BAHAN AJAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
KOMPONEN PENYUSUN DARAH
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Buku Saku Materi Komponen
KOMPETENSI Penyusun Darah.
DASAR
Disusun Oleh Buku saku ini disusun berdasaarkan Kurikulum 2013 dan
Susi Susanti, S. Pd menyajikan materi pembelajaran yang sesuai dengan model
NPM (239031495117) pembelajaran Discovery Learning. Buku saku ini dilengkapi dengan
Asal Instansi (MTs Negeri 3 Sanggau)
materi, LKPD, rangkuman, dan tes formatif.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada Bapak/Ibu Dosen pengampu lokakarya program PPG dalam
jabatan matapelajaran IPA tahun 2019. Penulis menyadari adanya
keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan buku saku ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun. Semoga buku saku ini dapat bermanfaat.
Aamiin.
Sanggau, Oktober 2023
Penulis
KOMPETENSI DASAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada
manusia dan memahami gangguan pada
1. Peserta didik dapat mendeskripsikan
sistem peredaran darah, serta upaya menjaga
fungsi darah dengan baik.
kesehatan sistem peredaran darah
2. Peserta didik dapat menganalisis karakteristik
4.7 Menyajikan hasil percobaan pengaruh
masing-masing komponen penyusun
aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi)
darah dengan benar.
dengan denyut jantung
3. Peserta didik dapat menunjukkan sikap
kerja sama dalam menjelaskan fungsi masing-
INDIKATOR masing komponen penyusun darah dengan
baik.
3.7.1 Mendeskripsikan fungsi darah
4. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan
3.7.2 Menganalisis karakteristik masing-
antara tempat tinggal dengan jumlah sel darah
masing komponen penyusun darah
merah dalam darah dengan tepat.
3.7.3 Menjelaskan fungsi masing-masing
5. Peserta didik dapat membuat model komponen
komponen penyusun darah
penyusun darah dengan baik.
3.7.4 Menganalisis keterkaitan antara tempat
6. Peserta didik dapat menyajikan hasil
tinggal dengan jumlah sel darah merah dalam
percobaan tentang membuat model
darah
komponen penyusun darah dengan baik.
4.7.1 Membuat model komponen penyusun darah
4.7.2 Menyajikan hasil percobaan tentang model
komponen penyusun darah
PENDAHULUAN Tentu jika darah keluar secara terus menerus kamu
akan kekurangan darah.
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan Dari peristiwa tersebut, kita harus bersyukur
sistem peredaran darah bagi manusia. kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
Pernahkah bagian tubuhmu terluka, misalnya menciptakan mekanisme pembekuan darah
karena terjatuh akibat bermain sepeda atau terkena sehingga ketika ada bagian tubuh yang terluka dan
benda tajam seperti pisau atau benda tajam mengeluarkan darah, darah tersebut dapat berhenti.
lainnya? Ketika tubuhmu terluka, bagian tubuh Darah bukanlah cairan yang seperti air, melainkan
yang terluka tersebut akan mengeluarkan darah. darah merupakan jaringan pengikat yang berwujud
Perhatikan gambar di bawah ini! cair. Darah tersusun atas dua komponen utama
yaitu plasma dan elemen seluler (sel darah merah
dan sel darah putih).
Agar kalian lebih memahami lagi mengenai
komponen penyusun darah, silahkan lakukan
percobaan berikut sesuai dengan petunjuk. Lakukan
dengan teliti dan seksama agar diperoleh hasil yang
akurat. Bekerja samalah dengan teman dalam
Sumber: Dok. Kemdikbud kelompokmu.
Setelah beberapa lama, darah yang awalnya
keluar dari tubuh dapat terhenti. Bagaimana hal
tersebut dapat terjadi? Apa yang terjadi dengan
tubuhmu jika darah keluar secara terus
menerus?
AYO KITA LAKUKAN!
“MEMBUAT MODEL
4. Ukurlah 5 mL oli dengan menggunakan
gelas ukur. Lakukan pengukuran
KOMPONEN PENYUSUN
dengan cermat dan teliti. Tuangkan oli
DARAH” tersebut ke dalam tabung reaksi.
