Kusempatkan diri memesan secangkir kopi hendak melepas lelah dan dahaga Ditemani bapak – bapak yang sedang asik bercerita dan tertawa Aku pun ikut larut mendengarkan pembicaraan yang serasa tak ada habisnya
Begitu damai dan tenangkan jiwa
Tak ingin rasanya pulang jika bukan karna esok harus kembali bekerja Suasana pedesaan yang jauh dari hiruk pikuk kota Membuaku bisa kembali merasakan udara segar dengan lega
Satu pembicaraan yang menarik hatiku disana
Ketika mereka berbicara tentang sosok wanita Yang katanya elok perawakannya Melihatnya saja langsung membuat mata terpesona
Aku pun bertanya siapa
Dengan senyum ramah mereka berkata kembang desa Hendak rasanya tertawa Baru pertama kudengar hal itu ditelinga
Mungkinkah cantiknya melebih gadis di kota
Yang indah pakaian serta dandanannya Hal itu membuatku semakin bertanya – tanya Ingin rasanya ku bertemu dan lihat langsung sebelum kembali ke kota
Sebulan berlalu sejak hari itu
Masih terbayang – bayang sosok kembang desa itu di kepalaku Penasaran apakah mungkin aku akan terayu Apakah dia layak untuk diperlakukan seperti ratu
Jikalau aku bertemu denganmu
Mungkinkah aku akan pulih dari luka masa lalu Dapatkah kau menggantikan langit gelapku menjadi kembali biru ? Sebab aku sudah terlalu lama mencari dan menunggu
Hingga akhirnya aku tak sengaja bertemu denganmu
Diperempatan jalan menuju gedung yang baru Kecelakaan kecil saat aku hampir saja menyenggolmu Untung saja aku tak sempat membuat kulit indahmu terkotori oleh debu Permintaan maaf menjadi awal dari semua itu Ketika dengan sangat cepat kau mencuri hatiku Aku bahkan tak sadar karna mataku langsung terpaku padamu Membuatku tak mampu berkata – kata karna kagum akan parasmu
Tatapanmu membuatku membatu
Apakah ada sihir dari pancaran matamu ? Tolong biarkan waktu membeku Hingga aku bisa berlama – lama tanpa ada yang mengganggu
Aku ingin tertawa dalam hati
Bagaimana bisa aku melewatkanmu selama ini Sosok yang begitu sempurna hingga mungkin membuat wanita lain iri Lelaki manapun pasti akan sangat bahagia jika bisa meminangmu sebagai istri
Oh ibu pertiwi Terimakasih kau sudah membiarkanku menapaki kaki disini Satu dari sekian hal yang sangat kusyukuri Bisa melihat gadis ini sebelum aku mati
Aku sungguh sangat ingin memiliki
Sebab hanya melihat tak membuat keinginan hatiku terpenuhi Haus akan dirimu yang indahnya melebihi seni Dan lapar akan suaramu yang merdunya lebih dari melodi
Maukah kau sekiranya kau berada disisi
Menemani sampai akhir hayat nanti Berdua bersama melewati hari – hari Bergandengan tangan berlari tanpa henti
Memang aku tak bisa berjanji
Bahwa sedih tak akan menghampiri Namun apabila itu terjadi Kupastikan aku ada disisimu menemani