(PROGRESIVISME)
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kuliah Filsafat Pendidikan
yang dibimbing Oleh Bapak Mohamad Fatih, M.Pd
Disusun oleh :
Bismillahirrohmanirrohim.
Dengan menyebut nama Alloh SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas segala rahmat dan karunianya.
Akhirnya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Aliran –
Aliran Dalam Filsafat Pendidikan (Progresivisme)”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah Filsafat pendidikan yang
di bimbing oleh Bapak Mohamad Fatih, M.Pd . Dalam rangka menyelesaikan
Makalah ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik berupa
material dan spiritual. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menghaturkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat.
i
Semoga Alloh SWT memberikan Rahmat dan Hidayah Nya atas bantuan
dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan
Makalah ini.
Dalam penulisan Makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan dan kekeliruan, ini semata-mata karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis sangat
menerima kritik dan saran untuk penulisan Makalah ini. Akhir kata semoga
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Aamiin
Yarobbal Alamin.
Penulis
KELOMPOK 5
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Progesivisme...................................................................................3
B. Landasan Filosofis Progresivisme....................................................................4
C. Pendidikan Dalam Prespektif Progresivisme...................................................7
A. Kesimpulan.......................................................................................................9
B. Saran.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang tentunya menjadi lebih konstruktif, toleran terhadap perbedaan,
menghargai orang lain, dan selalu santun dalam bertindak. Dengan kata
lain, peserta didik tidak hanya diberikan pendidikan nilai sebagai bentuk
pengetahuan, namun juga menjadikannya sebagai bagian dari hidup yang secara
sadar dilakukan dalam aktivitas kehidupan bersosial berdasarkan nilai-nilai
yang ada dalam hal ini pembelajaran pendidikan seni diharapkan dapat
menjembatani proses ini (Vega dan Triyanto, 2017). hal inilah yang melatar
belakangi penulis dalam menyusun makalah ini dengan harapan mahasiswa bisa
mengetahui dan memahami bahwa aliran filsafat (progresivisme) sangat penting
dalam proses pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari Progresivisme ?
2. Apa yang melandasi filosofis Progresivisme?
3. Bagaimana proses pendidikan dalam perspektif Progresivisme?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan masalah ini adalah :
1.
2.
3.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perenialisme. Pendidik seperti Marietta Johnson, William H. Kil Patrick, dan G.
Stanley Hall memberontak, menghafal dan manajemen kelas otoriter
4
Dalam merestrukturisasi penyelesaian masalah Dewey ke dalam metode
proyek, Kilpatrick mengikuti tiga prinsip panduan yaitu :
5
bermanfaat untuk berinteraksi dengan lingkungan yang berbeda dalam proses
perubahan secara terus menerus. Alat-alat yang dimaksud adalah
keterampilan pemecahan masalah (problem solving) yang dapat digunakan oleh
individu untuk menentukan, menganalisis, dan memecahkan masalah. Pendidikan
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memecahkan berbagai masalah
baru dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial, atau dalam berinteraksi
dengan lingkungan sekitar yang berada dalam proses perubahan. Menurut
Barnadib, sebagaimana dikutip Jalaluddin dan Abdullah progresivisme
menghendaki pendidikan yang progres. Dalam hal ini, tujuan pendidikan
hendaklah diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus-menerus.
Pendidikan bukan hanya menyampaikan pengetahuan kepada anak didik,
melainkan yang terpenting melatih kemampuan berpikir secara ilmiah
(Muhmidayeli,2012).
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, maka tujuan pendidikan menurut
progresivisme ini sangat senada dengan tujuan pendidikan nasional yang ada di
Indonesia. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Jadi berdasarkan pengertian ini, maka aliran progresivisme
sangat sejalan dengan tujuan pendidikan yang ada di Indonesia
7
Menurut aliran progresivisme belajar dilaksanakan berangkat dari asumsi
bahwa anak didik bukan manusia kecil, melainkan manusia seutuhnya yang
mempunyai potensi untuk berkembang, yang berbeda kemampuannya, aktif,
kreatif, dan dinamis serta punya motivasi untuk memenuhi kebutuhannya.Dalam
konteks ini, belajar semestinya dilaksanakan dengan memperhatikan berbagai
potensi yang dimiliki oleh anak didik. Oleh karena itu, dalam pandangan
progresivisme belajar harus dipusatkan pada diri siswa, bukan guru atau bahan
pelajaran (Reno, 2012).
Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam belajar menurut pandangan
progresivisme, di antaranya:
a. Memberi kesempatan anak didik untuk belajar perorangan.
b. Memberi kesempatan anak didik untuk belajar melalui pengalaman. Memberi
motivasi dan buka perintah.
c. Mengikut sertakan anak didik di dalam setiap aspek kegiatan yang
merupakan kebutuhan pokok anak.
d. Menyadarkan pada anak didik bahwa hidup itu dinamis
kreatif dan dinamis sebagai potensi dasar manusia dalam memecahkan
berbagai persolan kehidupan. Belajar dalam konteks ini harus dapat meberikan
pengalaman yang menarik bagi anak, sehingga mampu diaplikasikannya dalam
kehidupan nyata.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
9
10
1
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Paradigma diartikan sebagai satu model atau pola mendemonstrasikan
semua fungsi yang memungkinkan dari apa yang tersajikan. Paradigma juga
merupakan suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoretis yang umum
(merupakan suatu sumber nilai). Paradigma itu juga sendiri merupakan asumsi-
asumsi dasar dan asumsi-asumsi nilai (merupakan sumber nilai) sehingga
merupakan suatu sumber hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan
yang menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan sendiri. Pancasila
mampu menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) yaitu dengan tetap memperhatikan dinamika aspirasi
masyarakat.Makna Pancasila sebagai paradigma pembangunan IPTEK adalah
Pancasila dijadikan sebagai acuan, pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan pemanfaatan hasil-hasil pembangunan di bidang IPTEK.
Pancasila menjadi landasan pengembangan IPTEK karena setiap nilai sila
Pancasila mengandung hal-hal penting dan menunjukkan etika dalam
pengembangan IPTEK. Faktor budaya kenakalan remaja menjadi masalah sosial
yang sampai saat ini sulit dilanggar karena remaja sekarang suka mecoba hal hal
yang baru yang berdampak negative seperti Narkoba, padahal remaja adalah asset
terbesar suatu bangsa mereka lah yang meneruskan perjuangan yang telah di
bangun sejak du;u. Faktor Biologis, penyakit menular seksual bisa menimbulkan
masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah atau
menjadi pandemic.
B. Saran
Setelah melihat dampak negatif dari permasalahan tersebut, maka kami
sebagai penyusun makalah menyarankan beberapa hal yaitu melakukan tindakan
pencegahan seperti memperhatikan dinamika aspirasi masyarakat dan mengacu
pedoman pancasila untuk menjadikan masyarakat yang lebih baik dan menuju
Indonesia lebih maju.
2
DAFTAR PUSTAKA
Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( Jakarta: Bumi Aksara,
2017), hlm. 38.
https://id.scribd.com/document/362261101/Makalah-Mengidentifikasi-Berbagai-
Persoalan-Sosial-Politik-Dan-Iptek,di akses pada tanggal 21 setember 2022