5. Ukurlah 5 mL air dengan menggunakan
gelas ukur. Lakukan pengukuran
Apa yang kamu perlukan? dengan cermat dan teliti. Tuangkan air
1. 1 buah tabung reaksi tersebut ke dalam tabung reaksi.
2. 3 buah pipet tetes 6. Tambahkan beberapa tetes zat warna
3. 3 gelas ukur kue pada campuran minyak goreng, oli,
dan air.
4. Minyak goreng
7. Tutuplah ujung tabung reaksi, dengan
5. Air
cara menyumbat bagian mulut tabung
6. Pewarna makanan reaksi dengan menggunakan ibu jari.
7. Pelumas mesin atau oli 8. Kocoklah beberapa saat hingga seluruh
komponen tercampur dengan cukup
sempurna. Lakukan dengan hati-hati
Apa yang harus kamu lakukan? agar tabung reaksi tidak terjatuh.
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 9. Diamkan tabung reaksi beberapa
orang! saat, biarkan hingga larutan
2. Ukurlah 5 mL minyak goreng dengan terpisah. Agar kamu mendapatkan
menggunakan gelas ukur. Lakukan hasil yang tepat, lakukan kegiatan ini
pengukuran dengan cermat dan teliti.
dengan cermat dan teliti!
Tuangkan minyak goreng tersebut ke
dalam tabung reaksi.
PETA KONSEP volume total darah, sedangkan volume sel-sel darah
KOMPONEN PENYUSUN DARAH sebesar 45%. Sebagian sel-sel darah berupa sel
darah merah (eritrosit) yang mencapai 99% dan
sisanya tersusun atas sel darah putih (leukosit) dan
DARAH
keping darah (trombosit).
Sumber : https://artikelmedis.com/plasma-darah/
Sumber:
https://pandaibesi.com/pengertian- eritrosit/
2. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Eritrosit berfungsi untuk mengangkut
oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh.
Eritrosit memiliki ciri-ciri sebagai
Satu milimeter kubik darah (kurang lebih sekitar
berikut:
satu tetes) terdiri dari lima juta lebih sel darah
- berbentuk bulat pipih dengan
merah. Ketika dalam paru-paru, hemoglobin
bagian tengahnya cekung
dalam sel darah merah mempunyai daya ikat
(bikonkaf)
yang tinggi terhadap oksigen, sehingga akan
- tidak memiliki inti sel
mengikat oksigen membentuk kompleks
- warna kuning kemerahan karena
oksihemoglobin.
mengandung hemoglobin
Ketika sel darah merah berada dalam
jaringan tubuh, daya ikat hemoglobin
terhadap
oksigen berkurang, sehingga oksigen terlepas dan globin digunakan untuk membentuk
dari hemoglobin menuju sel-sel tubuh. antibody.
Sebaliknya, saat berada dalam jaringan
tubuh, daya ikat hemoglobin terhadap karbon
dioksida tinggi. Karbon dioksida membentuk
ikatan dengan hemoglobin membentuk
karbamino- hemoglobin. Sel darah merah yang
mengandung karbaminohemoglobin selanjutnya
menuju paru- paru. Di dalam paru-paru karbon
dioksida dilepaskan untuk dikeluarkan dari
tubuh.
Pembentukan eritrosit terjadi di
sumsum
tulang. Sel darah merah hanya berusia
sekitar
120 hari. Setelah itu, eritrosit akan
mengalami kerusakan lalu dirombak di dalam
hati dan limfa. Hemoglobin dalam eritrosit akan
diurai menjadi hemin, zat besi, dan globin.
Hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan
biliverdin yang akan menjadi zat warna empedu.
