Nama : Juslan Badia Nim : 211030400 Kelas : C Reguler DosenPen : Muhammad Hidayat Djabbari, S. Sos., M.A.P Pengertian Administrasi Negara dan Perkembangan Administrasi Negara 1. Pengertian administrasi Negara Menurut salah satu ahli, Prof Dr. Prajudi Atmosudirdjo, administrasi negara diartikan sebagai bantuan penyelenggaraan dari pemerintah. Dengan kata lain, pemerintah (pejabat) tidak bisa menunaikan fungsi dan tugas kewajibannya tanpa adanya administrasi negara. Di sisi lain, administrasi negara termasuk bagian dari disiplin ilmu politik yang mempelajari kajian tentang penentuan kebijaksanaan negara yang dilihat dari prosesnya. Dengan demikian, sebagai sebuah ilmu yang diperoleh dari kedua ilmu pengetahuan ini, administrasi negara mempunyai dua macam syarat apabila akan dipahami. Syarat pertama, perlu mengetahui sesuatu mengenai administrasi secara umum. Syarat kedua, wajib diakui bahwa banyak masalah administrasi negara yang muncul karena sebab dari kerangka perpolitikan. Dalam bahasan ilmu sosial yang ada dalam administrasi negara, terdapat tiga elemen penting yang perlu kita ketahui. Tiga elemen itu adalah lembaga legislatif, lembaga eksekutif, dan lembaga yudikatif. Di antara tiga lembaga tersebut, terjadi check and balance agar kekuasaan tidak terpusat hanya pada satu lembaga saja. Selain itu, ilmu administrasi negara membahas kajian tentang kebijakan publik, administrasi pembangunan, tujuan negara, etika yang mengatur penyelenggara negara, dan lain sebagainya. Dalam arti sempit, administrasi negara merujuk pada kegiatan dan proses administratif yang terjadi di dalam struktur pemerintahan suatu negara. Ini mencakup tindakan-tindakan sehari-hari, kebijakan, regulasi, dan prosedur yang diterapkan oleh pemerintah dalam menjalankan fungsi-fungsinya. Dalam konteks ini, administrasi negara berkaitan dengan bagaimana pemerintah merencanakan dan melaksanakan kebijakan publik, mengelola sumber daya negara, mengatur hubungan-hubungan antara institusi-institusi pemerintah, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ini melibatkan berbagai departemen, kantor, dan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, seperti pendidikan, kesehatan, keuangan, keamanan, dan infrastruktur. Dalam arti luas, administrasi negara melibatkan lebih dari sekadar kegiatan administratif di dalam struktur pemerintahan suatu negara. Administrasi negara dalam arti luas mencakup seluruh sistem, proses, dan interaksi yang terjadi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pembangunan dan kesejahteraan sosial. Administrasi negara dalam arti luas mencakup: 1. Perencanaan dan Kebijakan Publik 2. Pelayanan Publik 3. Partisipasi Masyarakat 4. Good Governance (Tata Kelola yang Baik 5. Penegakan Hukum 6. Kerjasama Internasional 2. Perkebangan Administrasi Negara Perkembangan administrasi negara telah mengalami transformasi signifikan sepanjang sejarah, terutama seiring dengan perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di berbagai negara. Beberapa tahap perkembangan administrasi negara yang signifikan meliputi: 1. Era Tradisional: a. Administrasi negara pada awalnya didasarkan pada prinsip-prinsip monarki dan pemerintahan otoriter. b. Birokrasi terbatas dan bersifat feudal dengan pengambilan keputusan yang sangat sentralistik. c. Tugas administratif lebih bersifat pengelolaan administratif lokal daripada pelayanan publik yang terorganisir. 2. Era Modern: a. Berkembangnya konsep negara bangsa membawa perubahan signifikan dalam administrasi negara. b. Pembentukan birokrasi modern yang lebih terstruktur dan terorganisir. c. Pengenalan prinsip-prinsip manajemen ilmiah oleh Frederick Taylor mempengaruhi administrasi publik dengan pendekatan ilmiah dalam pengelolaan sumber daya. 3. Era Reformasi: a. Munculnya gerakan reformasi administrasi pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. b. Berkembangnya prinsip-prinsip meritokrasi dalam pengangkatan pejabat publik. c. Pengenalan prinsip-prinsip efisiensi, responsivitas, dan akuntabilitas dalam administrasi negara. 4. Era Pasca-Perang Dunia II: a. Setelah Perang Dunia II, terjadi perkembangan pesat dalam administrasi negara di banyak negara, khususnya di Eropa dan Amerika Utara. b. Munculnya negara kesejahteraan (welfare state) dengan fokus pada pelayanan publik dan perlindungan sosial. c. Penggunaan teknologi informasi mulai mempengaruhi cara administrasi negara diatur dan dijalankan. 5. Era Globalisasi: a. Globalisasi membawa tantangan baru dan peluang dalam administrasi negara. b. Negara-negara mulai beradaptasi dengan perubahan-perubahan global, termasuk teknologi informasi, perdagangan bebas, dan migrasi internasional. c. Perkembangan teori administrasi publik, termasuk konsep tata kelola yang baik (good governance) dan partisipasi masyarakat, mendapatkan perhatian lebih. 6. Era Digital: a. Transformasi digital memainkan peran kunci dalam administrasi negara modern. b. Penggunaan big data, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi blockchain merubah cara data diolah, kebijakan dibuat, dan layanan publik disediakan. c. Pemerintah mulai mengadopsi e-government dan m-government (pemerintahan melalui perangkat mobile) untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas pelayanan publik. 7. Tantangan dan Perubahan Masa Depan: a. Teknologi Disruptif: Penggunaan kecerdasan buatan, big data, dan teknologi terkini lainnya akan mengubah fundamental cara administrasi negara beroperasi. b. Perubahan Demografi: Perubahan dalam struktur populasi, termasuk penuaan penduduk dan migrasi, akan memerlukan penyesuaian dalam pelayanan dan kebijakan publik. c. Krisis Global: Menanggapi krisis global seperti pandemi, perubahan iklim, dan konflik internasional membutuhkan administrasi negara yang cepat, adaptif, dan koordinatif. Perkembangan administrasi negara adalah respons dinamis terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi di tingkat lokal, nasional, dan global.