Oleh :
Kelas 3 KC
Kelompok 3
POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Industri Gas Asitilen” dengan baik
serta tepat waktu. Tidak lupa juga shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad beserta para keluarga,
sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah Proses
Industri Kimia, Ibu Idha Silviyati, S.T.,M.T. yang telah membimbing dan
memberikan kami tugas ini sehingga kami dapat mengerti dan memahami
bagaimana proses pembuatan gas etilen di indutri. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi sekaligus menambah wawasan dan pemahaman bagi
pembaca.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna menyempurnakan makalah ini.
(Kelompok 3)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................5
1.1. Latar Belakang...............................................................................................................5
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
1.3. Maksud dan Tujuan.......................................................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................................8
2.1. Pengertian Asetilen........................................................................................................8
2.2. Spesifikasi Bahan Baku.................................................................................................8
2.2.1Metana...........................................................................................................................8
2.2.2Oksigen..........................................................................................................................9
2.3. Spesifikasi Bahan Pendukung........................................................................................9
2.3.1Aseton............................................................................................................................9
2.3.2Propana........................................................................................................................10
2.3.3Molecular Sieve 3A......................................................................................................10
2.4. Spesifikasi Produk.......................................................................................................11
2.4.1Asetilen (Produk Utama).............................................................................................11
2.4.2Karbon Monoksida (Produk Samping)........................................................................12
2.4.3Karbon Dioksida (Produk Samping)............................................................................12
2.4.4Hidrogen (Produk Samping)........................................................................................13
2.4.5Etilen (Produk Samping).............................................................................................13
2.5. Jenis-Jenis Proses.........................................................................................................14
2.6. Kegunaan Gas Asitilen................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
2. Apa saja bahan baku, bahan pendukung, produk utama serta produk
samping pada proses pembuatan gas asetilen serta sifat kimia dan sifat
fisika bahan tersebut?
3. Apa saja jenis jenis dan diagram alir pada proses pembuatan asetilen?
4. Bagaimana neraca massa dan reaksi dari proses pembuatan gas asetilen?
2.2.1 Metana
Bahan baku metana berasal dari LNG (Liquid Natural Gas) yaitu gas
Wujud : Gas
2.2.2 Oksigen
Rumus molekul : O2
Wujud : Gas
Temperatur kritis :-
2.3.1 Aseton
menyerap asetilen.
Wujud : Cair
2.3.2 Propana
alat penukar panas Cooler dan digunakan sebagai pemanas di alat penukar
Wujud : Gas
molekul yang memilki ukuran lebih dari 3A tidak akan dapat diserap.
masa pakai produk yang lama. Molecular sieve 3A dapat diregenerasi dan
230°C.
Bentuk : Bulat
%wt
Wujud : Gas
Kemurnian : 99,8%
Rumus molekul : CO
Wujud : Gas
Toksifitas : Beracun
Wujud : Gas
Rumus molekul : H2
Wujud : Gas
Titik lebur :-
korosif
Wujud : Gas
Deskripsi proses:
Dua buah reaktor disusun dimana air dan kalsium karbida dicampur dan
dialirkan. Reaksi berlangsung dalam fasa liquid dengan residence time dan reaksi
berjalan 60%-90% saat di reaktor pertama. Aliran produk reaksi dan material
umpan yang tak bereaksi yang terdiri dari fasa padat menuju reaktor ke dua
dengan tipe laminar plug-flow. Kalsium hidroksida yang dihasilkan diendapkan
dan dipisahkan dari bagian bawah reaktor. Air yang tak bereaksi dipisahkan dari
kalsium hidroksida dan kemudian di-recycled menuju reaktor pertama. Yield yang
dihasilkan dari prosesn ini sebesar 93% - 95%.
Namun ada beberapa masalah yang timbul dalam operasi ini, yakni:
1. Kontak antara karbida dengan air tidak terkendali. Jika tekanan asetilen
lebih tinggi dari 27 lb/inch2 absolut, akan terjadi reaksi detonasi atau
deflagarasi dalam asetilen yang menyebabkan peningkatan tekanan yang
semakin besar, pecahnya bejana, dan isi yang bisa saja tumpah. Kondisi ini
bisa menimbulkan api yang besar dan membahayakan. Karena itu proses
hanya bisa dilakukan dengan tekanan rendah.
2. Bejana didesain berpengaduk, baik CSTR ataupun plug-flow reaktor, yang
bersifat kurang mendukung karena bejana yang digunakan besar,
menghasilkan rate control yang lemah dan unsteady operation. Oleh
karena itu dibutuhkan desain bejana yang sangat tepat untuk proses.