Sementara itu, zat besi dan globin akan
dikirm ke sumsum tulang merah. Zat besi akan
digunakan untuk membentuk hemoglobin baru
3. Sel Darah Putih (Leukosit)
Ciri-ciri leukosit :
- Bentuknya tidak tetap
- Mempunyai inti yang berbentuk
bulat atau cekung
- Tidak berwarna
- Dapat bergerak amoeboid
- Dapat menembus dinding
pembuluh darah yang disebut
diapedesis
Sumber: https://www.honestdocs.id/fungsi-sel-darah-
putih-leukosit-limfosit-neutofil-dll
Fungsi utama dari sel darah putih adalah Tabel Karakteristik Jenis-jenis Sel Darah Putih
melawan kuman/bibit penyakit yang masuk
ke dalam tubuh dan membentuk antibodi. Satu Jenis Sel Bentuk Karakteristik
milimeter kubik darah mengandung sekitar 8.000 Darah Putih Sel
Eosinofil Mengandung granula berwarna
sel darah putih. Apabila di dalam darah terjadi
merah. Berfungsi pada reaksi
peningkatan jumlah leukosit, maka kemungkinan alergi, terutama infeksi cacing.
terjadi infeksi di bagian tubuh. Jika jumlah Basofil Mengandung granula berwarna
leukosit sampai di bawah 6.000 sel per 1 mm3 biru. Berfungsi pada reaksi alergi.
darah disebut sebagai kondisi leukopenia.
Netrofil Disebut juga sel-sel PMN (Poly
Jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas Morpho Nuclear). Berfungsi
9.000 sel per 1 mm3) disebut leukositosis. sebagai fagosit (menyerang
Berdasarkan ada tidaknya butir-butir kasar patogen).
Limfosit Ada dua jenis, sel T dan sel B.
(granula) dalam sitoplasma, leukosit dapat Keduanya berfungsi untuk
dibedakan menjadi granulosit dan agranulosit. imunitas dan kekebalan tubuh.
Leukosit jenis granulosit terdiri atas eosinofil, Monosit Leukosit yang berukuran paling
basofil, dan netrofil. Agranulosit terdiri atas besar. Berfungsi mencerna selsel
yang mati atau rusak dan
limfosit dan monosit.
membantu sistem kekebalan
tubuh.
Ciri-ciri trombosit :
Apa sebenarnya nanah itu?
- Tidak berinti
Pernahkah pada bagian tubuhmu terdapat nanah?
- Tidak berwarna (bening)
Nanah merupakan cairan kental berwarna putih
kekuningan dan berbau tidak sedap. Cairan nanah - Bentuknya tidak beraturan
tersebut mengandung sel darah putih, bakteri, dan
jaringan tubuh yang mati. Nanah muncul sebagai
reaksi alami tubuh ketika melawan infeksi
mikroorganisme seperti bakteri. Infeksi akan
menyebabkan munculnya nanah ketika bakteri
masuk ke tubuh melalui bagian tubuh yang
terluka, terhirup saat batuk, serta akibat kebiasaan
yang tidak higienis. Pada saat terjadi infeksi di
bagian tubuh tertentu, neutrofil akan berkumpul
pada bagian tubuh tersebut untuk melawan bakteri
penyebab infeksi. Selama proses tersebut, banyak
sel darah putih dan jaringan tubuh lain di
sekitarnya yang mati. Akumulasi sel darah putih
dan jaringan tubuh yang mati inilah yang akan Sumber: http://ilmuveteriner.com/keping-keping-
menjadi nanah. Salah satu jenis bakteri yang darah- trombosit/
menyebabkan munculnya nanah yaitu
Staphylococcus aureus.
Jumlah trombosit pada orang dewasa Gambar proses pembekuan darah
sekitar 200.000 – 500.000 sel per 1 mm3 darah.
Umur dari keping darah cukup singkat, yaitu 5
sampai 9 hari. Apabila jumlah trombosit
seseorang lebih dari keadaan normal, orang
tersebut dikatakan menderita trombositosis.
Sebaliknyaa, apabila jumlah trombosit Firbrin menutup
seseorang
Jaringan yang
kurang dari keadaan normal, orang Trombosit jaringan yang rusak
rusak
peca
tersebut dikatakan menderita trombositopenia.
Trombosit berperan penting dalam
proses
Faktor terjadinya pembekuan
pembekuan darah, sehingga tidak heran jika ada
Keping darah (faktor: enzim
yang menyebut keping darah dengan sel darah trombokinase) Jaringan yang rusak
pembeku. Proses pembekuan darah dimulai Plasma darah (faktor: vitamin K dan kalsium)