didasarkan pada pertimb
angan holistik terhadap faktor-faktor ini untuk memastikan pembelajaran yang efektif dan
sesuai dengan kebutuhan siswa.