Deskripsi proses:
Pertama-tama umpan berupa natural gas (1) dan oksigen (2) dipanaskan
terlebih dahulu di fire preheaters secara terpisah (3). Kemudian keluaran dari fire
preheaters (3), masuk dan dicampur ke dalam zona pencampuran (4) kemudian
reaksi pembakaran terjadi di dalam ruang pembakaran (5). Kemudian
pembakaran dipadamkan dari bawah ruang pembakaran dengan menyemprotkan
air proses (6). Gas yang dihasilkan (7) yakni asetilen dan pengotor masuk ke
kolom pendingin (8) kira-kira pada temperatur kolom pendingin yang terbatas dan
uap jenih. Gas yang masuk (7) didinginkan dengan tambahan air dingin proses (9)
dan sebagian besar dari steam dikondensasikan. (10) api dibutuhkan untuk proses
startup dan rundown. Gas keluaran kolom bagian atas (11) kemudian didinginkan
pada suhu sekitar 40oC.(45000 m3 (S.T.P)/h dry), yang kemudian dikompresikan
dengan stwo-stage screw compressor (12). Pertama-tama dari 1.1 ke 4.2 dan
kemudian ke 11 bar (abs), pengotor kemudian diendapkan. 7.5 m3/h air proses
(13) disemprotkan ke tiap stage komprosor. Untuk mengunci dari atmosfer, air
demineralisasi (14) yang disebut dengan sealing liquid, ditambah nitrogen,
dengan hasil 4m3/h masuk ke sirkulasi air proses. Keluaran dari stage pertama
(15), bersuhu 85oC dan pengotor yang terkandung dalam air sebesar 0.22% berat.
Setelah dikompres di tiap stage kompresi, gas keluaran didinginkan ke suhu 40oC
oleh air dingin proses (16) dari kolom pendingin (17). Setelah dikompresi, gas
keluaran dipisahkan menjadi unsur-unsurnya. Air yang dikondensasikan selama
kompresi dan pendinginan berikutnya dan air dari proses demineralisasi
disirkulasikan dan kemudian dikeluarkan (19).
Jelaga yang dihasilkan merupakan suatu masalah utama dalam proses ini
karena dapat mengurangi efektifitas proses, oleh karena itu harus dipisahkan
terlebih dari gas keluaran kolom. Selain itu, jelaga juga bisa merusak kinerja
kompresor, oleh karena itu gas yang masuk kompresor harus setidaknya bebas
dari jelaga. Normalnya, burner proses dapat menghasilkan 25 ton asetilen per hari
dari natural gas.
Hidrogenasi asetilena.
Kebanyakan produksi etilen dilengkapi dengan unit hidrogenasi dengan
bantuan katalis Pd. Kondisi operasi meliputi suhu sekitar 40 oC-120oC, tekanan 15
bar-40 bar, dan kecepatan 1000-120000 kg/L.h. kondisi ini bergantung pada jenis
umpan yang digunakan.
Acetylene recovery
Asetilen diekstrak dari fraksi C2 steam cracker dengan bantuan solven.
Solven yang paling sesuai untuk proes yaitu
DMF. Deskripsi proses :
Campuran gas C2 yang terdiri dari etilena, etana, dan asetilen, diumpankan
ke absorber acetylene, aliran gas dihubungkan dengan counterflowing DMF pada
tekanan 0,8-3,0 MPa. Seluruh asetilen dan beberapa etilena dan etana terlarut oleh
pelarut. Fraksi C2 yang telah dimurnikan, mengandung <1 ppm asetilen,
diumpankan ke C2 splitter. Aliran yang kaya akan pelarut dikirim ke stripper
ethylene, yang beroperasi sedikit di atas tekanan atmosfer. Etilena dan etana yang
terpisah didaur ulang menuju kompresor tahap pertama untuk cracked gas.
Asetilen keluaran kemudian dicuci dengan pelarut dingin di bagian atas splitter.
Dalam stripper asetilen, asetilena murni terisolasi dari bagian atas kolom. Setelah
pendinginan dan heat recovery, asetilena bebas pelarut didaur ulang ke absorber
dan etilen stripper. Produk asetilena memiliki kemurnian> 99,8% dan kandungan
DMF kurang dari 50 ppm dan tersedia pada tekanan 10 kPa dan suhu ambien.
Evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa asetilena petrokimia tetap menarik bahkan
meskipun harga etilena dua kali lipat. Hal ini ekonomis untuk retrofit penyerapan
asetilena di pabrik olefin yang ada dilengkapi dengan hidrogenasi katalitik.
- Gas Asetilen apabila dibakar dengan oksigen akan menghasilkan temperatur yang
tinggi yang dipergunakan untuk mengelas (memotong atau menyambung logam)
- Gas asetilen pada pembakaran dengan udara dapat menghasilkan nyala yang
terang, maka dapat digunakan sebagai penerangan
- Gas asetilen dapat pula digunakan sebagai bahan baku pembuatan karet sintetis,
baterai, solvent dan plastik
- Gas asetilen dapat digunakan untuk pembuatan asam asetat melalui pembuatan
etanal yang kemudian dioksidasi menghasilkan asam asctat
- Gas asetilen dapat pula digunakan sebagai bahan baku butinediol, 1,4-butanediol
yang digunakan untuk preparasi poliester termoplastik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan gas
asetilen di industri bahan apa saja yang digunakan dan produk apa saja yang
dihasilkan. Disamping itu mahasiswa juga diharapkan mengetahui bagaimana reaksi
dan dapat membuat neraca massa dari reaksi proses pembuatan gas asetilen tersebut,
dan dapat menjelaskan diagram alir dalam proses pembuatan gas asetilen
DAFTAR PUSTAKA